Pengertian hak cipta Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian hak cipta

Istilah hak cipta diusulkan pertama kalinya oleh St. Moh. Syah pada Kongres Kebudayaan Indonesia II di Bandung pada bulan Oktober 1951 yang kemudian diterima oleh kongres tersebut sebagai penggantian dari istilah hak pengarang yang dianggap kurang luas cakupan pengertiannya. “Istilah hak pengarang itu sendiri merupakan terjemahan dari istilah bahasa Belanda yakni Auters Recht”. 16 Istilah hak cipta ini merupakan pengganti Auters Recht atau copyrights yang kandungan artinya lebih tepat dan luas, dibandingkan jika menggunakan istilah hak pengarang. Secara yuridis, istilah hak cipta telah dipergunakan dalam Undang-undang Hak Cipta 1982 sebagai pengganti istilah hak pengarang yang dipergunakan dalam Auteurswet 1912. 17 Perkataan hak cipta itu sendiri terdiri dari dua kata hak dan cipta, kata “hak” yang sering dikaitkan dengan kewajiban adalah kewenangan yang diberikan kepada pihak tertentu yang sifatnya bebas untuk digunakan atau tidak. Dan kata “cipta” tertuju kepada hasil kreasi manusia dengan menggunakan sumber daya yang ada padanya berupa pikiran, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman. Oleh karenanya, hak cipta berkaitan dengan intelektualitas manusia itu sendiri berupa hasil kerja otak. 18 Hak cipta copyright adalah salah satu dari hak-hak asasi manusia yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right Deklarasi Umum Hak- 16 Ajip Rosidi, UNDANG-UNDANG Hak Cipta, Pandangan Seorang Awam Jakarta: Djambatan, 1994, hal. 3 17 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia Bandung: Alumni, 2003, hal. 85-86 18 Sanusi Bintang, Hukum Hak Cipta Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998, hal. 1 Universitas Sumatera Utara hak Asasi Manusia dan UN International Covenants Perjanjian Internasional PBB dan juga hak hukum yang sangat penting yang melindungi karya budaya. Karya budaya adalah apa saja yang dihasilkan seseorang yang memperkaya alam pikiran dan perasaan manusia. Karya budaya tidak mencakup hal-hal yang secara langsung menyumbang pada gaya hidup sehingga kehidupan atau pekerjaan lebih nyaman, seperti, misalnya, mesin atau teknologi. Mesin dan teknologi tidak termasuk karya budaya karena sebagian besar berkaitan dengan pengembangan peradaban di bidang teknologi dan karena itu hak-hak hukum yang melindunginya terpisah dari hak cipta. 19

2. Hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta