Studi Tindakan Rasionalitas Instrumental Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (supeltas) Di Kota Malang (Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)
TINDAKAN RASIONALITAS INSTRUMENTAL
SUKARELAWAN PENGATUR LALULINTAS (SUPELTAS) DI
KOTA MALANG
(Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi
Oleh : Zul Aslan 201110310311052
JURUSAN SOSIOLOGI
KOSENTRASI SOSIOLOGI PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
(2)
(3)
xiv KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulis menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudulTindakan Rasionalitas Instrumental Sukarelawan Pengatur lalu lintas (Supeltas) Di Kota Malang (Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang).
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati disampaikan rasa terimakasih kepada: 1. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar di Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, yang memajukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3. Muhammad Hayat,MAselaku Ketua Jurusan Sosiologi UMM, yang memajukan Jurusan Sosiologi UMM dan selaku Dosen Pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, serta pengarahan, petunjuk serta nasehat selama penyusunan skripsi ini.
4. Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing kedua yang juga telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, serta pengarahan, petunjuk serta nasehat selama penyusunan skripsi ini, yang sering mengingatkan Cepat Lulus Zul...
(4)
xv 5. Sahabat semua, Fariz Zainuddin, Imam Subaweh, Weni Murfekasari, Eka Mulyati, Taufik, yang selama ini bersama – sama kerja keras dalam menjalani pendidikan di Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Seluruh teman-teman Jurusan Sosiologi yang sangat memberikan kontribusi dan tukar pikiran selama ini.
7. Seluruh kawan-kawan Ippelamas Malang, KOMSAS Surabaya, Ippelmas Jakarta, serta Seluruh Kader IMM Renaissance FISIP UMM yang sangat
memberikat kontribusi dan tukar pikiran selama ini.
8. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuannya selama penyusunan skripsi ini.
9. Kepada Muhammadiyah terkhusus Kampus UMM yang telah memberikan kesempatan untuk kulia sampai selesai.
Segala kemampuan dan keterbatasan, penulis telah berupaya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan hasil yang sebaik-baiknya, akan tetapi tentu masih terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itulah kritik dan saran senantiasa penulis harapkan. Akhirul kalam, semoga semua yang terangkum dalam tulisan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. Amin...
“BILLAHIFISABILILLAHAQ FASTABIQUL KHOIROT”
Malang, 4 Februari 2016 Penulis,
(5)
xvi DAFTAR ISI
LEMBAR COVER... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
LEMBAR PERSETUJUAN... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI... iv
LEMBAR PERNYATAAN... v
MOTTO... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN... vii
KATA PENGANTAR... viii
ABSTRAKSI... x
ABSTRACT... xi
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR BAGAN... xiv
DAFTAR ISI... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat Penelitian... 6
1. Secara Teoritis... 6
2. Secara Praktis... 6
(6)
xvii
1. Tindakan Rasionalitas Instrumental... 7
2. Sukarelawan Pengatur Lalulintas (Supeltas) ... 7
F. Metode Penelitian ... 7
1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian... 8
2. Lokasi Penelitian... 9
3. Subjek Penelitian ... 10
4. Sumber Data ... 11
5. Teknik Pengumpulan Data... 12
a. Observasi... 12
b. Wawancara... 13
c. Dokumentasi... 15
G. Teknik Analisa data ... 15
a. Pengumpulan data ... … 16
b. Reduksi data ... ... 16
c. Penyajian data ... 16
d. Penarikan kesimpulan ... 16
BAB II KAJIAN DAN LANDASAN TEORI... 18
A. Kajian Pustaka ... 18
B. Konsep Rasionalitas Instrumental ... 23
a. Pembagian dan Jenis Rasionalitas Menurut Weber... 24
C. Tindakan Rasionalitas Instrumental Sukarelawan Pengatur Lalu lintas... 26 D. Sukarelawan Pengantur
(7)
xviii
Lalu lintas... 29
E. Fenomena Kemacetan lalu lintas Di Kota Malang... 32
F. Fenomena Pertumbuhan Kota... 34
G. Landasan Teori... 37
a. Rasionalitas Instrumental... 38
