keseimbangan produk atau jasa yang dihasilkan. Strategi pada tingkat perusahaan biasanya dibuat sebagai arahan dasar acua n pokok berbagai
strategi pada unit usaha dan strategi fungsional yang disusun. b. Strategi tingkat unit bisnis business strategy. Strategi bisnis menekankan
pada usaha peningkatan daya saing perusahaan dalam suatu industri atau segmen pasar.
c. Strategi tingkat fungsional functional strategy . Strategi fungsional
menciptakan kerangka kerja untuk manajemen fungsi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan litbang dan sumber
daya manusia. Untuk lebih sederhananya maka Gambar 1 berikut menunjukkan perbedaan
tingkatan tersebut.
2.1.2. Manajemen Strategik
David 1998 menyatakan bahwa manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan
Strategi Perusahaan
Kantor Pusat Perusahaan
Strategi bisnis
Divisi A
Divisi B
Strategi Fungsional
- Litbang
- SDM
- Keuangan
- Produksi
- Pemasaran
-
Penjualan -
Litbang -
SDM -
Keuangan -
Produksi -
Pemasaran
-
Penjualan
Gambar 1. Tingkatan Strategi dalam Perusahaan
Sumber : Purnomo dan Zulkieflimansyah 1996
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Purnomo dan Zulkieflimansyah 1996 menyebutkan
bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses sehingga senantiasa berkesinambungan dan karena lingkungan organisasi senantiasa berubah maka
organisasi pun harus terus menerus dimodifikasi untuk memastikan bahwa yang diinginkan tercapai.
Manajemen strategik terdiri dari tiga proses yaitu pembuatan strategi, yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifikasi peluang
dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan perusahaan, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
Proses berikutnya adalah penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumberdaya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan. Proses yang ketiga adalah evaluasi atau pengontrolan strategi,
mencakup usaha-usaha seluruh hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-
langkah perbaikan bila diperlukan Wahyudi, 1996. Proses manajemen strategik dapat diuraikan sebagai suatu pendekatan
yang objektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengkoordinasikan informasi kualitatif dan
kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. David,1998.
2.1.3. Proses Manajemen Strategik