Analisis Persaingan Industri Proses Manajemen Strategik

dan peringkat rating berdasarkan analisa situasi perusahaan dimasukkan dalam Tabel 3 dan 4. Nilai IFE dikelompokkan dalam Tinggi 3,0 – 4,0, Sedang 2,0 – 2,99 dan Rendah 1,0 – 1,99. Sedangkan nilai-nilai EFE dikelompokkan dalam Kuat 3,0 – 4,0, Rata-rata 2,0 – 2,99, dan Lemah 1,0 – 1,99. David, 1998. Tabel 3. Matriks External Factor Evaluation Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Peluang : 1. 10. Ancaman : 1. 10. Total Tabel 4. Matriks Internal Factor Evaluation Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Kekuatan : 1. 10. Kelemahan : 1. 10. Total

2.1.3.2 Analisis Persaingan Industri

Analisis persaingan industri lima kekuatan Porter bertujuan untuk menganalisis kondisi persaingan industri yang dihadapi oleh perusahaan. Adapun data tentang intensitas persaingan industri pemasaran daging sapi dinilai dengan menggunakan Sematic Differensial Scale yang bernilai 1 paling rendah sampai empat paling tinggi. Semakin tinggi penilaian kekuatan bersaing tersebut semakin tinggi penilaian terhadap intensitas persaingan industri, diukur dengan melakukan penilaian terhadap intensitas lima kekuatan bersaing yang masing- masing dinilai berdasarkan indikator sebagai berikut : 1 ancaman pendatang baru, 2 tingkat persaingan dalam industri, 3 kekuata n tawar menawar pemasok, 4 ancaman produk substitusi dan 5 kekuatan tawar menawar pembeli. Adapun pembobotan setiap variabel dalam analisa persaingan industri ditentukan dengan metode paired comparison Kinnear dan Taylor, 1996. Nilai diberikan pada perbandingan berpasangan antara 2 faktor vertikal-horizontal berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap persaingan di dalam industri pemasaran daging sapi di Jakarta. Untuk menentukan bobot setiap faktor digunakan langkah-langkah yang sama dalam analisis lingkungan internal- eksternal. Kriteria total nilai variabel dalam analisis persaingan industri ditentukan dengan kategori sebagai berikut : 1 Intensitas persaingan rendah 1,0-2,0, diartikan dengan tekanan persaingan yang longgar yang memungkinkan perusahaan tidak efisien sekalipun untuk dapat bertahan. Laba ekonomi yang berada di atas normal bahkan dalam jangka panjang. Perusahaan adalah industri itu sendiri. Untuk memaksimalkan keuntungan, monopoli dapat menentukan harga industri dan keluaran secara bersamaan, 2 Intensitas persaingan sedang 2,0-3,0, diartikan dengan adanya perolehan laba ekonomi atau tingkat pengembalian di atas normal yang cukup berarti hanya sampai sejauh mana perusahaan dapat memberikan keunikan yang bernilai dalam barang atau jasa dan adanya keuntungan komparatif dalam produksi, distribusi atau pemasaran yang tidak dapat dengan mudah ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain dan 3 Intensitas persaingan tinggi 3,0-4,0 adalah persaingan yang paling ketat dimana persaingan harga yang menyebar menekan laba perusahaan sampai ke tingkat sekedar mempertahankan investasi yang diperlukan. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan-perusahaan harus melakukan efisiensi biaya.

2.1.3.3 Matriks Internal – Eksternal I – E Matriks