xxvii
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu secara sengaja, dengan memilih Daerah Irigasi Namu Sira-Sira, yang mencakup Daerah Irigasi Namu
Sira-Sira Kiri yaitu Kecamatan Kuala dan Selesai dan Daerah Irigasi Namu Sira- Sira Kanan yang mencakup Kecamatan Sei Bingei dan Binjai Selatan, dengan
alasan Daerah Irigasi Namu Sira-Sira merupakan daerah irigasi padi sawah yang telah mengalami alih fungsi lahan ke komoditi lain. sebagai terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Areal Daerah Irigasi Namu Sira-sira Daerah Irigasi
Kecamatan Luas Areal Ha
Namu Sira-sira Kanan Sei Bingei
2.577 Binjai Selatan
649 Namu Sira-sira Kiri
Kuala 1.119
Selesai 587
Total 4.932
Sumber : Dinas Pengembangan Sumber Daya Air Propinsi Sumut Unit Pelaksana Namu Sira-sira,
2009.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini petani sampel dipilih dengan metode simple random sampling. Petani sampel dalam hal ini adalah petani yang menjalankan usaha
pertanaman padi sawah dan petani yang melakukan alih fungsi lahan padi sawahnya ke komoditi perkebunan di Daerah Irigasi Namu Sira-sira dalam hal ini
diwakili oleh Kecamatan Sei Bingei. Untuk mendapatkan gambaran usahatani dan pemanfaatan lahan di daerah penelitian, dilakukan analisis kepada 60 petani.
xxviii
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer yaitu data dari petani mencakup nama, umur, alamat,luas lahan padi, luas lahan kakao, luas
lahan sawit, harga jual padi, harga jual kakao, harga jual sawit, produksi padi, produksi kakao, produksi sawit, harga lahan milik petani dan lainnya. Data
sekunder yaitu data jumlah petani, luas lahan dan penggunaan lahan, jumlah debit air di daerah penelitian.
Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden yakni petani dengan menggunakan bantuan daftar pertanyaan atau kuesioner. Data sekunder
diperoleh dari berbagai instansi terkait dengan penelitian ini yakni laporan dan buku statistik yang diperoleh dari BPS Kab. Langkat, Dinas Pertanian
Kab.Langkat, Dinas PU Kab. Langkat, Dinas Pengembangan Sumber Daya Air Propinsi Sumut Unit Pelaksana Namu Sira-sira, Balai Penyuluhan Pertanian yang
ada di lokasi penelitian serta berbagai literatur yang berhubungan dengan
penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data Masalah 1,dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan melihat
perkembangan alih fungsi lahan yang terjadi di Daerah Irigasi Namu Sira-sira.
Masalah 2, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan melihat
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani melakukan alih fungsi lahan di daerah penelitian.
xxix Untuk mengukur keeratan hubungan antara harga padi sawah Y1 dengan harga
kakao X1, harga padi sawah Y1 dengan harga sawit X2, luas lahan padi sawah Y2 dengan luas lahan kakao X3, dan luas lahan padi sawah Y2 dengan
luas lahan sawit X4 digunakan parameter yang disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi sampel dinotasikan dengan r.
Koefisien korelasi sampel diperoleh dengan rumus :
∑ ∑
∑
=
i i
i i
y x
y x
r
2 2
dimana x
i
= X
i
– X dan y
i
= Y
i
– Y
Kriteria uji : Jika -t
α2n-k
≤ t ≤ t
α2n-k
dk = n-1, maka Ho : ditolak Jika t -t
α2n-k
atau t tα
2n-k
dk=n-1, maka H1 : diterima
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional