Metode semantic network Proses

v 1 1 v 9 o rien tasi Word graph dari Kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 18 Word graph Kalimat 3. Kalimat 4: “Orientasinya| 5 bukanlah untuk kepentingan pribadi| 5 atau golongan,| 1 namun| 2 lebih kepada kepentingan publik| 5 yang dipimpinnya.| 1 ” Word graph dari Kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 19 Word graph Kalimat 4. Kalimat 5: “Kepemimpinan yang responsif,| 1 artinya| 5 ia selalu tanggap setiap persoalan,| 1 kebutuhan,| 1 harapan,| 1 dan| 6 impian| 5 dari mereka yang dipimpinnya.| 1 ” Word graph dari Kalimat 5 dapat dilihat pada Gambar 20.

2. Metode semantic network

Lima kalimat yang telah diproses menggunakan metode knowledge graph selanjutnya akan diproses menggunakan metode semantic network. Langkah-langkah analisis semantic network adalah sebagai berikut: Gambar 20 Word graph Kalimat 5. Membaca setiap kalimat yang akan diolah Tahap awal dalam memproses kalimat dengan metode semantic network adalah membaca kalimat yang akan diolah. Hal ini dilakukan agar peneliti mengerti isi atau memahami makna dari suatu kalimat. Dengan begitu peneliti dapat memahami tujuan dibuatnya suatu kalimat pada suatu teks. Menentukan tujuan dari isi sebuah kalimat Setelah memahami isi dari setiap kalimat, selanjutnya menentukan tujuan dari isi kalimat-kalimat yang telah dipilih. Berikut adalah tujuan dari dibuatnya lima kalimat pada teks yang berjudul “Kepemimpinan”: - Kalimat 1: “Kepemimpinan mampu mengubah suatu kondisi yang kurang baik atau biasa saja menjadi lebih baik lagi, maka dari itu kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu organisasi atau perusahaan”. Isi dari kalimat tersebut bertujuan menegaskan informasi. - Kalimat 2: “Dalam dunia karier, kepemimpinan sering diidentikkan dengan otorisasi yang tanpa batas dan tidak mengenal toleransi maupun kompromi di- mana seorang pemimpin atau atasan yang memperlakukan para karyawan dan bawahannya dengan sikap otoriter .” Isi dari kalimat tersebut menekankan implikasi dari suatu informasi. - Kalimat 3: “Sebenarnya, seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan dapat dilihat dari bagaimana ia bersikap dan memimpin para karyawannya ”. Isi dari kalimat tersebut bertujuan menegaskan informasi. - Kalimat 4: “Orientasinya bukanlah untuk kepentingan pribadi atau golongan, namun v 1 0 v 6 C A U S U B kepentingan pribadi publik C A U S U B S U B kepem im pinan pem im pin persoalan impian k eb u tu h an harapan C A U C A U C A U C A U C A U C A U v 3 v 1 v 6 S U B S U B S U B C A U v 5 v 4 v 1 S U B P A R C A U seseorang jiw a kepem im pinan karyaw an F F F F F F lebih kepada kepentingan publik yang dipimpinnya ”. Isi dari kalimat tersebut bertujuan menjelaskan orientasi. - Kalimat 5 : “Kepemimpinan yang responsif, artinya ia selalu tanggap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian dari mereka yang dipimpinnya”. Isi dari kalimat tersebut bertujuan mendefinisikan arti kata “responsif”. Menentukan penggunaan jenis semantic network pada kalimat Sebelum menggambarkan kalimat dalam bentuk semantic network, peneliti akan menentukan terlebih dahulu jenis semantic network yang mana yang tepat digunakan dalam setiap kalimat terpilih. Penentuan tersebut berdasarkan tujuan dari isi kalimat. Berikut merupakan jenis semantic network yang akan digunakan untuk menggambarkan setiap kalimat terpilih: - Pada Kalimat 1 akan digunakan jenis assertional network karena isi dari kalimat 1 menekankan pada penegasan informasi. - Pada Kalimat 2 akan digunakan jenis implicational network karena pada kalimat tersebut berisi mengenai implikasi dari suatu informasi. - Pada Kalimat 3 akan digunakan jenis assertional network karena isi dari kalimat 3 menekankan pada penegasan informasi. - Pada Kalimat 4 akan digunakan jenis definitional network karena isi dari kalimat tersebut bertujuan menjelaskan orientasi dari kepemimpinan. - Pada Kalimat 5 akan digunakan jenis definitional network karena isi dari kalimat tersebut bertujuan mendefinisikan arti kata “responsif”. Pembuatan network - Kalimat 1: “Kepemimpinan mampu mengubah suatu kondisi yang kurang baik atau biasa saja menjadi lebih baik lagi, maka dari itu kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu