Kajian Penelitian Terdahulu Influences of work values on environment at the airport: a case study in five airports in Indonesia
42 Tabel 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Nilai Kerja dan Kepedulian
Lingkungan
No. Penulis dan Judul
Penelitian Metode yang
Digunakan Hasil Penelitian
1 Johansson dan Winroth
2010: Introducing
environmental concern in manufacturing strategies:
Implications for the decision criteria
Studi literatur Kepedulian terhadap isu
lingkungan dapat menyebabkan sejumlah
implikasi potensial bagi kriteria keputusan.
2 Swarr 2007 : The Effect of
Environmental Concern, Risk Perception, and Self-
Regulatory Focus on Product Design Choices
Analisis deskriptif,
korelasi, regresi, dan
AHP Responden tidak secara
emosional berkomitmen pada status quo dan tidak
menghadapi hambatan nyata untuk bertindak. Pembenaran
sering didasarkan pada pertimbangan tanggung jawab
dan etika.
3 Brehm et al. 2006 :
Community Attachments as Predictors of Local
Environmental Concern Analisis faktor
dan multivariat
Dua dimensi keterikatan berbeda dan berhubungan
secara berbeda terhadap kepedulian lingkungan. Dalam
kasus, dimana dimensi keterikatan sosial adalah
prediktor yang secara statistik signifikan dari sikap terhadap
isu lingkungan lokal, isu-isu tersebut mewakili budaya
masyarakat dan identitas atau kesehatan.
4 Schneider 2010: The
Environmental Concern of Youth At A Ymca Youth
Adventure Camp. Analisis
varians ANOVA dan
a paired t-test Base camp rock pendakian
dan surfing tampaknya mendorong perubahan besar
dalam kepedulian lingkungan dibandingkan dengan kegiatan
yang lain. Skor pre test Base camp adalah yang terendah dari
semua kegiatan dan posttest mereka tertinggi dari semua
kegiatan. Jika mereka baru saja mulai mempertanyakan ide-ide
mereka dan nilai-nilai lingkungan, pengalaman baru
dengan Adventure Camp remaja dapat menjelaskan
perubahan drastis dalam sikap.
43 Lanjutan Tabel 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Nilai Kerja dan
Kepedulian Lingkungan
No. Penulis dan Judul
Penelitian Metode yang
Digunakan Hasil Penelitian
5 Alibeli dan White 2011:
The Structure of Environmental Concern
Analisis CFA dan SEM
Kepedulian lingkungan terdiri dari tiga orientasi nilai yang
berkorelasi, termasuk 1 nilai sosial-altruistik, 2 nilai
biospheric, dan 3 egoisme atau self-interest orientation.
6 Hendrawan dan Samsul
2007: Kepedulian Perusahaan terhadap
Lingkungan Studi Literatur
Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan terutama
terhadap masyarakatnya biasanya diungkapkan dengan
berbagai kegiatan bakti sosial, peran serta perusahaan pada
perayaan hari-hari besar, pembuatan fasilitas umum
seperti MCK, mushola mesjid dimasyarakat sekitar
lingkungan perusahaan hingga penanaman pohon dalam
rangka reboisasi, mendukung berbagai kampanye
pengelolaan lingkungan.
7 Dewi 2009: Studi kasus:
Pengetahuan, dan Kepedulian terhadap
Lingkungan Hidup Analisis
multivariate Anova dan
komparasi multiple
dengan metode
Scheffe Prestasi belajar siswa memberi
kontribusi terhadap pengetahuan lingkungan hidup.
Faktor kepramukaan dan prestasi belajar memberi
pengaruh yang signifikan pada kepedulian terhadap
lingkungan hidup.
8. Kumurur 2008:
Pengetahuan, Sikap dan Kepedulian Mahasiswa
Pascasarjana Ilmu Lingkungan Terhadap
Lingkungan Hidup Kota Jakarta
Analisis Chi Square
Kepedulian terhadap lingkungan hidup masih rendah. Umur dan
pengetahuan mahasiswa berhubungan dengan kepedulian
terhadap kualitas lingkungan hidup di Jakarta.
