Pengujian Sensor AF30 Perancangan Alat Pendeteksi Asap Rokok Pada Area Bebas Rokok Dengan Menggunakan Sensor Asap AF30 Berbasis Mikrokontroller AT89S52

. No. V in V Data Out ADC Biner dec 1 0000 0000 2 0.5 25.5 0001 1001 25 3 1 51 0011 0011 51 4 1.5 76.5 0100 1000 76 5 2 102 0110 0110 102 6 2.5 127.5 0111 1111 127 7 3 153 1001 1001 153 8 3.5 178.5 1011 0010 178 9 4 204 1100 1100 204 10 4.5 229.5 1110 0101 229 11 5 255 1111 1111 255 Tabel 4.3.1 Data hasil pengujian ADC

4.4 Pengujian Rangkaian Relay

Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktipkan relay. Pada alat ini relay digunakan untuk menghidupkan mematikan alarm dan kipas, dimana hubungan yang digunakan adalah normally open NO, dengan demikian jika relay tidak aktif maka alarm dan kipas mati, sebaliknya jika relay aktif, maka alarm dan kipas akan menyala. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktif dan alarm kipas menyala maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik.

4.5 Pengujian Sensor AF30

Untuk dapat mengetahui tingkat ketelitian alat dalam penelitian ini maka harus dilakukan pengujian terhadap sensor. Adapun cara menguji sensor AF30 yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menghubungkan sensor dengan sumber tegangan dan mengukur output yang dihasilkan oleh sensor pada Universitas Sumatera Utara saat udara bersih dan pada saat sensor mendeteksi keberadaan asap. Rangkaian pengujian sensor AF30 dapat dilihat pada gambar 4.5.1 berikut ini : Gambar 4.5.1 Rangkaian pengujian sensor AF30 Agar dapat mengukur besar Output dari sensor AF30 pada saat udara bersih dan pada saat terdapat asap, maka output sensor dihubungkan dengan Voltmeter dan Ohmmeter. Dari hasil pengujian didapatkan hasil seperti yang ditampilkan pada tabel 4.5.1 data tegangan output sensor pada saat udara bersih dan pada saat terdapat asap Output Sensor Volt Resistansi Sensor Konsentrasi Asap ppm 2,5 Volt 10000 Ω 4,5 Volt 1000 Ω 88 4,6 Volt 850 Ω 240 4,7 Volt 630 Ω 330 4,8 Volt 400 Ω 880 4,9 Volt 200 Ω 1000 Tabel 4.5.1 Data Resistansi output sensor pada saat udara bersih dan pada saat terdapat asap Universitas Sumatera Utara Grafik Hubungan RS Terukur VS Tegangan Output Sensor 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 5 V Volt R S O h m Grafik 5.1.1 hubungan Out sensor V terhadap Rs terukur Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada saat udara bersih maka output V dari sensor AF30 sama dengan ½ Vcc dan akan semakin besar outputnya bila sensor mendeteksi keberadaan asap di dalam ruangan. begitu juga halnya dengan output Rs dari sensor AF30, Pada saat udara bersih Rsensor sama dengan RL dan Rsensor akan semakin kecil bila sensor mendeteksi keberadaan asap didalam ruangan. Output dari sensor kemudian diumpankan ke input ADC untuk dikonversi datanya menjadi bilangan digital Setiap perubahan tegangan yang dihasilkan oleh sensor merupakan input bagi ADC yang akan diubah menjadi data digital. Proses pengubahan tegangan input dari sensor menjadi data digital, dilakukan dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tabel 4.5.2 berikut akan ditampilkan data biner yang di-output-kan oleh ADC untuk variasi tegangan yang dihasilkan sensor pada saat udara bersih maupun pada saat terdapat asap, yang dihitung dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Universitas Sumatera Utara No. Vout Sensor V Data Out ADC Biner dec 1 2,5 Volt 127,55 0111 1111 127 2 4,5 Volt 229,59 1110 0101 229 3 4,6 Volt 234,69 1110 1010 234 4 4,7 Volt 239,79 1110 1111 239 5 4,8 Volt 244,89 1111 0100 244 6 4,9 Volt 250 1111 1010 250 Tabel 4.5.2 Data Output ADC pada setiap kenaikan output sensor Sensitifitas sensor