181 JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 29 NOMOR 3 OKTOBER 2016
181 JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 29 NOMOR 3 OKTOBER 2016
Konsep resiko digunakan untuk memenuhi (testing) dan monitoring instalasi plant target inspeksi dan strategi pemeliharaan di
tersebut.
area suatu plant di mana akan berdampak dan memiliki efek terbesar dalam mengurangi
RBI dan strategi maintenance dengan resiko,
menggunakan konsep resiko guna membuat konsekwensi dari kegagalan yang tidak
program pelaksanaan inspeksi dan strategi terduga serta dapat mengurangi biaya
pemeliharaan akan mendapatkan hasil dari inspeksi yang tidak produktif. Analisa resiko
suatu plant yang lebih effisien dan cost dengan menggunakan penilaian terhadap
effective serta reliability, ability dengan safety Resiko tersebut guna mencegah terjadinya
yang handal.
bahaya yang timbul yang berasal dari peralatan yang memiliki prioritas utama dalam
Hal ini dapat diketahui benefit berikut ini : produksi seperti Bejana Tekan dan sistem
resiko terjadinya pemipaannyakan. Penilaian resiko temasuk
1. Mengurangi
malapetaka pada bejana tekan dan didalamnya terhadap: konsekuensi kegagalan
sistem pemipaannya di suatu plant akibat kehilangan kemampuan kinerja dari
biaya operasi fungsi rekayasa yang disebut dengan “failure,
dan
mengurangi
dengan mengeliminasi consequence”, kondisi potential atau situasi
langsung,
pekerjaan yang tidak produktif. yang membuat terjadinya injury atau damage.
2. Hasil akhir memang meningkatkan Resiko (risk) itu sendiri adalah suatu
direct cost tapi juga meningkatnya perubahan dari kejadian yang kurang baik,
benefit dan mengurangi down time, perubahan disini tertuju kepada kemungkinan
dengan mengurangi terjadinya akibat (probability) dan sesuatu yang teruju pada
tidak terduga penemuan konsekuensi (Consequences).
kegagalan
yang
(emergensi shut down).
RBI Benefits
(Over 6Years)
Risk with Typical Inspection Programs
CORROSION & INSPEC TION MANAGEM R
MAINTENANCE COSTS
Risk Using RBI WN COS TS
Residual Risk Not Affected by RBI
TOTAL $17,017,600 RBI
Programs
LOST P
LEVEL OF INSPECTION ACTIVITY
TOTAL $41,641,600 Conventional
Copyright (C) 2001, Three Rivers Systems Development Company/RUI/YMS Gambar 1. Plant Yang Meledak Akibat Kerusakan Bejana Tekan
Gambar 3. Keuntungan Penggunaan Metoda RBI, Studi Pada Total Oil Marine Secara matematik definisi Risk adalah
sebagai berikut: Salah satu contoh aplikasi RBI di Total Oil Marine (TOM) yang selama ini menggunakan
RISK = Probability
program inspeksi yang conventional dalam Consequence of Failure
of
Failure
menggunakan beberapa standard seperti API, ASME dan BS Risk Based Inspection (RBI) adalah suatu
pelaksanaan
inspeksinya
sejak tahun 1978. TOM mengoperasikan methoda
terminal Gas Besar Laut Utara di ST Fergus, sebagai dasar untuk menentukan program
dengan tiga jalur pipa aliran gas yang normal inspeksi dan membuat strategy pemeliharaan
hingga standar 45 juta meter kubik perhari di
(1,4 BSCF/Hari) yang mensuplai kebutuhan menentukan
suatu pemasangan
tersebut risk assessment adalah salah satu
methoda yang digunakan dengan pengujian
Frekwensi interval inspeksi adalah resep alami dalam beberapa kasus perundang- undangan, namun program inspeksi yang paling seksama memberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang tinggi. Obyek dari program inspeksi yang diterapkan TOM ialah untuk
menjamin integritas
dari
plant,
equipment dan strukturnya dengan harapan dapat melindungi personil dan lingkungan serta menjamin bahwa perusahaan mampu untuk melanjutkan bisnisnya dengan aman.