b. Rasionalitas Berorientasi Nilai... 39
c. Tindakan Afektif... 40
d. Tindakan Tradisional... 40
BAB III DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN... 42
A. Gambaran Umum Kota Malang... 42
1. Sejarah Dan Perkembangan Kota Malang... 42
2. Julukan Kota Malang... 43
3. Demografi Kota Malang ... 43
a. Suku Bangsa... 43
b. Agama... 44
c. Bahas... 44
4. Kondisi Geografis Kota Malang... 45
a. Batas-Batas Admitrasi... 45
b. Luas Wilayah... 47
c. Pembagian Administratif Pemerintahan... 48
5. Kependuduk... 48
6. Perkembangan Penduduk... 49
B. Gambaran Singkat Kelurahan Marjosari... 53
(8)
xix
2. Jumlah Penduduk ... 54
3. Pekerjaan/ Mata Pencaharian... 54
4. Tingkat Pendidikan... 55
5. Sarana Prasarana... 55
C. Konsep Sukarelawan Pengatur lalu lintas (supeltas)... 56
a. Sejarah sukarelawan Pengatur Lalu lintas... 57
b. Sukarelawan Pengatur lalu lintas (supeltas) di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kota Malang... 60
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA... 62
A. Penyajian Data... 62
B. Identitas Subyek Penelitian... 62
a. Harianto... 64
b. Sugeng... 67
c. Sukiman... 70
d. Ramdani... 74
e. Erik Nugroho... 75
f. M. Nuron ... 78
g. Perbandingan Pekerjaan sampingan dengan pekerjaan tetap sebagai pengatur lalu lintas... 81
C. Analisa Data... 85
a. Uangnya Yang Banyak... 85
b. Waktu Bekerja Sangat singkat ... 90
c. Lokasi Mudah Dijangkau... 93
(9)
xx
e. Pengukuhan Kekuatan Kelompok... 97
f. Keamanan Para Pekerja... 100
D. Analisis Teori Max Weber Berdasarkan Keseluruhan Pembahasan... 102
BAB V PENUTUP... 106
A. Kesimpulan... 106
a. Sebagai Pekerja Tetap... 106
b. Pendapatan Tinggi... 106
c. Waktu Bekerja Singkat... 106
d. Lokasi Mudah Dijangkau... 107
e. Bekerja Tanpa Paksaan... 107
f. Pengukuhan Kekuata Kelompok... 107
B. Saran... 108
DAFTAR PUSTAKA... 109 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(10)
xxi DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Ach.fatchan.2003. Metode Penelitian Kualitatif, 10 Langkah Penelitian Kualitatif, Pendekatan Konstruksi Dan Fenomenologi.Malang: UM
Press.
Budiman. Arief. 1995.Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Gramedia
Utama. Hlm. 68
Damsar.2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana
Harian Surya, Laju Pertumbuhan Motor Di Kota Malang, Senin, 1 September
2014
Habermas,Jurgen.2006. Teori Tindakan Komunikatif 1 Rasio Dan Rasionalisasi Masyarakat. Bantul: Kreasi Wacana. Terj. Nurhadi.
Hamidi.2007.Metode Penelitian Dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press. Hardiman, F. Budi.1993. Menuju Masyarakat Komunikatif; Ilmu, Masyarakat,
Politik, Dan Post Modernisme Menurut Jurgen Habermas.
Yogyakarta: Kanisius.
Kuncoro,M.2003. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijaksanaan.UPT AMP YKPN
Lexy J. Meleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Ritzer, G. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan
Alimandan. Jakarta: Rajawali.
Ritzer, george.Douglas J. Goodman.2013. Teori Sosiologi, Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern.
Bantul: Kreasi Wacana. Hlm:148.
Sugiono,2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabe.
Santoso,listyono dkk.2010. Seri Pemikiran Tokoh Epistemologi Kiri. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media.
(11)
xxii b. Sumber Internet
Imron, Ali. 2014. Distribusi Arena Polisi Cepek (Studi Mengenai Habitus, Modal, Dan
Arena Pada Praktik Sosial PolisiCepek DI
KetintangSelatan).http://Ejournal.unesa.ac.id. Diakses pada 26
Desember 2015. Pukul 10.45 WIB.
Anonymous. 2012. UB Terima 15419 Mahasiswa Baru, Tertinggi di Indonesia. http://kemahasiswaan.ub.ac.id.Diakses pada tanggal 28 November 2014, pukul. 13.00 WIB
BPS kota Malang tahun 2014, http://malangkota.bps.go.id. diakses pada 15 oktober 2015, pukul 16:20 WIB.
Prasetyo Budhi Setiawan, 2013. Kebersyukuran Pada Sukarelawan Pengatur Lalulintas ( Supeltas).http:journal.ums.ac.id. diakses pada 21 Oktober 2015, Pukul 21.13 WIB.
Kaskus.2012.FENOMENA SUPELTA(Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) at http: Kaskus. co.id. Diakses pada 12 Desember 2014, pukul 20.45 WIB.