9 Suparka 1998: Dunia Usaha, industri, dan
peningkatan kepedulian lingkungan
Studi literatur Tingkat kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, kondisi dan tingkat ekonomi, sosial, serta budaya
masyarakat di suatu wilayah.
44 Lanjutan Tabel 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Nilai Kerja dan
Kepedulian Lingkungan
No. Penulis dan Judul
Penelitian Metode yang
Digunakan Hasil Penelitian
10 Pherigo 1997:
Gender, an Ethic of Care and
Environmental Concern Analisis
deskriptif dan multivariate
Terdapat hubungan signifikan antara gender, an ethic of care
dan kepedulian lingkungan. Ideologi politik, harapan
terhadap karir, dan ras merupakan faktor penentu
kepedulian lingkungan.
11 Ross 1992: Work Attitudes and
Management Values: The Hospitality Industry
Analisis statistika
deskriptif dan Kruskal Wallis.
Manajemen memerlukan beberapa faktor seperti prestasi,
otonomi, afiliasi, dan dominasi sebagaimana dianggap penting
oleh banyak siswa.
12 Dose 1997:
Work values: An integrative framework
and illustrative application to
organizational socialization
Studi literatur Sekali
pemimpin telah
menentukan nilai yang akan dicari oleh anggotanya,
klasifikasi nilai-nilai tersebut yang sesuai dengan kerangka
nilai kerja akan membantu mereka menetapkan kebijakan
yang tepat untuk memastikan bahwa pendatang baru, pada
kenyataannya, memegang nilai- nilai penting.
13 Cheung dan
Scherling 1999 : Job satisfaction,
work values, and sex differences in Taiwan’s
organizations Analisis regresi
dalam dua langkah.
Perbedaan jenis kelamin bukanlah penyebab perbedaan
dalam nilai kerja. Menempatkan nilai tinggi pada dimensi tugas
dan tim dan nilai yang lebih rendah pada dimensi reward
tampaknya menyebabkan kepuasan kerja yang lebih besar.
14 Alas dan Wei 2007 : Institutional impact on
work – related values in Chinese Organization.
Penelitian empiris dengan
Uji t Terdapat perbedaan pada nilai
yang berhubungan dengan pekerjaan di kelompok usia
yang berbeda. Perbedaan terbesar antara kelompok usia
terdapat pada peringkat Leadership Ideological Values,
Ethical Values, Specialty- Related Values, Social Values
And Cultural Values.
45 Lanjutan Tabel 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Nilai Kerja dan
Kepedulian Lingkungan
No. Penulis dan Judul
Penelitian Metode yang
Digunakan Hasil Penelitian
15 Pan et al. 2010:
A cross-cultural investigation of work
values among young executives in China and
the USA Uji t dan
analisis konten. Responden Cina memiliki skor
signifikan lebih tinggi pada dimensi hirarkis-vertikal
dibandingkan responden Amerika, meskipun kedua
kelompok tidak berbeda secara signifikan pada
dimensi kolektivisme- individualisme. Dalam studi
yang melibatkan penggunaan penyelesaian dilema etika,
subyek Amerika menerapkan egalitarianisme sebagai nilai
yang paling sering mereka nyatakan, mencerminkan
perspektif horisontal mereka. Subyek Cina, sebaliknya, sangat
bergantung pada sistem nilai vertikal tradisional
untuk menyelesaikan dilema etika.
16 Selmer dan Littrell
2010: Business managers’ work value
changes through down economies.
Analisis Manova dan
Anova Terdapat perubahan yang
signifikan secara statistik pada perbedaan penting bagi
individu-individu dari nilai kerja tertentu selama kondisi
kemerosotan ekonomi eksternal. Teori-teori hirarki kebutuhan
memberikan sebuah kerangka kerja yang sesuai bagi
pentingnya pergeseran nilai kerja akibat kondisi ekonomi
lokal.