Pada tahun 1988 Plant lain yang baru dibangun
melengkapi kebutuhan proses yang lebih
rumit untuk ladang gas Alwayn dab Bruce, Gambar 4. Peralatan Yang Utama Asset sehingga mereka bisa mengatasi kebutuhan
Perusahaan Yang Mengalami Kerugian gas yang spesifik di British. Plant baru ini
Terbesar, Hasil Riset Tahun 1960-1990 memerlukan
pertimbangan
inspeksi
tambahan, karena jumlah shut down pabrik tidak seimbang dengan gas produksi dari offshore lebih banyak sehingga memerlukan keterlibatan pihak ketiga, berarti bahwa perbaikan keseluruhan metode perantaraan (Interval Methode) sangat diperlukan.
Pada saat yang sama, usulan perubahan dalam kebutuhan undang-undang di inggris (sekarang diidentifikasikan sebagai pressure Systems Regulation 1994 - SI 2169) berhubungan dengan operasi proses Plant yang berarti bahwa pemeriksaan telah dibenarkan.
Gambar 5. Penyiapan Pengembangan Program RBI Dalam Kaitannya Alokasi
Sumber Daya Manusia & Perangkat Lunak
Pengolah Data
Program Pengembangan RBI
1. Membuat Asset register
2. Melaksanakan proses review, dan pembatasan stream
3. Menentukan akibat dari kegagalan.
5. Menentukan tingkat inspeksi, dan Gambar 3. Faktor Penyebab Terbesar
Criticality .
Kerugian Asset Perusahaan Hasil Riset
program inspeksi Tahun 1960-1990
6. Menentukan
(interval, lingkup dan metode).
7. Melaksanakan plant integrity review (PIR).
program pemeriksaan berdasarkan hasil PIR.
8. Merekomendasikan
Buat Daftar Catatan Aset
Kumpulkan Data Teknis Kumpulkan Data Operasi
Verifikasi Data
Review Integritas Plant
Tentukan Konsekuensi Kegagalan
Tentukan Peluang Kegagalan
Tentukan Tingkat Kekritisan dan Peringkat Inspeksi
Program Inspeksi Interval Inspeksi Metoda Inspeksi
Review Integritas Plant
Ruang Lingkup Inspeksi
Nilai Hasil-hasil yang ada
Gambar 6. Pengembangan Rencana RBI
Pembuatan dan Pemeliharaan
Asset
Asset register terdiri dari plant area atau
Register
sistim dan jenis equipment sebagai berikut : Asset Register adalah file record yang berisi
1. Equipment statis termasuk bejana rancangan dan detail operasi dari seluruh
tekanan, tanki dan heat exchanger. equipment yang bertekanan. Register perlu
2. Pemipaan
pemeliharaan yang benar sesuai dengan
3. Katup pengaman
servise life dari item-item tersebut dimana
4. Rotating Equipment
merupakan dasar untuk menghitung risk
5. Katup pengontrol
rating dan menghasilkan strategi inspeksi.
6. dan lain-lain yang terkait terhadap plant integrity
Proses Review dan Proses Sistemisasi
berbahaya .
Operasional criticality Assesment (OCA)
Bahaya terhadap adalah suatu sistem analisa resiko yang
5. Populasi.
populasi terdekat. mengidentifikasi akibat dari kegagalan dan kemungkinan kegagalan atas setiap item plant. Hal ini di dasarkan pada kondisi
Dampak lingkungan :
operasi, komposisi proses fluida, bahan
1. Lingkungan, tingkat resiko lingkungan konstruksi, kondisi peralatan dan plant history.
peraturan yang Initial proses review atas kondisi operasi
dilaksanakan oleh staff operasi proses plant terutama pada data yang sedang dimasukan
Kriteria standby, finansial dan lokasi ditaksir kedalam simulasi model perangkat lunak
plant. Untuk komputer. Proses sistemisasi dilakukan oleh
yang diperbolehkan team yang telah memiliki kapasitas dan
menentukan
aturan
dalam akibat dari finansial tergantung dari otoritas, terhadap plant melalui identifikasi
pada basis kepentingan unit dilapangan. proses pada Proses And Instrument Diagram (P & ID), guna mereview poses stream atau
keseluruhan yang sistem fluida dan substansinya seperti karena
Kriteria
konsekwensi
muncul dari data dalam database asset perubahan tekanan dan temperatur operasi.
register dan pemakaian data penunjuk dalam Hal ini dilakukan untuk keseluruhan plant,dan
bentuk tabel look-up yang didasarkan pada kemudian
praktek dan pengalaman di industri, standar seperti
perusahaan atau undang-undang nasional. pemipaannya.