Radar Malang. 2013. Upaya Urai Kemacetan Parah di Kota Malang. (Online),
http: radarmalang.co.id. diakses tanggal 18 April 2015. Pukul 21.45. Rahmat,Pupu Saeful.2009.Penelitian Kualitatif. Dalam jurnal Equilibirium,Vol.5,
no. 9.http:Yusuf.staff.ub.ac.id.files.pdf.di unduh pada 23 oktober 2015.pukul 20.45 WIB.
http: www. Koranjuri.com. Hlm.1606074. eksistensi supeltas. diakses kamis 11
juni 2015. Pukul 21.15 WIB
Http: www. Malang Kota. Go.id. Hlm. 1606072. Diakses pada jumat, 05
(12)
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masyarakat dalam kehidupannya selalu mengedepankan interaksi antar sesamanya, dengan berinteraksi manusia dapat menyampaikan hal yang diinginkan. Begitu juga dengan tindakan yang dipilih oleh suatu kelompok masyarakat, memiliki kosekuensi-kosekuensi yang berdampak terhadap kehidupan mereka. Baik tindakan rasional maupun irasional. Manusia sering memilih bertindak rasional maupun irasional sudah mempertimbangkan untung dan ruginya terhadap tindakan yang ia terimah. Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Tindakan merupakan suatu perbuatan, perilaku, atau aksi yang dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya guna mencapai tujuan tertentu. Tindakan manusia dianggap sebagai sebuah bentuk tindakan sosial manakala tindakan tersebut ditujukan pada orang lain.
Fenomena sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas) atau sering dikenal dimasyarakat pak ogah, polisi cepek banyak ditemukan di kota-kota di Indonesia. keberadaan para sukerelawan pengatur lalulintas disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya faktor pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terbendungkan. Salah satunya kota Malang mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, sehingga juga mempengaruhi kemacetan lalulintas dan salah satu penyebab munculnya para Sukarelawan Pengatur Lalulintas.
(13)
2
Data dari satlantas kota Malang mencatat, Sepanjang tahun 2013, jumlah sepeda motor baru yang masuk Kota Malang mencapai 37.000 unit, sedangkan jumlah mobil baru yang masuk Kota Malang dalam satu tahun sekitar 5500 unit.Laju pertumbuhan kendaraan di Kota Malang terlihat dari seri nomor sepeda motor di Kota Malang. Seri nomor sepeda motor di kota Malang memakai tiga huruf di belakang pada nomor registrasinya.1Data yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik kota Malang, jumlah mobil dan sepeda motor terus mengalami kenaikan secara drastis pada tahun 2012-2013.
Tabel 1: Jumlah Kenderaan bermotor Kota Malang menurut jenis kendaraan tahun 2012-2013
No Jenis Kenderaan 2012 2013
1. Penumpang
Umum 3.111 2.659 Non Umum 80.096 72.503
Dinas 671 656
2. Bus
Umum 583 511 Non Umum 334 310 Dinas 39 40
3. Truk
Umum 2.953 3.170 Non Umum 15.556 14.613
Dinas 162 166
4. Sepeda Motor
Non Umum 366.504 391.282 Dinas 1.263 1.277
Sumber: BPS Kota Malang Tahun 2013
Pertumbuhan kendaraan roda dua dan roda empat yang meningkat tajam tidak diiringi dengan perkembangan infrastruktur yang tersedia, salah satunya ketersediaan ruas-ruas jalan utama kota. Meningkatnya volume kendaraan yang
(14)
3
tinggi setiap tahunnya sangat mempengaruhi kemacetan di kota Malang. Keadaan jalan-jalan utama kota Malang dapat dilihat pada tabel berikut yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik kota Malang tahun 2014.
Tabel.2. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan
Uraian
Tingkat Kewenangan (Km)
Negara Provinsi Kota
2012 2013 2012 2013 2012 2013
Jenis Permukaan
Aspal 1,45 1,45 48,95 48,98 140,7 8
140,78 Bukan Aspal - - - -
Jumlah 1,45 1,45 48,95 48,95 140,7 8
140,78
Kondisi Jalan
Baik 1,45 1,45 48,45 1,45 135,1
9
135,19
Sedang - - - - - -
Rusak - - 0,50 0,50 5,59 5,59
Jumlah 1,45 1,45 48,95 48,95 140.7 8
140.78
Kelas jalan
Kelas I 1,43 1,45 48,45 48,45 29,77 29,77
Kelas II - - - - 29,53 29,53
Kelas III - - - - 29,67 29,67
Kelas IIIA
- - - - 21,16 21,16
Kelas IIIB
- - - - 16,10 16,10
Kelas IIIC
- - 14,55 14,55 Jumlah 1,45 1,45 48,95 48,95 140,7
8
140,78
(15)
4
Data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun tersebut tidak ada peningkatan jalan, hal tersebut sangat tidak seimbang dengan volume kendaraaan yang ada. Jalan-jalan yang rusak di kota Malang masih belum keseluruhan diperbaiki sehingga kerusakan jalan bukan tidak mungkin akan bertambah. Hal tersebut, jika tidak ada perubahan dari tahun ketahun kota Malang akan menjadi kota dengan kemacetan parah. Di tengah kemacetan yang semakin menjadi-jadi, semua daerah perlu memikirkan transportasi masal. Tidak terkecuali dengan kota Malang yang kadar padatnya mendekati stadium empat.2 Transportasi umum Pada
saat ini yakni angkutan kota (angkot) seakan mati suri, bagaimana tidak masyarakat mulai meninggalkan angkutan kota dan lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi. Fenomena tersebut yang menyebabkan kemacetan dan munculnya para Sukarelawan Pengatur Lalulintas.
