Hubungan Antarmakna Chunk Indicator

A LI A LI C A U C A U Ontologi F digunakan untuk menunjukkan fokus dari suatu graf, sebagai contoh kalimat “kerusuhan merusak pert okoan”, dapat dinyatakan pada Gambar 11 yang menyatakan bahwa fokus dari graf tersebut adalah token kerusuhan. Gambar 11 Contoh ontologi F. 2.5 Interpretasi Knowledge Graph Analisis teks pada teori knowledge graph untuk satu persoalan yang sama bisa memberikan hasil yang berbeda Ikhwati 2007. Hal ini disebabkan adanya perbedaan interpretasi yang bersifat subjektif. Oleh karena itu, untuk memperkecil perbedaan tersebut diperlukan kemampuan yang baik dalam menganalisis teks.

2.6 Kelas Kata

Berdasarkan struktur bentuk, morfologi dan kelompok kata fraseologi, kata dibagi menjadi 4 kelas besar, yaitu: 1. kelas kata benda yang memuat subkelas kata ganti dan kata sandang, 2. kelas kata kerja, 3. kelas kata sifat yang memuat subkelas kata bilangan, 4. kelas kata tugas yang memuat subkelas kata depan, kata sambung, kata keterangan. Keraf 1991 2.7 Kata Benda Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Ciri-ciri kata benda adalah sebagai berikut: 1. Dalam kalimat yang predikatnya kata kerja, kata benda cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap. 2. Kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak”. 3. Kata benda dapat diingkarkan dengan kata “bukan”. 4. Kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun diantarai oleh “yang”. Berdasarkan wujudnya, kata benda dibedakan atas: 1. Kata benda konkret, yaitu kata benda yang dapat dilihat bentuk fisiknya. Contoh: dompet, bunda, lemari. 2. Kata benda abstrak, yaitu kata benda yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat. Contoh: kebenaran, persatuan, kecantikan. Berdasarkan bentuknya kata benda dikelompokkan menjadi kata benda dasar dan kata benda turunan. 1. Kata benda dasar adalah kata benda yang terdiri atas satu morfem. Contoh: gelas, air, udara, Senin, Ponorogo, rumah. 2. Kata benda turunan, terbagi atas: a. Kata benda berimbuhan. Contoh: kementerian, pelabuhan, geligi, perusahaan, kemasan. b. Kata benda bereduplikasi. Contoh: rumah-rumah, dedaunan, desas-desus, lauk-pauk. c. Kata benda yang berasal dari berbagai kelas karena proses. 1. Deverbalisasi Contoh: ketertarikan, pendidikan, pengembangan, keterbukaan. 2. Deadjektivalisasi Contoh: perusakan, kematangan, keseriusan, petinggi. 3. Denumeralisasi Contoh: keseluruhan, persatuan. 4. Deadverbialisasi Contoh: kekurangan, kelebihan, keterlaluan. d. Kata benda yang mengalami proses pemajemukan. Contoh: ganti rugi, tata tertib, uang muka, sepak bola, pedagang eceran, unjuk rasa, pascapanen, semifinal. Waridah 2008

2.8 Hubungan Antarmakna

a. Kata Umum dan Kata Khusus Kata umum, disebut pula hipernim atau superordinat, adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencakup hal-hal yang umum dan menyangkut aspek-aspek yang lebih luas. Kata khusus, disebut juga hiponim atau subordinat, adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencakup hal-hal yang sempit atau hanya meliputi aspek-aspek tertentu. b. Sinonim Sinonim adalah kata-kata yang maknanya sama atau hampir sama. Suatu kata bersinonim dengan kata lainnya apabila kata- kata tersebut maknanya dapat saling mengartikan di dalam kalimat yang sama. Waridah 2008 k eru su h an to k o m eru sak F 4