Bejana Tekan
pada rata-rata
Penilaian Akibat Kegagalan (Consequence
arithmetik dari tujuh tingkat kriteria, tidak
termasuk nilai akibat finansial. Kriteria Penilaian
of Failure Assessment)
tetapi tidak menggunakan
menurunkan seluruh rating tinggi, menengah mengkalkulasikannya seperti sebagai berikut .
atau rendah seperti sebagai berikut:
Dampak komersil :
1. Standby
KONSEKWENSI kegagalan akan menyebabkan
penutupan plant (resiko tinggi),
Kurang dari atau sama
Tinggi menengah), atau produksi melalui
pengurangan produksi
(resiko
dengan 1.5
Lebih besar dari 1,5
bypass
Menengah berdampak sama sekali ( resiko
sehingga
tidak
dan kurang dari
rendah).
Atau sama dengan 2,5
perbaikan, perbandingan biaya,
rendah dan
Lebih besar dari 2,5
(Probability of Failure Assessment)
dengan
kegagalan adalah kesepakatan atas dasar aturan
Tingkat kemungkinan
kalkulasi kemungkinan tertinggi dari model teknis dari pemilik.
dan
dievaluasi dari kemungkinan kegagalan dengan mekanisme
peraturan
yang
Dampak safety :
yang tepat bagi setiap jenis equipment.
1. Lokasi ,efek atas personil dan lindungan
lingkungan disekitar plant. Model kemungkinan kegagalan pada operasi
2. Cairan (Fluida), tingkat resiko dari cairan sistim OCA dilakukan atas tiga tingkat.: yang timbul dari kemungkinan kebakaran
1. Tingkat pengukuran cacat dan keracunan .
dari hasil inspeksi sesuai
3. Persediaan
aturan yang Kapasitas bejana tekan yang
(Inventory).
dengan
dan sesuai berhubungan langsung pada 'up-
berlaku
outhoritative stream' pada pipa
dengan
review.
4. Pressure. Tingkat pressure yang
2. Tingkat
prediksi dari prediksi dari
1. Internal Corrosion standar
2. External corrosion termasik metode kalkulasi spesifik
industri
atau
termasuk Corrosion under plant seperti deWaard
Insilation (CUI). dan
4. Korosi pada las-lasan dioksida
mekanis dan MCConomy atas korosi
sulphur temperatur tinggi
7. Stress Corrosion Cracking atau
8. Temperatur yang Ventakesh atas erosi.
salama
dan
menyebabkan pelapukan
3. Tabel-tabel
(panas dan dingin). pegangan.
Buku
9. Retak akibat hidrogen basah. Kemungkinan
10. Retak akibat hidrogen panas. mengidentifikasi mode kegagalan yang
kegagalan
11. Fouling.
akan digunakan untuk memilih metode
Penentuan Criticality dan Tingkat Resiko
inspeksi yang tepat untuk dimasukan Semua bagian yang bisa diinspeksi harus kedalam pemeriksaan setiap jenis plant.
memiliki ketentuan tingkat criticality dan OCA Kemungkinan dari model kegagalan
risk rating.
dibatasi dengan jelas melalui satu seri diagram
Tabel 1. Dasar dari tingkat operasional
pandangan pada proses pengambilan
Criticality.
keputusan yang digunakan dengan model komputer.
AKIBAT KEGAGALAN
Kemungkinan
Tinggi
Menengah Rendah
Kegagalan Tinggi
Menengah
Rendah
Alokasi tingkat Inspeksi terhadap Bejana
tekan dan sistem pemipaan.
Untuk
tingkat inspeksi, inspeksi terdahulu dan pengujian data diperiksa termasuk monitor data yang rutin. Vessel adalah tingkat 0-3 tergantung pada laporan kondisi dan sejarah pada pengujian sempurna yang dilaksanakan dibawah skema sertifikasi. Tingkat inspeksi adalah suatu indikator dari tingkat pemburukan dan kepercayaan dari suatu degradasi material. Ini didasarkan pada standard petroleum dalam praktek. (IP 12 dan IP 13 ).
mengalokasikan
Tingkat 0
Jenis untuk mana :
a) Tidak adanya data historis
b) Tingkat kegagalan tinggi dengan sisa Gambar 7. Contoh Model Kegagalan Bejana
Tekan Dan Sistem Pemipaan
c) Tingkat
kegagalan idak bisa diramalkan dari data terdahulu.
