Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

(1)

Ketiga, Yurisprudensi, Doktrin, serta Penjelasan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Bintang, Sanusi dan Dahlan, 2000, Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung.

Damian, Edi, 1999. Hukum Hak Cipta menurut Beberapa Konvensi Internasional, Undang-Undang Hak Cipta 1997 dan Perlindungannya terhadap Buku serta Perjanjian Penerbitannya. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. ---, 2009, Hukum Hak Cipta, PT. Alumni, Bandung.

Dimyati, Khudzaifah dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Buku Panduan Kekayaan Intelektual, 2016.

Djumhana, Muhammad dan R. Djubaedillah. 2003, Hak Milik Intelektual ( Sejarah, Teori, dan Praktiknya di Indonesia), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Gautama, Sudargo dan Rizawanto Winata, 1997, Pembaharuan Undang-Undang Hak Cipta, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Ginting, Elytas Ras, 2012, Hukum Hak Cipta Indonesia : Analisis Teori dan Praktik, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Hasibuan, Otto, 2007, Hak Cipta di Indonesia Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu, Neighbouring Rights, dan Collecting Society, PT. Alumni, Bandung

---, 2008, Hak Cipta di Indonesia: Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu, PT.Alumni, Bandung.


(2)

HOZUMI, Tamotsu, 2004, Asian Copyright Handbook, Japan Publishers Building, Jepang.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik, Depdikbud, Jakarta.

Jened, Rahmi, 2014, Hukum Hak Cipta (copyright’s law), PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Kansil, C.S.T., 1980, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta.

Kawakami, Geneici. 1975 Arranging Populer Music: A Praktical Guide,Yamaha Music Foundation, Tokyo, Japan.

Lutviansori, Arif, 2010, Hak Cipta dan Perlindungan Folklor di Indonesia. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Maleong, Lexy J. , 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.`

Margono, Suyud dan Amir Angkasa, 2002, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis, Edisi 1, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Miller, Hugh M. 1958. Introduction to Music a Guide to Good Listening, Barnes and Noble, New York.

Muhammad, Abdul Kadir, 1994, Hukum Harta Kekayaan, Citra Aditya Bakti, Bandung.

---, 2007. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Mukti, Fajar dan Achmad Yulianto, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1984, Teori dan Kebijakan Hukum Pidana, PT. Alumni, Bandung.

Munandar, Harris dan Sally Sitanggang, 2008, Mengenal HAKI (Hak Kekayaan Intelektual : Hak Cipta, Paten, Merek dan Seluk- beluknya), Erlangga, Jakarta.


(3)

Nurachmad, Much, 2012 Segala Tentang HAKI Indonesia, Buku Biru, Jogjakarta. Purba, Achmad Zen Umar, 2005, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs,

PT.Alumni, Bandung.

Purwaningsih, Endang. 2005. Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights (Kajian Hukum terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual dan Kajian Komparatif Hak Paten), Ghalia Indonesia, Jakarta.

Purwanto, Agapitus. 2006. Seni Musik SMA Untuk Kelas 1, PT Galaksi Puspa Mega, Bekasi.

Usman, Rachmadi. 2003. Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, PT. Alumni, Bandung.

Rosidi, Ajip, 1984, Undang-Undang Hak Cipta 1982, Pandangan Seorang Awam, Djambatan, Jakarta.

Riswandi, Budi Agus dan M. Syamsuddin, 2005, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Saidin, OK, ,2015, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights), PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta

Setyowati, Krisnani, Efridani Lubis, Elisa Aggraeni, dan M.Hendra Wibowo, 2005, Hak Kekayaan Intelektual dan Tantangan Implementasinya di Perguruan Tinggi, Kantor HKI-IPB, Bogor.

Simanjuntak, Walter, Perlindungan Hak Cipta di Indonesia, Direktorat Hak Cipta, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Desain Industri, Jakarta.

Simorangkir, J.C.T., 1973, Hak Cipta Lanjutan, Penerbit Jembatan, Jakarta. Soelistyo, Henry, 2011, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, Rajawali Pers, Jakarta. Supramono, Gatot, 2010, Hak Cipta dan Aspek-Aspek Hukumnya, Penerbit

Rineka Cipta, Bandung.

Sutedi, Adrian, 2009, Hak Atas Kekayaan Intelektual Sinar Grafika, Jakarta. Syamsudin, M. ,2007, Operasionalisasi Penelitian Hukum, PT. RajaGrafindo


(4)

Tambayong Japi. (1992). Ensiklopedia Musik. PT. Cipto Adi Pustaka, Jakarta. Tutik, Titik Triwulan, 2006. Pengantar Hukum Perdata Di Indonesia. Prestasi

Pustaka, Jakarta.

Utomo, Tomi Suryo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Panjaitan, Hulman dan Wetmen Sinaga, 2011, Performing Right Hak Cipta atas Karya Musik dan Lagu Serta Aspek Hukumnya, Ind Hill Co., Jakarta.

Paserangi, Hasbir dan Ibrahim Ahmad, 2011, Hak Kekayaan Intelektual (Perlindungan Hukum Hak Cipta Perangkat Lunak Program Komputer dalam Hubungannya dengan Prinsip-Prinsip dalam TRIPs di Indonesia),

Rabbani Press, Jakarta.

Widyopramono, 1992, Tindak Pidana Hak Cipta : Analisis dan Penyelesaiannya, Sinar Grafika, Jakarta.

B. Konvensi Internasional :

Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works, 1979 The Universal Declaration of Human Rights, 1948.

WIPO, 1977, Licensing Guide for Development Countries, WIPO Publication, Genewa.

WIPO, 2008, Intellectual Property Handbook : Policy, Law and Use, WIPO Publication, Switzerland.

WIPO , 2008, Ekspresi Kreatif Pengantar Hak Cipta dan Hak Terkait untuk Usaha Kecil dan Menengah (Intellectual Property for Business Series Number:4), Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Jakarta.

C. Peraturan Perundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetbook). 1986, Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. PT Pradnya Paramita, Jakarta.


(5)

D. Internet

http://en.wikipedia.org/wiki/Remix, diakses pada tanggal 21 September 2016 Pukul 23.27.

https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_dance_music , diakses pada tanggal 18 Desember 2016, pukul 02.52.

https://en.wikipedia.org/wiki/Dubstep, diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 03.57.

https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_house, diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 04.00.

https://id.wikipedia.org/wiki/Disko , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 04.04.

https://en.wikipedia.org/wiki/Techno , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 04.08.

https://id.wikipedia.org/wiki/Drum_bass, diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 14.28.

https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_electronica , diakses pada tangga; 18 desember 2016, pukul 14.50.

https://en.wikipedia.org/wiki/Trap_music , dikenal pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.01.

https://en.wikipedia.org/wiki/Ambient_music , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.14.

https://en.wikipedia.org/wiki/Downtempo , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.19.

https://en.wikipedia.org/wiki/Hardstyle , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.32.

https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_Trance , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.33.

https://en.wikipedia.org/wiki/Vaporwave , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.37.


(6)

https://en.wikipedia.org/wiki/Breakbeat , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.40.

https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_dance_music#Breakbeat_hardcore.2C_ju ngle.2C_drum_.26_bass , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.45.

https://en.wikipedia.org/wiki/Hi-NRG , diakses pada tanggal 18 desember 2015, pukul 15.49.

https://id.wikipedia.org/wiki/Rok_elektronik , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.52…

https://id.wikipedia.org/wiki/Industrial , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.54.

http://minicompo.tumblr.com/post/59393098648/jockie-a-saputra-special-disco-remix-for-reggae, diakses pada tanggal 18 desember 2016, jam 03.16.


(7)

A. Tinjauan Umum Mengenai Musik

1. PENGERTIAN MUSIK

Musik adalah (1) Ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan, (2) nada atau suara yang disusun sedemikian rupa, sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang mengutamakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah musik cenderung memiliki maksud yang sama dengan lagu. Istilah musik dan lagu sungguh tidak dapat dipisahkan.. A.T.Mahmud memberikan pendapat bahwa nusik tidak dipisahkan dari kehidupan manusia. Musik adalah media untuk mencurahkan pikiran dan ras, alat untuk berkomunikasi. Musik sangat dekat dan tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang menciptakannya. Musik adalah bahasa universal yang paling luwes yang dapat membagi pikiran dan rasa antar manusia, dimana pun dan kapan pun ia berada. Secara etimologi, lagu dan musik memiliki perbedaan arti. lagu merupakan satu kesatuan musik yang terdiri atas susunan berbagai nada yang berurutan. Setiap lagu ditentukan oleh panjang-pendek dan tinggi-rendahnya nada-nada tersebut, di samping itu, irama juga memberi corak tertentu pada suatu lagu.128

128


(8)

Dalam Ensiklopedia Indonesia, dapat ditemukan mengenai pengertian musik. Musik adalah seni menyusun suara atau bunyi.129 Musik tidak bisa dibatasi dengan seni menyusun bunyi atau suara indah semata-mata, suara atau bunyi sumbang telah lama digunakan, dan banyak komponis modern bereksperimen dengan suara atau bunyi semacam itu.

Dalam kepustakaan hak cipta tidak membedakan antara pengertian lagu dan musik walaupun lagu dan musik memiliki pengertian yang berbeda. Dalam kepustakaan hukum Internasional, salah satunya yang terdapat dalam Konvensi Bern, menyatakan bahwa istilah yang digunakan untuk menyebut musik atau lagu adalah musical work. Dalam Konvensi tersebut menyebutkan bahwa salah satu work yang dilindungi adalah komposisi musik (music compotition) dengan atau tanpa kata-kata (with or without words) . Dalam Konvensi tersebut tidak menjelaskan tentang uraian yang tegas mengenai apa sesungguhnya musical work itu. Namun dari ketentuan yang dapat disimpulkan bahwa ada 2 (dua) jenis ciptaan lagu atau musik yang dilindungi hak cipta, yaitu lagu atau musik dengan kata-kata dan lagu atau musik tanpa kata-kata.130 Musik dengan kata-kata adalah lagu yang unsurnya terdiri dari melodi, lirik, aransemen dan notasi, sedangkan musik tanpa kata-kata adalah musik yang hanya terdiri dari unsur melodi, aransemen dan notasi.131

129Van Hoeve, Loc.Cit. 130Ibid.

