c. Pengaruh Sikap terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di Kabupaten Aceh Barat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan sikap yang positif lebih banyak memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dengan kualitas kurang,
yaitu sebesar 61,4, demikian juga halnya responden dengan sikap negatif, kualitas pelayanan yang diberikan kebanyakan juga masih kurang, yaitu sebesar 80,0. Hasil
analisis pengaruh sikap terhadap kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,099 p0,05, yang berarti
tidak ada pengaruh sikap terhadap kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil di
Kabupaten Aceh Barat. Hasil uji statistik ditunjukkan pada Tabel 4.19 berikut: Tabel 4.19 Pengaruh Sikap terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
di Kabupaten Aceh Barat
Sikap Kualitas Pelayanan
Jumlah p
Baik Kurang
n n
n
Positif 20
36,3 35
63,6 55
100.0 0.099
Negatif 4
14,8 23
85,1 27
100.0
4.4 Analisis Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen dengan variabel dependen secara bersamaan dengan menggunakan uji regresi logistik
ganda multiple logistic regression untuk mencari faktor yang dominan memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, melalui beberapa langkah yaitu
1. Melakukan analisis pada model deskriptif pada setiap variabel dengan tujuan untuk mengestimasi peranan variabel masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
2. Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan dalam model. 3. Setelah diindentifikasi variabel yang signifikan, selanjutnya dilakukan
pengujian secara bersamaan dengan metode enter untuk mengidentifikasi faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan
kesehatan ibu hamil. Adapun variabel independen yang menjadi kandidat adalah motivasi intrinsik,
motivasi ekstrinsik, dan keterampilan. Sedangkan variabel yang tidak masuk sebagai kandidat adalah pengetahuan dan sikap. Setelah dilakukan uji statistik didapatkan dua
variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan yaitu motivasi ekstrinsik dan keterampilan.
Tabel 4.20. Hasil Analisis Multivariat Menggunakan Uji Regresi Logistik Ganda
variabel in the equation
Variabel B
S.E wald
df sig
95 CI for Exp B
Lower Upper
Step1 Motivasi Ekstrinsik
Keterampilan Constant
-1,620 -1,402
2,690 .588
.565 .669
7.598 6.162
16.145 1
1 1
0,006 0,013
0,000 0,063
0,081 0,626
0,744
Variabel s entered on step 1 eks,Ketrampilan
ŷ
1
= ln
+ p
1 1
= 2,690 – 1,620 me – 1,402 k Nilai Overall Percentage adalah sebesar 67,1. Artinya kualitas pelayanan
kesehatan ibu hamil dipengaruhi oleh faktor yang dijelaskan dalam penelitian ini sebesar 67,1, sedangnya sisanya sebesar 32,9 dipengaruhi oleh faktor lain, seperti
budaya, lingkungan, kebijakan, kedisiplinan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya nilai probabilitas individu setiap bdan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilihat dengan :
1 Px =
1+ e
–[ 2,690 - 1,620me - 1,402k ]
Selanjutnya jika motivasi ektrinsiknya yang tinggi dan keterampilan yang baik akan memiliki probabilitas individu setiap bidan untuk memberikan pelayanan ANC
berkualitas sebesar 93,64 1
Px = 1+ e
=
–[ 2,690 – 1,6201 - 1,4021 ]
Artinya setiap bidan dengan motivasi ekstrinsik rendah dan keterampilan yang kurang akan memiliki probabilitaspeluang untuk memberikan pelayanan kesehatan
ibu hamil yang berkualitas sebesar 41,7 0,41
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Motivasi dan Kompetensi terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di Kabupaten Aceh Barat
5.1.1 Pengaruh Motivasi Intrinsik dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil
Secara univariat, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam pelayanan Antenatal care
ANC, namun pelaksanaannya belum optimal. Hasil wawancara dengan bidan maupun bidan koordinator didapatkan bahwa mereka mengetahui pelaksanaan
Antenatal care ANC pada ibu hamil merupakan tanggung jawab mereka, namun pengimplementasiannya belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik yang
disebabkan oleh faktor nyata dilapangan bahwa disamping tugasnya sebagai bidan tentu harus menjalankan tugas-tugas lain yang bukan merupakan tugas pokok bidan
itu sendiri seperti harus melayani semua keluhan masyarakat menyangkut kesehatan, kegiatan ini bisa saja terabaikan dan menganggu tugasnya sebagai bidan karena
terlalu banyak tugas yang harus dikerjakan kondisi ini juga membuat bidan jarang diikutkan dalam berbagai kebijakan yang diambil dalam puskesmas.
Secara rata-rata skor sub variabel motivasi intrinsik yang tertinggi adalah subvariabel tanggung jawab, hal ini merupakan ciri tersendiri yang sudah melekat
pada masing-masing bidan yang bekerja di Aceh Barat, tanggung jawab ini semangat
Universitas Sumatera Utara