Sistem Pengolahan Data Pendapatan dengan EDP Kerangka Konseptual

berkas transaksi yang terdiri dari data mentah yang berkaitan dengan penjualan kepada pelanggan. Seluruh transaksi akuntansi harus direfleksikan ke dalam buku besar. Buku besar tersebut menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi akuntansi keuangan perusahaan dan menghasilkan neraca saldo untuk menguji keakuratan dari catatan sebelumnya. c. Keluaran Output Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi. Setiap dokumen yang dihasilkan dari sistem adalah keluaran. Beberapa dokumen dapat merupakan masukan sekaligus keluaran misalnya faktur pelanggan adalah keluaran dari sistem aplikasi, masukkan order dan juga merupakan dokumen masukkan ke pelanggan. Keluaran dari sistem pemrosesan transaksi adalah dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan menghasilkan hasil-hasil pemrosesan transaksi dan menyajikan hasil-hasil tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan manajemen pihak internal dan juga pihak eksternal.

4. Sistem Pengolahan Data Pendapatan dengan EDP

Sistem pengolahan data merupakan seluruh rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang secara keseluruhan membentuk kesatuan pola yang teratur di dalam melaksanakan kegiatan, yakni memproses data menjadi informasi. Universitas Sumatera Utara a. Metode pemrosesan dan penyimpanan data. i. On line atau Off line, dimana tipe ini membedakan cara memasukkan dan memproses data. Misalnya terminal dan disk adalah hardware yang selalu on line. ii. Penyimpanan data, dimana setiap CPU memiliki tempat untuk penyimpanan data yang disebut Main Memory. Penyimpanan data dalam Main Memory biasanya selalu on line dengan CPU. iii. Sequential dengan Direct Access, dimana sequential berarti bahwa data yang disimpan secara berurutan dan akses dengan komputer juga berurutan. iv. File yang terdiri dari: - Files adalah sekumpulan catatan yang mempunyai sifat yang seragam dan khusus - Transaction Files merupakan suatu paket transaksi yang memiliki ciri yang khusus selama satu periode tertentu. - Data field adalah data yang merupakan catatan individu dalam suatu file. - Sequential files adalah file yang disusun secara berurutan, biasanya disusun menurut nomor langganan. - Direct files adalah file yang disusun secara berurutan Universitas Sumatera Utara b. Metode pemasukan dan pemerosesan data i. Batch Input dan Processing, dalam metode ini dokumen dasar dikumpulkan untuk suatu periode terentu, selanjutnya diproses ke dalam media yang dapat dibaca komputer dan masih merupakan transaction file. ii. On line with batch processing, dalam metode ini transaksi langsung dimasukkan ke dalam terminal. Transaksi disimpan secara on line dan diproses dalam transfer file pada periode interval yang sudah ditentukan. iii. On line with areal time processing, dalam metode ini transaksi dimasukkan secara sendiri-sendiri ke terminal dan master file langsung pada saat transaksi itu dimasukkan.

