23
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bahan dan alat
3.1.1 Bahan
1. Mikroorganisme Mikroorganisme yang digunakan pada penelitian ini adalah bakteri laut
Gram-negatif yang diisolasi dari terumbu karang di Florida, Amerika Serikat yang disediakan oleh Center of Marine Biotechnology, University of Maryland.
2. Media Pertumbuhan
Media yang digunakan terdiri dari media padat dan cair. Media padat berfungsi untuk memelihara stok bakteri, yang dimodifikasi dari komponen
nutrien agar Tortora et al., 1986. Media ini mengandung ekstrak khamir 2 gl, pepton 5 gl, NaCl 20 gl, agar 20 gl. Komposisi ekstrak khamir dapat
dilihat pada Tabel 5. Media cair berfungsi sebagai media pertumbuhan bakteri dan pembentukan pigmen. Media cair terdiri dari ekstrak khamir 2 gl, pepton 5 gl,
NaCl 20 gl dan trace element 5 mll. Komposisi trace element adalah Na
2
EDTA 4,36 mgl, FeCl
3
6H
2
O 3,15 mgl, CuSO
4
5H
2
O 0,01 mgl, ZnSO
4
7H
2
O 0,02 mgl, CoCl
2
6H
2
O 0,01 mgl, MnCl
2
4H
2
O 0,18 mgl, dan Na
2
MoO
4
2H
2
O 0,006 mgl. Untuk mempelajari pengaruh karbon dan nitrogen dalam pertumbuhan dan pembentukan pigmen dari bakteri laut, maka digunakan
juga media cair yang terdiri dari sumber karbon dan sumber nitrogen. Sumber karbon yang digunakan dalam penelitian ini adalah glukosa, asetat, sitrat,dan
maltosa. Sumber nitrogen yang digunakan adalah pepton, ekstrak khamir, NH
4 2
SO
4,
dan NaNO
3
. Selain sumber karbon dan nitrogen, di dalam medium cair juga ditambahkan NaCl dan trace element. Bahan kimia lainnya adalah
alkohol, HCl, NaOH dan metanol.
24 Tabel 5 Komposisi ekstrak khamir
Komponen mgg
Vitamin µgg
Total nitrogen Amino nitrogen
Khlorida NaCl Berat Kering
Phosphat P
2
O
5
Karbohidrat Sodium
Pottasium Kalsium
Besi Magnesium
Tembaga Seng
Mangan Kobalt
75 – 108 34 – 48
0,7 – 13 300
38 82
56 30
0,1 0,05
2 0,05
0,05 0,005
0,005 Thiamin
Riboflavin Asam nukleat
Asam pantotenat Piridoksin
Biotin Inositol
Kolin 10
20 400
50 25
1 1500
1500
Sumber : Bridson and Brecker 1970 in Sikyta 1983
3. Penentuan Gram pada Identifikasi Bakteri
Bahan yang digunakan untuk identifikasi gram bakteri laut adalah : kristal violet, larutan lugol, etanol 95, aseton, safranin dan aquades.
3.1.2 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung reaksi, cawan petri, labu erlenmeyer, batang pengaduk, pipet, penjepit, lup inokulasi, vortex
mixer, inkubator, timbangan analitik, autoklaf, gelas ukur, sentrifus, clean bench, inkubator goyang, spektrofotometer, refrigerator, kertas pH, tissue dan aluminium
foil.
3.2 Metode penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama penelitian adalah identifikasi bakteri. Tahap kedua adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari
suhu, pH, cahaya dan salinitas optimum bagi pertumbuhan sel bakteri dan pembentukan pigmen. Tahap ketiga adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sumber karbon dan sumber nitrogen terhadap pertumbuhan sel bakteri dan pembentukan pigmen.
