HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sintesis Kompleks

1. Sintesis Kompleks Besi(III) dengan Pirazinamida Sintesis kompleks dilakukan pada perbandingan mol logam dan mol ligan 1 :

1. Penambahan larutan FeCl 3 .6H 2 O ke dalam larutan pirazinamida pada suhu ± 55 ºC merubah warna larutan yang semula bening menjadi merah tua. Pengadukan larutan selama ± 3 jam (sampai volume larutan ± 10 ml) yang kemudian didiamkan ± 48 jam, menghasilkan padatan berwarna jingga kemerahan (0,9308 gram) yang diperkirakan kompleks Fe(III)-pirazinamida.

Pembentukan kompleks ini diindikasikan dengan adanya pergeseran λ max ke arah yang lebih kecil (43,50 nm) spektrum elektronik Fe 3+ dari larutan FeCl

3 .6H 2 O (363,50 nm) terhadap spektrum elektronik Fe 3+ dari larutan kompleks Fe(III)-

pirazinamida (320,00 nm), seperti yang ditunjukkan gambar 19.

(b) 320,00 nm

(a) 363,50 nm

Gambar 19. Spektrum Elektronik Fe 3+ pada Larutan FeCl

3 .6H 2 O (a) dan Fe pada

Larutan Kompleks Fe(III)-pirazinamida (b) dalam Metanol

2. Sintesis Kompleks Nikel(II) dengan Pirazinamida Sintesis kompleks dilakukan pada perbandingan mol logam dan mol ligan 1 :

1 dengan prosedur yang sama seperti pada sintesis Fe(III) dengan pirazinamida. Penambahan larutan Ni(NO 3 ) 2 .6H 2 O ke dalam larutan pirazinamida pada suhu ± 55ºC merubah warna larutan yang semula bening menjadi hijau kebiruan. Pengadukan larutan selama ± 3 jam (sampai volume larutan ± 10 ml) yang kemudian didiamkan ±

48 jam, menghasilkan serbuk berwarna hijau muda (0,8420 gram) yang diperkirakan kompleks Ni(II)-pirazinamida. Sebagaimana pada pembentukan kompleks Fe(III)-pirazinamida, terbentuknya kompleks Ni(II)-pirazinamida juga diindikasikan oleh adanya pergeseran λ max pada

spektrum elektroniknya terhadap Ni(NO 3 ) 2 .6H 2 O.

(b) 376,74 nm

(a) 397,50 nm (b) 661,50 nm

(a) 671,88 nm

Gambar 20. Spektrum Elektronik Ni 2+ pada Larutan Ni(NO

3 ) 2 .6H 2 O (a) dan Spektrum Elektronik Ni 2+ pada Larutan Kompleks Ni(II)-pirazinamida

(b) dalam Metanol

Pada gambar 20 di atas, terlihat adanya pergeseran panjang gelombang maksimum ( λ max ) spektrum elektronik puncak pertama dari daerah 671,88 nm bergeser (10,38 nm) menjadi 661,50 nm. Terlihat juga pergeseran λ max (20,76 nm) pada puncak kedua dari 397,50 nm menjadi 376,74 nm.

B. Penentuan Formula Kompleks

1. Pengukuran Kadar Besi dan Nikel

a. Pengukuran Kadar Besi dalam Kompleks Hasil pengukuran kadar besi(III) secara eksperimen dalam kompleks Fe(III)- pirazinamida dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) adalah 10,93 ± 0,20 %, sedangkan hasil secara teoritisnya ditunjukkan oleh tabel 5 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3). Dengan membandingkan hasil pengukuran kadar besi secara eksperimen dengan teoritis, maka diperkirakan formula

kompleks Fe(III)-pirazinamida yang mungkin adalah Fe(pirazinamida) m Cl 3 .nH 2 O dengan m = 1 atau 2 dan n = 12,13, 5, atau 6.

