Porositas Porocity Berat Volume Butiran Padat Soil Volume Weight Derajat Kejenuhan S

8

2.1.2.2 Porositas Porocity

Porositas � didefinisikan sebagai perbandingan antara volume rongga � � dengan volume total � dalam tanah. Porositas tanah � dapat dinyatakan dalam persamaan : � = � � � � 100 2.5 2.1.2.3 Angka Pori Void Ratio Angka Pori � didefinisikan sebagai perbandingan antara volume rongga � � dengan volume butiran � � dalam tanah. Angka pori � dapat dinyatakan dalam persamaan: � = � � � � 2.6 2.1.2.4 Berat Volume Basah Wet Volume Weight Berat Volume Basah � � didefinisikan sebagai perbandingan antara berat butiran tanah termasuk air dan udara � dengan volume total tanah �. Berat Volume Tanah � � dapat dinyatakan dalam persamaan : � � = � � 2.7 2.1.2.5 Berat Volume Kering Dry Volume Weight Berat Volume Kering � � didefinisikan sebagai perbandingan antara berat butiran tanah � � dengan volume total tanah �. Berat Volume Tanah � � dapat dinyatakan dalam persamaan : � � = � � � 2.8 9

2.1.2.6 Berat Volume Butiran Padat Soil Volume Weight

Volume Butiran Padat � � didefinisikan sebagai perbandingan antara berat butiran tanah � � dengan volume butiran tanah padat � � . Berat Volume Butiran Padat � � dapat dinyatakan dalam persamaan : � � = � � � � 2.9 2.1.2.7 Berat Jenis Specific Gravity Berat Jenis Tanah � � didefinisikan sebagai perbandingan antara berat volume butiran tanah � � dengan berat volume air � � dengan isi yang sama pada temperatur tertentu. Berat jenis tanah � � dapat dinyatakan dalam persamaan : � � = � � � � 2.10 Berikut adalah penilaian serta batas-batas besaran Berat Jenis Tanah dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Berat Jenis Tanah Hardiyatmo, 2002 Macam Tanah Berat Jenis Kerikil 2,65 - 2,68 Pasir 2,65 - 2,68 Lanau tak organik 2,62 - 2,68 Lempung organik 2,58 - 2,65 Lempung tak organik 2,68 - 2,75 Humus 1,37 Gambut 1,25 - 1,80 10

2.1.2.8 Derajat Kejenuhan S

Derajat Kejenuhan � didefinisikan sebagai perbandingan antara volume air � � dengan volume total rongga pori tanah � � . Bila tanah dalam keadaan jenuh, maka � = 1. Derajat kejenuhan suatu tanah � dapat dinyatakan dalam persamaan : � = � � � � � 100 2.11 Batas-batas nilai dari Derajat Kejenuhan tanah dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Derajat Kejenuhan dan Kondisi Tanah Keadaan Tanah Derajat Kejenuhan Tanah kering Tanah agak lembab 0 - 0,25 Tanah lembab 0,26 - 0,50 Tanah sangat lembab 0,51 - 0,75 Tanah basah 0,76 - 0,99 Tanah jenuh 1

2.1.2.9 Batas-batas Atterberg Atterberg Limit

Dokumen yang terkait

Kajian Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan Abu Ampas Tebu dan Semen

8 125 103

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) pada Stabilitas Tanah Lempung dengan Campuran Semen dan Abu Sekam Padi

16 160 88

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

3 17 95

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 17

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 1 1

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 7

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 43

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Tanah - Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) pada Stabilitas Tanah Lempung dengan Campuran Semen dan Abu Sekam Padi

2 5 41

TUGAS AKHIR PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI

0 1 14