Keberadaan para sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas) di Kota Malang khususnya di jalan Mertojoyo tidak terlepas dari permasalahan kemacetan, hal ini terjadi karena pertumbuhan jumlah penduduk kota Malang setiap tahunnya cukup tinggi, sehingga hal ini akan memicu pertumbuhan kendaraan ikut tinggi, pertumbuhan kenderaan tidak seimbang dengan volume jalan yang ada, sehingga kemacetan terjadi di berbagai pelosok Kota Malang pada jam-jam tertentu. Salah satunyakemacetan yang terjadi di jalan Mertojoyo kelurahan Merjosari tersebut pada akhirnya memicu munculnya para Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas), kehadiran mereka sangat membantu para pengguna jalan, baik pengguna roda dua maupun roda empat. Melihat aktivitas para
2Radar.Mala g. ju a’at Nove ber
(16)
5
Sukarelawan pengatur lalulintas tersebut sehingga tidak sedikit pengguna jalan yang memberikan imbalan berupa uang kepada mereka atas jasa tersebut.
Keberadaan Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas) di Kota Malang, khususnya di Jalan Mertojoyo, Kelurahan Merjosari kecamatan Lowok Waru merupakan fenomena yang tidak asing lagi bagi yang melewati jalan tersebut. Para Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (supeltas) yang beroprasi dari pagi sampai sore hari dengan maksud untuk memperoleh imbalan berupa uang dari para pengguna jalan. Aktivitas para sukarelawan pengatur lalulintas di jalan Mertojoyo tidak lagi menjadi aktivitas sebagai sukarelawan akan tetapi sudah menjadi sebuah profesi baru, sehingga ruang tersebut menjadi ruang yang diperebutkan.
Lokasi keberadaan sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas) di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari tersebut sangat strategis, dimana arah sebelah utara jalan tersebut menuju ke salah satu pusat perbelanjaan Mall Dinoyo City dan Universitas Gajayana Malang, jalan arah sebelah selatan lansung menuju pasar Tradisional Merjosari dan kampus Universitas Islam Negeri Maliki Malang serta Institut Teknologi Nasional Malang, arah barat lansung Menuju Kampus Universitas Tunggal Dewi Malang serat Universitas Muhammadiyah Malang dan lansung ke arah Kota Wisata Batu, dan arah timur menuju Pusat Perbelanjaan Swalayan SARDO dan Universitas Brawijaya Malang. sehingga banyak para pengguna jalan yang melewati jalan tersebut di setiap harinya, padatnya kenderaan yang lewat tidak sebanding dengan volume jalan yang ada sehingga disetiap saatnya mengalami kemacetan. Melihat fenomena kepadatan kendaraan tersebut menjadi berkah kepada para Sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas), sebagai tempat Penghasilan keuntungan yang cukup menjanjikan.
(17)
6 B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana tindakan rasionalitas instrumental sukarelawan pengatur lalulintas (Supeltas)di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan LowokwaruKota Malang?
C.Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai, Adapun tujuan Penelitian sebagai berikut:
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana tindakan rasionalitas instrumental para Sukarelawan Pengatur Lalulintas di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowok waru Kota Malang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharap memiliki kegunaan dan manfaat secara akademis maupun praktis:
1. Secara Teoritis
a. Menguatkan kajian-kajian sosiologi yang berhubungan dengan Rasionalitas instrumental, yang digagas oleh Max Weber guna mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan tindakan rasionalitas instrumental Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas). 2. Secara Praktis
(18)
7
a. Dapat dijadikan sebagai basis acuan bagi pemerintah kota Malang sebagai pengambil kebijakan tata ruang kota dan peneneliti lain yang akan meneliti terkaitSukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas).