131


(9)

Dalam penjelasan Pasal 40 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta memberikan rumusan pengertian lagu atau musik sebagai berikut :

“Yang dimaksud dengan "lagu atau musik dengan atau tanpa teks" diartikan sebagai satu kesatuan karya cipta yang bersifat utuh.”

Dari penjelasannya itu dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:132 a. Lagu dan musik dianggap sama pengertiannya;

b. Lagu atau musik bisa dengan teks, bisa juga tanpa teks;

c. Lagu atau musik merupakan satu karya cipta yang utuh, jadi unsur melodi, lirik, aransemen, dan notasi, bukan merupakan ciptaan yang berdiri sendiri.

Musik hadir sebagai bagian dari kehidupan manusia. Dalam pendidikan psikologi musik, setiap orang memerlukan musik karena musik mempunyai efek pada manusia yang dapat dihubungkan dengan segala sesuatu seperti fisik, emosional, tingkah laku seseorang, pendidikan, dan imajinasi. Musik juga hadir sebagai bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi yang mendatangkan kepuasan dan perasaan-perasaan tertentu dalam mengisi kehidupan.

Dalam pembentukkan musik secara utuh, unsur-unsur dan struktur musik mempunyai peranan penting dan saling keterkaitan kuat antara satu dan yang lainnya, yakni melodi, harmoni, rhytem, dan timbre regardless, lirik, notasi. Di samping itu, bahwa musik memiliki dimensi yang sangatlah luas, bukan hanya

132


(10)

untuk dinyanyikan atau ditampilkan, melainkan juga disajikan dalam bentuk sheet music dan direkam dalam bentuk kaset dan disc.

2. INSTRUMEN – INSTRUMEN MUSIK Beberapa instrumen musik secara umum yaitu :

Idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran

tubuh bagian inti instrumen itu sendiri. cara memainkannya dipukul dengan alat pemukul.

Contohnya : kolintang, bonang, angklung, gong, kabasa dsb.

Kordofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari

dawai atau senior. Tubuh instrumen/resonator umumnya terbuat dari kayu. Contohnya : gitar, bass, biola, sitar, piano, dan kecapi.

Aerofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari

getaran udara dalam tabung. Cara memainkannya adalah ditiup. Contohnya : terompet, mus, harmonika, sexofone, trombone, dsb.

Membranofon adalah jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari

selaput atau membran yang terdapat pada instrumen. Cara memainkannya dipukul dengan jari tangan atau alat pemukul.

Contohnya : kendang, tifa, rebana, drum, tom-tom, dsb.

Elektrofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari

sinyal hasil osilasi (getaran) sirkuit elektronik. Contohnya : organ dan elektron.


(11)

3. JENIS ALIRAN MUSIK

Jenis aliran musik sangatlah beragam. Aliran musik biasanya disebut genre, yang memiliki pengertian yaitu mengelompokkan musik sesuai dengan kemiripannya satu dengan yang lain. Beberapa aliran musik secara umum yaitu : a. BLUES

Musik Blues adalah musik yang berasal dari Amerika Serikat, datang dari orang-orang Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika Barat.

b. POP

Musik Pop adalah musik yang sangat digemari pada masa sekarang. Musik yang dinikmati oleh masyarakat sekarang, hampir seluruhnya adalah musik pop.

c. Electronic / Techno

Musik Electronic atau Techno adalah aliiran musik yang menggunakan tema futuristic dan biasanya musik ini dipakai pada tempat-tempat clubbing. Musik ini dimainkan oleh seorang disc jockey. Dalam membuat musik Electronic atau Techno tidak digunakan alat musik seperti gitar, drum atau piano, tetapi menggunakan alat musik digital seperti DJ Maker atau alat lainnya untuk me remix musik yang sudah ada menjadi musik yang bertema futuristik. Salah satu musisi yang membuat musik Electronic atau Techno adalah Calvin Harris.


(12)

Musik dangdut adalah musik yang datang dari Indonesia. Musik ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Musik ini bersumbu dari musik Melayu. Salah satu musisi yang menggunakan aliran musik ini adalah Rhoma Irama. e. Jazz

Musik Jazz merupakan jenis musik yang dikembangkan pertama kali oleh orang-orang Afrika- Amerika. Musik ini berakar dari New Orleans, Amerika Serikat, pada akhir abad ke-19. Musik jazz merupakan pembauran berbagai jenis musik, antara lain blues, ragtime, brass-band, musik tradisional Eropa dan irama-irama asli Afrika. Instrumen utama yang sering digunakan pada musik jazz pada umumnya adalah piano, bass, drum, gitar, saksofon, trombon, dan trompet.

B. Tinjauan Mengenai Aransemen

1. PENGERTIAN ARANSEMEN

Aransemen berasal dari bahasa Belanda , yaitu “arrangement” yang artinya susunan. Kata “aransemen” dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun ulang suatu karya yang telah ada sebelumnya ke dalam bentuk serta rasa yang berbeda atau dapat dikatakan sebagai transkripsi (perpindahan/salinan). Hal ini dapat dicapai dengan cara melakukan perubahan pada unsur gramatik musiknya.

Aransemen dalam musik adalah menata dan memperkaya sebuah komposisi musik, melodi, atau lagu menjadi suatu gaya atau format yang baru dengan sentuhan kreatif pelaku aransemen (arranger). Media yang digunakan


(13)

dalam membuat aransemen bermacam-macam, dapat berupa alat musik tunggal, band, paduan suara, hingga orkestra. Seseorang yang pekerjaannya membuat aransemen disebut pengaransemen atau arranger.

2. JENIS-JENIS ARANSEMEN

Aransemen memiliki beberapa jenis. Adapun jenis aransemen, yaitu :

a. Aransemen Vokal adalah penataan susunan suara untuk sebuah lagu yang akan dinyanyikan. Pada dasarnya lagu dapat di aransemen vocal secara khusus. Artinya, sebuah lagu itu dapat dinyanyikan oleh satu suara, dua suara, tiga suara, dan seterusnya. Paling mudah adalah menyusun aransemen vokal untuk satu atau dua suara. Sedangkan untuk tiga atau empat suara penataan vokalnya lebih susah karena banyak persyaratan yang harus di perhatikan. Dalam menyusun aransemen vokal yang paling penting adalah bunyinya. Sebuah aransemen vokal tidak dapat diterapkan pada instrument secara langsung, tapi harus diatur lagi aransemennya menggunakan aransemen untuk instrumen.

b. Aransemen Instrumen adalah penataan alat musik yang akan dimainkan biasanya dalam bentuk instrumentalia. Semakin lengkap alat musik yang akan dipergunakan, semakin banyak pula kemungkinan variasi yang dapat diciptakan. Untuk menyusun aransemen instrument, seorang arranger harus memiliki bakat dan pengetahuan tentang musik seperti partitur atau akord. c. Aransemen campuran adalah gabungan dari aransemen vokal dan aransemen

instrumen. Pada aransemen campuran yang ditonjolkan pada umumya adalah vokalnya, sedangkan instrument hanya berfungsi sebagai pengiring.Untuk


(14)

mengendalikan harmonisasi dan keseimbangan komposisi dalam menampilkan aransemen yang telah disusun diperlukan adanya seorang pemimpin yang dapat mengendalikan dan menjadi patokan yaitu disebut dengan istilah dirigen atau conductor. Dalam aransemen campuran dikenal istilah komposisi aransemen yang meliputi :

1) Aransemen Intro

Adalah pembuatan aransemen untuk melodi pada awal lagu sebelum lagu pokok dimulai dinyanyikan.

2) Aransemen Interlude

Adalah pembuatan aransemen untuk melodi pada tengah lagu. 3) Aransemen Coda

Adalah pembuatan aransemen untuk melodi pada akhir lagu. 3. STRUKTUR ARANSEMEN

Mengaransemen sebuah lagu membutuhkan sebuah struktur (susunan) yang cocok sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Menurut Kawakami ada beberapa elemen yang membentuk struktur itu antara lain : introduksi, chorus, interlute, variasi, ending, dan vamp. (1) Introduksi adalah dalam sebuah aransemen merupakan peranan penting dalam sebuah aransemen lagu. selain sebagai pembuka, introduksi atau biasanya disingkat dengan intro ini juga sebagai pengantar dari keseluruhan lagu, (2) chorus adalah ulangan lagu, (3) interlude adalah permainan musik sebagai persiapan dari bait ke bait berikutnya dalam sebuah komposisi musik, (4) variasi merupakan sebuah perubahan melodi dalam penulisan lagu.


(15)

Prinsip variasi ini berlaku jika tema sebuah komposisi muncul kembali. Ada beberapa macam variasi yaitu variasi ritmis merupakan perubahan melodi melalui pemindahan posisi ritmis tanpa mengubah melodi asli, variasi melodi merupakan rangkaian nada-nada atau bunyi yang menyatu dan biasanya bervariasi dalam tinggi rendah, naik turun dan panjang-pendeknya nada, dan variasi harmoni adalah bentuk keselarasan bunyi dan merupakan hal yang mendukung dalam mengembangkan melodi karya musik, (5) vamp adalah sebuah pengantar sederhana atau frase pengiring maupun perpindahan akor menuju penutup, dan (6) ending adalah bagian terakhir,. Selain itu, dalam mengaransemen suatu karya, perlu juga memahami unsur-unsur musikal yang diantaranya ritme, melodi, harmoni, tempo, dan dinamik.

Unsur-unsur aransemen menurut Jamalus adalah sebagai berikut:133

Unsur pokok di dalam aransemen adalah melodi. Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan atau ide. Sedangkan unsur-unsur aransamen menurut Mack adalah melodi mempunyai pengertian nada-nada pokok tema lagu tersebut, di luar nada-nada iringan. 134 Tamboyang menjalaskan unsur-unsur aransemen didalam sebuah melodi terdapat rangkaian nada-nada yang tersusun secara ritmis serta perpindahan dari satu nada ke nada yang lain sehingga

133 Jamalus. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik, Jakarta, Depdikbud, 1988,

hal.16.

