METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah objek penelitian di mana kegiatan penelitian dilakukan. Penentuan lokasi dilakukan untuk mempermudah dan memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian, sehingga permasalahan tidak terlalu luas. Penelitian ini dilakukan di rumah industri batik tulis Retno Mulyo yang beralamatkan di Dukuh Mejan RT 03/ RW 02, Desa Kebon, Kecamatan Bayat. Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Pemilihan tempat ini didasarkan pada alasan bahwa rumah industri ini dalam proses produksi masih mengutamakan bahan-bahan alami dan dengan proses pembuatan batik secara tradisional.

Waktu penelitian perlu ditetapkan dengan jelas sehingga akan lebih mudah dalam menentukan langkah-langkah pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu sejak bulan Maret sampai Mei 2012, dengan tahap Satu bulan pertama digunakan untuk proses pengumpulan data dan analisis termasuk di dalamnya adalah proses validasi. Sedangkan pada tahap satu bulan berikutnya digunakan untuk melengkapi data yang masih kurang sekaligus merupakan usaha recheck data untuk mendukung akuratnya pengumpulan data pada tahap pertama.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang, peristiwa ataupun kejadian yang sedang berlangsung dan yang sedang diamati. Bogdan dan Taylor (dalam Prastowo, 2011: 22) menyatakan: “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati”.

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka strategi penelitian ini bersifat kasus tunggal terpancang. Sutopo (2002: 112) menyatakan bahwa ”Maksud

penelitian terpancang ini adalah peneliti di dalam proposalnya sudah memilih dan menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan

commit to user

studinya”. Disebut kasus tunggal karena penelitian ini terarah pada satu lokasi atau satu subjek yang memiliki karakteristik sama, yaitu pada rumah industri batik Retno Mulyo Dukuh Mejan, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, kabupaten Klaten.

C. Sumber Data

Menurut Prastowo (2011: 43) “dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi, catatan lapangan,

tindakan responden, dan lain- lain”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Informan

Moleong (2000: 90) menyatakan bahwa “Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian”. Informan adalah seseorang yang dianggap mengetahui tentang permasalahan yang diteliti, dengan begitu data yang didapat bisa

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kategori informan, yaitu informan pokok dan informan pelengkap. Informan pokoknya adalah: Ibu Sipon selaku pemilik rumah industri batik Retno Mulyo. Sedangkan informan pelengkap meliputi bapak Sunardi (suami ibu Sipon), Endang Winarsih (putri ibu Sipon), ibu Pujiati (pekerja rumah industri batik Retno Mulyo), Novi (siswi SMK Rota yang PKL di rumah industri batik Retno Mulyo), ibu Arini (pengurus kelompok batik Kebon Indah), dan bapak Sukoco (kepala Desa Kebon).

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang dijadikan sebagai sumber data yang bersifat umum mencakup seluruh lingkungan Desa Kebon. Sedangkan tempat yang dijadikan sebagai sumber data yang bersifat khusus diarahkan pada tempat yang digunakan untuk proses produksi, yaitu di rumah industri batik Retno Mulyo dan tempat pemasaran produk, yaitu di pameran Kampung Kerajinan Asepi Solo Paragon.

Peristiwa-peristiwa yang dikaji pada umumnya meliputi perilaku sehari- hari warga setempat berkaitan dengan rumah industri batik Retno Mulyo,

commit to user

sedangkan secara khusus kajian ditujukan pada proses dan hasil produksi. batik tulis.

3. Dokumen

Dokumen adalah sumber data (informasi) yang berupa gambar atau tulisan yang berkaitan dengan batik tulis di rumah industri batik Retno Mulyo Dukuh Mejan, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Beberapa dokumen yang dijadikan sumber data antara lain berupa: buku-buku, catatan administrasi, foto-foto, disain motif.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan metode untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber data dengan tujuan memperinci dan memusatkan informan atau orang yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel yang benar- benar berhubungan dengan masalah yang diteliti di lapangan. Pada teknik ini pemilihan sekelompok subjek didasarkan pada sifat dan ciri spesifik dari populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling . Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan (tatangmanguny.wordpress.com). Seperti yang dikatakan Sutopo (2002: 36), teknik cuplikan penelitian kualitatif cenderung bersifat “purposive” karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Sutopo (2002: 56) juga menyatakan “Dalam purposive sampling, peneliti