E. Definisi Konsep
1. Tindakan Rasionalitas Instrumental
Tindakan sosial menurut Weber ialah suatu tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.Menurut Max Weber tindakanrasionalitas instrumental ialah tindakan yang disadari oleh akal sehat dengan memperhitungkan aspek untung ruginya tindakan tersebut bila dilakukan.3
2. Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas)
Istilah Sukarelawan Pengatur Lalulintas (supeltas) yaitu orang sipil yang memanfaatkan kemacetan lalulintas untuk mendapatkan rupiah dengan cara mengatur lalulintas di perempatan atau di pertigaan jalan yang belum mempunyai
traict light.4
F. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis, dan rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan.5Metode adalah
3
Ritser, George. Douglas J Goodman. 2013. Teori Sosiologi, dari teori klasik Sampai Perkembangtan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
4 Kaskus.2012.FENOMENA SUPELTA(Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) at http: Kaskus.co.id.
Diakses pada 12 Desember 2014, pukul 20.45 WIB.
(19)
8
suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu penelitian. Metode penelitian mempunyai peran yang penting dalam mengumpulkan data.
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Starauss dan corbin, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).6
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik, dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.7
Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berspektif emik, yakni pendekatan yang bersifat emik, yaitu pendekatan penelitian yang perolehan datanya dalam bentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan bahasa asli konstruksi para responden atau informan, transpa ada evaluasi dan interpretasi dari penelitian. Data dalam bentuk cerita detail tersebut hanya dapat diperoleh, karena teknik pengumpulan datanya adalah wawancara mendalam, dan atau observasi,
6 Rahmat,Pupu Saeful.2009.Penelitian Kualitatif. Dalam jurnal Equilibirium, Vol.5, no. 9. http:
Yusuf.staff.ub.ac.id.files.pdf. Diakses ipada 23 oktober 2015.pukul 20.45 WIB.
7 Lexy J. Meleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung: PT. Remaja
(20)
9
bukan kuesioner. Dengan demikian tingkat kebebasan perspektif emik yang diberikan kepada responden atau informan sangat tinggi.8
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri,ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterpretasikannya.
Jenis Penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan menggambarkan atau menjelaskan suatu fenomena sosial yang terjadi di lokasi penelitian.penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Alasan menggunakan pendekatan dan jenis penelitian karena maksud dan tujuan pelaksanaannya menjabarkan atau mendeskripsikan bagaimana tindakan rasionalitas instrumental sukarelawan pengatur lalulintas di jalan mertojoyo kelurahan merjosari kelurahan Lowok Waru Kota Malang, yang sehari hari menjadi masalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti menangkap keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Alasan pemilihan lokasi ini dikemukakan dengan mengaitkan antara kekhasan lokasi dan permasalahan penelitian.9 Lokasi
8 Hamidi.2007. Metode Penelitian dan Teori komunikasi. Malang: UMM Press 9 Hamidi, 2007. Ibid hal.38
(21)
10
penelitian ini ialah di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjo Sari Kecamatan Lowok Waru Kota Malang.
Alasan peneliti memilih tempat di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjo Sari Kecamatan Lowok Waru Kota Malang, karena Lokasi keberadaan sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas) di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari tersebut sangat strategis, dimana arah sebelah utara jalan tersebut menuju ke salah satu pusat perbelanjaan Mall Dinoyo City dan Universitas Gajayana Malang, jalan arah sebelah selatan lansung menuju pasar Tradisional Merjosari dan kampus Universitas Islam Negeri Maliki Malang serta Institut Teknologi Nasional Malang, arah barat lansung Menuju Kampus Universitas Tunggal Dewi Malang serat Universitas Muhammadiyah Malang dan lansung ke arah Kota Wisata Batu, dan arah timur menuju Pusat Perbelanjaan Swalayan SARDO dan Universitas Brawijaya Malang. sehingga banyak para pengguna jalan yang melewati jalan tersebut di setiap harinya, padatnya kenderaan yang lewat tidak sebanding dengan volume jalan yang ada sehingga disetiap saatnya mengalami kemacetan sehingga pengguna jalan yang melewati jalan tersebut sangat padat. Melihat fenomena kepadatan kendaraan tersebut menjadi berkah kepada para Sukarelawan pengatur lalulintas (supeltas), sebagai tempat Penghasilan keuntungan yang cukup menjanjikan.
3. Subyek Penelitian
Teknik pengambilan sampel ataupun penentuan subyek yang digunakan adalah total sampling. Total sampling adalahteknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono: 2007). Jumlah subyek penelitian dalam
(22)
11
penelitian ini sebanyak enam orang Sukarelawan Pengatur lalulintas. Alasan mengambil total sampling dalam penelitian ini karena jumlah subyek yang menjadi penelitian lokasi penelitian yaitu di jalan Mertojoyo kelurahan Merjosari Kota Malang hanya ada enam orang supeltas, sehingga teknk pengambilan sampel menggunakan total sampling.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti akan mencari dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari fenomena yang sudah ditentukan yaitu para Sukarelawan Pengatur Lalulintas di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kota Malang. Adapun subjek dari penelitian ini yakni Para Sukarelawan Pengatur Lalulintas di Jalan MertoJoyo Kelurahan Merjosari dengan total sampling enam orang yang terdri dari informan dan subyek penelitian.