134


(16)

menghasilkan bunyi yang teratur. Perpindahan nada-nada tersebut di atas dapat dikatakan sebagai gerakan melodi.135

Teori-teori atau unsur-unsur musik yang harus diketahui dengan menunjang aransemen, antara lain sebagai berikut :

a. Melodi

Melodi adalah rangkaian nada-nada yang disusun ke dalam pola-pola yang beraturan, berurutan serta berirama136 atau dengan kata lain adalah nada-nada secara tunggal yang memberi arti suatu keseluruhan. Jika dalam suatu lagu atau musik tidak ada melodi hanya irama saja, maka akan terdengar hambar. Dalam konteks aransemen menurut Kawakami menjelaskan berbagai teknik penataan melodi sebagai berikut: 137

a) Variasi Melodi

Variasi melodi adalah pengembangan melodi atau tema utama untuk menampilkan nuansa yang berbeda tanpa menghilangkan karakter asli dari melodi utama tersebut. Berbagai variasi terhadap melodi utama ini dapat dilakukan dengan mengunakan harmoni tone maupun (non harmoni tone).138

b) Filler

135

Japi Tambayong, Ensiklopedia Musik. Jakarta, PT. Cipto Adi Pustaka, 1992, hal.28.

136 Purwanto, Agapitus.. Seni Musik SMA Untuk Kelas 1. Bekasi, PT Galaksi Puspa

Mega, 2006, hal. 41.

137

Geneici Kawakami, Arranging Populer Music: A Praktical Guide, Japan,Yamaha Music Foundation, 1975, hal.14.

138


(17)

Kawakami menjelaskan filler sebagai melodi tambahan yang disisipkan ke dalam. Atau, tulisan musik berperan mengisi kekosongan (dead spot) pada saat melodi utama tidak bergerak atau mengalami stagnasi pada sebuah nada panjang, maupun pada saat akan bergerak di awal frase. Filler yang berfungsi untuk mengisi kekosongan (dead spot) disebut (dead spot filler) yang di mainkan oleh instrumen lain dan yang tidak memainkan melodi utama. Ada pula filler yang dimainkan oleh instrumen yang dimainkan melodi utama. Fller seperti ini disebut lead in jika ia terletak di awal frase, dan di sebut tail jika ia terletak akhir frase.139

c) Counter Melodi

Counter melodi merupakan sebuah melodi yang mengiringi melodi utama yang berfungsi sebagai garis harmoni untuk mendukung melodi utama, memperkuat pergerakan harmoni dalam sebuah tema, membantu menciptakan klimaks, serta menambah garis melodi.140 Counter melodi didominasi oleh nada-nada panjang yang merupakan elemen akord yang sedang mengiringi melodi utama.

d) Obbligato

Berbeda dengan filler yang mengisi kekosongan melodi utama, obbligato lebih berperan sebagai melodi sekunder yang mendukung melodi utama di setiap tempat (waktu), tidak hanya pada kekosongan (dead spot). Sebuah

139 Geneici Kawakami,Op.Cit., hal. 34. 140


(18)

obligato mengunakan Counter melodi sebagai materi dasarnya, dan dibentuk dari penggabungan elemen-elemen variasi serta counter melody.141

b. Nada

Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang bergetar dan memiliki frekuensi yang teratur. Frekuensi dapat diukur dengan menghitung jumlah getaran dalam satu detik.

c. Ritme

Ritme merupakan elemen waktu dalam musik yang dihasilkan oleh dua faktor yaitu aksen atau penekanan atas sebuah nada untuk membuatnya berbunyi lebih keras, dan panjang-pendek nada atau durasi142,sedangkan menurut Kawakami mendefinisikan ritme sebagai berikut:143

Rhythme variation and Fake is an alteration of the melody by moving the position of the rhythm without disturbing the original melody line.

Rhythmie variation in done using syncopation, anticipation, division, and unification, thus giving mobility to the musical expression.

Dalam pengertian tersebut dikatakan bahwa dalam mengaransemen dapat mengubah ritme yang dibedakan menjadi empat macam, yaitu Syncopation atau sinkopasi, Anticipation atau antisipasi, Division atau divisi, Unification atau unifikasi

d. Tinggi Rendahnya Nada (Pitch)

141

Geneici Kawakami, Loc.Cit.

142 Hugh M. Miller., Introduction to Music a Guide to Good Listening, New York, Barnes

and Noble, , 1958, hal. 28.

143


(19)

Tinggi atau rendahnya suatu nada dipengaruhi oleh banyaknya frekuensi yang dihasilkan dalam satu detik. Semakin banyak frekuensi maka akan semakin tinggi nada yang dihasilkan pula, begitu juga sebaliknya.

e. Interval

Interval adalah jarak satu nada ke nada lain. Setiap interval atau jarak mempunyai nama dan arti tersendiri.

f. Harmoni dan Akor

Harmoni adalah elemen musikal yang didasarkan atas penggabungan secara simultan dari nada-nada, sebagaimana dibedakan dari rangkaian nada-nada dari melodi, jikalau melodi adalah konsep horizontal maka harmoni adalah konsep vertikal. 144 Akor adalah gabungan tiga nada atau lebih yang mempunyai jarak tertentu. Akor juga sering disebut dengan sebutan kunci. Maka dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah keselarasan bunyi yang dibentuk dari nada-nada yang berbunyi serenak (akord) dan hubungan antar akord tersebut. Harmoni mengacu pada aspek vertical dan melodi dianggap sebagai aspek horizontal dalam musik. Dalam konteks aransemen, seorang arranger perlu menguasai progresi akord, ini berguna untuk mencapai sebuah keindahan yang sempurna sebagai pengiring melodi pokok.

g. Ketukan

Rangkaian ketukan yang berulang-ulang secara teratur seperti detik jam yang berputar. Kecepatan ketukan ditentukan oleh tempo yang digunakan. Semakin cepat tempo yang digunakan, maka akan semakin cepat pula ketukan yang

144Hugh M. Miller., Introduction to Music a Guide to Good Listening, New York, Barnes


(20)

dihasilkan. Begitu pula sebaliknya, semakin lambat tempo yang dimainkan maka akan semakin lambat ketukan yang dihasilkan. Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tempo adalah kecepatan gerak ketukan.

h. Tempo

Tempo ialah kecepatan ketukan yang ada dalam sebuah lagu. Istilah-istilah untuk menunjukkan tempo suatu lagu biasanya dituliskan menggunakan bahasa Italia. Istilah tempo secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lambat (largo), sedang (andante), dan cepat (allegro).

i. Dinamika

Dinamika yaitu kekuatan bunyi yang berkaitan dengan keras lemahnya dan cepat lambatnya bunyi dan merupakan salah satu unsur ekspresi dalam bermusik.Dinamik yang sering digunakan dalam membuat aransemen adalah pianissimo (pp), mezzo piano (mp), mezzo forte (mf), forte (f), dan fortissimo (ff).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak unsur musik yang bisa dikembangkan untuk mengaransemen suatu karya musik entah musik etnik atau musik pop. Arranger dapat memanfaatkan secara kreatif unsur aransemen tersebut dalam penerapannya, ide-ide musik yang kreatif bisa dikembangkan dengan melihat beberapa unsur melodi di atas.


(21)

Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukkan kemajuan yang pesat dan berarti, baik musik etnik maupun Barat, dengan ditunjang oleh teknologi informasi yang baik sehingga memudahkan penyebaran informasi tentang musik di seluruh dunia, mulai dari jenis, sejarah, musisi, hingga kebudayaan atau gaya hidup. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan musik di Indonesia, khususnya musik barat (modern) yang mulai banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, terlepas dari baik atau tidaknya pengaruh tersebut.

Pengubahan aransemen musik telah banyak dilakukan karena tingginya minat masyarakat akan musik yang telah diubah aransemennya. Musik yang diubah aransemennya dapat disebut sebagai musik remix. Remix merupakan sebuah proses yang melibatkan tiga teknik yaitu menyalin, mentransformasi dan mengkombinasi. Musik yang di remix adalah musik tersebut diubah menjadi musik EDM. Musik EDM merupakan singkatan dari electronic Dance Music. Musik EDM merupakan salah satu genre musik elektronik yang umumnya untuk lingkungan klub atau diskotik dan bisa juga disebut sebagai gabungan dari berbagai instrument elektronik. Musik ini biasanya dibuat oleh DJ (disc jockey). Musik EDM diproduksi melalui berbagai instrument elektronik seperti synthesizer, midi keyboard, turntable, mixer, bass dan sebagainya, Masa sekarang, musik EDM sudah bisa diproduksi dengan sangat mudah, yaitu melalui berbagai aplikasi komputer yang bisa di unduh secara gratis. Sehingga para DJ tampil dengan menggunakan laptop mereka.


(22)

Musik EDM atau Electronic Dance Music pertama kali dikenalkan pada tahun 1960. Popularitas aliran musik EDM pertama kali dikenal di benua Eropa. Pada tahun 1960an, instrument elektronik yang dipakai untuk meremix musik antara lain bass dan beberapa synthesizer. Setelah itu pada tahun 1970an, Musik EDM mulai terkenal karena pada era itu musik disko sangat terkenal. Produser musik mulai menggunakan sentuhan musik elektronik. Pada era itu, muncul band yang berfokus pada musik elektronik yaitu Kraftwerk asal jerman yang terkenal dengan salah satu albumnya yaitu Autobahn (1974). Pada tahun 1980an, setelah kepopuleran Kraftwerk, synthesizer menjadi instrumen musik elektronik yang dominan. Kraftwerk masih tetap mempopulerkan musik EDM pada era ini. Selain itu, pada era ini, muncul sebuah banyak DJ terkenal yang mulai memproduksikan musik EDM. Pada tahun 1990an, musik remix sangat berkembang. Penggunaan komputer mulai banyak digunakan untuk membuat musik elektronik. Dengan adanya perkembangan teknologi dan komputer, membuat semakin banyak orang dapat memproduksi musik elektronik mereka sendiri. Wilayah Eropa dan Jerman adalah wilayah yang mendatangkan banyaknya DJ dan produser musik elektronik ternama. Pada tahun 2000an, Musik EDM semakin berkembang, diikuti juga dengan munculnya berbagai subgenre musik seperti hip-hop, electro house dan sebagainya. Pada tahun 2010an, Musik EDM sudah menjamur dimana-dimana. Para DJ sering memproduksi karya mereka dengan berkoloborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama, seperti Hardwell yang berkoloborasi dengan penyanyi Jason Derulo dalam lagu Follow Me dan Calvin Harris yang


(23)

berkoloborasi dengan penyanyi Rihanna dalam lagu This Is What You Came For.

