Lembaga cukup sekedar mengetahui dan menentukan apakah perencanaan tersebut bisa dilaksanakan atau tidak.
Melibatkan semua pihak terkait dalam membuat perencanaan selalu dilakukan agar perencanaan yang telah dibuat bisa dilaksanakan dan
menjadi tanggung jawab bersama. Karena perencanaan yang dibuat tanpa dukungan pihak terkait tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama akan menjadi tanggung jawab bersama dalam melaksanaknnya, jika perencanaan
tersebut tidak mencapai hasil maksimal maka tidak ada pihak yang disalahkan.
Perencanaan yang baik juga berfungsi untuk mengarahkan kepala sekolah dan pihak terkait agar lebih terarah dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Pihak yang terkait bisa memahami dengan baik apa yang harus dilaksanakan, dengan siapa mereka bekerja sama, dan tujuan yang
diinginkan bersama. Selain itu perencanaan akan membuat kepala sekolah berpikir jauh ke depan untuk kemajuan sekolah. Segala aspek yang akan
menjadi penghalang dari sebuah program bisa diperkirakan dengan dini. Selain itu perencanaan akan membuat kerja organisasi dapat
berjalan dengan efektif dan efesien. Kepala sekolah bisa mengidentifikasi hal-hal yang tidak perlu sehingga mengurangi pemborosan dalam
keuangan sekolah. Hal yang tidak kalah penting dari perencanaan adalah sebagai alat kontrol. Dengan adanya perencanaan maka evaluasi terhadap
pekerjaan bisa dilakukan dengan cara membandingkan hal yang bisa terlaksana sebelum dan sesudah perencanaan dilaksanakan.
Sasaran dari sebuah organisasi bisa dicapai dengan baik jika proses pembuatan perencanaan telah berjalan dengan baik. Karena itu
kemampuan kepala sekolah dalam membuat prencanaan yang baik merupakan kunci sukses dari semua fungsi manajerial. Perencanaan
merupakan dasar dari fungsi-fungsi manajerial lainnya. Salah satu kendala yang dihadapi kepala M.A. At-Tahiriyah dalam
menjalankan program yang telah dibuat adalah kurangnya dukungan dari
Lembaga. Hal ini sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru:
“…sebenarnya kepala sekolah sudah sangat baik dalam membuat perencanaan dan program untuk memajukan sekolah. Namun
seringkali apa yang menjadi rencana kepala sekolah jika tidak sesuai dengan keinginan lembaga tidak didukung. Seharusnya kepala
sekolah juga harus tegas terhadap apa yang dinilai baik terhadap kemajuan sekolah. Dia kan kepala sekolah jadi lebih tahu apa yang
menjadi kebutuhan sekolah.” Dari hasil wawancara tersebut peneliti menemukan bahwa salah
satu faktor penghambat program-program yang telah direncanakan justru ada pada kebijakan lembaga yang tidak sepenuhnya memberikan
kebebasan kepada kepala M.A. At-Tahiriyah untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat. Kepala sekolah tentunya lebih paham terhadap
kebutuhan sekolah dan bisa membuat perencanaan yang tepat dengan kebutuhuan tersebut.
Berikut ini adalah kutipan pidato perencanaan tahunan Kepala M.A. At-Tahiriyah Jakarta dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan
madrasah bagi masyarakat :
KALIMAT IFTITAH Kepala Madrasah Aliyah At-Tahiriyah
Pendahuluan
Kata-kata kunci berkenaan dengan upaya peningkatan mutu dan kemampuan komunitas telah terpatri secara abadi di dalam Al-
Qur‟an yang menjadi pegangan dan pedoman hidup kita. Kunci-kunci itu tiada lain berbunyi :
Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu komunitas melainkan mereka berupaya untuk mengubah nasib mereka sendiri”.
Kondisi buruk yang dialami oleh Bangsa Indonesia dan yang kita alami sendiri sebagian besar disebabkan oleh kesalahan kita, antara lain kita kurang memiliki
dorongan untuk berprestasi need for achievement. Kita acapkali lupa akan self motivation ke arah perubahan dari buruk menjadi baik, dan dari lebih baik
menjadi yang terbaik. Sebagai umat yang diberi atribut terbaik, program MA. At- Tahiriyah tahun ajaran 20102011, akan kita jadikan wahana mengevaluasi,
mengidentifikasi kesuksesan dan kegagalan dari sistem kegiatan belajar dan mengajar, guna dijadikan agenda ke depan dalam melakukan peningkatan mutu
pendidikan.
Di dalam program MA. At-Tahiriyah tahun ajaran 20102011 ini perlu mewujudkan participative management dengan bercermin pada realita dan
dinamika yang terjadi di masa lalu dan yang sedang berjalan, untuk melakukan pembenahan diri baik di bidang fisik, administrative, lebih-lebih yang berkenaan
dengan teknis edukatif.
Pikiran Rakyat 26 Juli 2006 mengemukakan bahwa di tingkat dunia Indonesia termasuk Negara penghutang debitor nomor 6, Negara terkorup no. 3, peringkat
SDM ke 112 dari 127 negara. Dengan penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 30 dan pengangguran terbuka mencapai 12 juta. Akar
masalah tersebut adalah faktor semrawutnya manajemen Sistem Pendidikan Nasional.
Dari kutipan berita Pikiran Rakyat di atas, MA. At-Tahiriyah yang berada di dalam lembaga Yayasan Waqfiyah Perguruan At-Tahiriyah, yang bertugas
menyiapkan SDM. Ini menjadi pemicu didalam melakukan pembenahan diri. Untuk itu perlu kerja keras, sadar tugas, fungsi wewenang dan tanggung jawab
kita. Job Description yang telah kita buat masing-masing, marilah kita samakan dan harus mendapat prioritas dalam pelaksanaannya.
Dengan begitu Insya Allah kita akan survive dalam mengantar peserta didik ke medan cita-cita. Di benak kita perlu dipacu untuk menjadi pribadi yang
baik, atau SDM yang unggul dan mental menjadi Champion juga perlu ditanamkan di kalangan Perguruan At-Tahiriyah khususnya di MA. At-Tahiriyah.
Di samping itu, kita harus berupaya menciptakan suasana yang kondusif bagi tercapainya tujuan pendidikan dengan cara pembenahan diri dan mulai
membangun kerja sama dengan orang tua dan masyarakat sebagai manifestasi terkait.
Semua teknis edukatif maupun teknis administrative diharapkan memaknai visi, misi, tujuan dan strategi kita dalam mengelola pendidikan dan
mengantarkan peserta didik ke jenjang cita-cita. Sebagai penutup kami mohon maaf jika terjadi kekeliruan di sana-sini baik yang
berkenaan dengan program kerja dalam memutar roda KBM di MA. At-Tahiriyah.
Jakarta, 12 Juli 2010
Kepala Madrasah,
2. Kemampuan Organisasi Kepala M.A. At-Tahiriyah Jakarta.
Organisasi terdiri dari sekelompok individu yang bersama-sama menuju satu tujuan. Organisasi yang terdiri dari individu-individu tersebut
tentunya mempunyai banyak kendala jika tidak dikendalikan dengan baik. Kepala sekolah sebagai manajer di sekolah mempunyai tanggung jawab
untuk mengorganisir sumber daya yang dimiliki sekolah agar program dapat berjalan dengan baik.
Sumber daya yang paling utama dari sebuah organisasi adalah sumber daya manusia. Tanpa adanya sumber daya manusia maka sumber
daya yang lain tidak akan berfungsi. Namun sumber daya manusia jika tidak dikelola dengan baik juga tidak akan berfungsi dan memberi manfaat
bagi kemajuan organisasi. Karena sumber daya manusia bukan mesin, maka penempatannya pun harus disesuaikan dengan kemampuannya.