25 Selain itu, sebelum penelitian dimulai dilakukan pembuatan media untuk
stok bakteri dan penyegaran bakteri yang digunakan dalam proses fermentasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a Pembuatan media padat Pembuatan media dilakukan dalam labu erlenmeyer 500 ml dengan volume
medium 250 ml. Komposisi media padat terdiri dari pepton 5 g, ekstrak khamir 2 g, NaCl 20 g, dan agar 20 g. Semua bahan dilarutkan dengan 1 liter aquades, pH
medium diatur pada 7. Media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121
o
b Penyegaran bakteri C selama
15 menit. Setelah itu media dituang ke dalam cawan petri, masing-masing sebanyak 20 ml secara aseptik. Setelah media dingin dan padat, siap digunakan
untuk penyegaran bakteri.
Bakteri digoreskan pada media padat secara aseptik. Setelah itu bakteri diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 30
o
C selama 24 jam.
3.2.1 Penelitian tahap petama: Identifikasi bakteri
Identifikasi bakteri dilakukan berdasarkan morfologi dan ciri-ciri fisiologi bakteri.
1. Morfologi
1. Pewarnaan Gram Bakteri dioles di atas gelas obyek sebanyak satu lup dan diratakan dengan
aquades secukupnya hingga ukuran 1 x 1 cm, kemudian difiksasi di atas api hingga kering. Tetesi dengan pewarna kristal violet dan dibiarkan selama 1 menit.
Dicuci dengan larutan lugol dan dibiarkan selama 1 menit. Bilas dengan aquades, kemudian dibilas lagi dengan campuran etanol 95 sebanyak 80 ml dan aseton 20
ml, selama 1 menit. Dibilas kembali dengan aquades, kemudian diwarnai dengan safranin selama 1 menit. Selanjutnya dibilas dengan aquades dan dikeringkan.
Preparat siap diamati dengan mikroskop; bila berwarna violet gelap berarti termasuk dalam bakteri Gram-positif, bila berwarna oranye maka termasuk dalam
bakteri Gram-negatif.
26 2. Pemeriksaan mikroskop
Preparat yang sudah disiapkan pada pewarnaan Gram selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop dengan menggunakan lensa obyektif minyak imersi. Dengan
pengamatan mikroskopik dapat diketahui bentuk sel bakteri bulat kokus atau batang basili.
3. Pergerakan bakteri Medium yang digunakan dalam uji pergerakan bakteri adalah medium
motilitas. Secara aseptis dengan menggunakan loop, suspense bakteri ditusukkan ke dalam medium motilitas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Selanjutnya
diinkubasikan pada suhu 35
o
C selama 48 jam. Bila pertumbuhan bakteri menyebar, maka bakteri tersebut bergerak motil, dan bila pertumbuhan bakteri
tidak menyebar hanya berupa satu garis, maka bakteri tersebut tidak bergerak.
2 Ciri-ciri Fisiologi
1. Uji Katalase Secara aseptis diambil satu lup pertumbuhan bakteri dan dipindahkan pada
gelas obyek. Kemudian ditetesi dengan satu tetes larutan 30 H
2
O
2
. Adanya enzim katalase ditandai dengan terbentuknya gelembung-gelembung kecil oksigen
yang terlihat seperti busa sabun. 2. Uji Oksidase
Kultur bakteri ditumbuhkan pada medium Trypticase Soy Agar TSA, kemudian koloni yang terbentuk ditetesi dengan pereaksi untuk uji oksidase yaitu
p-aminodimetilanilin oksalat 1 sekitar dua sampai tiga tetes. Uji positif ditandai dengan perubahan koloni menjadi merah muda, kemudian merah tua, dan
akhirnya hitam. 3. Uji Indol
Medium yang digunakan adalah medium Tryptone Broth. Bakteri yang diuji diionokulasi ke dalam tabung reaksi yang berisi Trypton Broth, dan diinkubasi
pada suhu 37
o
C selama 48 jam. Setelah inkubasi, masing-masing tabung
27 ditambahkan 0,5 ml pereaksi Kovaks. Terbentuknya cincin warna merah pada
permukaan medium menunjukkan uji Indol positif. 4. Uji H
2
Medium yang digunakan pada uji H S