145

Secara umum, aliran musik EDM memiliki banyak jenis dan macam macam atau yang biasa disebut subgenre. Berikut beberapa subgenre musik EDM yang terkenal.

 Dubstep

Dubstep merupakan genre musik baru dalam musik electronic dance. Jenis musik ini merupakan bentuk baru dari musik elektronik yang mengkombinasikan heavy bass, synthesizer, keyboard, turntables dan hard-hitting drum tracks dan dengan sisipan vokal yang sangat tidak dominan.146

 House music

Musik house adalah genre musik dansa elektronik yang berasal dari kota Chicago, Amerika Serikat pada awal tahun 1980. Musik ini awalnya dipopulerkan sekitar tahun 1984 di Chicago, namun mulai tahun 1985, menyebar ke kota-kota besar lainnya seperti Detroit, Toronto, New York City, San Francisco, Boston, Montreal, Manchester,[1] Miami, London,[1] dan Paris. Kemudian mulai memengaruhi musik populer di Eropa, dengan lagu-lagu seperti "House Nation" oleh House Master Boyz dan Rude Boy of House (1987) dan "Doctorin' The House" oleh Coldcut (1988) dalam tangga lagu

145

https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_dance_music , diakses pada tanggal 18 Desember 2016, pukul 02.52.

146https://en.wikipedia.org/wiki/Dubstep, diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul


(24)

pop. Sejak awal hingga pertengahan 1990-an, musik house telah meresap ke dalam lingkungan pop dan musik dansa di seluruh dunia.147

Ada beberapa subgenre, antara lain:148

 Acid House: House music dengan sedikit pengaruh trance dan techno. Temponya sedikit lebih cepat daripada musik dari genre yang sama pada umumnya. Biar lebih paham, coba dengar track dari James “Jack Rabbit” Martin yang ini.

 Dutch House: dari namanya sudah terlihat kalo sub-genre ini berasal dari negeri Belanda. Dutch House sendiri merupakan salah satu sub-genre yang mulai populer, bahkan di Indonesia juga. Biar lebih ngerti, dengerin track dari Hardwell – Spaceman dan Chuckie & Junxterjack – Make Some Noise.  Progressive House: ciri khas dari sub-genre ini adalah tempo musik yang

semakin meningkat, hampir mirip dengan musik trance. Coba dengerin track dari CLMD – Black Eyes & Blue atau Calvin Harris – Summer.

 Deep House: ini merupakan sub-genre yang bisa dibilang paling chill. Musik Deep House sering dimainkan di cafe atau kelab yang memiliki atmosfer santai. Coba denger Noir & Haze – Around, Oliver Helden – Gecko, dan Faul & Wad Ad VS Pnau – Changes.

 Disko

Musik disko merupakan salah satu genre musik yang berkembang pada tahun 1970an di klub-klub di Amerika Serikat.149

147https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_house, diakses pada tanggal 18 desember 2016,

pukul 04.00.

148


(25)

 Techno

Genre Techno adalah aliran Musik yang menggunakan tema futuristik, diperkenalkan di Detroit,Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1980an. Musik Techno juga dipakai di Club-Club malam dan biasanya Musik ini dimainkan oleh seorang DJ. Musik ini menggunakan alat musik Digital seperti Dj Maker yang biasa dipakai untuk me-remix musik yang sudah ada menjadi musik yang bertema Futuristik.150

 Drum and Bass

Drum bass merupakan instrumen drum dalam keluarga instrumen musik perkusi dengan diameter berukuran besar untuk menghasilkan suara dalam intonasi nada rendah (bass).151

 Electronica

Electronica adalah genre musik yang mencakup banyak jenis musik elektronik. Asal mula istilah ini mungkin dari majalah Melody Maker pada pertengahan 1990-an untuk menggambarkan kelompok Republica. Istilah ini kemudian juga diterapkan pada musik dari artis-artis seperti The Chemical Brothers dan The Prodigy.152

149

https://id.wikipedia.org/wiki/Disko , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 04.04.

150https://en.wikipedia.org/wiki/Techno , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul

04.08.

151

https://id.wikipedia.org/wiki/Drum_bass, diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 14.28.

152 https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_electronica , diakses pada tangga; 18 desember


(26)

Ada beberapa macam dari musik electro, antara lain :153

 Electro House: adalah musik yg mengandung electro lebih lama yaitu biasanya dari awal lagu sampai akhir terdengar ada unsur electronya. Contoh musik electrohouse : Djane Housekat feat. Rameez - My Party, dan David Guetta feat. Nicki Minaj & Flo Rida - Where Dem Girlz At? Deadmau5, David Guetta dan Zedd merupakan sebagian DJ Electro House. Hampir

semua musik Electro House memiliki “drop”,

seperti track milik Strobe milik Deadmau5 ini.

 Electro-pop adalah sebuah musik electro yg mengandung unsur-unsur musik pop. Unsur-unsur ini misal : dram, gitar, piano, dll.Contoh musik electropop adalah : Ke$ha - Blow, Nicki Minaj - Va Va Voom, Mugawanti - Cuik, David Guetta feat. Sia - Titanium, Pitbull feat. Christina Aguilera - Feel This Momment, dan Selena Gomez and The Scene - I Love You Like A Love Song.

 Electro-Dance adalah musik electro yg mengandung unsur dance jedag jedug. Jedag jedug ialah suara yg dihasilkan dj berupa jedag jedug secara ngebass tanpa mirip dram.Contoh musik electrodance : Black Eyed Peas - The Time, Sean Paul - Touch The Sky, dan David Guetta feat. Nicki Minaj - Turn Me On.

 Hardcore

Musik hardcore adalah beberapa jenis musik yang tidak berhubungan satu sama lain. Ada beberapa jenis musik hardcore, antara lain :154

153


(27)

Hardcore punk adalah subgenre dari punk rock, kadang dianggap berhubungan dengan musik heavy metal.

Hardcore techno adalah subgenre dari techno yang berhubungan erat dengan gaya Gabba, dan termasuk Happy hardcore.

 Hardcore hip hop adalah subgenre dari hip hop yang berciri khas lirik konfrontasional dan irama yang keras.

 Hardcore Bergerak adalah album kompilasi band hardcore punk Indonesia.

 Trap

Musik Trap adalah salah satu genre dalam Electronic Dance Music (EDM) yang dikenal di Amerika Serikat pada tahun 1990an, terdiri dari permainan synthesizers berlapis, melodi ringan, dentuman snare yang tajam, serta garis sub-bass yang berat dan lambat. Run The Trap menyimpulkan bahwa komposisi musik ini di antaranya 1/3 Hip-Hop, 1/3 musik Dance, dan 1/3 Dub.155

 Ambient

Musik Ambient adalah genre musik yang menempatkan penekanan pada nada dan atmosfir lebih pada struktur musik tradisional atau irama.156

 Downtempo

154https://id.wikipedia.org/wiki/Hardcore , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul

14.54.

155

https://en.wikipedia.org/wiki/Trap_music , dikenal pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.01.

156https://en.wikipedia.org/wiki/Ambient_music , diakses pada tanggal 18 desember 2016,


(28)

Downtempo adalah genre musik elektronik mirip dengan ambient , tetapi dengan penekanan lebih besar pada ritme , dan tidak bersahaja seperti trip-hop.157

 Hardstyle

Hardstyle adalah salah satu genre dari Electronic Dance Music, Mixingnya diambil dari HardTechno, Hard House, Hard trance dan Hardcore. Tipikal Hardstyle itu sangat dalam, suara dentuman Kick Drum, Intense Faded, dan suara Bass yg terkesan pecah-pecah.Mempunyai beberapa kesamaan dengan HardTrance. Hardstyle banyak dipengaruhi dari Hardtrance, Gabber, Acid House, dan HardHouse. Hardstyle berasal dr Italia tetapi acara-acaranya dimulai di Netherland. biasanya Hardstyle temponya 135-150 BPM keatas. Musik Hardstyle paling banyak dipakai untuk Shuffle Dance dan HardJump.158

 Trance music

Trance adalah jenis musik dance elektronik yang berkembang pada tahun 1990-an. Musik Trance umumnya memiliki karakteristik tempo antara 130 dan 160 BPM. Asal mula istilah ini ambigu, dengan beberapa menyatakan bahwa istilah ini berasal dari album Klaus Schulze Trancefer (1981), atau dari

157

https://en.wikipedia.org/wiki/Downtempo , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.19.

158 https://en.wikipedia.org/wiki/Hardstyle , diakses pada tanggal 18 desember 2016,


(29)

aksi trance pertama Dance 2 Trance. Musik ini sering dimainkan di klub-klub, dan kadang-kadang trance dianggap sebagai bentuk musik klub.159

 Vaporwave

Vaporwave adalah suatu genre musik yang terinspirasi oleh Electronic Music Dance (EDM) yang dikenal di awal tahun 2000an, merupakan era baru bagi musik genre indie, dan seapunk. Musik Vaporwave menyebar melalui berbagai komunitas di internet. Musik Vaporwave dikenal dari judul lagunya yang menggunakan bahasa Jepang, musik smooth jazz tahun 80'an, dan 'Muzak' yang kemudian di kombinasikan menggunakan software atau aplikasi musik (Mirip remix). Musik genre ini digunakan untuk membuat kritik atau musik bernada satir terhadap kehidupan konsumerisme, kapitalisme, dan menyindir hal-hal trend menjadi mainstream.160

 Breakbeat

Breakbeat adalah genre musik yang berkembang dari Britania Raya pada pertengahan tahun 1990-an, breakbeat dipengaruhi oleh hip hop, jazz, rare groove dan funk. Bristol, Inggris, versi breakbeat dikenal sebagai trip-hop, penggabungan tempo lebih lambat, ketukan sensual, dan suara reggae. Down

159

https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_Trance , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.33.