17 McGuiness 2009:
Obstacle and opportunities:
organizational culture and environmental
practices of the Vancouver Airport Authority
Analisis regresi berganda
Meskipun usia dan konektivitas secara alami adalah prediktor
yang paling signifikan dari nilai- nilai lingkungan umum dan
perilaku, perilaku yang terkait dengan pekerjaan diprediksi
paling baik oleh faktor sumber daya manusia seperti dukungan
manajemen puncak, pelatihan, pemberdayaan, kerja tim, dan
program hadiah.
46 Penelitian ini secara khusus memfokuskan perhatian pada pengaruh nilai
kerja terhadap kepedulian lingkungan di bandara. Berdasarkan penelusuran pustaka, penelitian yang mengkaitkan nilai kerja dan kepedulian lingkungan di
bandara belum pernah dilakukan di Indonesia seperti yang dilakukan dalam studi ini. Kumurur 2008 melakukan penelitian di Indonesia untuk melihat pengaruh
pengetahuan dan sikap terhadap tingkat kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan hidup di kota Jakarta, tetapi tidak memasukkan nilai kerja sebagai
variabel independen seperti yang dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian lainnya yang terkait dengan nilai kerja diantaranya dilakukan
oleh Cheung dan Scherling 1999 tentang nilai kerja di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin bukanlah penyebab perbedaan
dalam nilai kerja. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa menempatkan nilai tinggi pada dimensi tugas dan tim, serta nilai yang lebih
rendah pada dimensi reward menyebabkan kepuasan kerja yang lebih besar pada diri karyawan.
Dose 1997 juga melakukan penelitian tentang nilai kerja sebagai sebuah kerangka kerja yang integratif terhadap sosialisasi organisasi. Hasil penelitiannya
menemukan bahwa pemimpin berperan dalam menentukan nilai yang akan dicari oleh anggotanya. Klasifikasi nilai-nilai tersebut yang sesuai dengan kerangka nilai
kerja akan membantu pemimpin menetapkan kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa pendatang baru, pada kenyataannya, memegang nilai-nilai
penting. Selanjutnya Pan et al. 2010 melakukan penelitian tentang investigasi lintas kultural terhadap nilai kerja para eksekutif muda di China dan Amerika
Serikat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa para eksekutif muda Cina memiliki skor signifikan yang lebih tinggi pada dimensi hirarkis-vertikal
dibandingkan responden Amerika, meskipun kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan pada dimensi kolektivisme-individualisme. Dalam studi yang
melibatkan penggunaan penyelesaian dilema etika, subyek Amerika menerapkan egalitarianisme sebagai nilai yang paling sering mereka nyatakan, mencerminkan
perspektif horisontal mereka. Subyek Cina, sebaliknya, sangat bergantung pada sistem nilai vertikal tradisional untuk menyelesaikan dilema etika. Meskipun
47 negosiator Amerika dan Cina menunjukkan kolektivis sebaik seperti orientasi
individualis, fokus mereka pada dasarnya berbeda. Beberapa peneliti mengkaitkan kepedulian lingkungan dan variabel-
variabel demografi responden di berbagai sektor di luar bandara seperti Johansson dan Winroth 2010, Swarr 2007, Schneider 2010, Alibeli dan White 2011,
Dewi 2009, Kumurur 2008, dan Pherigo 1997, tetapi tidak menguji hubungannya dengan nilai kerja sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian ini.
Sementara McGuiness 2009 meneliti mengenai budaya perusahaan dan praktek lingkungan di bandara Vancouver, Kanada, akan tetapi tidak memasukkan variabel
nilai kerja ke dalam model penelitiannya sebagaimana dilakukan dalam penelitian ini. Suatu perbedaan penting lainnya dari penelitian ini dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian ini menilai pengaruh nilai kerja terhadap kepedulian lingkungan di lima bandara di Indonesia dan hal ini belum
pernah dilakukan oleh para peneliti lainnya di Indonesia.