Menempatkan seseorang
sesuai dengan
keahlian dan
kemampuannya adalah kunci agar program yang dibuat bisa terlaksana dengan baik. Memberikan pekerjaan atau jabatan kepada bawahan tentu
harus sesuai dengan kriteria dan kebutuhan dari pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan yang diberikan kepada orang yang tidak tepat hanya akan
menunggu kegagalan. Berikut adalah hasil wawancara dengan Kepala M.A. At-Tahiriyah Jakarta mengenai pengorganisasian yang dilakukan di
sekolah dalam rangka mencapai program yang telah direncanakan: “...untuk melaksanakan program yang telah dibuat saya akan
menempatkan mereka yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan program tersebut. Pendekatan secara individu terhadap para guru
memudahkan saya untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan diberikan. Saya akan memberikan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan bukan sekedar kedekatan pribadi. Sumber daya yang ada di sekolah sekecil apapun akan dimanfaatkan
untuk kemajuan sekolah. Misalnya Ikatan Alumni At-Tahiriyah, saya lakukan kerja sama yang baik dengan mereka sehingga mereka
bisa menunjang kegiatan sekolah.” Ikatan alummi juga dilibatkan oleh kepala sekolah dalam upaya
memajukan M.A. At-Tahiriyah. Kegiatan-kegiatan sekolah seringkali melibatkan alumni. Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Ibu Tuty
Alawiyah selaku Bagian Tata Usaha: “… Kepala sekolah sebenarnya sangat cerdas, alumni bisa dirangkul
untuk kegiatan sekolah. Kedekatan kepala sekolah sangat bagus terhadap kemajuan sekolah. Mereka bisa membantu untuk kegiatan
ekstra kulikuler, mereka juga bisa membantu untuk promosi sekolah. Kepala sekolah kan alumni M.A. At-Tahiriyah juga, jadi ada ikatan
yang kuat dengan alu
mni.” Berdasarkan hasil wawancara tersebut, kepala sekolah mampu
melihat peluang yang besar dari para alumni. Alumni mempunyai kecintaan yang besar terhadap sekolahnya. Kecintaan tersebut dapat
dibuktikan dengan cara membantu pelaksanaan program-program yang ada di sekolah seperti membantu kegiatan ekstra kulikuler.
Selain membantu kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, alumnus juga bisa menjadi sarana promosi sekolah. Karena banyak alumni M.A.
At-Tahiriyah yang telah mengabdi di masyarakat. Seperti mengisi ceramah di pengajian-pengajian atau menjadi imam di masjid-masjid.
Sumber daya ini tentu sangat membantu untuk kemajuan sekolah jika kepala sekolah mampu memanfaatkannya dengan baik.
Keterlibatan alumni dalam membantu kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler yang ada di sekolah merupakan hal yang sangat baik. Akan
tetapi keterlibatan alumni tentu hanya sebatas menjalankan program yang telah dibuat oleh sekolah dan tidak boleh berlawanan dari tujuan
organisasi. Pengawasan dari kepala sekolah sangat penting agar kegiatan alumni tetap searah dengan tujuan sekolah.
Dengan demikian kemampuan kepala M.A. At-Tahiriyah Jakarta dalam mengorganisir sumber daya yang ada dimiliki sekolah sudah cukup
memadai. Namun kerjasama yang baik dari semua bagian yang ada dalam organisasi perlu ditingkatkan lagi agar tercapai hasil yang lebih baik.
3. Kepemimpinan Kepala M.A. At-Tahiriyah Jakarta
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi bawahan untuk bisa bersama-sama melaksanakan apa yang telah menjadi
program organisasi. Kepemimpinan yang baik merupakan kunci keberhasilan sebuah organisasi. Begitu pula dalam sebuah sekolah,
seorang kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan kepemimpinan. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah bertugas
mengarahkan potensi-potensi yang ada di sekolah bisa berfungsi untuk kemajuan sekolah. Tantangan terhadap sekolah di era globalisasi semakin
komplek dan membutuhkan kemampuan tenaga pendidik yang handal.
Kepala sekolah yang profesinal bisa membawa bawahannya ke arah perubahan agar sekolah terus bisa memberikan pelayanan yang baik bagi
siswa. Kemampuan tenaga pendidik tentunya tidak bisa tercipta dengan
begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan guru. Untuk mewujudkan guru yang professional dibutuhkan peran kepala
sekolah. Kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting karena merupakan pemimpin pendidikan di sekolah.
