METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan dukungan saudara sekandung dengan komunikasi interpersonal pada anak autis di Pusat Layanan Autis Kota Denpasar.

4.2. Kerangka Kerja

Populasi

Seluruh anak autis di PLA Kota Denpasar dengan jumlah anak autis

sebanyak 80 orang

Kriteria Inklusi Kriteria ekslusi

Sampling

Non Probability Sampling dengan teknik Total Sampling

Sampel

Orang tua dan saudara sekandung anak autis

Pengambilan data

Kuesioner Dukungan Saudara Kandung, Kuesioner Komunikasi

Interpersonal

Analisis Data dan Pengajian Hubungan

Analisis Univariat, Analisis Bivariat

Analisis yang digunakan yaitu Pearson Product Moment jika data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal ananilis yang digunakan yaitu Spearman Rank (Tk.Kepercayaan

4. Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Pelatihan Bantuan Hidup Dasar 95% dengan α < 0,05)

Penyajian Hasil Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Dukungan Saudara Kandung dengan

Komunikasi Interpersonal pada Anak Autis

4.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pusat Layanan Autis Kota Denpasar dengan alamat Jln.Mataram No. 3, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar. Penelitian ini akan dilakukan dimulai dari Desember sampai Januari sampai data yang diperlukan peneliti terpenuhi.

4.4. Populasi, Teknik Sampling Penelitian dan Sampel

4.4.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2016). Populasi dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target dari penelitian ini adalah saudara kandung dan salah satu orang tua seluruh anak autis di PLA Kota Denpasar dengan jumlah anak autis sebanyak 80 orang. Populasi terjangkau dapat diperoleh dengan cara diberlakukan filter menggunakan kriteria inklusi yaitu:

a. Anak autis yang memiliki saudara kandung berumur ≥ 13 tahun

b. Anak autis yang memiliki saudara kandung yang tidak mengalami gangguan jiwa atau mental dan tidak mengidap autis.

c. Orang tua anak autis yang mau menjadi responden.

d. Orang tua dan saudara sekandung anak autis yang bisa membaca dan menulis.

4.4.2. Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan teknik pengambilan sample yaitu sampling jenuh atau total sampling. Total sampling adalah teknik penentuan sampel yang semua anggota populasinya digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010).

4.4.3. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah semua responden yang masuk dalam populasi terjangkau.

4.5. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

4.5.1. Jenis dan Data yang Dikumpulkan

Berdasarkan cara memperolehnya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang secara langsung diperoleh dari obyek penelitian (Riwidikdo, 2007). Data yang dikumpulkan adalah berupa data demografi, data dukungan saudara kandung, data komunikasi interpersonal.

4.5.2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2009). Berikut langkah-langkah dalam pengumpulan data :

a. Mengajukan proposal penelitian.

b. Mendapat surat pengantar permohonan izin melakukan penelitian dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

c. Mengajukan surat permohonan izin penelitian ke tempat penelitian. Dalam penelitian ini, prosedur pengajuan izin yang dilakukan di tempat penelitian adalah sebagai berikut :

1) Melakukan uji etik untuk mendapatkan ethical clearance.

2) Mengajukan surat izin ke Badan Perizinan dan Penanaman Modal Provinsi Bali

3) Meneruskan surat izin penelitian ke Kesbangpol Kota Denpasar.

4) Meneruskan surat izin penelitian ke Pusat Layanan Autis Kota Denpasar.

d. Pendekatan formal kepada subjek penelitan serta meminta izin mengambil waktu ± 15 menit untuk menjelaskan maksud serta tujuan penelitian. Jika subjek penelitian bersedia menjadi responden, maka sebelumnya bersedia d. Pendekatan formal kepada subjek penelitan serta meminta izin mengambil waktu ± 15 menit untuk menjelaskan maksud serta tujuan penelitian. Jika subjek penelitian bersedia menjadi responden, maka sebelumnya bersedia

e. Memberikan angket berupa kuesioner kepada responden untuk diisi bagi orangtua dan saudara kandung anak autis yang bisa membaca dan menulis. Bagi responden yang tidak bisa membaca dan menulis, peneliti membacakan kuesioner dan memberikan penjelasan agar subjek mengerti.

f. Apabila responden tidak berkenan mengisi kuesioner pada saat pertemuan pertama maka peneliti akan meminta nomor telepon yang dapat dihubungi untuk membuat kontrak pertemuan selanjutnya.

g. Hasil pengisian kuesioner oleh responden kemudian data tersebut direkapitulasi dan dicatat pada lembar rekapitulasi (Master Table) untuk diolah.