160https://en.wikipedia.org/wiki/Vaporwave , diakses pada tanggal 18 desember 2016,


(30)

tempo, ditandai dengan suara latar mellow, dengan atmosfer beat santai, merupakan cabang dari breakbeat.161

 Jungle

Musik Jungle adalah salah satu subgenre dari musik EDM yang dipopulerkan oleh Jack Smith dan Basement Records,yang kemudian dikenal sebagai pemisahan genre musik raves.162

 Hi-NRG

Hi-NRG atau yang biasanya dikenal dengan High Energy adalah genre uptempo disco atau musik EDM yang berasal dari Amerika Serikat dan Inggris, muncul di akhir tahun 1970an dan diawal tahun 1980an.163

 Electronic rock

Musik Electronic Rock dikenal sebagai synth-rock, techno-rock atau rok digital, adalah genre musik rock yang menggunakan instrumen elektronik mengikuti terobosan teknologi, khususnya penemuan dan pemrosesan editing musik dari synthesizer, pengembangan MIDI Format dan efek komputer digital. Aliran ini mulai berkembang di Inggris pada akhir 1960-an. Perkembangan perangkat teknologi yang modern menciptakan aliran cabang yakni elektroklas, dance-punk dan new rave. The Tornado dan Joe Meek

161 https://en.wikipedia.org/wiki/Breakbeat , diakses pada tanggal 18 desember 2016,

pukul 15.40.

162

https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_dance_music#Breakbeat_hardcore.2C_jungle. 2C_drum_.26_bass , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.45.

163https://en.wikipedia.org/wiki/Hi-NRG , diakses pada tanggal 18 desember 2015, pukul


(31)

termasuk tokoh yang pertama memanfaatkan teknologi dalam menciptakan aliran ini.164

 Industrial music

Industrial adalah istilah yang digunakan untuk menyebut berbagai genre musik elektronik. Pertama digunakan pada pertengahan 1970-an, definisinya dapat mencakup musisi-musisi avant-garde seperti Throbbing Gristle, Einstürzende Neubauten, Coil, dan Laibach; noise seperti Merzbow dan Whitehouse; electronic body music seperti DAF, Front 242, Skinny Puppy, Front Line Assembly, dan Nitzer Ebb; Industrial rock seperti KMFDM, Nine Inch Nails, atau industrial metal seperti Ministry dan Godflesh.165

 Post-disco

Musik post disco adalah musik yang muncul pada tahun 1979-1986. Bentuk derivatifnya adalah electropop, dancepop,techno dan lain-lain.

Di Indonesia, perkembangan pengubahan aransemen musik sudah sangat berkembang. Hal tersebut terjadi karena pesatnya perkembangan musik di era globalisasi dan pengaruh dari budaya barat yang masuk dengan mudah di kehidupan sehari-hari. Pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia salah satunya adalah genre musik house yang hadir di klub-klub malam atau biasa disebut dengan tempat dugem (dunia gemerlap). Karena tingginya minat masyarakat akan musik remix atau musik house ini, banyak diadakan festival

164

https://id.wikipedia.org/wiki/Rok_elektronik , diakses pada tanggal 18 desember 2016, pukul 15.52.

165 https://id.wikipedia.org/wiki/Industrial , diakses pada tanggal 18 desember 2016,


(32)

musik EDM yang mendatangkan banyak DJ terkenal dari mancanegara. DJ pertama di Indonesia yang dikenal sebagai pelopor DJ Indonesia adalah Jockie A.Saputra. Ia dianggap sebagai pelopor DJ culture. Ia lah orang yang mengenalkan musik pre-house (peralihan disco ke house) ke publik lokal lewat remix-remix musik pop yang dia putar. 166 Selain itu, juga diadakan ajang pencarian DJ berbakat yang ditayangkan di TV Indonesia, acara tersebut bernama “The Remix”.

166


(33)

BAB IV

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA LAGU

A. Pengaturan Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Kepada Pencipta Lagu Sebagai Pemegang Hak Cipta Lagu Terhadap Pengubahan Aransemen Musik

Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri,yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.Dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum merupakan upaya yang diatur dalam Undang-Undang untuk mencegah terjadinya pelanggaran Hak Cipta oleh orang-orang yang tidak berhak. Apabila terjadi pelanggaran, maka pelanggaran itu harus diproses secara hukum dan bilamana terbukti melakukan pelanggaran akan dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 yang mengatur jenis-jenis perbuatan pelanggaran dan ancaman hukumannya, baik secara perdata maupun pidana.

Dalam ketentuan Karya Cipta ini diatur mengenai perlindungan atas karya-karya yang dilindungi, dengan tidak memandang bentuk dari ekspresi


(34)

karya-karya tersebut.167Di samping itu juga diatur mengenai penegakan hukum hak cipta yang menetapkan perbuatan apa saja yang tidak boleh dilanggar dari kepentingan itu sendiri, mengenai batasan-batasan ciptaannya yang dilindungi, hinga penyelesaian sengketa baik melalui alternatif penyelesaian sengketa, arbitrase maupun ke pengadilan Niaga. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 95 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Perlindungan suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan itu diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Pendaftaran ciptaan tidak merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan hak cipta. Namun demikian, pencipta maupun pemegang hak cipta yang mendaftarkan ciptaannya akan mendapat surat pendaftaran ciptaan yang dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan tersebut.168 Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Jawasmer Kepala Sub Bidang Pelayanan Administrasi Hukum Umum dan Hak Kekayaan Intelektual Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia bahwa di Indonesia pendaftaran ciptaan bukanlah pemberian hak ciptaan tersebut dan juga bukan suatu keharusan bagi pencipta untuk melakukannya tetapi hanyalah pencatatan yang dilakukan sebagai bukti bahwa ciptaan tersebut didaftarkan oleh seseorang dan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa dikemudian hari terhadap ciptaan.169

167

Berne Convention, Art 2.

168

Krisnani Setyowati, Efridani Lubis, Elisa Aggraeni, M.Hendra Wibowo, Hak

Kekayaan Intelektual dan Tantangan Implementasinya di Perguruan Tinggi,Bogor, Kantor

HKI-IPB, 2005, hal 37.

169


(35)

Keberadaan hak cipta sebagai hak eksklusif bagi para penciptanya harus dapat dihormati dan dihargai. Ide yang ditemukan oleh pencipta bukanlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, pencipta membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar sehingga wajarlah hak cipta dilindungi. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, pencipta memiliki hak moral dan hak ekonomi, dimana hak moral adalah hak yang melekat pada diri Pencipta (Pasal 5 ayat (1)) dan hak ekonomi adalah hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi (Pasal 8). Pencipta atau pemegang hak cipta memiliki hak ekonomi untuk melakukan pengaransemen atau pentransformasian ciptaan. Hasil ciptaan tersebut bahkan dapat digunakan untuk tujuan komersial dalam kegiatan bisnis yang amat menguntungkan. Dengan demikian segala biaya dan tenaga untuk melahirkan ciptaan tersebut dapat diperoleh kembali melalui royalti yang diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, menurut Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 pada pasal 80 ayat (3) mengatur tentang kewajiban royalti kepada pemegang Hak Cipta oleh penerima lisensi, dan ayat (4) mengatur tentang besarnya atau jumlah royalti yang wajib dibayarkan kepada pemegang Hak Cipta oleh penerima lisensi berdasarkan pada perjanjian lisensi antara pemegang Hak Cipta atau pemilik Hak Terkait dan ayat (5) mengatur mengenai besaran royalti dalam perjanjian lisensi harus ditetapkan berdasarkan kelaziman praktik yang berlaku dan memenuhi unsur keadilan.

Perlindungan hukum hak cipta dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang mampu merangsang gairah bangsa Indonesia terutama bagi pencipta untuk


(36)

menciptakan karya-karya dibidang seni khususnya bagi karya cipta musik dan lagu.

Pada umumnya bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh negara melalui Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada pencipta lagu ada 2, yaitu :

(1).Bentuk perlindungan dengan cara preventif yang artinya melakukan upaya pencegahan bisa melalui pendaftaran ciptaan lagu dan perjanjian lisensi ; (2).Bentuk perlindungan dengan cara represif yaitu dengan melakukan tindakan

hukum ke Lembaga Peradilan seperti melakukan tuntutan pidana melalui Pengadilan Negeri maupun perdata melalui Pengadilan Niaga dan Arbitrase.

Musik dan lagu dengan atau tanpa teks termasuk di bidang karya seni, dalam konteks hukum karya seni merupakan bagian dari Hak Cipta sebagai sebuah seni, maka lagu perlu diberi perlindungan dan penegakan hukum sebagai salah satu wujud perlindungan hukum. Musik adalah hak cipta yang merupakan hak-hak yang dapat dimiliki dan oleh karena itu diberlakukan adanya syarat-syarat pemilikan baik mengenai cara penggunaan maupun cara pengalihan haknya. Kesemua itu undang-undang akan memberi perlindungan sesuai dengan sifat hak tersebut dan pemerintah akan melaksanakan penegakan hukumnya. Namun, pada saat ini masih terjadi pelanggaran hak cipta terhadap musik. Pelanggaran hak cipta dapat timbul apabila seseorang melakukan hak eksklusif maupun hak lain yang bukan kewenangannya tanpa ijin pencipta. Daya kreatif dan inovatif para pencipta akan mengalami penurunan, jika pelanggaran Hak Cipta terus berlangsung tanpa ada penegakan hukum yang memadai dengan menindak para pelakunya. Negara


(37)

melalui aparat penegak hukum, baik secara langsung maupun tidak langsung harus bertanggung jawab dengan adanya peristiwa ini dengan berupaya keras melakukan penanggulangan merebaknya pelanggaran Hak Cipta. Apabila tidak ada penegakan hukum yang konsisten terhadap para pelanggar, maka akan sulit terwujudnya suatu perlindungan hukum terhadap Hak Cipta yang sudah didaftar. Walaupun pemerintah telah mengatur dan berusaha untuk melindungi para pemegang hak cipta, dengan suatu peraturan perundang-undangan yang lebih sempurna tetapi pelanggaran di bidang hak cipta khususnya musik tetap saja masih banyak . Sebagai bukti nyatanya, saat ini banyak sekali ditemukan musik yang telah diaransemen, yang beredar di internet. Salah satu situs media yang paling sering digunakan adalah www.youtube.com. Pada situs ini banyak sekali aransemen musik yang diunduh tanpa dicantumkan pencipta aslinya dan diedarkan melalui situs tersebut.