5. Sistem Pengawasan Internal dalam Pengolahan Data Pendapatan

Pengawasan internal atas pengolahan data elektronik harus dilaksanakan sehingga setidak-tidaknya dapat dicapai dengan empat sasaran sebagai berikut: a. Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan, b. Pelaporan keuangan yang handal, c. Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi: Universitas Sumatera Utara Direksi dan manajemen mendapat pemahaman akan arah pencapaian tujuan perusahaan, dengan meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk kinerja, tingkat profitabilitas dan keamanan sumberdaya asset perusahaan, Laporan keuangan yang dipublikasikam adalah handal dan dapat dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun intern, Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah ditaati dan dipatuhi dengan semestinya. Ikatan Akuntan Indonesia 2001:319 menyatakan bahwa ”pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entintas proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a keandalan pelampiran keuangan, b efektivitas dan efisiensi operasi, dan c keputusan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Disamping pembagian diatas, penerapan pengawasan dalam pengolahan data elektronik dapat juga dibagi menjadi: a. Input control pegawasan masukan pengawasan masukan adalah pengawasan yang dilakukan untuk menjamin bahwa data yang diterima untuk diproses dalam komputer telah disistemkan, dijumlahkan dan dicatat dengan benar. Pengawasan ini memberikan keyakinan bahwa: i. Transaksi yang diproses hanya transaksi yang benar-benar disetujui. ii. Transaksi dimasukkan ke mesin komputer dan dicatat file yang tepat. Universitas Sumatera Utara iii. Transaksi tidak dikelipkan, ditambah, dicopy atau diubah secara salah iv. Transaksi yang salah ditolak, dikoreksi dan jika perlu dimasukkan lagi sesuai waktu yang tepat. b. Processing Control Pengawasan Proses Pengawasan proses adalah pengawasan yang dilakukan untuk menjamin bahwa proses operasional pengolahan data elektronik telah dilaksanakan sebagaimana direncanakan, misalnya transaksi proses. c. Output control Pengawasan Output Pengawasan output adalah pengawasan yang dilakukan dengan teliti dan benar, serta menjamin bahwa hasilnya diberikan kepada pegawai yang berhak. Berikut ini diuraikan perbedaan karaketristik pengendalian intern akuntansi dalam sistem manual dengan pengendalian intern akuntansi dengan sistem komputer, perbedaannya adalah seagai berikut: Pengendalian internal dalam sistem manual: 1 pembagian tanggung jawab pelaksanaan suatu transaksi ke tangan beberapa orang atau departemen agar terciptanya adanya cek silang cross check dan spesialisasi pekerjaan klerikal, 2 dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap transaksi penting dan dokumen yang diproses melalui sistem, 3 manual sistem menitik beratkan pengendalian ditangan manusia yang dicapai dengan pembagian tanggung jawab pelaksanaan transaksi untuk beberapa orang atau bagian. Universitas Sumatera Utara Sedangkan pengendalian internal dalam sistem komputer, yaitu : 1 karena ketelitian dan kecepatan pengolahan data dengan komputer, lebih sedikit diperlukan cek silang dalam pengolahan data, terutama yang menyangkut perhitungan dalam pengolahan data akuntansi, 2 komputer dapat melakukan berbagai perbaikan atau editing yang semula dilakukan oleh manusia melalui program komputer, sehingga mengurangi pekerjaan editing dokumen secara visual, 3 sistem komputer menitikberatkan pengendalian melalui program komputer, sehigga pembagian tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi dapat dikurangi. Adapun unsur-unsur pengendalian internal pada siklus pendapatan dikemukakan oleh William dkk 2005:15 a. Lingkungan pengendalian, hal ini terdiri dari beberapa faktor yang dapat mengurangi resiko inheren yang berkaitan dengan siklus pendapatan. Faktor-faktor ini juga dapat meningkatkan atau mengurangi keefektifan komponen pengendalian internal dalam mengendalikan resiko salah saji pada asersi siklus pendapatan. b. Penilaian risiko, penilaian risiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah sama dengan penilaian risiko inheren oleh auditor eksternal. Auditor berkepentingan dengan bukti penilaian manajemen dan tanggapan atas risiko yang muncul dari perubahan situasi seperti sumber pendapatan baru, standar akuntansi yang cepat dalam aktivitas siklus pendapatan atau perubahan personil terhadap akuntansi dan pelaporan. Universitas Sumatera Utara c. Informasi dan komunikasi sistem akuntansi, pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan tentang bagaimana 1 penjualan diawali, 2 barang dan jasa diberikan, 3 piutang dicatat, 4 kas diterima, dan 5 penyesuaian penjualan dilakukan termasuk metode pemrosesan data serta dokumen penting dan catatan yang digunakan. Suatu tinjauan atas sistem terkomputerisasi menekankan pada fungsi-fungsi kunci beserta input, pemrosesan, dan dimensi output dari operasi akuntansi yang terkomputerisasi. Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk mengenali dokumen sumber file transaksi kunci dan file induk, serta laporan dan informasi akuntansi yang dikutip dari file tersebut. d. Pemantauan monitoring, komponen harus memberikan manajemen umpan balik tentang apakah saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi sesuai yang diharapkan. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang umpan balik ini dan apakah manajemen telah mengawali setiap tindakan korektif berdasarkan informasi yang diterima dari aktivitas pemantauan. Kemungkinan ini mencakup informasi yang diterima dari 1 pelanggan yang mengalami kesalahan penagihan, 2 lembaga pengatur yang memperhatikan ketidaksesuaian kebijakan pengakuan pendapatan atau hal-hal yang berkaitan dengan pengendalain internal, dan 3 auditor eksternal yang mempertimbangkan kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan material dalam pengendalian internal yang dikemukakan pada audit sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Adapun ancama-ancaman pada siklus pendapatan menurut Marshall dan Paul 2005:31, yaitu:

