Penggolongan Kualitas Pinjaman dan Penanganan Terhadap Mitra Binaan yang Bermasalah

angsuran pinjaman, perkembangan aset administrasi juga didasarkan pada perkembangan omset penjualannya setelah satu periode pembinaan. 16. Petugas monitoring harus bertindak adi dan objektif dalam memberikan penilaian ataupun kesimpulan akhir,agar tidak menyesatkan dan merugikan dikemudian hari bagi mitra binaan. 17. Apabila tata cara monitoring tersebut dirasakan hasilnya masih kurang memberikan informasi yang meyaknkan bagi petugas, maka petugas monitoringdapat menambah cara yang lainnya, sehingga tujuan untuk memberikan penilaian objektif dan realistis dapat tercapai.

E. Penggolongan Kualitas Pinjaman dan Penanganan Terhadap Mitra Binaan yang Bermasalah

1. Penggolongan Kualitas Pinjaman a. Lancar ; adalah pembayaran angsuran pokok dan atau bunga pinjaman tepat waktu. b. Kurang Lancar ; apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 1 satu hari dan belum melampaui 180 seratus delapan puluh hari dari tanggal jatuh tempo, pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. c. Ragu-ragu ; apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari, dan belum Universitas Sumatera Utara melampaui 360 tiga ratus enam puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. d. Macet ; apabila terjadi keterlambatan pembayaran dan atau bunga yang telah melampaui 360 tiga ratus enam puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. Mitra Binaan dikategorikan bermasalah apabila pengembalian pinjaman pokok dan atau bunga telah mencapai kualitas ragu-ragu dan macet, tindakan selanjutnya adalah Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan secara bersama-sama dengan Distrik ManagerGeneral Manager masing-masing wilayah binaan melakukan peninjauan ke lapangan terhadap Mitra Binaan tersebut untuk mengetahui dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapi Mitra Binaan tersebut. 2. Penanganan Terhadap Mitra Binaan Bermasalah a. Distrik ManagerGeneral Manager atau Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan agar memberikan surat teguran terhadap Mitra Binaan wilayah binaan yang telah mencapai kualitas ragu-ragu setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi Mitra Binaan tersebut. Dan bila surat teguran 1 tidak diindahkan Mitra Binaan, agar dilanjutkan dengan surat teguran 2, surat teguran hanya dapat dikeluarkan 2 kali. Surat teguran berisikan kondisi usaha Mitra Binaan dan tunggakan terhadap hutang pokok dan bunga Mitra Binaan. Universitas Sumatera Utara b. Surat Peringatan I, II, dan III Surat peringatan diberikan oleh Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan yang ditandatangani Direksi kepada Mitra Binaan yang kualitas pengembaliannya telah mencapai tingkat macet dan atau pinjaman telah jatuh tempo tetapi belum melunasi hutang pokok dan atau bunganya.. Surat peringatan berisikan teguran keras yang mengacu kepada surat perjanjian yang telah ditandatangani antara pihak pertama PTPN III dan pihak ke dua Mitra Binaan dihadapan notaris pada saat pemberian pinjaman. c. Eksekusi Jaminan Pengeksekusian jaminan Mitra Binaan dapat dilaksanakan setelah diadakan sapat tim antara Distrik ManagerGeneral Manager, KebunUnit dan Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan, kemudian memberitahukan secara tertulis kepada Direksi tentang rencana pengeksekusian tersebut setelah mendapat persetujuan direksi membuat surat pemberitahuan tertulis kepada Pengadilan Negeri setempat di mana saat penandatanganan surat perjanjian tersebut ditandatangani, pengeksekusian jaminan harus sejalan dengan isi surat perjanjian.

F. Masalah yang Dihadapi dan Upaya-Upaya Mengatasinya