Pengubahan musik merupakan suatu pelanggaran bila si pengarang musik tersebut melanggar ketentuan undang-undang hak cipta. Musik pada awalnya digunakan untuk menghibur pendengarnya atau melakukan suatu hiburan, namun terkadang musik juga dapat digunakan untuk mendapat keuntungan dengan cara mengambil ciptaan orang lain tanpa dicantumkan nama pencipta atau pemegang hak cipta.

Aransemen musik dibuat dan diunggah ke www.youtube.com untuk menghibur dan menarik perhatian pendengar. Namun tak jarang secara tak sadar para pembuat aransemen musik melakukan pelanggaran hak cipta terhadap hasil


(38)

karya cipta musik aslinya. Pengubahan aransemen musik dianggap merupakan pelanggaran hak cipta karena telah melanggar hak eksklusif dari pencipta musik atau lagu yang asli. Bentuk-bentuk pelanggaran karya cipta aransemen musik antara lain :

1. Aspek Pelanggaran Hak Moral

Hak Moral merupakan hak yang melekat pada diri pencipta lagu yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun Hak Cipta atau Hak Terkait telah dialihkan. Dianggap melanggar aspek ini karena :

a. Tidak mencantumkan nama pencipta terhadap pemakaian hasil ciptaannya yang digunakan pemakaiannya untuk umum;

b. Mengubah judul maupun anak judul tanpa seijin dari pencipta; c. Melakukan mutilasi ciptaan tanpa seijin dari pencipta;

d. Melakukan modifikasi suatu ciptaan tanpa seijin dari pencipta.

Hak Moral bersifat pribadi dan kekal. Sifat pribadi menunjukkan ciri khas yang berkenaan dengan nama baik, kemampuan, dan integritas yang hanya di miliki oleh pencipta atau penemu. Kekal artinya melekat pada pencipta atau penemu selama hidup bahkan setelah meninggal dunia. Jadi meskipun ciptaan tersebut dialihkan ke pihak lain, hak moral tetap akan melekat di diri pencipta musik tersebut. Begitu pula dengan pengubah aransemen musik, hak moral tersebut tidak akan berpindah ke diri pengubah aransemen musik. Jadi apabila di lihat dalam pengubahan aransemen musik yang tanpa seizin pencipta musik atau lagu, melakukan modifikasi atau pengubahan terhadap musik atau lagu tersebut maka dianggap melanggar hak moral pencipta musik atau lagu.


(39)

Pencipta aransemen musik apabila memenuhi kriteria bentuk pelanggaran diatas, maka pencipta tersebut telah melanggar hak moral daripada si pencipta yang mana diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014.

2. Aspek Pelanggaran Hak Ekonomi

Hak Ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh Pencipta atau Pemegang hak cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaannya. Dalam Pengubahan aransemen musik, maka pencipta atau pemegang hak cipta musik mendapat manfaat ekonomi atas musik atau lagu yang diciptakan tersebut. Dianggap pelanggaran apabila pengubah aransemen musik tidak meminta izin kepada pencipta atau pemegang hak cipta lagu tersebut. Seperti yang dinyatakan dalam pasal 9 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, hak ekonomi yang dimiliki oleh Pencipta, salah satunya adalah untuk melakukan pengadaptasian, pengaransemenan atau pentransformasian ciptaan. Jadi bagi yang bukan merupakan pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pengadaptasian, pengaransemenan atau pentransformasian ciptaan, maka dianggap melakukan pelanggaran hak cipta. Dalam ketentuan sanksi pidana, apabila ada pelanggaran hak ekonomi pencipta, dalam hal ini adalah pengubahan aransemen musik untuk penggunaan secara komersial, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang dinyatakan dalam Pasal 113 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Pengubahan ciptaan dalam hal ini yaitu mengubah aransemen musik secara seluruh atau sebagian yang substansial tidak dianggap sebagai pelanggaran


(40)

Hak Cipta jika arranger atau pengubah aransemen musik mencantumkan atau menyebutkan secara lengkap untuk keperluan :170

a. Pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta.

b. Keamanan serta penyelenggaraan pemerintahan, legislatif, dan peradilan; c. Ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau d. Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan

tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.

Perlindungan hukum pencipta dapat didapatkan jika dapat memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan dalam peraturan yang berlaku. Syarat-syarat yang perlu dilengkapi dalam perlindungan pencipta terhadap pengaransemen musik adalah :

1. Permohonan pendaftaran ciptaan diajukan dengan cara mengisi formulir yang disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 2 (dua). 2. Pemohon wajib melampirkan :

a. Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa; b. Contoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut :

- CD/VCD/DVD : 2 (dua) buah disertai dengan uraian ciptaannya; - Lagu : 10 (sepuluh) buah berupa notasi dan atau syair;

c. Salinan resmi akta pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisasi notaris, apabila pemohon badan hukum;

170


(41)

d. Fotokopi kartu tanda penduduk; dan e. Membayar biaya pendaftaran.

Prosedur pendaftaran ciptaan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


(42)

SKEMA IV

Bagan Pendaftaran Ciptaan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Sumber : Buku Panduan Kekayaan Intelektual 2016 , hal.27.

Sesuai dengan yang diatur pada Undang-Undang Hak cipta, pendaftaran hak cipta diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,

- MENGISI FORMULIR PENDAFTARAN;

- MELAMPIRKAN CONTOH CIPTAAN DAN URAIAN ATAS

CIPTAAN YANG DIMOHONKAN;

- MELAMPIRKAN BUKTI KEWARGANEGARAAN PENCIPTA ATAU PEMEGANG HAK CIPTA;

- MELAMPIRKAN BUKTI BADAN HUKUM BILA PEMOHON

ADALAH BADAN HUKUM;

PERMOHONAN PENDAFTARAN HAK CIPTA

PEMERIKSAAN ADMINISTRATIF

TIDAK LENGKAP

DILENGKAPI

TIDAK

DITOLAK EVALUASI

LENGKAP

YA

DIDAFTARKAN

PEMBERIAN SURAT PENDAFTARAN CIPTAAN


(43)

yang kini berada dibawah di bawah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pencipta atau pemilik hak cipta dapat mendaftarkan langsung ciptaannya maupun melalui konsultan Hak Kekayaan Intelektual. Permohonan pendaftaran hak cipta dikenakan biaya.

Dalam penegakan hukum, menurut Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 pasal 110 ayat (1) menyatakan bahwa selain penyidik pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai hukum acara pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana Hak Cipta dan Hak Terkait. Pejabat Pegawai Negeri Sipil yang dimaksud dalam Pasal 110 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa berwenang melakukan :

a. pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait;

b. pemeriksaan terhadap pihak atau badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait;

c. permintaan keterangan dan barang bukti dari pihak atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait; d. pemeriksaan atas pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain berkenaan


(44)

e. penggeledahan dan pemeriksaan di tempat yang diduga terdapat barang bukti, pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait;

f. penyitaan dan/atau penghentian peredaran atas izin pengadilan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;

g. permintaan keterangan ahli dalam melaksanakan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait;

h. permintaan bantuan kepada instansi terkait untuk melakukan penangkapan, penahanan, penetapan daftar pencarian orang, pencegahan dan penangkalan terhadap pelaku tindak pidana di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait; dan i. penghentian penyidikan jika tidak terdapat cukup bukti adanya tindak pidana

di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait.

Upaya hukum dalam penanggulangan kejahatan pengubahan aransemen musik ini dapat menggunakan jalur penal (hukum pidana) dan jalur non penal (bukan atau diluar hukum pidana). Penanggulangan kejahatan lewat jalur penal lebih menitikberatkan pada sifat repressive (penindasan atau pemberantasan atau penumpasan sesudah kejahatan itu terjadi sedangkan penanggulangan kejahatan lewat jalur non penal lebih menitikberatkan pada sifat preventive (pencegahan atau penangkalan atau pengendalian) sebelum kejahatan itu terjadi.171 Karena tindak pidana hak cipta merupakan kejahatan seperti yang tercantum dalam

171 Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori dan Kebijakan Hukum Pidana, Bandung,


(45)

Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 maka tindak pidana hak cipta ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan kebijakan penanggulangan kejahatan melalui jalur penal dan non penal.

1. Kebijakan melalui jalur penal.

Kebijakan penanggulangan kejahatan dengan menggunakan jalur penal atau dengan menggunakan hukum pidana merupakan cara yang paling tua, setua peradaban manusia sendiri. Adapula yang menyebutnya sebagai “older philosophu of crime control”. Dilihat sebagai suatu masalah kebijakan, maka ada yang mempermasalahkan apakah peril kejahatan itu ditanggulangi, dicegah atau dikendalikan dengan menggunakan sanksi pidana.172

Menurut Dr. Saparinah Sadli, perilaku menyimpang ini merupakan suatu ancaman yang nyata atau ancaman terhadap norma-norma sosial yang mendasari kehidupan atau keteraturan sosial, dapat menimbulkan ketegangan individual maupun ketegangan-ketegangan sosial, dan merupakan ancaman riil atau potensial bagi berlangsungnya ketertiban sosial.173

2. Kebijakan Penanggulangan melalui jalur non penal

Kebijakan penanggulangan kejahatan yang ditempuh dengan jalur non penal yaitu:174

a. Pencegahan tanpa pidana (prevention without punishment)

172 Muladi dan Barda Nawawi Arief, Loc.Cit. 173 Ibid, hal. 148.

174


(46)

b. Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat media massa (influencing views of society on crime and punishment / mass media).