Model kemungkinan
Dimana jenis baru mengganti
Bejana Tekan dan sistem pemipaan :
jenis yang telah mencapai tingkat posisi yang jenis yang telah mencapai tingkat posisi yang
digunakan untuk menentukan interval menggantikan jenis terdahulu, melengkapi
inspeksi utama.
bahwa penggantian tersebut bukan hasil dari
dari kegagalan pemburukan yang keluar dari kategori (a), (b),
2 Konsekwensi
menimbulkan (c) yang ditunjuk diatas.
digunakan
untuk
lingkup inspeksi.
mekanisme Jenis yang memiliki :
a) Sekurangnya satu pemeriksaan awal
digunakan untuk memilih inspeksi
pada tingkat 0. dan
yang paling tepat atau metode NDT.
b) Tingkat pemburukan yang lunak dengan
a) Penentuan interval Inspeksi Bejana
tahun yang bisa di ramalkan dari data
Tekan Dan Sistem Pemipaan.
terdahulu dengan keyakinan. Tingkat criticality operasional bersama-sama dengan tingkat inspeksi dari jenis digunakan untuk menentukan interval inspeksi.
Tingkat 2 :
Tabel berikut bisa digunakan sebagai contoh Jenis yang memiliki :
dimana periode interval dalam bulanan.
a) Sekurangnya
tingkat 0. dan Tabel 2. Munculnya interval inspeksi Bejana
b) Tingkat pemburukan yang Tekan dan Sistem Pemipaan rendah
dengan
sisa
Tingkat Inspeksi
0 1 2 3 bisa di ramalkan dari data
Criticality
1 12 36 N/A N/A terdahulu dengan keyakinan.
2 24 36 72 N/A
Catatan :
3 24 48 72 96 taksir sebagai grade 2.
Jenis Criticality ! tidak bisa di
Jenis yang memiliki salah satu :
b) Penentuan lingkup inspeksi
a) Sekurangnya satu pemeriksaan pada Ruang lingkup inspeksi ditentukan dengan tingkat 0. dan satu pemeriksaan pada konsekwensi kegagalan. Lingkup inspeksi tingkat 1 atau 2. dan yang terperinci ditentukan pada bagian
b) Tingkat pemburukan yang rendah dengan konsekwensi kegagalan yang tinggi. Lingkup umum ditentukan pada bagian
rancangan sikehidupan dan yang dengan konsekwensi kegagalan medium dan mana bisa diramalkan dari data lingkup yang terbatas ditentukan pada bagian terdahulu dengan keyakinan. dan dengan konsekwensi kegagalan rendah. Pada
c) Tingkat pemburukan yang dapat
konsekwensi kegagalan diabaikan
bagian
dengan
pengerjaan pipa dan pelayanan yang stabil. equipment statis keduanya, ruang lingkup Jenis pada tingkat 3 akan di pakai pada inspeksi harus menyertai inspeksi visual authoritative review pada setengah interval external dan penaksiran kondisi internal. life timenya, guna menetapkan bahwa tiada
operasi atau pedoman perawatan yang telah Ruang lingkup dari inspeksi visual external dirubah seperti tingkat pemburukan atau dibagi kedalam dua tingkat, external visual mungkin peramalan kerugian yang dibuat- dan limited external visual. Tujuan dari buat.
ialah untuk
Catatan :
Jenis criticality 1 dan 2 tidak
penyakit, penutup bisa ditaksir sebagai grade 3. terpisah, penunjang pipa, lubang dan aliran
menentukan
kondisi
dan sebagainya. Ruang lingkup umum dalam
Pengembangan Rencana Inspeksi
inspeksi external harus menyertakan akses Proses OCA dengan tiga tingkat kebebasan pada seluruh areal pipa atau equipment statis. dalam mengembangkan rencana inspeksi Ruang lingkup terbatas bisa diatur dari tingkat yang paling tepat.
dasar.