2
S adalah medium Sulfit Agar. Bakteri yang akan diuji diinokulasi dengan cara menusuk loop pada medium tegak Sulfit
Agar yang sudah disiapkan. Inkubasi dilakukan pada suhu 35
o
C selama 48 jam. Terbentuknya warna hitam menunjukkan uji H
2
S positif. 5. Uji Reduksi Nitrat
Bakteri diinokulasi ke dalam Nitrat Broth kemudian diinkubasi pada suhu 35
o
C selama 24 jam hingga 48 jam. Kemudian tambahkan larutan α Naftilamin dan larutan asam sulfanilat masing-masing sebanyak 1 ml. Hasil uji positif bila
terbentuk warna merah. Hasil uji negatif, bila tidak terjadi perubahan warna dan pengujian dilanjutkan dengan menambahkan serbuk Zink. Bila tidak terjadi
perubahan warna maka hasil pengujian positif,nitrat direduksi menjadi nitrit. Bila terjadi perubahan warna menjadi merah maka hasil pengujian negatif, maka
bakteri tidak mereduksi nitrat. 6. Uji Fermentasi Karbohidrat
Medium yang digunakan pada pengujian ini adalah Glukosa Broth, Laktosa Broth, Fruktosa Broth, dan Sukrosa Broth. Masing-masing medium dimasukkan
ke dalam tabung reaksi dengan menambahkan Brom Creso Purple BCP dan tabung Durham.
Bakteri yang akan diuji secara aseptis diinokilasikan pada masing-masing medium yang telah disiapkan. Inkubasi dilakukan pada suhu 30
o
C selama 48 jam. Uji fermentasi positif ditandai dengan terbentuknya asam yaitu terjadi perubahan
warna menjadi kuning, dan bila bakteri tersebut memproduksi gas akan ditandai dengan terbentuknya gas di dalam tabung Durham Fardiaz, 1992.
3.2.2 Penelitian tahap kedua
Penelitian tahap kedua adalah penetapan suhu, pH, cahaya dan salinitas optimum bagi pertumbuhan sel bakteri dan pembentukan pigmen.
28
1 Penetapan suhu optimum bagi pertumbuhan sel bakteri dan pembentukan pigmen
Suhu air laut berkisar antara 25
o
C sampai 32
o
C dengan kisaran kurang dari 2
o
C Austin, 1988. Pada penelitian ini digunakan suhu inkubasi yang sesuai dengan suhu air laut yaitu 25
o
C, 30
o
C dan 35
o
C. 1. Persiapan medium cair
Komposisi medium cair yang digunakan terdiri dari pepton 5 g, ekstrak khamir 2 g, trace element 5 ml, dan NaCl 20 g. Semua bahan dilarutkan dengan 1
liter aquades, kemudian dituang ke dalam 3 labu erlenmeyer 500 ml masing- masing sebanyak 250 ml. pH awal medium diatur pada 7. Setelah itu medium
disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. 2. Percobaan suhu bagi pertumbuhan bakteri laut dan pembentukan pigmen.
a. Proses produksi pigmen Proses produksi pigmen dilakukan dalam labu erlenmeyer 500 ml yang telah
diisi 250 ml medium cair. Bakteri yang telah disegarkan dalam medium padat, diambil sebanyak 2 lup dan dipindahkan ke dalam medium cair. Kemudian bakteri
diinkubasikan pada inkubator goyang dengan kecepatan 120 rpm tanpa pengaturan aerasi. Suhu inkubasi untuk percobaan diatur pada 25
o
C, 30
o
C dan 35
o
b. Isolasi pigmen C. Selama inkubasi dilakukan pengambilan contoh setelah kultur fermentasi
berumur 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 24, 30, 48, 72, 96, 120, dan 144 jam.
Sampel yang menghasilkan pigmen kemudian disentrifus pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit. Filtrat yang diperoleh merupakan pigmen
ekstraseluler. Biomassa yang diperoleh diekstrak dengan metanol untuk mendapatkan pigmen intraseluser dengan cara mensentrifus pigmen pada
kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. c. Pengukuran konsentrasi pigmen
Filtrat yang diperoleh merupakan pigmen yang dihasilkan. Selanjutnya dengan menggunakan spektrofotometer, dilakukan scanning untuk mengetahui
serapan maksimum bagi pigmen intraseluler maupun pigmen ekstraseluler.