Cara lain yang di anggap sebagai pelanggaran oleh seseorang terhadap suatu Hak Cipta adalah saat seseorang: 175

1. Memberi wewenang (berupa persetujuan atau dukungan) kepada pihak lain untuk melanggar Hak Cipta.

2. memiliki hubungan dagang/komersial dengan barang bajakan ciptan-ciptaan yang dilindungi Hak Cipta.

3. mengimpor barang-barang bajakan ciptaan yang dilindungi Hak Cipta untuk di jual eceran atau didistribusikan.

4. memperbolehkan suatu tempat pementasan umum untuk digunakan sebagai

5. tempat pelanggaran pementasan atau penayangan karya yang melanggar Hak Cipta.

Undang-Undang Hak Cipta telah dilengkapi dengan mekanisme penegakan hukum sehingga pihak yang melanggar Hak Cipta, dalam hal ini yaitu masalah pengubahan aransemen musik tanpa izin dari Pencipta atau tidak mencantumkan nama pencipta ciptaan yang diubah, dapat digugat secara :

1. Secara Keperdataan

Pihak yang melanggar dapat digugat secara keperdataan ke pengadilan niaga. Termasuk di antaranya Penetapan Sementara (Injunction) Pengadilan Niaga

175


(47)

dengan maksud untuk mencegah kerugian yang lebih besar pada pihak yang haknya dilanggar, sehingga hakim Pengadilan Niaga diberi kewenangan untuk menerbitkan penetapan sementara guna mencegah berlanjutnya pelanggaran dan masuknya barang yang diduga melanggar Hak Cipta dan Hak Terkait ke jalur perdagangan termasuk tindakan importasi.176 Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta, yaitu pada Pasal 99 ayat (1), (2) dan (3) menyatakan bahwa :

(1). Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada Pengadilan Niaga atas pelanggaran Hak Cipta atau produk Hak Terkait.

(2). Gugatan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa permintaan untuk menyerahkan seluruh atau sebagian penghasilan yang diperoleh dari penyelenggaraan ceramah, pertemuan ilmiah, pertunjukan atau pameran karya yang merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta atau produk Hak Terkait.

(3). Selain gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait dapat memohon putusan provisi atau putusan sela kepada Pengadilan Niaga untuk :

a. meminta penyitaan ciptaan yang dilakukan Pengumuman atau Penggandaan, dan/atau alat Penggandaan yang digunakan untuk menghasilkan Ciptaan hasil pelanggaran Hak Cipta dan produk Hak Terkait; dan/atau

176


(48)

b. menghentikan kegiatan Pengumuman, Pendistribusian, Komunikasi, dan/atau Penggandaan Ciptaan yang merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta dan produk Hak Terkait.

2. Secara Pidana

Pihak yang melanggar Hak Cipta selain dapat di gugat ganti rugi, juga dapat dituntut secara pidana. Pelanggar Hak Cipta dikenai sanksi pidana berupa pidana penjara dan/atau pidana denda. Dalam Pasal 113 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 dinyatakan bahwa :

“Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta meliputi :

a. penerjemahan Ciptaan;

b. Pengadaptasian, pengaransemen, atau pentransformasian Ciptaan; c. Pertunjukan Ciptaan;

d. Komunikasi Ciptaan;

yang digunakan untuk kepentingan komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).177

3. Melalui Alternatif penyelesaian sengketa , arbitrase.

Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 menempatkan tindak pidana dengan rumusan delik aduan sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal 120 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, yang dimaksudkan untuk menjamin perlindungan yang lebih baik mengingat Hak Cipta

177


(49)

merupakan hak eksklusif yang dimiliki pencipta, penempatan tindak pidana hak cipta sebagai delik aduan dimana pemerintah dan penyidik tidak hanya wajib andil memberikan perlindungan terhadap ciptaannya atau pemegang hak cipta, tetapi pencipta atau pemegang hak cipta tersebut harus pro aktif dalam hak ekonomi ciptaan musik yang diubah aransemennya tanpa izin.

B. Faktor-Faktor Timbulnya Pengubahan Aransemen Musik Yang Sudah Ada

Membuat aransemen berarti membuat karya musik dengan menambahkan elemen-elemen kreatif yang baru pada karya musik yang telah ada, misalnya, membuat musik klasik menjadi musik jazz. Dalam sebuah kasus baru-baru ini di Jepang, sebuah perusahaan musik yang membuat aransemen jazz sebuah musik klasik tanpa persetujuan penciptanya harus membatalkan penjualan cakram padatnya (CD=compact disc) karena ada protes dari pencipta musik bersangkutan.178

Pengaransemen musik semakin marak terjadi. Hal ini dikarenakan mudahnya para pelaku melakukan aransemen musik. Salah satu kemudahannya adalah tersedianya aplikasi yang digunakan untuk mengaransemen musik dan dapat di unggah dengan sangat mudah melalui internet. Aplikasi tersebut dapat diunggah secara gratis.

Itulah sebabnya Indonesia pernah dimasukkan kedalam kategori Priority Watch List (daftar negara yang menjadi prioritas untuk diawasi) untuk

178 Tamotsu HOZUMI, Asian Copyright Handbook, Jepang, Japan Publishers Building,


(50)

kasus pelanggaran hak kekayaan intelektual (dalam hal ini dalam pengubahan aransemen musik) yang dikeluarkan oleh Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR-United States Trade Representative) dan baru tahun 2006 berubah status menjadi negara Watch List (daftar negara yang diawasi).179

Menurut Jawasmer, faktor utama banyak terjadinya pelanggaran hak cipta khususnya pengubahan aransemen musik, yaitu pelaku pengubahan aransemen musik tidak mempedulikan hak pencipta musik yang diubah tersebut dan hanya memikirkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya. Selain itu, dalam Undang-Undang Hak Cipta, penyidik tidak bisa bergerak atau melakukan penangkapan terhadap pelaku pengubahan aransemen. Hal ini karena dalam Undang-Undang Hak Cipta menerapkan perumusan delik yang dapat dikategorikan sebagai delik aduan , yang mana merupakan suatu delik yang dapat dituntut jika ada yang merasa dirugikan atau yang melaporkan. Dengan digunakannya delik ini, penyidik baru dapat melakukan penangkapan terhadap pelakunya setelah adanya pengaduan dari pihak korban.180

Selain itu, Menurut Jawasmer, faktor-faktor lain yang mempengaruhi masyarakat untuk tidak mematuhi hukum di bidang Hak Kekayaan Intelektual antara lain :181

a. Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual umumnya dilakukan untuk mengambil jalan pintas guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari pelanggaran tersebut.

179 Otto Hasibuan, Op.Cit., hal 251-252.

180 Wawancara pada tanggal 20 Oktober 2016, pukul 14.50 WIB. 181


(51)

b. Masyarakat pelanggar menganggap hukum yang dijatuhkan oleh pengadilan selama ini terlalu ringan bahkan tidak ada tindakan preventif maupun represif yang dilakukan oleh penegak hukum.

c. Ada sebagian masyarakat yang masih bangga apabila hasil karyanya diubah aransemen nya oleh orang lain, namun kebiasaan tersebut sudah mulai hilang berkat adanya peningkatan kesadaran hukum masyarakat.

d. Dengan melakukan pelanggaran, pajak atas produk hasil pelanggaran tersebut tidak perlu di bayar kepada pemerintah.

e. Masyarakat tidak memperhatikan apakah barang yang di beli tersebut asli atau palsu, yang penting bagi mereka harganya murah dan terjangkau.

Sebelum mengetahui faktor yang menyebabkan adanya pelanggaran hak cipta terhadap pengubahan aransemen musik haruslah kita mengetahui juga faktor-faktor yang menyebabkan pencipta lagu tidak mau mendaftarkan lagu atau karya ciptaan nya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, yaitu:

 Informasi yang Minim

Minimnya informasi yang dimiliki oleh pencipta lagu tentang segala hal yang berkaitan dengan pendaftaran terutama yang berkaitan dengan Hak Cipta. Selama ini kebanyakan pencipta lagu tidak pernah tahu informasi tentang Hak Cipta, sumber informasi yang harus dihubungi dan minimnya sosialisasi tentang Hak Cipta yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti Departemen Hukum dan HAM.


(52)

Pendaftaran Hak Cipta dianggap memakan waktu yang lama serta biaya yang banyak. Praktek yang cenderung berbelit-belit serta biaya yang jauh lebih besar dari yang sudah ditentukan menjadi kendala utama dalam proses pendaftaran hak cipta.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pelanggaran hak cipta khususnya pelanggaran terhadap pengubahan aransemen musik, diantaranya adalah :182

1. Undang-Undang Hak Cipta masih kurang memasyarakat.

Banyak pelanggaran hak cipta di Indonesia terjadi karena masyarakat belum memahami apa sebenarnya hak cipta itu. Bisa saja masyarakat tidak mengetahui adanya undang-undang hak cipta, tidak mengetahui atau menyadari arti pentingnya perlindungan hak cipta bagi pengembahangan kebudayan, peningkatan kreativitas masyarakat dan pembangunan ekonomi. Adanya undang-undang hak cipta di Indonesia dapat dikatakan sebagai undang-undang-undang-undang yang sudah lama ada di Indonesia tetapi masyarakat masih kurang memahami termasuk kalangan petugas hukum yaitu polisi, jaksa dan hakim, kemudian pedagang, pengusaha dan mahasiswa. Kurangnya memasyarakatnya Undang-Undang Hak Cipta diduga disebabkan dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain peraturan tertulis dibuat oleh sekelompok orang, masyarakat kurang berminat membaca peraturan dan minimnya penyuluhan hukum.183

2. Pembeli tidak pernah dipersoalkan

182 Gatot Supramono, Op.Cit., hal. 152. 183


(53)

Dalam penindakan pelanggaran hak cipta terutama penggerebekan atau penangkapan pada waktu dilakukan di lapangan sasaran petugas hanya sepihak yaitu ditujukan kepada arranger dan pedagang. Sedangkan kepada warga masyarakat yang membeli barang tersebut tidak pernah dilakukan penindakan. Hal ini seperti yang telah diutarakan di atas dilatarbelakangi pemikiran bahwa apabila pengubah aransemen atau arranger dan penjual ditindak maka tidak akan ada lagi barang yang beredar. Apabila barang tersebut tidak ada yang dijual tentu dengan sendirinya tidak ada pembelinya.