1 Criticality, dalam
kombinasinya
dengan tingkat
inspeksi
yang
Tabel 3. Kebutuhan minimum untuk
terakhir ini dengan assesment internal.
ditahun-tahun
" pengulangan" yang lebih banyak bila Konsekwensi
Konsekwensi menggunakan ultra sonic dan Eddy Current rendah
dari Medium dari Konsekwensi surveys. Pengembangan dalam inspeksi kegagalan
equipmen jarak jauh dan pemacuan image penaksiran
kegagalan - tinggi
dari
video sedang digunakan TOM pada inspeksi terbatas.
internal aliran besar dan pengosongan yang
sama dengan lingkup lubang dan lingkup Boroscope
terperinci.
video image yang melengkapi kwalitas image Atau
Equipmet memiliki external
NDT external dan
yang sangat tinggi.
hubungannya pada Atau
monitor
keuntungan dengan
pengaratan
CCTV yang memberikan catatan permanen
dan
review
dari inspeksi dan setiap kekurangan yang
diteliti, memungkinkan keputusan konsensus NDT external Masuk
proses Atau
jarak jauh yang akan di buat. Dengan Atau Review kedalam
Pemasukan
pemakaian ini yang mudah berhasil, metode proses.
internal Atau
Atau Review alternatif yang kurang agresif dari inspeksi proses
untuk pengecekan internal yang lebih sering, NDT
dan
kebutuhan akan berkurang untuk akses external.
penuh personil. Ini melibatkan pemisahan,
pembersihan, bantuan mekanik, perancah, Pemilihan metode
c) Penentuan Metode Inspeksi
pemindahan isolasi, dan persiapan pintu merusak didasarkan pada kemungkinan
inspeksi yang
tidak
masuk aliran, dan biaya yang berhubungan, kegagalan.
ini juga memungkinkan frekwensi intervansi mendeteksi mode yang mungkin gagal.
penuh yang akan di luaskan. Metodologi non- invasive ini memiliki penerimaan keselamatan
Tabel 4. Suplemental metoda inspeksi NDT dan kesehatan eksekutif (HSE). Dengan Mode
melengkapi equipment dasar dan latihan kegagalan
Mekanisme
Metode NDT
penuh pendekatan radikal dan progresif pada Penipisan
aktivitas inspektor telah digunakan pada TOM dinding
Pengaratan
Ultrasonic
St Fergus. Bukti kemampuan tehnik inspektor internal
internal
Radiography
diakui dan mereka bertanggung jawab atas Penipisan
Erosi
Inspeksi visual
pemilihan tehnik inspeksi dan laporan hasil dinding luar
inspeksi. Area lain dimana tehnik alternatif Pengaratan
Thermography
inspeksi digunakan dimonitor "On line" untuk pada
scanning ulang biasa pada pekerjaan pipa insulasi
pemisahan dan equipment pemutar. Dan Retak
Kelelahan
pemakaian radiographi tepat pada waktunya. Stress
Ultrasonic
Untuk mendeteksi pengaratan terpisah untuk Corrosion
Radiography
Partikel
lubang pipa
menggambarkan perubahan dalam philosophi Retak
Crack
magnetis
inspeksi, manual/buku penuntun inspeksi Hidrogen
Liquid
telah diperbaharui, basah.
perubahan dalam undang-undang, tehnik inspeksi baru, penyatuan metodologi inspeksi
Walaupun teknik inpeksi tradisional masih sesungguhnya perubahan juga dilakukan dari memiliki fungsi yang berarti untuk berperan
pembatasan yang ditekankan oleh uraian pada pemeriksaan kondisi plant TOM telah
spesifikasi.
memandang pada cara alternatif untuk
memperoleh informasi yang sama tetapi
Plant Integrity Review (PIR)
tanpa selalu harus memiliki kebutuhan yang Satu dari tujuan PIR ialah untuk menjamin sama untuk menutup, menghapus atas
bahwa semua data memiliki dampak atas dengan kata lain menyiapkan Plant. Metode
tingkat criticality yang valid dan bahwa alternatif ini yang mungkin pada dasarnya
historikal dari inspeksi dan data perawatan mahal
telah diakui dalam kemungkinan tingkat penghematan dalam masa perbaikan dan
kegagalan. PIR juga dapat memperkenalkan biaya pelayanan. Inspeksi equipment telah
item baru kedalam register taksiran dan untuk memberikan
inspeksi dan aktivitas inspeksi dan aktivitas
penghapusan pada Asset Register.