organisasi atau perusahaan”. Kalimat 1 memiliki pengertian yang sama dengan kalimat “Jika kepemimpinan mampu mengubah kondisi menjadi lebih baik maka kepemimpinan dikatakan sukses ”. Gambar 25 merupakan penggambaran dari Kalimat 1 menggunakan semantic network jenis assertional network. Gambar 21 Network Kalimat 1. Keterangan: a : kepemimpinan b : mengubah c : kondisi lebih baik d : sukses Kata di luar oval merah merepresentasikan kata “jika”, a dihubungkan dengan b kemudian dihubungkan lagi dengan c. Subgraf di luar oval merah dapat dibaca “jika kepemimpinan a mengubah kondisi menjadi lebih baik c ”, a dan c terhubung juga pada kata di dalam oval merah sukses yang merepresentasikan akibat dari mengubah c, ”maka a dikatakan sukses menjadi c”. Dalam notasi aljabar Gambar 21 dapat ditulis: kepemimpinan kondisi lebih baik mengubah sukses - Kalimat 2: “Dalam dunia karier, kepemimpinan sering diidentikkan dengan otorisasi yang tanpa batas dan tidak mengenal toleransi maupun kompromi di mana seorang pemimpin atau atasan yang memperlakukan para karyawan dan bawahannya dengan sikap otoriter”. Gambar 22 menunjukkan kemungkinan penyebab munculnya otoriter, setiap kotak mewakili proposisi, dan tanda panah menunjukkan implikasi dari suatu proposisi. Huruf T true dan F false menyatakan nilai kebenaran dari setiap proposisi. Jika kepemimpinan identik dengan otorisasi maka tanda panah diberikan huruf T true menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak mengenal kompromi, tanda panah yang diberi huruf F false menunjukkan bahwa kepemimpinan mengenal toleransi. Pada kotak yang hanya memiliki satu tanda panah keluar, bernilai benar pada kotak pertama menyebabkan kotak kedua bernilai benar, tetapi apabila kotak pertama bernilai salah maka tidak dapat a b c d 12 is a sikap pemimpin m engenal tidak m engenal dengan otorisasi kepemimpinan identik sikap otoriter kepemimpinan kepem im pinan diprediksi nilai kebenaran kotak selanjutnya. Berikut adalah penggambaran dari Kalimat 2 menggunakan semantic network jenis implicational network: Gambar 22 Network Kalimat 2. - Kalimat 3: “Sebenarnya, seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan dapat dilihat dari bagaimana ia bersikap dan memimpin para karyawannya”. Kalimat 3 ini dapat diubah dengan kalimat yang memiliki pengertian yang sama yaitu kalimat ” Jika seseorang memiliki jiwa kepemimpinan maka dapat dilihat dari sikapnya memimpin para karyawan”. Berikut adalah penggambaran dari Kalimat 3 menggunakan semantic network jenis assertional network. . Gambar 23 Network Kalimat 3. Keterangan: e : seseorang f : memiliki g : jiwa kepemimpinan h : dapat dilihat dari sikapnya memimpin para karyawan Kata di luar oval berwarna merah merepresentasikan kata “jika”, e dihubungkan dengan f kemudian dihubungkan lagi dengan g. Subgraf di luar oval merah dapat dibaca “jika seseorang e memiliki jiwa kepemimpinan g ”. Garis antara e dan g terhubung juga pada kata di dalam oval merah sikap memimpin karyawannya yang merepresentasikan akibat dari memiliki g, “maka e dapat dilihat dari sikapnya memimpin para karyawan dengan g ”. Dalam notasi aljabar Gambar 23 dapat ditulis: g seseorange jiwa kepemimpinang memilikie,g sikap memimpin karyawannya e,g - Kalimat 4: “Orientasinya bukanlah untuk kepentingan pribadi atau golongan, namun lebih kepada kepentingan publik yang dipimpinnya ”. Berikut adalah penggambaran dari Kalimat 4 menggunakan semantic network jenis definitional network : Gambar 24 Network Kalimat 4. Antara konsep “orientasi kepemimpinan” dan “kepentingan pribadi” terdapat tanda negasi yang menjadikan network tersebut memiliki makna “Orientasi kepemimpinan adalah untuk kepentingan publik bukan kepentingan pribadi”. - Kalimat 5: “Kepemimpinan yang responsif, artinya ia selalu tanggap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian dari mereka yang dipimpinnya ”. Berikut adalah penggambaran dari Kalimat 5 menggunakan semantic network jenis definitional network: Gambar 25 Network Kalimat 5. orientasi kepemimpinan kompromi to leran si F T e f g h kepentingan pribadi kepentingan publik fo r fo r kepem im pinan responsif keinginan k eb u tu h an persoalan n eed n eed n eed tanggap has part 13

4.3 Analisis Perbandingan Kedua Metode