3. Hukuman yang diberikan bila terjadi pelanggaran, belum maksimal.

Dalam penanggulangan pelanggaran hak cipta selama ini juga dipersoalkan, salah satu penyebabnya adalah pengadilan belum pernah menjatuhkan hukuman maksimal terhadap para pelakunya yang terbukti bersalah. Di samping karena tidak dijatuhkan hukuman maksimal terhadap para pelaku yang terbukti bersalah, pelanggaran dapat disebabkan oleh faktor yang ada disekelilingnya yang mempengaruhi seperti adanya waktu dan kesempatan yang memungkinkan.

4. Kesadaran hukum masyarakat masih kurang

Undang-undang hak cipta merupakan salah satu hukum tertulis di negara kita dan undang-undang ini sudah lama dimiliki, namun dalam perjalanan pelaksanaan Undang-undang Hak Cipta selama ini tampak terdapat penyimpangan-penyimpangan terhadap kaidahnya berupa pelanggaran baik yang pelakunya diadili maupun yang tidak diadili. Apabila di dalam pelaksanaan hukum tertulis yaitu undang-undang hak cipta, banyak warga masyarakat tidak


(54)

mematuhi kaidah hukum yang berlaku, maka akan banyak terjadi pelanggaran atau penyimpangan hukum. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran hukum masyarakat masih sangat kurang.

Menurut hasil wawancara dengan Tina dan Tini184 yang merupakan penikmat musik yang diubah aransemennya, mereka tidak mengetahui apapun mengenai hak cipta. Jikalau mereka mengetahui mengenai adanya hukum yang mengatur mengenai pengubahan aransemen musik, mereka tetap akan menikmati karya arranger , dengan cara membeli jika masih dijual ataupun melalui internet yang seperti kita tahu bahwa sangat mudah sekali untuk menemukan atau mengunduh musik-musik arranger. Menurut mereka, tidaklah suatu pelanggaran jika mereka membeli musik tersebut. Karena mereka hanya membeli sesuatu yang dijajahkan oleh penjual, digunakan untuk hiburan atau hanya didengar saja dan bukan untuk dibuat hal lain, jadi hal tersebut bukanlah merupakan suatu pelanggaran yang fatal.

5. Memberikan keuntungan yang tidak kecil.185

Keinginan untuk mencari keuntungan finansial secara cepat dengan mengabaikan kepentingan para pemegang hak cipta.Dampak dari kegiatan pelanggaran tersebut telah sedemikian besarnya terhadap tatanan kehidupan bangsa di bidang ekonomi dan hukum.

6. Lemahnya sistem pengawasan dan pemantauan186

184

Wawancara pada tanggal 17 desember 2016 pukul 21.00.

185 Widyopramono, Tindak Pidana Hak Cipta : Analisis dan Penyelesaiannya, Jakarta :

Sinar Grafika, 1992, hal. 19.

186


(55)

Keadaan yang berlarut-larut tanpa adanya tindakan dari pemerintah, menimbulkan sikap bahwa pelanggaran yang dilakukan tersebut yaitu pengubahan aransemen musik merupakan hal yang biasa dan tidak lagi merupakan tindakan melanggar undang-undang .

7. Faktor aparat penegak hukum

Penguasaan atau pemahaman materi Undang-Undang Hak Cipta dikalangan aparat penegak hukum khususnya penyidik masih minim disamping terbatasnya jumlah penyidik. Selain karena kurangnya pengetahuan pengetahuan aparat hukum tentang hak cipta dan hukum yang mengaturnya, kurangnya kesadaran dalam arti pentingnya perlindungannya dan kebanyakan aparat penegak hukum enggan menyeret pelaku pelanggaran hak cipta kepengadilan dan menghukumnya secara maksimal.187 Kurangnya sosialisasi dari pembuat peraturan Hak Cipta juga menjadi salah satu penyebab kurangnya pemahaman aparat penegak hukum akan Undang-Undang Hak Cipta. Setiap dilakukan adanya perubahan peraturan, pembuat peraturan haruslah mensosialisasikan kembali perubahan tersebut kepada para aparat penegak hukum di seluruh Indonesia agar para penegak hukum di daerah-daerah juga memahami akan perubahan dari Undang-Undang Hak Cipta yang baru. Selain itu, rumusan delik aduan yang dianut dalam undang-undang hak cipta nomor 28 tahun 2014 membuat aparat penegak hukum harus menunggu adanya laporan dari salah satu pihak, barulah aparat penegak hukum dapat melakukan penyidikan atau penangkapan.

8. Fasilitas yang memadai atau mendukung

187


(56)

Sekarang ini banyak sekali fasilitas yang mendukung para arranger untuk melakukan penguabahan aransemen musik. Salah satunya adalah adanya aplikasi yang dapat diunduh secara gratis di app store,yang dapat digunakan oleh arranger untuk me remix atau mengubah aransemen musik. Selain itu arranger dapat dengan mudah mendistribusikan hasil aransemen musiknya, yaitu melalui internet

atau sosial media. Menurut Eka188, arranger di Kota Medan, faktor yang menyebabkan

adanya pengubahan aransemen musik adalah untuk membuat adanya variasi dari musik yang akan dimainkan. Setiap arranger yang melakukan pengubahan aransemen musik, akan membuat lagu atau musik tersebut menjadi semakin berkarakter. Berkarakter disini maksudnya adalah musik tersebut akan diubah sesuai dengan karakter dari masing-masing arranger.Dan pada dasarnya arranger tidak meminta izin bila ingin melakukan pengubahan aransemen musik karena nyatanya pencipta musik original atau pemegang hak cipta musik original akan berterima kasih kepada arranger karena secara tidak langsung arranger ikut mempromosikan lagu atau musik tersebut. Jadi lagu atau musik tersebut akan menjadi semakin populer di kalangan masyarakat.

C. Peran Pemerintah Kota Medan Dalam Melindungi Hak Pencipta Lagu Dalam Melindungi Hak Pencipta Lagu Dalam Pengubahan Aransemen Musik

Perlindungan hak kekayaan intelektual khususnya dibidang hak cipta karya musik dan lagu, penegakan hukum merupakan kunci bagi kesuksesan

188


(1)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skipsi ini disusun agar memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Departemen Hukum Keperdataan Program Kekhususan Perdata BW di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara .

Penulisan skripsi ini berjudul “Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)”. Skripsi ini berisi tentang bagaimana perlindungan hak pencipta terhadap pengubahan aransemen musik berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang sangat penulis sayangi yang selalu memberi dukungan, motivasi serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saidin, SH. M.Hum. selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Ibu Puspa Melati Hasibuan, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Bapak Dr, Jelly Leviza, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. Dr. H. Hasim Purba, SH. M.Hum. selaku Ketua Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.


(2)

4. Ibu Rabiatul Syariah, SH. M.Hum. selaku Sekretaris Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Saidin, SH. M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu untuk membantu dalam penyempurnaan skripsi ini dan memberikan banyak masukan serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Dr. Edy Ikhsan,SH.,MA. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

banyak waktu untuk membantu dalam penyempurnaan skripsi ini dan memberikan banyak masukan serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Dosen, Staf Administrasi dan Pegawai di Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

8. Kepada saudara-saudara saya yang selalu memberi dukungan, motivasi serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melakukan wawancara.

10.Kepada sahabat-sahabat yang telah memberikan segala bantuan, motivasi dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

11.Kepada teman-teman stambuk 013 yang tidak bisa disebutkan penulis satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya sehingga terselesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan dan kesalahan baik isi maupun kalimat yang disebabkan oleh keterbatasan dan kekurangan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan sripsi ini. Penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat


(3)

iv

bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga apa yang telah kita lakukan mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, Januari 2016 Penulis,

Edelin Patricia


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Permasalahan ... 11

C.Tujuan Penulisan ... 12

D.Manfaat Penulisan ... 12

E.Metode Penelitian ... 13

F. Keaslian Penulisan ... 18

G.Sistematika Penulisan ... 19

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) ... 21

A.Pengertian, Ruang Lingkup dan Sumber Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ... 21

1. Pengertian Hak Kekayaan Intelektual ... 21

2. Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual ... 24

3. Sumber Hukum Hak Kekayaan Intelektual ... 27

B.Tinjauan Umum Tentang Hak Cipta ... 28

1. Pengertian Hak Cipta ... 28

2. Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Hak Cipta ... 31


(5)

5. Lisensi Hak Cipta ... 67

C.Tinjauan Umum Tentang Neighboring Rights ... 74

1. Pengertian Neighboring Rights ... 74

2. Ruang Lingkup Neighboring Rights ... 75

3. Perlindungan Hukum Neighboring Rights ... 78

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI MUSIK DAN ARANSEMEN .. 81

A.Tinjauan Umum Mengenai Musik ... 81

1. Pengertian Musik ... 81

2. Instrumen-Instrumen Musik ... 84

3. Jenis Aliran Musik ... 85

B.Tinjauan Mengenai Aransemen ... 86

1. Pengertian Aransemen ... 86

2. Jenis-Jenis Aransemen ... 87

3. Struktur Aransemen ... 88

C.Perkembangan Pengubahan Aransemen Musik Di Indonesia ... 94

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA LAGU .. 107

A.Pengaturan Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Kepada Pencipta Lagu Sebagai Pemegang Hak Cipta Lagu Terhadap Pengubahan Aransemen Musik ... 107

B.Faktor Utama Timbulnya Pengubahan Aransemen Musik Yang Sudah Ada ... 125


(6)

C.Tindakan Pemerintah Kota Medan Dalam Melindungi Hak Pencipta

Lagu Dalam Pengubahan Aransemen Musik ... 130

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 133

A. Kesimpulan ... 133

B. Saran ... 135


Dokumen yang terkait

KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

1 5 12

SKRIPSI KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 2 12

PENDAHULUAN KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 4 17

A. Simpulan KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 3 4

KOMERSIALISASI HASIL PERUBAHAN ARANSEMEN KARYA CIPTA LAGU ATAU MUSIK BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 1 1

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 1 10

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 1

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 20

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 60

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 3 6