Tabel 5. Kadar Besi dalam Kompleks Besi(III) dengan Pirazinamida dengan Berbagai Komposisi secara Teoritis

No Komposisi Senyawa Kompleks

Mr

% Fe

1. Fe(pza)Cl 3 .12H 2 O

2. Fe(pza)Cl 3 .13H 2 O

3. Fe(pza)Cl 3 .14H 2 O

4. Fe(pza) 2 Cl 3 .5H 2 O

5. Fe(pza) 2 Cl 3 .6H 2 O

6. Fe(pza) 2 Cl 3 .7H 2 O

b. Pengukuran Kadar Nikel dalam Kompleks Hasil pengukuran kadar nikel(II) secara eksperimen dalam kompleks Ni(II)- pirazinamida dengan spektrofotometer serapan atom adalah 9,60 ± 0,26 %, sedangkan hasil secara teoritisnya ditunjukkan dalam tabel 6 (perhitungan selengkapnya pada lampiran 3). Dengan membandingkan hasil pengukuran kadar nikel secara eksperimen dengan teoritis, maka diperkirakan formula kompleks Ni(II)-pirazinamida

yang mungkin adalah Ni(pirazinamida) m (NO 3 ) 2 .nH 2 O dengan m = 2 atau 3 dan n = 3,

4, 10 atau 11.

Tabel 6. Kadar Nikel dalam Kompleks Nikel(II) dengan Pirazinamida pada Berbagai Komposisi secara Teoritis

No Komposisi Senyawa Kompleks

Mr

% Ni

1. Ni(pza) 2 (NO 3 ) 2 .9H 2 O

2. Ni(pza) 2 (NO 3 ) 2 .10H 2 O

3. Ni(pza) 2 (NO 3 ) 2 .11H 2 O

4. Ni(pza) 2 (NO 3 ) 2 .12H 2 O

5. Ni(pza) 3 (NO 3 ) 2 .2H 2 O

6. Ni(pza) 3 (NO 3 ) 2 .3H 2 O

7. Ni(pza) 3 (NO 3 ) 2 .4H 2 O

8. Ni(pza) 3 (NO 3 ) 2 .5H 2 O

2. Pengukuran Daya Hantar Listrik

Hasil pengukuran daya hantar larutan standar dan sampel kompleks dalam air ditunjukkan oleh tabel 7 dan perhitungan selengkapnya pada lampiran 4. Hasil pengukuran daya hantar listrik pada tabel 7 menunjukkan bahwa kompleks Fe(III)- pirazinamida dan Ni(II)-pirazinamida mempunyai perbandingan jumlah muatan kation : anion berturut-turut adalah 3 : 1 dan 2 : 1. Hasil ini menunjukkan bahwa

kompleks tersebut bersifat elektrolit dan anion Cl¯ dan NO 3 ¯ yang ada berkedudukan sebagai anion dan tidak berkoordinasi dengan ion pusat Fe(III) atau Ni(II).

Tabel 7. Daya Hantar Listrik Larutan Standar dan Kompleks dalam Air

No Larutan Λ M Perbandingan jumlah

2 (S.cm -1 .mol )

muatan kation : anion

4. Co(NO 3 ) 2 .6H 2 O

5. Ni(NO 3 ) 2 .6H 2 O

6. Al(Cl 3 ) 3 .6H 2 O

7. CrlCl 3 .6H 2 O

8. FeCl 3 .6H 2 O

9. Fe(III)-pirazinamida

10. Ni(II)-pirazinamida

3. Analisis Termal dengan TG/DTA

Hasil analisis TG/DTA untuk kompleks Fe(III)-pirazinamida dan kompleks Ni(II)-pirazinamida ditunjukkan oleh gambar 21, gambar 22, tabel 8 dan tabel 9.