4. Sumber data
Sumber data dibedakan menjadi dua sumber, yaitu:
a. Data primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara lansung dari subyek yang diteliti, dengan cara mengadakan wawancara secara lansung dan observasi lansung dilokasi penelitian yaitu di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowok Waru Kota Malang. Peneliti menggunakan data primer dikarenakan jika informasi yang didapat secara lansung akan lebih aktual, dalam hal ini data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan sebenar-benarnya. Alasan peneliti menggunakan data primer adalah untuk memperoleh informasi yang aktual, dalam hal ini peneliti mengambil data dari para Sukarelawan Pengatur Lalulintas di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowok Waru Kota Malang.
(23)
12
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari arsip-arsip pemerintah Kota Malang Maupun Kelurahan Merjosari, internet tentang situs-situs yang berkaitan dengan konteks penelitian tentang rasionalitas, sukarelawan pengatur lalulintas, buku yang sekira menunjang dan juga demografi kelurahan Merjosari kecamatan Lowok Waru Kota Malang.
5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi awal atau observasi umum mestinya mampu merekam gambaran suatu fakta sesuai dengan konteks lokasi yang akan di telitinya.10 Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, subjek, perbuatan kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik prilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti prilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakkan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. 11
Observasi penelitian tindakan rasioanalitas Instrumental Sukarelawan pengatur lalulintas kota Malang peneliti melakukan observasi lansung untuk melihat gambaran tindakan rasionalitas instrumental sukarelawan pengatur lalulintas dan untuk mengumpulkan dan data-data yang diperlukan dalam penelitian.Observasi yang peneliti lakukan dengan cara mencari tempat istrahat
10 Ach.fatchan.2003. metode Penelitian kualitatif, 10 langkah penelitian kualitatif, pendekatan Konstruksi dan Fenomenologi.Malang: UM Press.
11 Rahmat,Pupu Saeful.2009.Penelitian Kualitatif. Dalam jurnal Equilibirium, Vol.5, no. 9. Diakses
(24)
13
para Sukarelawan Pengatur Lalulintas, yang peneliti temukan ialah tempat mereka di istrahat di sebelah barat perempatan tempat mereka bekerja, yang hanya berjarak 20 meter dari pinggir jalan, ditempat para sukarelawan pengatur lalulintas beristirahat tersebut, ada banyak pedagang, yaitu pedagang cilok dan pedagang buah, peneliti ke tempat mereka istrahat atau nongkrong dengan alasan mau membeli buah atau cilok, dan saya duduk dengan mereka sekalian ngobrol, disela-sela ngobrol dengan mereka sekaligus observasi ditempat tersebut.
Observasi yang peneliti lakukan tidak hanya dekat dan duduk bersama dengan para sukarelawan pengatur lalulintas akan tetapi dengan dengan mengajak teman dan duduk di warung kopi sambil observasi ditempat penelitian, dan sambil wawancara dengan para pengunjung warung bahkan dengan pemilik warung tentang sukarelawan pengatur lalulintas tersebut. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi dengan sering lewat ditempat mereka bekerja atau dengan hanya parkir pinggir jalan tempat mereka bekerja.
b. Wawancara
Wawancara merupakan alat recheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,
(25)
14
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.12
Wawancara dugunakan oleh peneliti untuk memperoleh data atau informasi tentang Sukarelawan pengatur lalulintas di jalan mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan lowok Waru kota Malang, wawancara-wawancar dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada para sukarelawan pengatur lalulintas.Wawancara yang dibutuhkan untuk mendapatkan data mengunjungi atau bertatap muka menggunakan suatu metode kualitatif untuk mendapatkan data yang sesuai dan akurat dibutuhkan beberapa wawancara untuk setiap individu seperti 2 kali dalam sehari.