Tujuan pendidikan bisa tercapai melalui keterampilan dan kecakapan kepala sekolah dalam memimpin dan mengatur sumber daya
yang ada di sekolah agar bisa difungsikan sesuai dengan kebutuhan.kepala sekolah professional bisa memahami dengan baik apa yang menjadi
kebutuhan sekolah dan mengupayakan agar kebutuhan tersebut bisa dipenuhi.
Berikut ini adalah hasil wawancara peneliti dengan kepala M.A. At-Tahiriyah ketika peneliti menanyakan tentang kepemimpinannya:
“…memperbaiki kinerja guru adalah hal yang paling utama agar siswa tertarik untuk sekolah disini. Untuk itu saya selalu
menekankan kepada guru agar bisa memperbaiki terus cara mengajar. Kesejahteraan guru juga selalu saya usahakan agar
mereka fokus dan semangat dalam mengajar. Untuk mempengaruhi bawahan agar mereka mau melaksanakan
program yang telah dibuat saya mengedepankan pendekatan pribadi, semakin kita mengenal guru secara pribadi mereka akan terbuka.
Dengan demikian kita akan tahu apa yang menjadi keinginan mereka. Kalau sudah begitu secara tidak langsung mereka akan
dengan senang hati membantu program.” Pendekatan yang dilakukan kepala M.A. At-Tahiriyah terhadap
bawahannya sudah cukup tepat bagi kemajuan organisasi. Karena tidak semua masalah yang ada bisa terbuka jika tidak ada pendekatan.
Mengetahui kondisi bawahan secara pasti akan memudahkan pimpinan dalam memberikan tugas dan mencari solusi bagi masalah yang dihadapi.
Memimpin dengan hati adalah cara tepat agar kepemimpinan dapat berjalan dengan baik. Pemimpin yang dapat merasakan dan mau
peduli dengan keadaan bawahannya akan bisa menjadi pemimpin yang membawa perubahan dalam lingkungan yang dipimpinnya. Tidak sedikit
pemimpin yang gagal karena memimpin dengan kediktatoran. Peningkatan kesejahteraan guru juga sangat penting diperhatikan
karena tanpa adanya kesejahteraan guru yang memadai akan sulit untuk meningkatkan profesionalitas guru. Selain itu pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan guru juga baik untuk dilaksanakan agar pengetahuan guru sesuai dengan kebutuhan zaman.
4. Pengawasan Kepala M.A. At-Tahiriyah Terhadap Program.
Program kerja yang telah dibuat perlu dilakukan pengawasan. Baik program itu sedang berjalan maupun yang sudah selesai
dilaksanakan. Pengawasan berguna untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dan sejauh mana program tersebut telah
dilaksanakan sesuai perencanaan. Dalam lingkup sekolah pengawasan perlu dilakukan oleh kepala
sekolah agar kemajuan dan perkembangan di sekolah bisa diketahui. Pengawasan terhadap kinerja guru juga penting agar proses pendidikan di
sekolah bisa berjalan sesuai rencana. Pengawasan tentunya bukan bermaksud untuk mencari kesalahan bawahan, tapi berfungsi agar
program bisa berjalan dan mencapai hasil yang diinginkan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala M.A. At-
Tahiriyah Jakarta tentang pengawasan yang beliau lakukan: “…pengawasan itu pasti dilakukan. Kita akan selalu mengontrol
program yang sedang berjalan, kendalanya apa, dan hasilnya seperti apa. Kalaupun nanti di tengah jalan ada program yang gagal itu
harus kita terima, yang penting kita sudah berusaha maksimal.” Pengawasan selalu dilaksanakan oleh kepala M.A. At-Tahiriyah
Jakarta supaya program yang dibuat bisa berjalan dengan baik. Pengawasan berguna untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaannya. Kendala-kendala yang dihadapi ini kemudian bisa