a. Ancaman 1 : pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau akurat.

Ancaman dasar selama entri pesanan penjualan adalah data yang penting mengenai pesanan tersebut akan hilang ataupun tidak akurat. Kegiatan ini bukan hanya menimbulkan efek inefisiensi karena perlunya menghubungi pelanggan kembali dan memasukkan kembali pesanana ke dalam sistem, tetapi juga dapat secara negatif memepengaruhi persepsi pelanggan, dan akibatnya dapat berpengaruh buruk terhadap penjualan dimasa mendatang.

b. Ancaman 2 : penjualan kredit ke pelanggan yang memiliki catatan kredit

buruk. Ancaman kedua dalam entri pesanan penjualan adalah kemungkinan melakukan penjualan yang kemudian menjadi tidak tertagih. Mensyaratkan otorisasi yang benar untuk setiap penjualan secara kredit akan mengurangi ancaman ini. Hal ini secara umum dapat dicapai dengan menetapkan batas kredit untuk setiap pelanggan dan memberikan pegawai bagian penjualan otorisasi umum untuk menyetujui penjualan kredit tambahan ke pelanggan lama dengan syarat penjualan semacam itu tidak meningkatkan total saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit yang disetujui.

c. Ancaman 3 : keabsahan pesanan. Dahulu, keabsahan pesanan pelanggan

dapat melalui penerimaan pesanan pembelian yang telah ditanda tangani dari pelanggan. Bersama peningkatan transaksi bisnis secara elektronis, penggunaan tanda tangan digital dan sertifikat digital diisyaratkan untuk memverifikasi identitas setiap pihak. Universitas Sumatera Utara

d. Ancaman 4 : kehabisan persediaan, biaya penggudangan, dan

pengurangan harga. Ancaman lain dalam proses entri data adalah penjualan akan hilang karena kehabisan persediaan. Sebaliknya persediaan berlebih akan meningkatkan biaya penggudangan dan bahkan dapat memerlukan pengurangan harga yang signifikan. Guna mengatasi masalah tersebut, perusahaan-perusahaan membuat sistem pengendalian persediaan dan perkiraan penjualan yang akurat.

e. Ancaman 5 : kesalahn pengiriman. Mengirimkan barang yang salah atau

jumlah barang dagangan yang salah serta kesalahan mengirimkan ke lokasi yang salah adalah kesalahan serius karena kesalahan-kesalahan tersebut dapat secara signifikan mengurangi kepuasan pelanggan dan selanjutnya penjualan dimasa mendatang. Hilangnya asset apabila pelanggan tidak membayar barang yang salah kirim.

f. Ancaman 6 : pencurian persediaan. Ancaman lainnya dalam tahap

pengiriman di siklus pendapatan melibatkan pencuriaan persediaan. Kerugian akibat pencurian dapat sangat besar nilainya. Beberapa prosedur pengendalian dapat mengurangi risiko pencuriaan persediaan. Pertama, persediaan harus disimpan dalam lokasi yang aman dengan pembatasan kas secara fisik. Kedua, semua transfer persediaan didalam perusahaan harus didokumentasikan.