juga dapat di uji dengan memvariasikan jumlah batang rokok dengan jarak yang berbeda. Berikut ini disajikan data hasil pengukuran sensor AF30 dengan jumlah batang rokok yang berbeda. Jarak antara sensor dan sumber asap rokok = 1 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 4.5 4,6 Volt 850 Ω 5 4,7 Volt 630 Ω 6 4,8 Volt 400 Ω 7.5 4,9 Volt 200 Ω 8 Tabel 4.5.3 Data output sensor dengan sampel 1 batang rokok pada jarak 1 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 3 4,6 Volt 850 Ω 4.5 4,7 Volt 630 Ω 5 4,8 Volt 400 Ω 6.5 4,9 Volt 200 Ω 7 Tabel 4.5.4 Data output sensor dengan sampel 2 batang rokok pada jarak 1 m Universitas Sumatera Utara Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 2.5 4,6 Volt 850 Ω 3.5 4,7 Volt 630 Ω 4 4,8 Volt 400 Ω 5.5 4,9 Volt 200 Ω 6.5 Tabel 4.5.5 Data output sensor dengan sampel 3 batang rokok pada jarak 1 m Jarak antara sensor dan sumber asap rokok = 2 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 9 4,6 Volt 850 Ω 10.5 4,7 Volt 630 Ω 11.5 4,8 Volt 400 Ω 12.5 4,9 Volt 200 Ω 14 Tabel 4.5.6 Data output sensor dengan sampel 1 batang rokok pada jarak 2 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 7.5 4,6 Volt 850 Ω 9 4,7 Volt 630 Ω 9.5 4,8 Volt 400 Ω 10.5 4,9 Volt 200 Ω 11.5 Tabel 4.5.7 Data output sensor dengan sampel 2 batang rokok pada jarak 2 m Universitas Sumatera Utara Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 6 4,6 Volt 850 Ω 8 4,7 Volt 630 Ω 8.5 4,8 Volt 400 Ω 9.5 4,9 Volt 200 Ω 11 Tabel 4.5.8 Data output sensor dengan sampel 3 batang rokok pada jarak 2 m Jarak antara sensor dan sumber asap rokok = 3 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 14 4,6 Volt 850 Ω 16 4,7 Volt 630 Ω 17.5 4,8 Volt 400 Ω 19 4,9 Volt 200 Ω 20 Tabel 4.5.9 Data output sensor dengan sampel 1 batang rokok pada jarak 3 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 11 4,6 Volt 850 Ω 12 4,7 Volt 630 Ω 14 4,8 Volt 400 Ω 16 4,9 Volt 200 Ω 17 Tabel 4.5.10 Data output sensor dengan sampel 2 batang rokok pada jarak 3 m Universitas Sumatera Utara Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 10 4,6 Volt 850 Ω 11 4,7 Volt 630 Ω 13.5 4,8 Volt 400 Ω 15 4,9 Volt 200 Ω 15.5 Tabel 4.5.11 Data output sensor dengan sampel 3 batang rokok pada jarak 3 m Jarak antara sensor dan sumber asap rokok = 4 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 25 4,6 Volt 850 Ω 29 4,7 Volt 630 Ω --- 4,8 Volt 400 Ω --- 4,9 Volt 200 Ω --- Tabel 4.5.12 Data output sensor dengan sampel 1 batang rokok pada jarak 4 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 23 4,6 Volt 850 Ω 27 4,7 Volt 630 Ω 32 4,8 Volt 400 Ω 38 4,9 Volt 200 Ω --- Tabel 4.5.13 Data output sensor dengan sampel 2 batang rokok pada jarak 4 m Universitas Sumatera Utara Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 22 4,6 Volt 850 Ω 25 4,7 Volt 630 Ω 32 4,8 Volt 400 Ω --- 4,9 Volt 200 Ω --- Tabel 4.5.14 Data output sensor dengan sampel 3 batang rokok pada jarak 4 m Jarak antara sensor dan sumber asap rokok = 5 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 45 4,6 Volt 850 Ω --- 4,7 Volt 630 Ω --- 4,8 Volt 400 Ω --- 4,9 Volt 200 Ω --- Tabel 4.5.15 Data output sensor dengan sampel 1 batang rokok pada jarak 5 m Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 48 4,6 Volt 850 Ω --- 4,7 Volt 630 Ω --- 4,8 Volt 400 Ω --- 4,9 Volt 200 Ω --- Tabel 4.5.16 Data output sensor dengan sampel 2 batang rokok pada jarak 5 m Universitas Sumatera Utara Output Sensor Volt Resistansi Sensor t s 4,5 Volt 1000 Ω 42 4,6 Volt 850 Ω 41 4,7 Volt 630 Ω 40 4,8 Volt 400 Ω --- 4,9 Volt 200 Ω --- Tabel 4.5.17 Data output sensor dengan sampel 3 batang rokok pada jarak 5 m

4.6 Analisa Data