Struktur Mikro Sintaksis

4.2.5 Struktur Mikro Sintaksis

Sintaksis merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase. Strategi untuk menampilkan diri sendiri secara positif dan lawan negatif juga bisa menggunakan sintaksis seperti pada pemakaian kata ganti, pemakaian jenis kalimat yang spesifik, pemakaian kalimat aktif dan pasif (lampiran 5).

4.2.5.1 Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir yang logis, bentuk kalimat dibagi menjadi dua bentuk yaitu aktif dan pasif. Selian itu kalimat dibedakan berdasarkan jenis kalimat yaitu deklaratif, imperatif, dan interogatif. Ditemukan 366 data kalimat yang mengandung marjinalisasi khusus berikut ini contoh dan penjabarannya

Contoh 1: Susila yang bertubuh tambun, S Pel terlihat kaget bingung dan hanya melongo memandangi itu semua.. (I-PR9) P1

O Pada percakapan diatas jelas sekali bahwa terdakwa di tangkap oleh polisi dengan tiba-tiba hal itu membuat terdakwa kaget dan bingung karena tidak tahu apa penyebab dia di tangkap. Kenyataan bila harus menangkap terdakwa yang bersalah seharusnya dengan bukti dan fakta yang kuat belum tentu apa yang dilihat oleh penglihatan kita benar jika itu tidak didasari dengan bukti dan fakta yang benar. Kejadian ini sering terjadi di negara kita banyak sekali kejadian salah tangkap yang dilakukan oknum penegak hukum hanya dengan bukti yang pas-pasan.

P2

Contoh 2: siapakah sesungguhnya yang mengancam? S Pel ? (IX-PC18-JK) Pada percakapan diatas oknum penegak hukum seperti hakim mengancam pembela

agar vonis yang diberikan terdakwa berubah dengan begitu terdakwa menjadi bersalah di pengadilan dan tentunya akan di masukkan penjara. Kejadian diatas mencerminkan bahwa sistem keadilaan yang dimiliki negara kita rendah. Permasalahan yang berbelit- belit di selesaikan dengan semudah mungkin tentunya dengan memberikan sogokan atau menyuap petugas yang bersangkutan agar permasalahan itu cepat terselesaikan.

Contoh 3: Harus kita ganyang! Inilah sumber penyakit kelamin. P

O2

Sumber demoralitas negara O2 (XIII-PC17-JK) Percakapan di atas menggambarkan bahwa banyak sekali kejadian kasus serupa seperti terdakwa Susila ini bila kejadian itu berlangsung lama maka itu akan Sumber demoralitas negara O2 (XIII-PC17-JK) Percakapan di atas menggambarkan bahwa banyak sekali kejadian kasus serupa seperti terdakwa Susila ini bila kejadian itu berlangsung lama maka itu akan

4.2.5.2 Koherensi

Koherensi pada naskah drama Sidang Susila dapat terlihat dari penggunaan kata penghubung seperti dan, tetapi, lalu, dan karena. Pada naskah Sidang Susila, penggunaan kata penghubung dan memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan kata penghubung lainya. Terdapat beberapa contoh-contoh koherensi pada naskah Sidang Susila.

(1) Mendadak terjadi kepanikan. Muncul beberapa Polisi Moral – yang langsung mengobrak-abrik tayuban itu. Para penari dan pengunjung yang lain langsung kabur. Susila yang bertubuh tambun terlihat kaget, bingung dan hanya melongo memandangi itu semua. Ia ingin ikut lari juga, tapi tubuhnya yang tambun tak bisa membuatnya bergerak cepat. (I-PR9)

Pada contoh ke-1 bisa dilihat koherensi antar setiap kalimat. Kalimat yang digunakan sangat runtut antara satu dan lainnya, selain itu dapat dilihat juga dari penggunaan kata penghubung dan yang dipakai dalam teks.

(2) Kalau saya salah, nggak usah dipaksa juga saya akan ngaku salah. Lha, tapi ini saya nggak merasa salah apa- apa kok… (VIIIPC42S)

Pada contoh ke-2 terjadi koherensi pada kalimat pertama dan kalimat kedua. Terdapat kata penghubung tapi yang menjelaskan rasa ketidakbersalahan. Kalimat ke dua menggunakan kata penghubung tapi untuk mendukung kalimat pertama pada percakapan tersebut.

(3) Lihat saja sendiri fungsi pornografis barang itu, yang membuat orang akan berfikiran mesum karena mengingatkan pada payudara… (VII-PC 72-JK)

Pada contoh ke-3 dalam naskah drama Sidang Susila ini terdapat kata penghubung karena. Kata penghubung karena dalam teks ini menyatakan alasan fungsi pornografis dari barang yang dimaksudkan dalam teks.