(a)

(b)

Gambar 21. Termogram (a) TG (b) DTA Kompleks Fe(III)-pirazinamida

Pada gambar 21, nampak adanya tiga puncak endoterm pada suhu 45,9 ºC, 284,8 ºC, dan 322,6 ºC. Termogram TG menunjukkan adanya pelepasan molekul yang ditandai oleh pengurangan massa pada suhu tertentu, sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 8 (perhitungan selengkapnya pada lampiran 5). Proses dekomposisi kompleks Fe(III)-pirazinamida diamati pada suhu 30 – 575 ºC. Puncak endoterm pertama (45,9 ºC) mengindikasikan kompleks yang terdekomposisi dimulai dengan lepasnya beberapa molekul air. Pada puncak endoterm kedua ( 284,8 ºC ) mengindikasikan kompleks yang terdekomposisi sebanding dengan hilangnya dua buah molekul air dan ¼ molekul pirazinamida, serta puncak endoterm yang ketiga (322,6 ºC) menunjukkan proses dekomposisi masih berlangsung . Pada suhu 568,9 ºC

diperoleh residu sebesar 25,3 % yang diperkirakan sebanding dengan FeCl 2 .

Tabel 8. Perkiraan Pelepasan Molekul Kompleks Fe(pirazinamida) 2 Cl 3 .6H 2 O

Suhu

Perkiraan Molekul ( ºC )

Hilang Massa

yang Lepas Eksperimen

Teori

0-75,1 11,3 10,46 ~ 3 mol H 2 O 75,1-193,4

4,4 3,49 ~1 mol H 2 O 193,4-265,3 13,1 12,94 ~2H 2 O, ¼ mol pza 265,3-320,2 27,3 29,80 ~1¼ mol pza

18,79 ~ ½mol pza, Cl 568,9

Sisa FeCl 2

Berdasarkan hasil termogram TG/DTA ini, formula kompleks yang paling sesuai adalah Fe(pirazinamida) 2 Cl 3 .6H 2 O. Keenam molekul air ini dapat sebagai ligan atau bukan ligan. Umumnya sebagai ligan, air terlepas pada suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan air yang bukan ligan (Barooah et al., 2006). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan air sebagai ligan terlepas pada suhu rendah. Sehingga

formula kompleksnya dapat dituliskan dengan [Fe(pirazinamida) 2 (H 2 O) m ]Cl 3 .nH 2 O (m = 0, 1, 2, 3 atau 4 dan n = 6, 5, 4, 3 atau 2). Gambar 22 merupakan hasil analisis termogram TG/DTA kompleks Ni(II)- pirazinamida yang menggambarkan puncak endoterm pada suhu 271,5 ºC dan puncak eksoterm pada 382,4 ºC, sedangkan besarnya pelepasan molekul ditunjukkan oleh tabel 9 (perhitungan selengkapnya pada lampiran 5). Puncak endoterm pada suhu 271,5 ºC mengindikasikan kompleks yang terdekomposisi sebanding dengan lepasnya satu setengah molekul pirazinamida. Pada puncak eksoterm (382,4 ºC) dekomposisi kompleks diperkirakan masih berlanjut dengan melepaskan setengah molekul

pirazinamida dan N 2 O 5 .

(a)

(b)

Gambar 22. Termogram (a) TG (b) DTA Kompleks Ni(II)-pirazinamida

Tabel 9. Perkiraan Pelepasan Molekul Kompleks Ni(pirazinamida) 2 (NO 3 ) 2 .10H 2 O

Suhu

Perkiraan Molekul ( ºC )

Hilang Massa

yang Lepas Eksperimen

Teori

~ 5 mol H 2 O 138,6-270,2

~ 4 mol H 2 O 270,2-377,5

~ 1½ mol pza 377,5-560,4 28,7 27,84 ~ ½ mol pza dan N 2 O 5 560,4

Sisa NiO

Pada suhu 0 - 270,2 ºC kehilangan massa sebesar 27,2 % yang sebanding dengan lepasnya sembilan molekul air. Pelepasan molekul air pada suhu tinggi juga dialami kompleks [Cu 2 (pcp) 2 (4,4’-bipy)].5H 2 O yang dilaporkan Bataille et al., (2008) dimana pada suhu 25-80 ºC kehilangan massa 7,8 % yang sebanding dengan hilangnya empat molekul air dan suhu 260-340 ºC kehilangan massa 19 % yang sebanding dengan hilangnya sebuah molekul air dan ligan 4,4’-bipy.

