10
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Total Haemocyte Count THC
Pengukuran nilai THC dilakukan sebelum dan setelah uji tantang dengan koinfeksi virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi. Hasil pengukuran THC
disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Total haemocyte count THC udang vaname Litopenaeus vannamei dalam teknologi bioflok dan probiotik sebelum dan setelah uji tantang
selama 10 hari dengan koinfeksi virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi. Huruf yang berbeda pada masing-masing diagram batang
menunjukkan perbedaan nyata P0,05
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan koinfeksi virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi, nilai THC yang tinggi diperoleh pada
perlakuan Pro dan BFT yaitu 27,78 x 10
6
selmL dan 27,57 x 10
6
selmL yang berbeda nyata dengan kontrol P0,05; Lampiran 2. Setelah dilakukan koinfeksi
virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi, nilai THC semua perlakuan mengalami penurunan. Perlakuan Pro, BFT dan campuran Pro+BFT setelah koinfeksi
memiliki nilai THC yang tidak berbeda nyata dengan K-, namun berbeda nyata dengan K+ P0,05; Lampiran 3 yang mengalami penurunan nilai THC secara
signifikan dari 19,91 x 10
6
selmL menjadi 7,06 x 10
6
selmL.
19,91 19,87
7,06 27,78
18,27 27,57
20,24 24,36
20,86
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00
Sebelum uji tantang Setelah uji tantang
TH C
x 10
6
se l
m L
K- K+
Pro BFT
Pro + BFT
a ab
b b
a a
b b b b
11
3.1.2 Aktivitas Phenoloxydase PO
Nilai aktivitas PO yang diukur sebelum dan setelah uji tantang dengan koinfeksi virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Aktivitas phenoloxydase PO udang vaname Litopenaeus vannamei dalam teknologi bioflok dan probiotik sebelum dan setelah uji tantang
koinfeksi dengan virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi. Huruf yang berbeda pada masing-masing diagram batang menunjukkan perbedaan
nyata P0,05
Uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata pada nilai aktivitas PO sebelum
dilakukan koinfeksi dengan virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi P0,05; Lampiran 4. Setelah dilakukan koinfeksi dengan virus IMNV dan bakteri Vibrio
harveyi, terlihat penurunan nilai PO yang signifikan pada K+ sedangkan semua perlakuan menunjukkan nilai yang meningkat dan berbeda nyata dengan K+
P0,05; Lampiran 5. 3.1.3
Aktivitas Respiratory Burst RB
Nilai RB sebelum dan setelah uji tantang koinfeksi dengan virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi disajikan pada Gambar 3.
0,459 0,786
0,320 0,500
0,588 0,527
0,595 0,649
0,918
0,000 0,100
0,200 0,300
0,400 0,500
0,600 0,700
0,800 0,900
1,000
Sebelum uji tantang Setelah uji tantang
P O
ab s
100 µ
l
K- K+
Pro BFT
Pro+BFT
a a
a a
a a
b ab ab b
12 Gambar 3. Respiratory burst RB udang vaname Litopenaeus vannamei dalam
teknologi bioflok dan probiotik sebelum dan setelah uji tantang koinfeksi dengan virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi. Huruf yang
berbeda pada masing-masing diagram batang menunjukkan perbedaan nyata P0,05
Hasil statistik menunjukkan bahwa sebelum dilakukan koinfeksi virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi diperoleh nilai RB yang tinggi pada perlakuan
BFT dan campuran Pro+BFT dengan nilai 1,189 abs10 µL dan 1,242 abs10 µL serta berbeda nyata dengan perlakuan kontrol dan Pro P0,05; Lampiran 6.
Setelah dilakukan koinfeksi virus IMNV dan bakteri Vibrio harveyi, nilai RB semua perlakuan mengalami penurunan. Perlakuan campuran Pro+BFT memiliki
nilai yang tetap tinggi yaitu 0,741 abs10 µL dan tidak berbeda nyata dengan K- serta lebih tinggi dari perlakuan Pro, BFT dan K+ P0,05; Lampiran 7.
3.1.4 Sintasan