4.5.3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2015). Instrumen yang digunakan untuk mengukur dukungan saudara kandung adalah kuesioner yang merupakan materi dan substansi dukungan keluarga dari House dan Kahn, 1985 dalam Friedman, 2010. Kuesioner penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu data demografi responden meliputi jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan saudara kandung anak autis. Bagian kedua berisi pernyataan untuk mengidentifikasi gambaran dukungan saudara kandung pada anak autis yang terdiri dari empat kategori dukungan yaitu dukungan informasional, dukungan penghargaan (penilaian), dukungan instrumental dan dukungan emosional. Skala yang digunakan adalah skala Guttman yaitu dengan memberikan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanya. Item-item tersebut disusun berupa pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negative (unfavorable). Skor untuk pernyataan positif adalah ya (skor 1) dan tidak (skor 0) dan pernyataan negatif adalah ya (skor 0) dan tidak (skor 1).

Tabel 4.1 Blue Print Kuesioner Dukungan Saudara Kandung NO

No Item Pernyataan Jenis Pernyataan 1 Dukungan

Dimensi

Jumlah Pernyataan

1 Positif Informasional

2 Positif 3 Positif

4 Positif 5 Positif 6 Positif

2 Dukungan 7 Positif Penghargaan

8 Positis (Penilaian)

9 Positif 7 10 Positif 11 Positif 12 Positif 13 Positif

15 Positif 16 Positif

17 Positif 18 Positif 19 Positif

4 Dukungan Emosional

20 Positif 21 Positif 22 Positif 7 23 Positif

24 Negatif 25 Negatif 26 Negatif

Instrumen yang digunakan untuk mengukur komunikasi interpersonal pada anak autis adalah Interpersonal Communication Inventory (ICI) yang dibuat oleh Millard J. Bienvenu (Rochmah, 2011). Pada skala ini berjumlah 25 item pernyataan yang meliputi lima aspek yaitu aspek konsep diri (self concept), kemampuan (ability), pengalaman keterampilan (skill experience), emosi (emotion) dan pengungkapan diri (self disclosure). Kuesioner penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu data demografi responden meliputi inisial nama responden, umur anak, jenis kelamin, dan pendidikan anak. Bagian kedua berisi pernyataan untuk mengidentifikasi komunikasi interpersonal anak autis yang menggunakan skala Guttman yaitu dengan memberikan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanya. Item-item tersebut disusun berupa pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negative (unfavorable). Skor Instrumen yang digunakan untuk mengukur komunikasi interpersonal pada anak autis adalah Interpersonal Communication Inventory (ICI) yang dibuat oleh Millard J. Bienvenu (Rochmah, 2011). Pada skala ini berjumlah 25 item pernyataan yang meliputi lima aspek yaitu aspek konsep diri (self concept), kemampuan (ability), pengalaman keterampilan (skill experience), emosi (emotion) dan pengungkapan diri (self disclosure). Kuesioner penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu data demografi responden meliputi inisial nama responden, umur anak, jenis kelamin, dan pendidikan anak. Bagian kedua berisi pernyataan untuk mengidentifikasi komunikasi interpersonal anak autis yang menggunakan skala Guttman yaitu dengan memberikan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanya. Item-item tersebut disusun berupa pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negative (unfavorable). Skor

Tabel 4.2 Blue Print Kuesioner Komunikasi Interpersonal Pada Anak Autis

NO Dimensi

Jumlah Pernyataan

No Item Pernyataan Jenis Pernyataan 1

1 Negatif Konsep diri (Self

2 Positif

concept) 3 Positif 4 Positif 2 5 Positif 6 Positif

Kemampuan 5 7 Positif (Ability)

8 Positif 9 Positif

3 10 Negatif Pengalaman

11 Positif keterampilan (Skill

12 Positif experience) 6 13 Positif

14 Negatif 15 Positif 4 Emosi (Emotion)

16 Positif 17 Positif 5 18 Positif 19 Positif 20 Positif

5 Pengungkapan diri 21 Positif (Self disclousure

22 Positif 5 23 Positif 24 Positif 25 Positif

a Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahhian suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010). Salah satu rumus korelasi yang dapat digunakan adalah Person Product Moment (Hidayat, 2011).

Kuesioner komunikasi interpersonal telah dilakukan uji validitas pada anak autis di Yayasan Kuncup Bunga Denpasar tanggal 19, 21, 27, dan 28 April 2016 dengan jumlah 30 responden. Hasil uji validitas yang telah dilakukan, di dapatkan Kuesioner komunikasi interpersonal telah dilakukan uji validitas pada anak autis di Yayasan Kuncup Bunga Denpasar tanggal 19, 21, 27, dan 28 April 2016 dengan jumlah 30 responden. Hasil uji validitas yang telah dilakukan, di dapatkan

Kuesioner dukungan saudara kandungpun telah dilakukan uji validitas yang dilakukan pada saudara kandung dari anak autis di Yayasan Kuncup Bunga Denpasar tanggal 16 April 2016 dengan jumlah 30 responden. Hasil uji validitas yang telah dilakukan, di dapatkan nilai r table untuk tingkat kemaknaan 5% adalah 0,361 dan hasil yang didapatkan bahwa dari 32 pernyataan hanya 26 pernyataan yang valid dengan r hitung 0,441-0,837. Pernyataan yang tidak valid yaitu nomor,

6, 11, 14, 18, 22, dan 29 (Dewi, 2016).

b. Uji reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010). Ketentuan uji reliabilitas yaitu bila r Alpha > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel r Alpha < r table, maka tidak reliabel (Hidayat, 2011).