Dengan demikian, dari hasil termogram TG/DTA ini formula kompleks yang diperkirakan paling sesuai adalah Ni(pirazinamida) 2 (NO 3 ) 2 .10H 2 O dengan kesepuluh molekul air ini dapat sebagai ligan atau bukan ligan, sehingga formulanya dapat juga dituliskan [Ni (pirazinamida) 2 (H 2 O) m ](NO 3 ) 2 .nH 2 O (m = 0, 1, 2, 3 atau 4 dan n = 10,

9, 8, 7 atau 6).

C. Karakteristik Kompleks

1. Sifat Kemagnetan

Harga momen magnet efektif (µ eff ) kompleks Fe(III)-pirazinamida dan Ni(II)- pirazinamida berturut-turut adalah 6,06 ± 0,09 BM dan 3,53 ± 0,04 BM (hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6). Harga momen magnet

efektif (µ eff ) kompleks yang lebih besar daripada harga spin only 5,92 BM menunjukkan kecenderungannya membentuk geometri oktahedral disekitar ion pusat Fe(III) (Moon et al., 2006). Angadi et al., (2008) melaporkan bahwa kompleks

{Fe(III)L 2 (H 2 O)Cl}, L = ligan Schiff Base dari 3-(4-chlorophenoxymethyl)-4-amino- 5-mercapto-1,2,4-triazole yang memiliki harga momen magnet 5,86 BM, berspin tinggi tipe paramagnetik, berada pada range oktahedral yang mendekati spin only

5,90 BM, dengan tingkat dasar 6 A 1g , adalah berstruktur oktahedral. Dengan demikian, hasil pengukuran momen magnet efektif (µ eff ) kompleks Fe(III)-pirazinamida sebesar

6,06 ± 0,09 BM menunjukkan bahwa kompleks Fe(III)-pirazinamida bersifat paramagnetik dengan 5 elektronnya tidak berpasangan (d 5 ) dan diperkirakan

bergeometri oktahedral. Pada kompleks nikel(II) dengan konfigurasi elektron d 8 , momen magnet

yang diharapkan untuk dua elektron yang tidak berpasangan pada kompleks oktahedral 2,8 – 3,2 BM dan tetrahedral 3,4 – 4,2 BM, sedangkan kompleks square planar bersifat diamagnetik (Agarwal et al., 2005). Harga momen magnet kompleks

NiL 2 (2H 2 O), L = ligan Schiff Base dari 3-(4-chlorophenoxymethyl)-4-amino-5- mercapto-1,2,4-triazole yang berada dikisaran 2,83-4,0 BM berstruktur oktahedral (Angadi et al., 2008). Dengan demikian, kompleks Ni(II)-pirazinamida dengan harga NiL 2 (2H 2 O), L = ligan Schiff Base dari 3-(4-chlorophenoxymethyl)-4-amino-5- mercapto-1,2,4-triazole yang berada dikisaran 2,83-4,0 BM berstruktur oktahedral (Angadi et al., 2008). Dengan demikian, kompleks Ni(II)-pirazinamida dengan harga

2. Spektrum Infra Merah

Terjadinya pergeseran serapan gugus fungsi kompleks Fe ataupun Ni terhadap ligan pirazinamida mengindikasikan terbentuknya kompleks Fe(III)-pirazinamida dan Ni(II)-pirazinamida. Besarnya serapan gugus fungsi antara ligan bebas dengan kompleksnya ditunjukkan oleh tabel 10, gambar 23 dan gambar 24, sedangkan hasil spektrum selengkapnya pada lampiran 8.