Mencari data dengan wawancara tidaklah mudah, apalagi dengan informan yang belum dikenal kenal. Peneliti untuk bisa mendapatkan data, yang peneliti lakukan ialah dekat dengan para Sukarelawan pengatur lalulintas melalui pendekatan saat observasi, ketika suda dekat dengan mereka, peneliti tahap demi tahap menjelaskan kepada mereka maksud yang ingin peneliti inginkan, dengan data ke rumah para sukarelawan pengatur lalulintas tersebut. Peneliti juga melakukan wawancara dengan para sukarelawan pengatur lalulintas di tempat penelitian, tepatnya seperti biasa mereka istrahat ketika selesai bekerja. Peneliti juga menemukan rumah para sukarelawan pengatur lalulintas dengan mengikuti informan sampai kerumahnya, hal ini peneliti lakukan guna ketika peneliti melakukan wawancara dengan para informan,informan lebih bisa terbuka dalam memberikan informasi dan data yang peneliti butuhkan, sehingga selain wawancara peneliti juga bisa melihat
12Ibid. Ach fatchan hlm. 45
(26)
15
keadaan kediaman mereka, guna lebih melihat tindakan rasionalitas pekerjaan yang mereka kerjakan sehari-hari di jalan mertojoyo Kelurahan Merjosari Kota Malang tersebut.
c. Dokumentasi
Sejumlah besar dan fakta dan data tersimpan dalam bahan yang terbentuk dokumentasi.13 Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa
foto-foto dari lokasi penelitian yaitu di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari kecamatan Lowokwaru kota Malang, berkas-berkas yang bisa menunjang data dalam penelitian ini, kemudian data tersebut dikaji kembali dengan maksud untuk melengkapi data-data yang diperoleh sebelumnya.
Penelitian ini dalam mendokumentasikan hal-hal yang terkait dengan sukarelawan pengatur lalulintas peneliti dilakukan pada saat observasi di lapangan, yakni ketika observasi perdana di jalan mertojoyo, dan ketika melakukan wawancara dengan para sukarelawan pengatur lalulintas saat wawancara di rumah mereka. Selain itu pengumpulan data dengan dokumentasi juga dilakuakan setiap para sukarelawan pengtur lalulintas bekerja dan pada saat sedang istrahaat.
G.Teknik Analisa data
Analisa data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu teknik analisa data sangat diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini yang digunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif karena data
13Ibid Ach fatchan.hlm: 48
(27)
16
yang dikumpulkan bersifat monografis dimana data yang ada tidak dapat disusun kedalam struktur klasifikasi. Setelah data di analisis dengan data deskriptif kualitatif selanjudnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Adapun teknik analisis intraktif (Miles dan Haberman: 1992) ada empat tahapan dalam analisis intraktif,14 yaitu sebagai berikut:
a. Pengumpulan data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
b. Reduksi data
Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabrakkan, dan transformasi data awal yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Reduksi data dilakukansecara trus menerus selama penelitian dilakukan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data yang mana untuk dikode, dipakai, dan yang diringkas, serta dimasukkan dalam kategori dan sebagainya.
c. Penyajian data
Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan sisajikan secara sistematis.
d. Penarikan kesimpulan
(28)
17
Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian, karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganilisis, mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema dalam penelitian yang telah dilakukan.
Bagan 1.1 Analisis data Miles dan Huberman.
Pengumpulan Data
Reduksi Data Penarikan Kesimpulan
(1)
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari arsip-arsip pemerintah Kota Malang Maupun Kelurahan Merjosari, internet tentang situs-situs yang berkaitan dengan konteks penelitian tentang rasionalitas, sukarelawan pengatur lalulintas, buku yang sekira menunjang dan juga demografi kelurahan Merjosari kecamatan Lowok Waru Kota Malang.
5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi awal atau observasi umum mestinya mampu merekam
gambaran suatu fakta sesuai dengan konteks lokasi yang akan di telitinya.10
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, subjek, perbuatan kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik prilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti prilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakkan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap
pengukuran tersebut. 11
Observasi penelitian tindakan rasioanalitas Instrumental Sukarelawan pengatur lalulintas kota Malang peneliti melakukan observasi lansung untuk melihat gambaran tindakan rasionalitas instrumental sukarelawan pengatur lalulintas dan untuk mengumpulkan dan data-data yang diperlukan dalam penelitian.Observasi yang peneliti lakukan dengan cara mencari tempat istrahat
10 Ach.fatchan.2003. metode Penelitian kualitatif, 10 langkah penelitian kualitatif, pendekatan
Konstruksi dan Fenomenologi.Malang: UM Press.
11 Rahmat,Pupu Saeful.2009.Penelitian Kualitatif. Dalam jurnal Equilibirium, Vol.5, no. 9. Diakses
(2)
para Sukarelawan Pengatur Lalulintas, yang peneliti temukan ialah tempat mereka di istrahat di sebelah barat perempatan tempat mereka bekerja, yang hanya berjarak 20 meter dari pinggir jalan, ditempat para sukarelawan pengatur lalulintas beristirahat tersebut, ada banyak pedagang, yaitu pedagang cilok dan pedagang buah, peneliti ke tempat mereka istrahat atau nongkrong dengan alasan mau membeli buah atau cilok, dan saya duduk dengan mereka sekalian ngobrol, disela-sela ngobrol dengan mereka sekaligus observasi ditempat tersebut.