g. Ancaman 7 : kegagalan untuk menagih pelanggan. Kegagalan untuk

menagih pelanggan atas barang-barang yang sudah dikirim Universitas Sumatera Utara mengakibatkan kerugian asset dan kesalahan dalam data penjualan, persediaan serta piutang usaha.

h. Ancaman 8 : kesalahan dalam penagihan. Kesalahan ini seperti

kesalahan memberikan harga dan pesanan ulang, mencerminkan potensi ancaman lainnya. Kelebihan penagihan mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan dan kekurangan dalam penagihan dapat mengakibatkan kerugian asset. Kesalahan memberikan harga dapat dihindari dengan cara memerintahkan komputer menarik data yang tepat dari file induk persediaan.

i. Ancaman 9 : kesalahan dalam memelihara rekening pelanggan.

Kesalahan ini dapat mengarahkan pada hilangnya penjualan dimasa mendatang dan juga menunjukkan kemungkinan pencurian kas, pemeriksaan edit berikut ini dapat digunakan untuk memastikan akurasi dalam mempengaruhi rekening pelanggan : 1 pemeriksaan validitas atas pelanggan dan nomor faktur. 2 verifikasi Closed-loop memastikan bahwa rekening numerik yang benar yang diedit. 3 pemeriksaan field memastikan bahwa hanya nilai numerik yang dimasukkan untuk jumlah pembayaran.

j. Ancaman 10 : pencurian kas. Prosedur pengendalian khusus harus

digunakan karena kas mudah dicuri. Pemisahan tugas adalah prosedur pengendalian yang paling efektif untuk mengurangi pencurian.

k. Ancaman 11 : Kehilangan data. Ancaman umum yang signifikan dalam

siklus pendapatan adalah kehilangan data mengenai rekening pelanggan. Universitas Sumatera Utara Rekening pelanggan dan catatan persediaan yang akurat adalah hal yang penting, tidak hanya untuk tujuan pelaporan eksternal dan internal saja, tetapi juga untuk merespon pertanyaan pelanggan. Selain itu, kehilangan semua data piutang usaha dapat mengancam kelangsungan perusahaan. Oleh sebab itu, catatan-catatan tersebut harus dilindungi dari kehilangan atau kerusakan.

l. Ancaman 12 : Kinerja yang kurang baik, tujuan lainnya pengendalian

internal adalah mendorong dilaksanakannya dan meninjau laporan memberikan dasar untuk menilai efisiensi dan efektivitas siklus pendapatan dan untuk mengurangi ancaman kinerja dibawah standar.

6. Kerangka Konseptual

Pendapatan PT. Smart Glove Indonesia Medan Pengawasan Internal E D P Pendapatan dari penjualan kredit Pendapatan dari penjualan tunai Universitas Sumatera Utara Pendapatan pada PT. Smart Glove Indonesia terdiri dari dua, yaitu pendapatan dari penjualan tunai dan pendapatan dari penjualan kredit, dari kedua data penjualan tersebut di entry dengan menggunakan sistem EDP. Dan penulis menganalisis pengelolaan pendapatan perusahaan secara optimal serta menganalisis pengawasan internal perusahaan dari pengumpulan data penjualan sampai di entry ke sistem EDP. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Smart Glove Indonesia Medan yang beralamat di jalan pelita raya no 5-7 Kawasan Industri Medan Star Tanjung Morawa Deli serdang 20362.

B. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari: 1. Data Primer yaitu, berupa data yang diperoleh langsung oleh penulis menyangkut objek penelitian dari perusahaan yang memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh penulis, data ini diperoleh melalui hasil wawancara maupun observasi. Contohnya, mengenai prosedur penerimaan pendapatan dari penjualan tunai dan dari penjualan kredit. 2. Data Sekunder yaitu berupa data yang diperoleh dari pihak perusahaan dalam bentuk data yang telah diolah atau sudah jadi, baik berupa publikasi maupun data perusahaan sendiri antara lain data mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi perusahaan. Universitas Sumatera Utara