LANDASAN TEORI

B. Kerangka Pemikiran

Senyawa kompleks akan terbentuk jika terjadi ikatan kovalen koordinasi antara ion logam yang mempunyai orbital kosong dengan ligan yang merupakan pendonor elektron. Besi(III) dan nikel(II) dapat menyediakan orbital kosong untuk membentuk senyawa kompleks. Pirazinamida mempunyai atom donor lebih dari satu yaitu atom O pada gugus karbonil, atom N amida dan dua atom N pada cincin pirazinnya, sehingga ikatan koordinasi dengan Fe(III) dan Ni(II) dalam berbagai kemungkinan. Sebagaimana pada kompleks ([Cu(iminodiacetato)(pyrazine-2-

carboxamide)(H 2 O)].H 2 O) (Blanco et al., 2003) atom N cincin pirazin dari pyrazine- 2-carboxamide terkoordinasi pada Cu(II). Pada kompleks {[Cu(2-pyrazine carboxamide)(CH 3 CN) 3 ](ClO 4 ) 2 .H 2 O}n (Tanase et al., 2005), atom O gugus karbonil carboxamide)(H 2 O)].H 2 O) (Blanco et al., 2003) atom N cincin pirazin dari pyrazine- 2-carboxamide terkoordinasi pada Cu(II). Pada kompleks {[Cu(2-pyrazine carboxamide)(CH 3 CN) 3 ](ClO 4 ) 2 .H 2 O}n (Tanase et al., 2005), atom O gugus karbonil

Cu(II). Kemungkinan ikatan koordinasi antara pirazinamida dengan Fe 2+ dan Ni ditunjukkan oleh gambar 18.

Gambar 18. Beberapa Kemungkinan Koordinasi Pirazinamida pada Atom Pusat Fe(III) dan Ni(II)

Gugus amida pada pirazinamida mampu melakukan resonansi sehingga ikatan pada ikatan karbon-nitrogen menjadi terbatas. Penumbang dipolar sangat penting sehingga ikatan C-N berperilaku seperti ikatan rangkap. Akibatnya, atom N dan C pada C=O dan dua atom yang melekat pada masing-masing atom tersebut terletak pada bidang yang sama dan rotasi pada C-N terbatas.

.. H + H

Sebagai penyumbang resonansi dipolar, gugus amida ini sangat polar dan membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Elektronegatifan atom O yang cukup besar (3,5) daripada atom N (3,0) serta adanya awan elektron pada cincin pirazinnya, memungkinkan koordinasi dengan ion pusat melalui salah satu atau kedua atom ini.

Secara umum kompleks Fe(III) mempunyai struktur oktahedral dan kompleks Ni(II) dapat berstruktur oktahedral, bujur sangkar atau tetrahedral. Dalam kompleks Ni(II), ligan kuat yang terkoordinasi pada ion pusat dan mampu melakukan pendonoran elektron lebih baik, cenderung memilih struktur bujur sangkar daripada oktahedral.

Serapan spektrum elektronik dapat menandai terbentuknya kompleks dan geometri yang terbentuk melalui besarnya transisi elektronik dari keadaan dasar ke

keadaan eksitasi. Kompleks Fe(III) dengan konfigurasi elektron d 5 berstruktur oktahedral menunjukkan beberapa puncak transisi pada daerah 300–600 nm atau

18.000–30.000 cm -1 . Struktur oktahedral Ni(II) dengan dua elektron tidak berpasangan ditandai dengan tiga puncak di sekitar 400-1000 nm dengan intensitas

tinggi, namun yang teramati dengan spektrofotometer UV-Vis biasanya hanya dua puncak saja.

Besi(III) dengan konfigurasi elektron d 5 dapat membentuk kompleks berspin tinggi dengan lima elektronnya tidak berpasangan, mempunyai harga momen magnet

spin-only (µ s ) sebesar 5,92 BM atau berspin rendah dengan sebuah elektron yang tidak berpasangan memiliki harga momen magnet spin-only (µ s ) sebesar 1,73 BM dan keduanya bersifat paramagnetik. Sedangkan kompleks nikel(II) paramagnetik

cenderung menjadikan dua elektronnya (d 8 ) tidak berpasangan dengan harga momen magnet spin-only (µ s ) sebesar 2,83 BM.

C. Hipotesis

1. Besi(III) dan nikel(II) dapat membentuk kompleks dengan pirazinamida.

2. Formula kompleks yang mungkin terbentuk adalah Ni(pirazinamida) m (NO 3 ) 2 .nH 2 O dan Fe(pirazinamida) m Cl 3 .nH 2 O dengan m = 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 dan n = 0, 1, 2, 3,

4 atau 5.

3. Kompleks yang terbentuk diperkirakan memiliki karakteristik antara lain:

a. Mengalami pergeseran spektrum elektronik.

b. Kompleks Fe(III)-pirazinamida bersifat paramagnetik dengan harga µ eff berkisar 1,73 atau 5,92 BM dan kompleks Ni(II)-pirazinamida bersifat paramagnetik juga dengan harga µ eff berkisar 2,83 BM.

c. Atom O pada gugus karbonil (C=O) dan atom N cincin pirazin mempunyai kecenderungan besar terkoordinasi pada ion pusat.

d. Kompleks diperkirakan berstruktur oktahedral.