Tabel 10. Serapan Gugus Fungsi Ligan Pirazinamida dan Kompleks Fe(III)- pirazinamida maupun Ni(II)-pirazinamida

υ cincin υ M-O υ -1 M-N -1 dan

Senyawa υ a (NH 2 )

υ (OH)

υ (C=O) -1 υ(C=N) -1

1581,63 - - mida

Fe(III)- 3441,06

532,35 - pirazina

Ni(II)- -

Dari tabel 10 atau gambar 23, terlihat bahwa kompleks Fe(III)-pirazinamida memiliki dua serapan tajam di daerah 3441 dan 3140 cm -1 , mengindikasikan adanya

serapan NH 2 . Pergeseran serapan NH 2 yang sangat kecil pada kompleks Fe(III)- pirazinamida diperkirakan karena adanya interaksi ikatan hidrogen, sebagaimana yang terjadi pada kompleks [Fe(nicotinamide) 2 (H 2 O) 4 ][Fe(H 2 O) 6 ](SO 4 ) 2 .2H 2 O (Cakir

et al. -1 , 2006), adanya dua serapan tajam di sekitar 3700-2900 cm menunjukkan et al. -1 , 2006), adanya dua serapan tajam di sekitar 3700-2900 cm menunjukkan

1597,06 >C=N

532,35 υ M-O

-NH 2

1705,07 >C=O

Gambar 23. Spektrum Infra Merah Kompleks Fe(III)-pirazinamida

Pada tabel 10, terlihat serapan gugus karbonil υ C=O kompleks Fe(III)- pirazinamida maupun kompleks Ni(II)-pirazinamida mengalami pergeseran serapan ke arah yang lebih kecil sebesar 7–85 nm, yaitu pada kompleks Fe(III)-pirazinamida

bergeser dari 1712,79 cm -1 menjadi 1705,07 cm dan kompleks Ni(II)-pirazinamida

bergeser dari 1712,79 cm -1 menjadi 1674,21 cm . Hal ini mengindikasikan atom O

gugus karbonil ligan pirazinamida terkoordinasi pada atom pusat Fe 2+ atau Ni . Hal serupa terjadi pula pada kompleks [Ni(L) 2 ].2H 2 O, L = Schiff Base dari 1-amino-5-

benzoyl-4-phenyl-1Hpyrimidine-2-on dengan 2-hydroxynapthal dehyde, dimana koordinasi ligan pada ion pusat melalui atom O gugus karbonil ditandai dengan

pergeseran serapan dari 1690 cm -1 menjadi 1650 cm (Sonmez, 2003). Serapan kuat pada 1381 dan 871 cm -1 menunjukkan vibrasi kerangka aromatik cincin pirazin yang

teramati pada kedua kompleks.

Pada gambar 24 terlihat serapan lebar kompleks Ni(II)-pirazinamida pada

3371, 57 cm yang mengindikasikan adanya molekul air atau ikatan hidrogen yang terjadi, sebagaimana serapan lebar -1 υ

maksimum 39 cm pada kompleks {[Cu(pzca)(CH 3 CN) 3 ](ClO 4 ) 2 .H 2 O}n yang juga mengindikasikan adanya molekul air (Tanase et al., 2005). Pada kompleks [Hg(SCN) 2 (nicotinamide)]n serapan lebar

O-H

υ(NH) pada 3368 cm -1 menggambarkan adanya tiga ikatan hidrogen oleh atom N amida yang bertindak sebagai trifurcated aceptor (Dakovic et al., 2008).