Observasi yang peneliti lakukan tidak hanya dekat dan duduk bersama dengan para sukarelawan pengatur lalulintas akan tetapi dengan dengan mengajak teman dan duduk di warung kopi sambil observasi ditempat penelitian, dan sambil wawancara dengan para pengunjung warung bahkan dengan pemilik warung tentang sukarelawan pengatur lalulintas tersebut. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi dengan sering lewat ditempat mereka bekerja atau dengan hanya parkir pinggir jalan tempat mereka bekerja.
b. Wawancara
Wawancara merupakan alat recheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,
(3)
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.12
Wawancara dugunakan oleh peneliti untuk memperoleh data atau informasi tentang Sukarelawan pengatur lalulintas di jalan mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan lowok Waru kota Malang, wawancara-wawancar dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada para
sukarelawan pengatur lalulintas.Wawancara yang dibutuhkan untuk
mendapatkan data mengunjungi atau bertatap muka menggunakan suatu metode kualitatif untuk mendapatkan data yang sesuai dan akurat dibutuhkan beberapa wawancara untuk setiap individu seperti 2 kali dalam sehari.
Mencari data dengan wawancara tidaklah mudah, apalagi dengan informan yang belum dikenal kenal. Peneliti untuk bisa mendapatkan data, yang peneliti lakukan ialah dekat dengan para Sukarelawan pengatur lalulintas melalui pendekatan saat observasi, ketika suda dekat dengan mereka, peneliti tahap demi tahap menjelaskan kepada mereka maksud yang ingin peneliti inginkan, dengan data ke rumah para sukarelawan pengatur lalulintas tersebut. Peneliti juga melakukan wawancara dengan para sukarelawan pengatur lalulintas di tempat penelitian, tepatnya seperti biasa mereka istrahat ketika selesai bekerja. Peneliti juga menemukan rumah para sukarelawan pengatur lalulintas dengan mengikuti informan sampai kerumahnya, hal ini peneliti lakukan guna ketika peneliti melakukan wawancara dengan para informan,informan lebih bisa terbuka dalam memberikan informasi dan data yang peneliti butuhkan, sehingga selain wawancara peneliti juga bisa melihat
(4)
keadaan kediaman mereka, guna lebih melihat tindakan rasionalitas pekerjaan yang mereka kerjakan sehari-hari di jalan mertojoyo Kelurahan Merjosari Kota Malang tersebut.
c. Dokumentasi
Sejumlah besar dan fakta dan data tersimpan dalam bahan yang terbentuk
dokumentasi.13 Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa
foto-foto dari lokasi penelitian yaitu di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari kecamatan Lowokwaru kota Malang, berkas-berkas yang bisa menunjang data dalam penelitian ini, kemudian data tersebut dikaji kembali dengan maksud untuk melengkapi data-data yang diperoleh sebelumnya.
Penelitian ini dalam mendokumentasikan hal-hal yang terkait dengan sukarelawan pengatur lalulintas peneliti dilakukan pada saat observasi di lapangan, yakni ketika observasi perdana di jalan mertojoyo, dan ketika melakukan wawancara dengan para sukarelawan pengatur lalulintas saat wawancara di rumah mereka. Selain itu pengumpulan data dengan dokumentasi juga dilakuakan setiap para sukarelawan pengtur lalulintas bekerja dan pada saat sedang istrahaat.
G.Teknik Analisa data
Analisa data merupakan langkah terakhir sebelum menarik kesimpulan, untuk itu teknik analisa data sangat diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini yang digunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif karena data
(5)
yang dikumpulkan bersifat monografis dimana data yang ada tidak dapat disusun kedalam struktur klasifikasi. Setelah data di analisis dengan data deskriptif kualitatif selanjudnya dibahas permasalahan tersebut hingga ada pada suatu kesimpulan. Adapun teknik analisis intraktif (Miles dan Haberman: 1992) ada
empat tahapan dalam analisis intraktif,14 yaitu sebagai berikut:
a. Pengumpulan data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
b. Reduksi data
Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabrakkan, dan transformasi data awal yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Reduksi data dilakukansecara trus menerus selama penelitian dilakukan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data yang mana untuk dikode, dipakai, dan yang diringkas, serta dimasukkan dalam kategori dan sebagainya.
c. Penyajian data
Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan sisajikan secara sistematis.
d. Penarikan kesimpulan
(6)
Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian, karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganilisis, mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema dalam penelitian yang telah dilakukan.
Bagan 1.1 Analisis data Miles dan Huberman. Pengumpulan Data
Reduksi Data Penarikan Kesimpulan