cenderung memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap”. Sugiono (dalam Prastowo, 2011: 197) menyatakan ”Teknik yang

digunakan untuk menentukan informan dengan jalan peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi, dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut, penentuan orang yang menjadi narasumber dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan

commit to user

tujuan tertentu”. Teknik ini dipilih karena dalam pelaksanaan pengumpulan data,

pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan dalam memperoleh data, dalam penelitian ini cenderung lebih memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya guna menjadi sumber data yang tepat. Dalam hal ini informannya adalah ibu Sipon (pemilik rumah industri batik Retno Mulyo), bapak sunardi (Suami ibu Sipon), Endang Winarsih (putri ibu Sipon), ibu Pujiati (pekerja rumah industri batik Retno Mulyo), Novi (siswi SMK Rota yang PKL di rumah industri batik Retno Mulyo), ibu Arini (pengurus kelompok batik Kebon Indah), dan bapak Sukoco (kepala Desa Kebon).

E. Teknik Pengumpulan Data

Pohan (dalam Prastowo, 2011:208) menya takan bahwa ”Teknik pengumpulan data yang utama adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi atau fakta- fakta di lapangan”. Sesuai kebutuhan data yang akan digunakan dalan penelitian ini serta kesesuaian dengan bentuk kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengamatan (observasi)

Menurut Sutrisno Hadi (dalam Prastowo, 2011: 220) ”Pengamatan (observasi) merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

suatu gajala yang tampak pada objek pen elitian”. “Observasi adalah mengamati dan mendengar secara langsung dalam

rangka memahami, mencari jawab, mencari bukti terhadap fenomena (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis (gurutrenggalek.blogspot.com)”.

Untuk mendapatkan informasi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan. “Observasi partisipan adalah teknik pengumpulan data

melalui pengamatan terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan, serta berada dalam aktifitas kehidupan objek pengamatan” (Andi

Prastowo, 2011: 220).

commit to user

2. Wawancara Mendalam

Bugin (2001: 108) menyatakan bahwa “Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya, yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewe )”.

Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur atau yang biasa di sebut “wawancara mendalam”, dimana wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, yaitu pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama, Bugin (dalam Prastowo, 2011: 212). Dengan kelonggaran semacam ini maka akan diperoleh data yang rinci, jujur, dan mendalam dari informan. Wawancara ini akan dilakukan kepada para informan, yaitu: Ibu Sipon selaku pemilik rumah industri batik Retno Mulyo, bapak Sunardi (suami ibu Sipon), Endang Winarsih (putri ibu Sipon), ibu Pujiati (pekerja batik Retno Mulyo), Novi (siswi SMK Rota yang PKL di rumah industri batik Retno Mulyo) ibu Arini (pengurus kelompok batik Kebon Indah), dan bapak Sukoco selaku kepala Desa Kebon.

3. Analisis Dokumen

“Dokumen merupakan sesuatu yang tertulis, tercatat yang dipakai sebagai bukti atau keterangan biasanya bersifat rahasia/interen” (Tim Pustaka Poenix, 2008: 199). Menurut Prastowo (2011: 227) “dokumen pada dasarnya: pertama,

rekaman yang bersifat tertulis atau film; dan kedua, isinya adalah peristiwa yang t elah berlalu”. Dalam hal ini, dokumen yang dijadikan sebagai sumber informasi meliputi berbagai alat dan hasil kerajinan batik.

Dokumen lain yang akan dianalisis adalah data monografi dan peta yang fungsinya sebagai pelengkap untuk menjelaskan keberadaan wilayah penelitian secara menyeluruh. Data-data dokumentasi lain berupa referensi pustaka, katalog, brosur yang terkait dengan topik penelitian.

commit to user

F. Validitas Data

“Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Prastowo, 2011: 49)

”Menurut Nasution (1996: 105) “Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia kenyataan dan apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia memang sesuai dengan yang

sebenarnya ada atau terjadi”. Untuk memperoleh keabsahan data informasi secara lengkap dan terpercaya maka digunakan tiga cara meliputi:

1. Review Informan

“Review informan yaitu pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang

cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian data walaupun masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan yang disusun perlu dikomunikasikan dengan informannya, khususnnya informan pokok (key informan )” (Sutopo, 2002: 83). Key informan ini adalah orang yang dianggap paling mengerti yang dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan penelitian. Review informan dilakukan dengan cara, data yang telah disusun sementara, kemudian ditunjukkan kepada para informan untuk diperiksa apakah data tersebut ada kesalahan yang perlu direvisi sesuai dengan yang sebenarnya, sehingga melalui review informan akan didapat keabsahan data yang lengkap dan terpercaya.