29 Konsentrasi pigmen kemudian diukur pada panjang gelombang sesuai dengan
hasil scanning yang diperoleh.
2 Penetapan pH optimum bagi pertumbuhan sel dan pembentukan pigmen
Nilai pH air laut berkisar antara 7,5 dan 8,5 Austin, 1988. Nilai pH yang dicoba pada percobaan ini adalah 5, 7, dan 9. Nilai pH 5 juga dicoba pada
penelitian ini untuk mempelajari adanya kemungkinan bakteri laut yang digunakan mengeluarkan metabolit sekunder pada pH yang ekstrim.
1. Persiapan medium cair Komposisi medium cair yang digunakan sama dengan komposisi untuk
penentuan suhu optimum, tetapi medium diatur pada pH 5, 7 dan 9. Setelah itu medium disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi, pH medium cair kembali diperiksa. Apabila nilai pH berubah,
nilai pH dikembalikan sesuai dengan pH semula dengan menambahkan NaOH atau HCl steril.
2. Percobaan pH optimum bagi pertumbuhan bakteri laut dan pembentukan pigmen
a. Proses produksi pigmen Bakteri yang telah disegarkan pada medium padat, diambil sebanyak 2 lup
dan dipindahkan ke dalam medium cair. Kemudian diinkubasikan pada inkubator goyang dengan kecepatan 120 rpm tanpa pengaturan aerasi. Suhu inkubasi yang
digunakan adalah suhu yang menghasilkan pertumbuhan sel bakteri dan pembentukan pigmen yang optimum pada percobaan 1. Selama inkubasi
dilakukan pengambilan contoh setelah kultur fermentasi berumur 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 24, 30, 48, 72, 96, 120, dan 144 jam.
b. Isolasi pigmen Sama dengan isolasi pigmen pada penentuan suhu optimum.
c. Pengukuran konsentrasi pigmen Sama dengan pengukuran konsentrasi pigmen pada penentuan suhu
optimum.
30
3 Penetapan cahaya optimum bagi pertumbuhan sel bakteri laut dan pembentukan pigmen
Intensitas cahaya yang digunakan pada penelitian ini adalah 2350 Wm
-2
kondisi lab tanpa penambahan cahaya dari lampu, 4700 Wm
-2
, dan 12500 Wm
-2
. Intensitas cahaya diperoleh dengan cara mengatur jarak letak sampel pada
inkubator goyang dengan lampu Philips 10 Watt dan 40 Watt. 1. Persiapan medium cair
Komposisi medium cair yang digunakan sama dengan komposisi untuk penentuan suhu dan pH optimum. pH medium diatur sesuai dengan pH yang
memberikan pertumbuhan yang terbaik dari percobaan 2. Setelah itu medium disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. 2. Percobaan cahaya bagi pertumbuhan bakteri laut dan pembentukan pigmen
a. Proses produksi pigmen Bakteri yang telah disegarkan pada medium padat, diambil sebanyak 2 lup
dan dipindahkan ke dalam medium cair. Kemudian diinkubasikan pada inkubator goyang dengan kecepatan 120 rpm tanpa pengaturan aerasi. Suhu inkubasi yang
digunakan adalah suhu yang menghasilkan pertumbuhan yang optimum. Intensitas cahaya yang digunakan 2350 Wm
-2
, 4700 Wm
-2
, dan 12500 Wm
-2
b. Isolasi pigmen . Selama
inkubasi dilakukan pengambilan contoh setelah kultur fermentasi berumur 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 24, 30, 48, 72, 96, 120, dan 144 jam.
Sama dengan isolasi pigmen pada penentuan suhu dan pH optimum. c. Pengukuran konsentrasi pigmen
Sama dengan pengukuran konsentrasi pigmen pada penentuan suhu optimum.
4. Penetapan salinitas optimum bagi pertumbuhan sel bakteri laut dan pembentukan pigmen