1627,92 >C=N

486,06 υ M-O

υ M-N >NH atau -OH

>C=O

Gambar 24. Spektrum Infra Merah Kompleks Ni(II)-pirazinamida

Pada tabel 10 nampak serapan υ(C=N) Ni(II)-pirazinamida mengalami pergeseran ke arah lebih besar dari serapan ligan bebasnya yaitu dari -1 ± 1605 cm

menjadi 1627,92 cm -1 , sedangkan serapan υ(C=N) pada kompleks Fe(III)-

pirazinamida bergeser ke arah lebih kecil dari -1 ± 1605 cm menjadi 1597,06 cm . Dalam kompleks [Fe(nicotinamide) 2 (H 2 O) 4 ][Fe(H 2 O) 6 ](SO 4 ) 2 .2H 2 O (Cakir et al.,

2006), pergeseran serapan C=N pada cincin piridin ke arah yang lebih besar dari ligan bebasnya, menunjukkan terjadinya ikatan logam dengan N cincin piridin yang

meningkatkan kontribusi dipolar C=N + cincin heterosiklisnya. Chohan, Sherazi,

Praveen dan Iqbal (1998) menyatakan bahwa pergeseran positif serapan kerangka

cincin pirazin dari 1515 cm -1 dan 613 cm menjadi 1525-1538 cm dan 620-635 cm pada kompleks [(ML 2 )Cl 2 ] (dengan M = Co(II), Cu(II), Ni(II) dan Zn(II); L = N, N(-

Bis(2-furanylmethylene)pyrazine-2,3-dicarboxaimide ; N , N-[Bis(2-thienylmethylene)

N,N-[Bis(2-pyrrolmethylene)pyrazine-2,3- dicarboxaimide]), mengindikasikan koordinasi dengan ion pusat melalui N cincin pirazin. Sehingga diperkirakan juga atom N cincin pirazin ligan pirazinamida ini terkoordinasi pada ion pusat Ni(II) pada kompleks Ni(II)-pirazinamida. Hal ini

pyrazine-2,3-dicarboxaimide] atau

didukung dengan pergeseran positif serapan cincin pirazin lainnya dari 1165 cm -1 menjadi 1172 cm -1 .

Terlibatnya oksigen dan nitrogen dalam koordinasi dengan ion pusat

didukung dengan adanya serapan υ -1 M-O dan υ M-N pada 550-520 cm dan 380-420 cm (Angadi et al., 2008), atau di daerah 600-450 cm -1 untuk vibrasi M-O dan 400-310

cm -1 untuk vibrasi M-N (Revanasiddappa et al., 2008). Pada Gambar 23 hanya nampak serapan υ -1

M-O kompleks Fe(III)-pirazinamida pada 532,35 cm dan Gambar

24 nampak serapan υ -1 M-O kompleks Ni(II)-pirazinamida pada 486,06 cm dan υ M-N pada 354,90 cm -1 . Sehingga, pada kompleks Fe(III)-pirazinamida koordinasi ligan

pirazinamida terhadap ion pusat terjadi secara monodentat melalui atom O gugus karbonilnya dan pada kompleks Ni(II)-pirazinamida secara bidentat yang melalui atom O gugus karbonil dan atom N cincin pirazinnya.

3. Spektrum Elektronik

Besarnya perg eseran panjang gelombang maksimum (λ maks ), absorbansi (A) dan absorptivitas molar (ε) kompleks Fe(III)-pirazinamida dan kompleks Ni(II)-

pirazinamida ditunjukkan oleh tabel 11 (selengkapnya pada lampiran 7).

