Gu Zheng masuk ke Kota Medan

Gambar 4.1 Alat Musik Gu Zheng Dokumentasi : Gucci Octavia, 2014 Oleh sebab itu, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin lama semakin maju Gu Zheng mulai diperkenalkan ke negara Indonesia, di dalam perkembangan Gu Zheng di Indonesia. Gu Zheng tidak hanya eksklusif memainkan lagu-lagu bernuansa Tionghoa sebagaimana asalnya akan tetapi dapat beradaptasi terhadap komposisi lagu-lagu dari berbagai negara asing lainnya, bahkan lagu-lagu daerah di Kepulauan Nusantara yang ada di Indonesia. Disamping itu, Gu Zheng juga tidak lagi dimainkan secara dominan atau perseorangan solo akan tetapi secara umum telah harmonis saat tampil dalam kolaborasi dengan berbagai alat musik lainnya. Dalam hal ini tidak termasuk alat musik modern tetapi alat musik tradisional saja.

4.2 Gu Zheng masuk ke Kota Medan

Medan merupakan Ibukota dari Provinsi Sumatea Utara. Kota Medan sebelumnya sering disebut dengan Daerah Kotamadya Tingkat II Medan. Namun setelah berlakunya Undang-undang No: 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, penyebutan nama daerah Tingkat II Kotamadya Medan berubah menjadi daerah Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Sebagai pusat pemerintahan daerah Sumatera Utara, kota Medan tumbuh menjadi kota metropolitan dengan luas 265,10 Km dan berpenduduk kurang lebih 2.036.018 jiwa dengan kepadatan penduduk 7.681Km. Pada saat sekarang ini Kota Medan didiami berbagai sukuetnis dan dianggap sebagai etnis tempatan yang diantaranya adalah suku Melayu, Toba, Karo, Simalungun, Pakpak Dairi, Nias, Mandailing Angkola, dan pesisir Sibolga. Selain itu ada juga terdapat warga keturunan Tionghoa dan India. Masyarakat Tionghoa atau biasa disebut juga Cina, merupakan salah satu etnis yang ada di Indonesia yang sebelumnya adalah etnis pendatang yang tinggal menetap dan berbaur dengan penduduk asli. Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang Hokkien, Tengnang Tiociu, atau Thongyin Hakka. Dalam bahasa Mandarin orang Tionghoa disebut Tangren 唐人 atau lazim disebut dengan Huaren 华 人 . Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa Tangren adalah orang Tionghoa yang mayoritas berasal dari Cina Selatan dan menyebut dirinya sebagai orang Tang, sementara orang Cina Utara menyebut dirinya sebagai orang Han. Komunitas Tionghoa di Kota Medan cukup besar, sekitar 25 dari jumlah total. Keanekaragaman etnis di Kota Medan terlihat dari jumlah mesjid, gereja, dan vihara. Dalam budaya etnis Tionghoa terdapat jenis-jenis alat musik tradisional yang masih digunakan dan diperlukan dalam berbagai pertunjukkan musik. Salah satunya adalah alat musik tradisional Gu Zheng. Di Kota Medan, alat musik tradisional Gu Zheng masuk pada awal tahun 2008 dimana masyarakat belum paham mengenai alat musik tradisional tersebut. Melalui berdirinya tempat pembelajaran Jade Music School masyarakat kota Medan dapat mempelajari alat musik dengan cara dipetik tersebut. Menurut hasil wawancara pada tanggal 21 Juli 2014 kepada Ibu Ngartini Huang sebagai pengajar sekaligus pendiri dari Jade Music School bahwa sebelum berdirinya tempat pembelajaran Jade Music School tersebut, wadah pembelajaran pada alat Universitas Sumatera Utara musik tradisional Gu Zheng dilakukan secara privat ke rumah murid-murid yang akan mempelajari alat musik Gu Zheng. Seiring berjalannya waktu, alat musik tradisional Gu Zheng semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat di Kota Medan. Bahkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah seperti Methodist-2, Methodist-3, Piaget School Academy PIA, Nanyang School International, Medan International School MIS, dan Singapore International School SIS. Sekolah-sekolah tersebut memberikan materi pembelajaran mengenai alat musik tradisional Gu Zheng. Universitas Sumatera Utara

BAB V KEBERADAAN DAN FUNGSI ALAT MUSIK GU ZHENG BAGI MASYARAKAT