163
1. Mitos Seputar Menyusui
Masyarakat masih banyak yang mempunyai anggapan bahwa menyusui akan menyebabkan tubuh ibu sukar kembali ke bentuk aslinya yang ramping, padahal
timbunan lemak yang terjadi selama masa kehamilan justru lebih mudah lenyap karena digunakan dalam proses menyusui. Justru kalau tidak menyusui timbunan lemak akan
menetap Suradi, et al., 2004. Masyarakat juga sering punya anggapan bahwa “penampilan” payudara akan berubah
karena menyusui, padahal payudara berubah karena kehamilan bukan menyusui. Bagus dan tidaknya payudara juga berkaitan dengan usia dan faktor keturunan Suradi, et al.,
2004.
2. Fisiologi Laktasi
a. Fisiologi Laktasi Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi dan pengeluaran
ASI Suradi, et al, 2004. ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antar hormon dan refleks. Waktu bayi mulai menghisap ASI akan terjadi dua refleks yang
menyebabkan ASI keluar pada saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula, yaitu refleks pembentukanproduksi ASI atau refleks prolaktin yang dirangsang oleh
hormone prolaktin dan refleks pengaliranpelepasan ASI let down reflex. Kelenjar hipofisa bagian depan yang berada di dasar otak menghasilkan hormon
prolaktin. Prolaktin akan merangsang kelenjar payudara untuk memproduksi ASI. Fungsi lain prolaktin adalah menekan fungsi indung telur ovarium. Efek
penekanan ini pada ibu yang menyusui secara eksklusif adalah memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid sehingga dapat menjarangkan kehamilan
Roesli, 2005 Hormon lain yang berperan dalam proses laktasi adalah oksitosin. Hormon
oksitosin berfungsi memacu kontraksi otot polos yang berada di dinding alveolus dan dinding saluran, sehingga memeras ASI keluar. Fungsi lain oksitosin adalah
memacu kontraksi otot rahim sehingga involusi rahim makin cepat dan baik Suradi, et al., 2004.
164
Sumber: Roesli 2005
3. Manfaat dan Keunggulan ASI