Tabel 11. Panjang Gelombang Maksimum (λ maks ), Absorbansi (A) dan Absorptivitas

Molar (ε) untuk FeCl 3 .6H 2 O, Ni(NO 3 ) 2 .6H 2 O

No Kompleks

Mr

υ -1

(g/mol) -1 (nm ) (cm ) (L.mol .cm )

1. FeCl 3 .6H 2 O 270,30 363,50 27.510,32 0,3447 3.054,77

2 Fe(III)-pirazinamida 516,40 320,00 31.250,00 0,5620 1.610,32

3 Ni(NO 3 ) 2 .6H 2 O 290,81 671,88 14.883,61 0,0100 1,91 397,50 25.157,23 0,0326

4 Ni(II)-pirazinamida 608,91 661,50 15.117,16 0,0182 7,49 376,40 26.567,48 0,1000

Pada tabel 11 nampak hanya sebuah puncak yang muncul pada kompleks Fe(III)-pirazinamida pada 320 nm (31.250 cm -1 ) dan harga absorptivitas molar ( ε)

sebesar 1.610,32 L.mol -1 cm . Harga 10 Dq kompleks Fe(III)-pirazinamida adalah

31.250,00 cm -1 x (1 kJ mol /83,7 cm ) = 373,36 kJ mol . Hal ini mengindikasikan adanya transisi perpindahan muatan molekul ligan pada transisi p * π ke d σ

sebagaimana terjadi pada kompleks [Fe(L)(acac) (EtOH)], adanya serapan d-d lemah pada 317 nm merupakan serapan transisi transfer muatan (charge transfer transition)

phenolate (p * π ) besi(III) (d

σ ) (Bagherzadeh and Amini, 2009).

Pada spektrum elektronik kompleks Ni(II)-pirazinamida hanya muncul dua

buah puncak pada 661,50 nm (15.117,16 cm -1 ) dan 376,40 nm (26.567,48 cm ).

2 g  T 1 g  F (v 2 ) dan A 2 g  T 1 g  P (v 3 ),

3 3 3 Serapan ini sesuai dengan transisi 3 A

sebagaimana pada kompleks Ni(II) dengan Schiff Base dari 3-(4-chloro- phenoxymethyl)-4-amino-5-mercapto-1,2,4-triazole (Angadi et al., 2008) yang

mempunyai tiga serapan pada 10.870 cm -1 , 15.270 cm , dan 25.645 cm , yang

2 g  F  T 2 g    F v 1 ,

3 masing-masing 3 serapan itu menunjukkan transisi A

2 g  F  T 1 g    F v 2 dan A 2 g  F  T 1 g    P v 3 yang sesuai dengan geometri

oktahedral. Besarnya energi transisi (10 Dq) kompleks Ni(II)-pirazinamida pada puncak

pertama (661,50 nm) sebesar 15.117,16 cm -1 x (1 kJ mol /83,7 cm ) = 180,61 kJ

-1 -1

-1 -1

cm -1 ) = 317,41 kJ mol . Menurut Cotton dan Wilkinson (1988), salah satu karakteristik spektrum kompleks Ni(II) oktahedral adalah harga absorptivitas molar

(ε) rendah berkisar 1-100 Lmol -1 cm . Harga absorptivitas molar (ε) kompleks Ni(II)-

pirazinamida berkisar 7,49-41,15 Lmol -1 cm , sehingga diperkirakan berstruktur oktahedral juga.

D. Perkiraan Struktur Kompleks

1. Perkiraan Struktur Kompleks Fe(III)-pirazinamida Data SSA menunjukkan kemungkinan formula kompleks Fe(III)-pirazinamida adalah Fe(pirazinamida) m Cl 3 .nH 2 O dengan m = 1 atau 2 dan n = 12, 13, 5, atau 6. Dari pengukuran DHL diketahui bahwa Cl¯ dalam larutan bukan sebagai ligan dan tidak terkoordinasi dengan ion pusat, tetapi berkedudukan sebagai anion. Dari hasil analisis TG/DTA diperkirakan terdapat enam molekul air yang dapat berfungsi sebagai ligan maupun sebagai hidrat, maka formula kompleksnya