2. Guna membentuk kondisi aktual dari item dan kemampuannya.
3. Guna membuat penelitian kelemahan mekanis dan tingkatannya.
4. Guna membentuk tingkat kepercayaan dalam memprediksi tingkat kerusakan.
Setiap equipment harus mengacu kepada Gambar 10. Peta risiko financial hasil PIR guna Menilai alokasi inspection
grade terahir dan pengesahannya dengan : Dari grafik pada Gambar diatas terlihat bahwa Setiap hasil laporan inspeksi terakhir pasar Agung mempunyai risiko financial yang
1. Setiap perubahan yang nyata dilapangan rendah dengan skor 6, berada pada risiko dimana
Minor, ini berarti kondisi financial pasar Agung mempengaruhi tingkat keyakinan yang
kondisi operasi
yang
bisa
lebih baik dibandingkan dengan kondisi rendah. financial pasar tradisional di wilayah Depok
2. Mengikuti tingkat degradasi yang tidak yang lain. Pasar Musi, Depen, Cisalak, Tugu, normal
dan Kemiri muka masing-masing memiliki integritas equipment.
skor 9, dan berada pada risiko Medium, dan
3. Metode "On stream" seperti monitoring dampak yang ditimbulkan sedang. karat atau pengukuran komposisi proses
aliran serta telah menunjukan perubahan
USULAN MITIGASI
yang berarti yang bisa mempengaruhi Usulan tindakan mitigasi risiko dilakukan tingkat kerusakan. untuk mengurangi dampak negatif dari risiko – risiko
yang
termasuk
dalam risiko
dominan.Tindakan
mitigasi tersebut
diantaranya :
1. Risiko Pencitraan :
Memperbaiki sarana dan prasarana pasar, dengan meminta bantuan modal atau mengajukan proposal permintaan perbaikan sarana dan prasarana kepada pihak pemerintah atau penanam modal dalam pasar tersebut.
Mengadakan
kerja
bakti setiap
masalah sampah.
Ada petugas sampah untuk mengambil Gambar 8. Peta Risiko Pencitraan atau mengangkut sampah setiap hari atau
bekerja
sama
dengan dinas
kebersihan setempat.
Gambar 9. Peta Risiko Manajemen Pasar
Memperbaiki drainase saluran air agar
saluran air tidak mampet pada saat hujan Medium dengan skor 9, dampak yang
turun.
ditimbulkan oleh risiko sedang.
Pengaturan
parkir dengan menempatkan petugas parkir untuk mengelola tempat parker tersebut.
tempat
Adanya papan penunjuk arah dalam pasar agar memudahkan pembeli
timbangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
C. Agar
pasar
tradisional tetap
A. Risiko-risiko yang dihadapi oleh pasar berlangsung dan dapat bersaing dengan tradisional hasil dari analisis risiko sebagai
pasar modern maka :
bahan untuk revitalisasi pasar diantaranya
diperbaiki atau dilakukan adalah :
1. Harus
perbaikan (mitigasi) terhadap risiko-risiko
1. Risiko pencitraan pasar tradisional di yang dihadapi, terutama risiko pencitraan wilayah Depok di mata masyarakat.
pasar tradisional.
Dilihat dari risiko pencitraan, untuk Pasar
2. Harus meningkatkan nilai pendapatan Agung,
sehingga bisa menarik investor dan berdasarkan hasil wawancara dengan
pedagang untuk menjual komoditas responden mempunyai citra atau image
barang dagangannya lebih banyak. yang “kurang baik”. Sementara Pasar
3. Pasar harus menarik minat pembeli yaitu Musi, Depen dan Tugu mempunyai citra
dengan cara promosi dan perbaikan pasar yang “tidak baik” dari sisi
risiko – risiko yang dihadapi. operasional pasar.