2.9 Chunk Indicator

Chunk merupakan potongan kalimat atau potongan ucapan pada waktu seseorang berbicara. Menurut Rusiyamti 2008 chunk indicator yang digunakan untuk menganalisis teks berbahasa Indonesia dengan teori knowledge graph antara lain: 1. Tanda baca. Contoh: tanda titik ., tanda koma ,, tanda titik dua :, tanda tanya ?, tanda seru , tanda kurung .... 2. Kata petunjuk dan kata penghubung konjungsi, yaitu kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf. Contoh: maupun, apabila, tetapi, kecuali, sebab, jika, bahwa, merupakan, yang. 3. Kata kerja bantu, yaitu kata kerja yang menduduki fungsi khusus terhadap sebuah kata kerja utama. Contoh: harus, mesti, sanggup, mampu, boleh, bisa, ingin, mau, suka. 4. Kata depan preposisi, yaitu kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Contoh: di, ke, dari, oleh. 5. Lompatan jump, yaitu kata berurutan yang tidak dapat digolongkan dalam satu chunk , misalnya pada kalimat “Adik makan setelah pulang sekolah”, kata “makan” dan “setelah” tidak mungkin diletakkan dalam satu chunk, atau terjadi lompatan pada kedua kata tersebut, sehingga harus diletakkan pada chunk yang berbeda. 6. Kata-kata logika logic word misalnya “dan”,“atau”,“jika-maka”. 2.10 Aturan Abstraksi Teks Berbahasa Indonesia Menurut Febriatmoko 2011, langkah- langkah untuk mengabstraksi teks berbahasa Indonesia dapat ditulis sebagai berikut: 1 Input sebuah teks berbahasa Indonesia. 2 Penghitungan jumlah kata benda yang terdapat dalam teks. 3 Pengelompokan kata benda yang memiliki kemiripan makna sinonim dan memiliki bentuk umum yang sama. 4 Penentuan batasan kemunculan threshold dari kata benda yang akan digunakan sebagai konsep. 5 Pemberian label pada setiap kata benda yang memenuhi threshold dan akan digunakan sebagai verteks. 6 Pembuatan graf pada setiap kalimat dalam teks menggunakan verteks yang telah ditentukan. 7 Analisis graf yaitu: a analisis relasi PAR, b analisis hubungan sejajar, c analisis relasi SUB dan CAU. 8 Penggabungan seluruh graf hasil analisis. 9 Pembuatan kesimpulan dari graf akhir hasil proses analisis. III SEMANTIC NETWORK Semantic network adalah notasi grafik untuk merepresentasikan pengetahuan dalam pola-pola yang saling berhubungan antara node dan arc. Implementasi komputer dari semantic network pada awalnya berkembang untuk kecerdasan buatan dan mesin translasi dan telah lama digunakan dalam bidang filosofi, psikologi, dan bahasa. Semantic network dapat mendeklarasikan grafik yang dapat digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan atau untuk mendukung sistem otomatis dalam penalaran pengetahuan. Berikut ini adalah enam jenis umum semantic network: 1 Definitional network Definitional network adalah semantic network yang digunakan untuk mendefinisikan konsep dan relasi antarkonsep. Pada definitional network, karena pendefinisian dianggap benar, maka informasi dalam jaringan ini dianggap selalu benar. Definitional network pertama kali diimplementasikan untuk mesin translator yang menggunakan 56 jenis relasi yang berbeda Sowa 2006. Contoh penggunaan definitional network dapat dilihat pada Gambar 12. rumput licin alat penyiram digunakan hujan baru turun sekarang musim penghujan Gambar 12 Contoh definitional network. Gambar 12 menjelaskan bahwa burung adalah salah satu jenis hewan yang memiliki ekor, sayap, dan berbulu. Burung memiliki kemampuan untuk terbang, beberapa jenis burung adalah pemakan biji-bijian. Cendrawasih dan kasuari adalah contoh dari jenis burung. Dijelaskan pula, selain burung, kucing dan anjing juga merupakan hewan. Hewan adalah salah satu jenis dari mamalia. 2 Assertional network Assertional network adalah jenis dari semantic network yang didesain untuk menegaskan informasi. Pada assertional network dikenal simbol oval yang digunakan untuk menyertakan dan meniadakan graf atau subgraf. Gambar 13 merupakan representasi dari kalimat “Jika adik memiliki balon, maka dia akan meletuskannya.” Gambar 13 Contoh assertional network. Kata di luar oval merah merepresentasikan “jika”. Kata “adik” dihubungkan dengan kata “memiliki”, kemudian dihubungkan lagi dengan kata “balon”. Subgraf di luar oval merah dapat dibaca “jika adik x memiliki balon y”, x dan y juga terhubung pada kata di dalam oval merah yang merepresentasikan akibat dari memiliki y, ”maka x meletuskan y”. Dalam notasi aljabar Gambar 13 dapat ditulis: adik balon memiliki meletuskannya 3 Implicational network Implicational network adalah kasus khusus dari propositional semantic network, di mana hubungan utama adalah implikasi. Hubungan lain mungkin terdapat di dalam verteks proposisi, tetapi hal tersebut diabaikan oleh prosedur kesimpulan. Implicational network dapat digunakan untuk merepresentasikan pola belief, kausalitas, atau inferences. Contoh penggunaan implicational network dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Contoh implicational network. Gambar 14 menunjukkan kemungkinan penyebab rumput licin, setiap kotak mewakili suatu proposisi, dan tanda panah ad ik m em ilik i meletuskannya b a lo n rumput basah F T 6 burung sayap biji b u lu ek o r terbang cen d raw asih k a s u a ri h ew an m am alia kucing anjing can eats is a is a is a is a is a is a has part has part has part menunjukkan implikasi dari suatu proposisi. Huruf T true dan F false menyatakan nilai kebenaran dari proposisi. Jika musim hujan, tanda panah dengan huruf T true menunjukkan bahwa keadaan setelah hujan, tetapi jika tidak hujan, tanda panah dengan huruf F false menunjukkan bahwa alat penyiram sedang digunakan. Pada kotak yang hanya memiliki satu tanda panah keluar, bernilai benar pada kotak pertama menyebabkan kotak kedua bernilai benar, tetapi apabila kotak pertama bernilai salah maka tidak dapat diprediksi nilai kebenaran kotak selanjutnya. 4 Executable network Executable network adalah semantic network yang memiliki mekanisme yang dapat menyebabkan beberapa perubahan pada jaringan itu sendiri. Tiga jenis mekanisme yang umum digunakan dalam executable network adalah sebagai berikut: a. Message passing network dapat melewatkan data dari satu node ke node yang lainnya. Pada beberapa jaringan, data dapat terdiri dari satu bit seperti token, atau data dapat juga berupa bobot. b. Attached procedures adalah program yang berhubungan dengan node yang sedang berasosiasi atau berproses dengan data pada satu atau lebih node terdekat. c. Graph transformations dapat menggabungkan graf, memodifikasi, atau mengubah graf menjadi graf yang lebih kecil. Sowa 2006 Ketiga mekanisme pada executable network dapat dikombinasikan dalam berbagai cara. Misalnya message passing melewatkan data dari node ke node yang kemudian dapat diproses menggunakan attached procedures yang terdapat pada node, dan selanjutnya graph transformation dapat berproses pada beberapa node karena dipicu oleh proses sebelumnya. Contoh dari penggunaan executable network dapat dilihat pada Gambar 15. Tiga titik hitam yang berada dalam lingkaran sebelah kiri atas posisi a merepresentasikan calon penumpang yang menunggu bus. Satu titik hitam pada lingkaran sebelah kanan atas posisi b merepresentasikan bahwa bus datang. Posisi c merepresentasikan perpindahan bus dari tempat bus datang kemudian menuju tempat bus menunggu penumpang di posisi d. Ketika bus menunggu, posisi yang berlabel e aktif, menunjukkan bahwa ada perpindahan penumpang antara d dan e. Selama bus menunggu dan banyak calon penumpang yang menunggu bus, perpindahan penumpang akan terus berlangsung. Perpindahan itu akan berhenti ketika sudah tidak ada lagi calon penumpang yang menunggu bus atau semua penumpang telah masuk ke dalam bus. Perpindahan tersebut juga dapat berhenti saat bus mulai berjalan, kemudian bus berpindah dari f menuju h. Gambar 15 Contoh excutable network. Keterangan: a : calon penumpang menunggu b : bus datang c : bus berhenti d : bus menunggu e : satu calon penumpang masuk bus f : bus berangkat g : penumpang di dalam bus h : bus pergi 5 Learning network Menurut Sowa 2006 learning network adalah semantic network yang membangun dan memperluas representasi dengan memperoleh pengetahuan dari contoh. Pengetahuan baru dapat diperoleh dari jaringan sebelumnya dengan menambah atau menghapus node dan arc atau memodifikasi nilai numerik bobot. a b c d e f g h Sistem ini merespons informasi baru dengan memodifikasi representasi internal dengan cara yang memungkinkan sistem untuk merespons lebih efektif. Sistem yang menggunakan representasi jaringan dapat memodifikasi jaringan dengan tiga cara sebagai berikut: a. root memory, mengubah informasi baru ke jaringan dan menambahkan-nya tanpa perubahan, b. changing weight, mengubah bobot pada jaringan, c. restructuring, merupakan bentuk yang paling kompleks dari learning network karena membuat perubahan mendasar pada struktur jaringan itu sendiri. Jumlah dan jenis perubahan struktural tidak terbatas, menyebabkan sistem ini adalah sistem yang paling sulit, namun berpotensi memiliki manfaat yang paling besar jika metode yang baik dapat ditemukan Sowa 2006. Contoh penggunaan semantic network jenis learning network dapat dilihat pada neural nets yang menggunakan sistem changing weight dan pada aplikasi-aplikasi pencari data asli yang menggunakan sistem root memory. 6 Hybrid network Hybrid network adalah semantic network yang menggabungkan dua atau lebih teknik sebelumnya. Misalnya pada sistem database untuk menyimpan data, definitional network digunakan untuk mendefinisikan kelas, sedangkan assertional network digunakan untuk menyatakan fakta dan menegaskan proposisi Sowa 2006. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Praproses