Otonomi Daerah

2. Otonomi Daerah

commit to user

23

Otonomi daerah merupakan salah satu usaha dari yang dilakukan Pemerintah dalam rangka memacu pembangunan Daerah. Otonomi daerah memberikan suatu kemandirian bagi Pemerintah Daerah karena didalamnya dituntut dapat mengurusi rumah tangganya sendiri termasuk dalam hal penerimaan dan pengeluarannya tanpa mengandalkan bantuan Pemerintah Pusat yang berkaitan dengan konsep desentralisasi. Dalam pelaksanaan Otonomi Daerah keadaan keuangan Daerah sangat berpengaruh terhadap jalannya pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan pendapat Pamudji yang dikutip oleh Kahu (1988: 124) yang menyatakan bahwa,

Pemerintah daerah tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif dan efisien tanpa biaya yang cukup untuk memberikan pelayanan dan pembangunan… Dan keuangan inilah yang merupakan salah satu dasar kriteria untuk mengetahui secara nyata kemampuan Daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri.

Demikian pula menurut Kamaluddin (1983: 118) menyatakan bahwa “sesungguhnya sesuai asa desentralisasi, maka agar daerah dapat mengurus rumah tangganya sendiri dengan sebaik-baiknya, maka kepadanya perlu diberikan sumber pembiayaan yang cukup…..dan asas-asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan, maka sumber pembiayaan yang dapat diserahkan kepada kepala daerah terbatas.” Dari pernyataan tersebut, terdapat istilah desentralisasi, dekonsentrasi, otonomi daerah dan daerah otonom. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Bab I Pasal

I terdapat pengertian istilah tersebut, yaitu:

1) Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

2) Otonomi Daerah yaitu kewenangan Daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri.

commit to user

24

3) Dekonsentrasi yaitu pelimpahan kewenangan dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan atau perangkat pusat di Daerah.

Keadaan uang tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran roda pemerintah daerah karena dalam otonomi daerah, daerah diwajibkan mengurusi rumah tangga sendiri termasuk dalam hal pembiayaan tanpa mengandalkan bantuan atau subsidi dari Pemerintah Pusat lagi. Walaupun demikian Otonomi Daerah harus tetap dilaksanakan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bintoro (1988:96) menegaskan bahwa “Pemerintah Daerah akan dapat menjalankan fungsinya dalam rangka otonomi atau desentralisasi secara baik, bila ia menerima cukup sumber keuangan untuk melakukan fungsi tersebut.”

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Bab VIII Pasal 79 Sumber Pendapatan Daerah terdiri atas:

1. Pendapatan Asli daerah, yaitu:

a. Hasil pajak daerah

b. Hasil retribusi daerah

c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil yang dipisahkan

d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

2. Dana perimbangan

3. Pinjaman daerah, dan

4. Lain-lain pendapatan daerah yang sah Dalam otonomi daerah saat ini, Daerah tidak bisa mengandalkan bantuan dari pihak lain, sehingga Pemerintah Daerah dituntut dapat mengutamakan sumber pendapatannya dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebagaimana tersebut diatas. Pada masa otonomi saat ini, Pemerintah Daerah dituntut dapat menjalankan rumah tangganya sendiri termasuk mengelola keuangannya yang berasal dari potensi daerah itu sendiri dan perimbangan keuangan antara Pemerintah pusat dan daerah. Hal ini sesuai dengan yang termuat dalam Penjelasan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Umum Nomor 8 mengenai Keuangan Daerah, yaitu;

commit to user

25

a. Untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, diperlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber keuangan sendiri yang didukung oleh perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta antara Provinsi dan Kabupaten / Kota yang merupakan prasyarat dalam system Pemerintahan Daerah.

b. Dalam rangka penyelenggaraan Otonomi daerah, kewenangan keuangan yang melekat pada setiap kewenangan Pemerintahan menjadi kewenangan Daerah.

Dapat disimpulkan pada masa Otonomi Daerah sekarang ini Pemerintah Daerah harus mampu mengembangkan dan menggali segala sumber Pendapatan Asli Daerahnya agar roda pemerintah dan pembangunan daerahnya dapat berjalan dengan lancar.