4. Dengan
adanya
revitalisasi pasar
2. Risiko manajemen pasar ini ditinjau dari
diharapkan dapat pengelola pasar dan tata kelola pasar
tradisional
perekonomian tersebut. Dilihat dari risiko manajemen
meningkatkan
masyarakat.
pasar, sebagian besar pasar mempunyai manajemen pasar yang “kurang baik”,
Saran
yang mempunyai manajemen pasar yang Untuk memperkaya hasil penelitian analisis “tidak baik” hanya dimiliki oleh pasar
risiko ini, penelitian selanjutnya sebaiknya : Depen.
1. Penelitian tidak hanya di lakukan di
3. Risiko finansial ini ditinjau berdasakan wilayah Depok, sehingga dapat dilihat kondisi keuangan atau pendapatan dari
dan memperkaya pasar tersebut, tersedianya modal bagi
perbandingannya,
referensi risiko-risiko yang dihadapi oleh pedagang dan penjualan komoditas
pasar tradisional.
barang dagangan. Dilihat dari risiko
2. Meneliti pasar yang sudah di revitalisasi finansial, untuk pasar Agung, Cisalak dan
sehingga bisa menjadi acuan untuk Kemiri Muka memiliki kondisi finansial
pasar yang lain yang ingin di revitalisasi. yang “kurang baik”, sementara pasar
3. Meneliti sumber – sumber risiko yang di Musi, Tugu dan Depen termasuk ke
hadapi oleh pasar tradisional lebih detail. dalam kategori pasar dengan risiko finansial “tidak baik”.
DAFTAR PUSTAKA
B. Berdasarkan analisis dari risiko-risiko yang dihadapi oleh pasar tradisional di
[1] Alma,
Buchori,
Pengantar Bisnis,
wilayah Depok, dapat ditarik kesimpulan Cetakan ke tiga belas, CV alfabeta, pasar Agung adalah pasar yang layak untuk
Bandung, 2009
di revitalisasi dengan pertimbangan hasil
[2] Afifuddin, Abdullah, Analisis Dampak
analisis risiko sebagai berikut : Krisis, Jurnal FE UI, 2009, diakses
1. Ditinjau dari risiko pencitraan berada
Oktober 2012
pada kategori minor, yang artinya risiko [3] Basuki, Achmad, Iwan Syarif, Decision dari pasar ini masih bisa ditoleransi.
Tree,
Politeknik
Elektronika Negeri
2. Dari risiko Manajemen Pasar, dari segi
Surabaya
tata kelola pasar, pengelolaan pasar,
[4] Crouhy,
Michel and friends,
Risk
pasar ini mempunyai risiko dengan Management, Mc. Graw-Hill Companies, kategori minor dan hal ini masih bisa di
Inc, United States of Amerika, 2001 toleransi.
[5] Jisc, infonet, Proses Manajemen risiko,
http://www.docstoc.com/search/jisc- termasuk kategori risiko minor, kondisi
3. Dari risiko finansial
pasar Agung
infonet, diakses Oktober 2012 keuangan atau finansial pasar ini masih
[6] Jorion, Philippe GARP, Financial Risk dalam kondisi baik. Sehingga investor
Manager Handbook, Fourth edition, bisa percaya untuk menanamkan modal
John Wiley & Sons, Inc, New Jersey, untuk pasar Agung agar mampu bersaing
dengan pasar modern.
[7] Jurnal
risiko, Unud-253- 2037404938, diakses Oktober 2012
tesis
[8] Lembaga Penelitian SMERU, Pasar
[11] Rimantho, Dino, Analisis Risiko, di Tradisional di Era Persaingan Global,
unduh pada Desember 2010, diakses Newsletter No. 22 : Apr-Jun/2007
Oktober 2012
[9] On Safe Line, Risk Assesment 5x5 [12] Sam, Pambudi, Definisi Manajemen Risk
internet http://www.onsafelines.com/risk-
http://www.scribd.com/doc/111540681/de assessment-matrix-5x5.html,
finisi-manajemen-risiko, diakses pada tanggal 6 Oktober 2012
diakses
Oktober 2012
[10] Prabowo, Yudho, Analisis Resiko dan
Pengantar Pengembalian Hasil pada Perbankan
Statistik, Edisi ke-3, PT Gramedia
Syariah : Aplikasi metode VaR dan
Pustaka Utama, Jakarta, 1992
RAROC pada Bank Syariah Mandiri,
Jurnal Ekonomi Islam