26
pengujian kinerja alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar II ini. Data pengukuran kecepatan pengupasan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar II ini dapat dilihat
pada lampiran 4. Berikut hasil dari pengupasan alat pengupas singkong yang baru tersebut :
Pengupasan yang dihasilkan dari alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini sudah cukup memuaskan walaupun hasil kupasan alat masih belum bersih seutuhnya dan masih
banyak juga daging singkong yang terkupas pada saat proses pengupasan singkong yang bentuknya melengkung.
C. Analisis Gaya Tekan Pisau Terhadap Singkong
Analisis gaya yang terjadi pada saat pemotongan kulit singkong dilakukan dengan menghubungkan Hukum Newton Kedua. Hokum Newton Kedua berbunyi, “ percepatan sebuah
benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang berkerja padanya “ Giancoli.2001
= m x a 2
Diman : F = Gaya N m = massa kg
a = percepatan m Pengukuran gaya tekan pisau pada alat ini dilakukan dengan menggunakan peralatan
timbangan untuk mengukur berat awal singkong dan berat tekanan pisau terhadap singkong sampai pisau membelah permukaan kulit singkong tetapi tidak menembus permukaan daging
singkong, selisih dari berat tekanan pisau dengan berat awal singkong adalah berat tekan pisau terhadap singkong. Lalu konversi dalam bentuk gaya dengan mengalikan nilai berat tekan pisau
dengan gaya gravitasi sebesar 9.8 m . Sehingga diperoleh gaya tekan pisau terhadap kulit
Gambar 25. Hasil pengupasan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar II
27
singkong. Pengukuran ini dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. Berikut ilustrasi pengukuran dan data pengukuran yang dilakukan :
Table 2. Data pengukuran gaya tekan pisau. ulangan
berat awal kg
berat tekan pisau kg
selisih berat kg
gaya gravitasi ms2
gaya tekan N
1 0.5
4.3 3.8
9.8 37.24
2 0.45
5.6 5.15
9.8 50.47
3 0.35
5.5 5.15
9.8 50.47
4 0.25
5.3 5.05
9.8 49.49
5 0.19
5.5 5.31
9.8 52.04
6 0.33
5.6 5.27
9.8 51.65
7 0.25
5.6 5.35
9.8 52.43
8 0.15
5.9 5.75
9.8 56.35
9 0.1
5.5 5.4
9.8 52.92
10 0.1
5.3 5.2
9.8 50.96
rata- rata
2.67 54.1
51.43 9.8
50.40 Dari table diatas diperoleh nilai gaya tekan pisau sebesar 50.4N
= mi-mo x g 3
Dimana : mo = massa awal singkong kg mi = massa singkong saat ditekan kg
g = percepatan m
= 4.3-0.5kg x 9.8 m = 3.8 kg x 9.8 m
= 37.24 N
Gambar 26. Ilustrasi pengukuran
28
D. Analisis Kecepatan Pengupasan
Tahapan proses percobaan pengukuran kecepatan singkong yaitu pensortiran singkong yang berdiameter 5 - 8.5 cm sebanyak 100 buah atau
±
35kg untuk dikupas dengan menggunakan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II dengan jumlah yang sama. Lalu
dikupas dengan jumlah yang sama menggunakan pisau biasa atau pengupasan secara manual yang dioperasikan oleh petani singkong. Pengukuran kecepatan pengupasan tersebut menggunakan alat
ukur stopwatch. Hasil dari pengukuran kecepatan pengupasan masing-masing alat dapat dilihat pada lampiran 3,4, dan 5. Berikut table rataan kecepatan pengupasan masing-masing alat:
Table 3. Rataan kecepatan pengupasan masing-masing alat. Alat Pengupas Singkong I
Alat Pengupas Singkong II
Pisau Biasa Kecepatan Pengupasan
61.22 detikbatang 46.49 detikbatang
17.75 detikbatang Data kecepatan pengupasan yang sudah diperoleh di uji dengan menggunakan uji
Kruskal-Wallis dengan menngunakan program aplikasi statistic SPSS. Dimana uji ini menguji tiga sample tidak berhubungan independent. Hipotesis yang digunakan dengan uji Kruskal-
Wallis untuk kecepatan pengupasan ini adalah sebagai berikut: Hipotesis:
H0 : kecepatan pengupasan singkong antara alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II dengan menggunakan pisau biasa adalah sama.
H1 : kecepatan pengupasan singkong antara alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II dengan menggunakan pisau biasa berbeda signifikan.
Gambar 27. Gaya yang bekerja pada singkong pada saat pengupasan
29
Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS dapat dilihat lampiran 8. Dari hasil uji Kruskal-Wallis untuk kecepatan pengupasan dihasilkan nilai p value adalah 0.00 dengan nilai α=0.05, karena p
value Asymp. sig. 0.05 maka hipotesa H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kecepatan pengupasan singkong antara alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II dengan menggunakan pisau biasa berbeda signifikan.
E. Tingkat Kerusakan Singkong Dari Hasil Pengupasan