Uji reliabilitas untuk kuesioner komunikasi interpersonal dilaksanakan di Yayasan Kuncup Bunga Denpasar dengan 30 responden anak autis didapatkan bahwa nilai r alpha > r tabel yaitu 0,939 > 0,71, maka semua pertanyaan tersebut reliable (Arsami, 2016). Pada kuesioner dukungan saudara kandung pengujian reliabilitas yang telah di lakukan pada saudara kandung dari anak autis di Yayasan Kuncup Bunga Denpasar dengan 30 responden didapatkan bahwa semua pernyataan tersebut reliabel dengan r alpha 0,936-0,943 (Dewi, 2016).

4.5.4. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan prinsip-prinsip etik yang harus dijaga dalam melaksanakan penelitian, jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia. Prinsip etika penelitian berdasarkan KNEPK (2007) adalah sebagai berikut :

a. Penghormatan terhadap manusia/Respect for person Setiap orang memiliki hak yang harus dihormati, setiap orang berhak untuk menentukan pilihan (self determination) antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian

1) Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat,2007). Informed consent peneliti berikan sebelum peneliti memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden yang telah memenuhi kriteria dan akan diteliti, bila subjek menolak maka peneliti tidak dapat memaksa dan menghormati hak-haknya.

2) Kerahasiaan nama (Anonimity) Dilakukan dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil yang akan disajikan (Hidayat,2007)

b. Kebaikan dan Meminimalkan Kerugian/Beneficience & non maleficience Peneliti berupaya agar penelitian yang dilakukan bermanfaat untuk kepentingan manusia dan tidak merugikan bagi orang lain. Adapun manfaat penelitian yaitu meningkatkan self efficacy dan psychological well being pada orang tua yang memiliki anak autis

c. Keadilan/Justice Prinsip ini dilakukan peneliti untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak, menjaga privasi manusia dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap responden.

d. Veracity Prinsip dilakukan peneliti dengan cara menyampaikan hal yang benar kepada responden secara jujur dan apa adanya (Haryono, 2013).

4.6. Pengolahan dan Analisis Datas

4.6.1. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengolahan data :

a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2009). Setelah kuesioner terkumpul kemudian kuesioner diperiksa kelengkapannya dan kejelasan data untuk menghindari adanya kesalahan atau kekeliruan.

b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2009). Dari data yang diperoleh melalui kuesioner dilakukan coding dengan ketentuan pemberian kode pada data demografi pada variable usia, jenis kelamin, pendidikan, dukungan saudara kandung (dukungan informal, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan ), komunikasi interpersonal (Konsep diri (self concept), kemampuan (ability), pengalaman keterampilan (skill experience), emosi (emotion), pengungkapan diri (self disclosure)).

c. Entri Entri merupakan kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi (Hidayat, 2009).

d. Analize Data yang sudah dilakukan entri data kemudian diproses agar data dapat di analisis. Data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian dimasukan ke dalam master table dengan menggunakan software computer.

e. Cleaning Melakukan pengecekan kembali bahwa seluruh data yang dimasukan dalam software statistik memiliki kesalahan atau tidak, yaitu dengan mendeteksi data yang missing, mengetahui variasi data dan mendeteksi data yang tidak sesuai.

4.6.2. Teknik Analisis Data

1) Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk distribusi yang dinarasikan (Notoadmodjo, 2005). Analisis univariat dilakukan untuk mengidentifikasi variabel dukungan saudara kandung dan variabel komunikasi interpersonal dengan karakteristik responden yang meliputi : usia, jenis kelamin, pendidikan yang dijelaskan menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persentase dan proporsi.

2) Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo, 2010). Sebelum dilakukan uji statistik, dilakukan uji normalitas data untuk menentukan data apakah berdistribusi normal atau tidak. Selain itu syarat penggunaan statistik parametrik adalah data harus berdistribusi normal, namun apabila data tidak berdistribusi normal umumnya menggunakan uji non parametrik (Hidayat, 2011). Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro Wilk jika jumlah sampel kurang dari 50 orang atau uji Kolmogorov-Smirnov jika responden lebih dari 50 orang, dimana jika p value < 0,05 maka data dikatakan berdistribusi tidak normal dan dikatakan berdistribusi normal apabila p value > 0,05 (Hidayat, 2011).

Jika data berdistribusi normal maka analisa data yang digunakan yaitu Pearson Product Moment . Jika data tidak berdistribusi normal maka analisa yang akan digunaka yaitu Spearman Rank (rho) (Hidayat, 2011). Dari uji statistik tersebut hasil yang biasa didapatkan yaitu : nilai signifikan, arah korelasi, dan kekuatan korelasi.