2. Trianggulasi

Menurut Moelong (2000: 178) “Trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Teknik trianggulasi untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan

pemeriksaan melalui sumber lainnya, yang biasa disebut trianggulasi sumber. Menurut Patton (dalam Moleong 2000 : 179) “Trianggulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif”.

commit to user

G. Analisis Data

Da ta yang dianalisis adalah data kualitatif. “Data kualitatif merupakan semua bahan, keterangan, dan fakta-fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung secara matematis karena berwujud keterangan verbal (kalimat dan kata)” Pohan (dalam Prastowo, 2011: 237). ”Analisis data adalah proses mengorganisasikan

dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”

(Moleong, 2000: 103). Penelitian ini menggunakan model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis ), di mana proses analisis dengan tiga komponen analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus menerus di dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Di dalam model analisis jalinan ini terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu.

1. Reduksi Data

Menurut Prastowo (2011: 242) “Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan- catatan tertulis di lapangan”. Menurut Miles dan Huberman (dalam Prastowo, 2011: 243) “reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi ”.

2. Penyajian Data

Prastowo (2011: 244) menyatakan bahwa “Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tind akan”. Dengan melihat pada penyajian data penelitian akan lebih mudah memahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis berdasarkan pemahaman

tersebut. “Penyajian dilakukan setelah data terkumpul, kemudian dikelompokkan dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis permasalahan, dari hal itu diperoleh

commit to user

gambaran secara menyeluruh, yang mempermudah pemahaman dari berbagai hal dan proses selanjutnya” (Tjetjep Rohendi Rohidi, 1992: 17).

3. Penarikan Simpulan atau Verifikasi

Langkah ini merupakan langkah yang terakhir dalam proses analisis data, yaitu langkah untuk mengambil simpulan atas data yang terkumpul. Sejak memulai pengumpulan data, peneliti harus berusaha menangkap berbagai hal yang penting dan harus memahami arti dari berbagai hal yang ditemui supaya dapat membuat simpulan yang akurat mengenai data-data tersebut. Penarikan simpulan akhir tidak perlu menunggu pengumpulan data berakhir, simpulan perlu diverifikasikan yang berupa pengulangan dengan gerak cepat, aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaksi dengan proses siklus.

Untuk lebih jelasnya, model analisis jalinan ini dapat digambarkan skema sebagai berikut:

Gambar 3.36. Model Analisis Jalinan (Sutopo, 2002: 95)

commit to user

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, di mana dalam tahap-tahap penelitian ini akan memberikan suatu gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pengumpulan data, analisis data serta penafsiran terhadap data yang dikumpulkan sampai dengan penulisan laporan penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut meliputi :

1. Tahap Persiapan

a. Menyusun rancangan berupa usulan penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian yaitu rumah industri batik Retno Mulyo Dukuh Mejan Desa Kebon Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

c. Mengurus perijinan ke kepala desa dan rumah industri yang bersangkutan.

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan.

e. Memilih informan yaitu orang yang dipandang mengetahui permasalahan penelitian dan mau memberikan informasi kepada peneliti.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Kerja Lapangan

a. Mengumpulkan data dengan serangkaian observasi atau pengamatan langsung, wawancara dan analisis dokumen.

b. Membahas data yang telah terkumpul, menelaah masalah yang dianggap penting guna mempersiapkan analisis awal.

c. Melanjutkan pengumpulan data yang lebih terfokus.

3. Tahap Analisis Data

a. Melakukan analisis data yang telah terkumpul dengan menyusun rumusan pengertian secara singkat, pokok-pokok temuan penting.

b. Melakukan analisis data dengan penyusunan sajian data berupa cerita sistematis dan logis dengan suntingan penelitiannya

c. Pengayaan dan pendalaman data bila terdapat data yang kurang lengkap dan kurang jelas.

d. Merumuskan simpulan akhir dalam laporan penelitian.

commit to user

4. Tahap Penyusunan Laporan

a. Menyusun kelengkapan data yang terkumpul

b. Menyusun laporan awal

c. Menyusun laporan perbaikan

d. Menyusun laporan

commit to user