Gambar 2: Skema Patogenesis Toksisitas Etambutol Kahana LM, 1990
2.4 Manifestasi Klinis
Onset dari timbulnya gejala pada mata biasanya terlambat dan mungkin terjadi dalam beberapa bulan setelah terapi dimulai. Meskipun
jarang, kasus toksisitas beberapa hari setelah terapi inisiasi pernah dilaporkan, satu pasien diresepkan dengan standar dosis 15 mgkg per
hari, dan pasien lain diresepkan 25 mgkg per hari. Tidak ada penelitian yang melaporkan onset timbul setelah penghentian penggunaan
etambutol Su-Ann lim,2006; Zafar,Aftab,2008. Gejala klinis pada mata bervariasi pada setiap individu. Pasien
mungkin mengeluhkan pandangan kabur yang progresif pada kedua mata atau menurunnya persepsi warna. Penglihatan sentral merupakan
merupakan gangguan yang paling sering terkena. Beberapa individu asimtomatik dengan abnormalitas dan terdeteksi hanya saat tes
penglihatan Schield HS,Fox BC,1991;Sivakumaran P,1998.
Universitas Sumatera Utara
Diskromatopsia abnormalitas persepsi warna biasanya menjadi tanda toksisitas yang paling awal, secara klasik ditunjukkan dengan
penurunan persepsi warna merah-hijau yang dinilai dengan kartu ishiara. Berlawanan dengan ini, polak dkk melaporkan bahwa defek biru-kuning
adalah defek awal yang paling umum pada pasien tanpa gejala gangguan peglihatan. Namun defek biru kuning hanya dapat dideteksi menggunakan
panel desaturasi Lantony yang jarang tersedia, bukan menggunakan ishiara. Pada pemeriksaan funduskopi biasanya tidak ditemukan
kelainan.Untuk melihat perubahan nerve fiber layer menggunakan OCT Optical Coherence Tomografy. Zafar,Aftab,2008
Gangguan penglihatan jarang terjadi sampai pasien berobat selama 2 bulan. Umumnya gejala timbul antara 4 bulan sampai 1 tahun
setelah pengobatan. Efek samping dapat lebih cepat jika pasien menderita penyakit ginjal karena berkurangnya ekskresi obat sehingga
level serum obat meningkat. Oleh karena itu dosis yang tepat pada pasien dengan kerusakan ginjal sangatlah penting. Toksisitas obat ini tergantung
pada dosis, pasien yang menerima dosis 25 mgkgBBhari atau lebih paling rentan terhadap kehilangan penglihatan. Namun, kasus gangguan
penglihatan dengan dosis yang jauh lebih rendah telah dilaporkan. Perbaikan tajam penglihatan pada pengguna etambutol umumnya
terjadi pada periode beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah obat dihentikan. Beberapa pasien dapat menerima etambutol hidroklorida
kembali setelah penyembuhan tanpa rekurensi dari penurunan tajam
Universitas Sumatera Utara
penglihatan. Follow up tajam penglihatan berkala tetap diperlukan pada setiap pengguna etambutol Schield HS,Fox BC,1991.
2.5 Optical Coherence Tomography OCT