4.2.5.3 Kata Ganti

Pada naskah drama sidang susila terdapat penggunaan kata ganti kami/mereka dan kita. Terdapat 13 penggunaan kata ganti kita dan terdapat 6 penggunaan kata kami/mereka. kata ganti dalam teks naskah drama Sidang susila ini lebih merujuk ke kata ganti orang atau yang juga biasa disebut dengan pronomina persona. Kata ganti pronomina persona dibagi atas beberapa bagian antara lain kata ganti orang pertama jamak yaitu kami/kita. Selain itu terdapat kata ganti orang ketika jamak yaitu mereka. penggunaan kata ganti dalam teks naskah drama Sidang Susila dapat dilihat dari beberapa contoh berikut.

(1) Maaf, standar moral saya jelas. Di dalam atau di luar sidang kita mesti menjaga moralitas kita. Ingat, Bapak Hakim, saat ini kita sudah memasuki Orde Moral. Orde Susila. Orde yang mengatur semua moral dan susila kita.

Pada teks contoh diatas terdapat penggunaan kata ganti kita, baik dalam penggunaan kalimat pertama, kalimat ke dua dan juga kalimat ke tiga. Percakapan tersebut terjadi antara jaksa dan hakim, sehingga penulis menggunakan kata ganti kita. Kita sendiri mempunyai arti pronomina persona pertama jamak, yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak berbicara. Pada contoh kalimat tersebut terlihat jaksa mengajak hakim untuk mengikutinya menjaga moralitas baik di dalam maupun di luar sidang. Selanjutnya pada kalimat ke dua jaksa mencoba mengingatkan hakim bahwa kini mereka berdua sudah memasuki orde yang dimana orde tersebut mengatur semua moral dan susila baik jaksa maupun hakim yang ditunjukkan dengan penggunaan kata ganti kita pada akhir kalimat ke tiga.

(2) Harap diingat Sodara Pembela. Ini bukanlah sidang pidana atau perdata biasa. Ini adalah sidang tindak susila. Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Susila, para pelanggar susila dengan sendirinya adalah orang yang sakit. Orang-orang sakit jiwa. Orang yang berpikiran gila. Orang yang otaknya ngeres. Orang yang pikirannya dipenuhi gagasan pornografi dan pornoaksi. Itulah sebabnya para pelanggar susila adalah orang-orang yang hidup dalam gelimang dosa, Sodara- sodara… Mereka sungguh-sungguh orang yang berbahaya, Sodara- sodara… Ukuran bahaya tidak semata ditentukan dengan tindakan fisik. Tapi juga pikiran! Dan kejahatan yang disebarkan pikiran, sudah barang tentu jauh lebih membahayakan, Sodara- sodara…

Teks contoh ke dua terdapat penggunaan kata ganti mereka. kata ganti mereka sendiri merujuk pada orang yang sedang dibicarakan. Pada contoh ke dua dalam teks Teks contoh ke dua terdapat penggunaan kata ganti mereka. kata ganti mereka sendiri merujuk pada orang yang sedang dibicarakan. Pada contoh ke dua dalam teks

(3) Kami sedang memprosesnya… Saya jamin semua akan lancar dan tepat waktu. Cuma tadi ada insiden kecil.Pesakitan itu menyerang anak buah saya

Teks percakapan pada contoh ke tiga ini menggunakan kata ganti kami. Kata ganti kami sendiri merupakan kata ganti yang merujuk pada orang yang berbicara bersama dengan orang lain, tidak termasuk yang diajak berbicara. Selain itu, kami juga merujuk pada yang menulis atas nama sebuah kelompok, tidak termasuk pembaca. Namun, dalam konteks percakapan di atas kata ganti kami lebih merujuk pada orang yang berbicara bersama dengan orang lain, tidak termasuk yang diajak berbicara. Kata ganti dalam percakapan diatas merujuk pada kepala penjara dan anak buahnya yang sedang berusaha menyelesaikan pekerjaan yang diperintah kepada ia dan anak buahnya.

(4) Kami sedang memprosesnya… Saya jamin semua akan lancar dan tepat waktu. Cuma tadi ada insiden kecil. Pesakitan itu menyerang anak buah saya (IV-PC2-PK)

Pada kutipan diatas terdapat kata ganti yaitu “kami”. Kata kami sendiri merujuk pada kepala tugas penjara serta petugas bawahan. Dalam cerita tersebut menceritakan Susila yang belum pasti bersalah sudah dikucilkan oleh kepala petugas serta petugas bawahan bahwa dia itu pesakitan. Mereka menyebut terdakwa dengan kata pesakitan karena anggapannya terdakwa itu dapat menularkan virus. Padahal kenyataannya terdakwa itu tidak menularkan virus karena dia tidak melakukan hal yang dituduhkan padanya.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63