Fe(pirazinamida) 2 Cl 3 .6H 2 O. Keenam molekul air ini dapat sebagai ligan atau bukan ligan, sehingga formula kompleksnya dapat juga dituliskan dengan [Fe(pirazinamida) 2 (H 2 O) m ]Cl 3 .nH 2 O (m = 0, 1, 2, 3 atau 4 dan n = 6, 5, 4, 3 atau 2). Harga momen magnet kompleks Fe(pirazinamida) 2 Cl 3 .6H 2 O sebesar 6,06 ± 0,09 BM yang lebih besar daripada harga spin only 5,92 BM menunjukkan kecenderungannya membentuk geometri oktahedral berspin tinggi. Pergeseran serapan gugus karbonil ke arah bilangan gelombang yang lebih kecil pada spektrum

IR dan didukung dengan serapan -1 υ M-O pada 532,35 cm menunjukkan bahwa atom O gugus karbonil ligan pirazinamida terkoordinasi pada ion pusat Fe(III). Perkiraan struktur kompleks Fe(III)-pirazinamida adalah [Fe(pza) 2 (H 2 O) 4 ]Cl 3 .2H 2 O yang ditunjukkan oleh gambar 25.

Gambar 25. Perkiraan Struktur [Fe(pirazinamida) 2 (H 2 O) 4 ]Cl 3 .2H 2 O

2. Perkiraan Struktur Kompleks Ni(II)-pirazinamida Data SSA menunjukkan kemungkinan formula kompleks Ni(III)-pirazinamida adalah Ni(irazinamida) m (NO 3 ) 2 .nH 2 O dengan m = 2 atau 3 dan n = 3, 4,10 atau 11. Dari pengukuran DHL diketahui bahwa NO 3 ¯ dalam larutan bukan sebagai ligan dan tidak terkoordinasi dengan ion pusat, tetapi berkedudukan sebagai anion. Dari hasil analisis TG/DTA diperkirakan formula kompleks yang paling mungkin adalah

Ni(pirazinamida) 2 (NO 3 ) 2 .10H 2 O dengan kesepuluh molekul air ini dapat sebagai ligan atau bukan ligan, sehingga formulanya dapat juga dituliskan [Ni(pirazinamida) 2 (H 2 O) m ](NO 3 ) 2 .nH 2 O (m = 0, 1, 2, 3 atau 4 dan n = 10, 9, 8, 7 atau 6). Harga momen magnet kompleks Ni(II)-pirazinamida sebesar 3,53 ± 0,04 BM menunjukkan kecenderungannya membentuk geometri tetrahedral atau oktahedral.

-1 Dari harga absorptivitas molar (ε) sebesar 7,49 L.mol cm pada 15.117,16 cm dan

3 41,15 L.mol 3 cm pada 26.567,48 cm yang sesuai untuk transisi A

-1 -1

2 g  T 1 g  F (v 2 )

dan -1 A

2 g  T 1 g  P (v 3 ), serta energi transisi (10 Dq) sebesar 180,61 kJ mol dan

317,41 kJ mol -1 , mengindikasikan kompleks Ni(II)-pirazinamida bergeometri oktahedral. Pergeseran negatif serapan gugus karbonil dan pergeseran positif serapan

cincin pirazinnya pada spektrum Infra Merah, serta didukung serapan υ M-O pada

486,06 cm -1 dan υ M-N pada 354,90 cm , menunjukkan bahwa ligan pirazinamida

-1 -1

[Ni(pirazinamida) 2 (H 2 O) 2 ](NO 3 ) 2 .8H 2 O yang ditunjukkan oleh gambar 26 atau [Ni(pirazinamida) 2 (H 2 O) 3 ](NO 3 ) 2 .7H 2 O pada gambar 27.

Gambar 26. Perkiraan Struktur [Ni(pirazinamida) 2 (H 2 O) 2 ]Cl 3 .8H 2 O

Gambar 27. Perkiraan Struktur [Ni(pirazinamida) 2 (H 2 O) 3 ]Cl 3 .7H 2 O