Akses ke luar Site

Akses ke luar Site

Akses ke luar site didesain berkesinambungan dengan sirkulasi di dalam site agar jalur keluar-masuk kendaraan dalam site lancar dan mengurangi resiko kecelakan saat kendaraan berjalan ke luar site (pertimbangan keramaian jalan utama di sekitar site)

Berikut merupakan gambaran garis besar akses menuju, di dalam, dan keluar site:

Gambar IV.14. Ide Penyelesaian

Mengalami perubahan karena menyesuaikan dengan lokasi (site) terpilih. Disamping itu, juga mempertimbangkan view, penggunaan lahan, penempatan sculpture bangunan, serta sirkulasi dalam site.

j. Gubahan Masa Bangunan

IV.1.2. Analisis Mikro

A. Analisis Kegiatan

Kegiatan yang Direncanakan:

Gambar IV.15.

Gubahan Maa Gambar IV.16.

Mencoba Merasionalkan Bentuk Hingga Mendapat Gubahan

Bentuk yang Mendukung Konsep Bangunan

Gerak

Perletakan

A. Produksi Produksi Animasi

1. Meeting Ide

R. Rapat Internal staff

Ruang Utama Divisi Animasi

2. Pencarian Ide

R. Ide

3. Pembuatan storyboard

R. Naskah dan Storyboard

4. Presentasi Storyboard

R. Rapat Internal Staf animasi

5. Pembuatan Naskah

R. Naskah dan storyboard

6. Permodelan Karakter

R. Komputer

7. Pengisian suara

R. Dubbing

8. Pembuatan Musik Latar

R. Rekaman

9. Pembuatan reel

R. Video Editing

10. Pengartikulasian karakter R. Komputer

11. Background setting

R. Komputer

12. Perekaman

R. Komputer

13. Menganimasikan R. Komputer

14. Rendering R. Komputer

15. Istirahat

Area Rehat

Di Luar Ruang Utama Animasi

16. Membaca Perpustakaan Ruang Utama Divisi Animasi

Produksi Kartun (Komik)

1. Meeting Ide

R. Rapat Internal staff kartun

Di Ruang Utama Divisi Kartun

2. Pencarian Ide

R. Ide

3. Pembuatan Naskah

R. Naskah

4. Pembuatan Ilustrasi Karakter

R. Naskah

5. Penentuan Panel Gambar R. Gambar

6. Menggambarkan cerita

R. Gambar

7. Pemberian finishing (shading/warna/tekstur) - manual

R. Gambar

8. Finishing Komputerisasi R. Komputer

9. Fotokopi dan Cetak

R. Fotokopi dan cetak

10. Istirahat

Area Rehat

Di luar ruang utama kartun

Divisi Kartun

B. Kunjungan Kunjungan Klien

1. Penerimaan Tamu

R. Informasi

Bagian Hall Penerima

2. Menunggu

R. Tamu

Di samping Respsionis (dalam hall penerima)

3. Diskusi dan Meeting

R. Meeting eksternal staff

Di dekat hall penerima

Kunjungan Wisatawan

1. Penerimaan

R. Informasi

Bagian Hall penerima

2. Melihat-lihat

Area Pameran & Gallery

Sekitar Hall penerima

3. Nonton bareng

R. Mini Home theater

Bagian Dalam

Hall

4. Membeli souvenir

Area Souvenir

Sekitar Hall penerima

5. Bazaar, lomba gambar, pameran

R. Hall Utama

Hall Utama

C. Pendidikan

Murid

1. Bertanya

R. Informasi

Bagian Hall penerima

2. Mendaftar

R. Administrasi

Bagian Hall penerima

3. Membayar iuran bulanan R. Administrasi

Area tata usaha

4. Belajar Gambar Manual

R. Kelas Gambar

Area pendidikan

5. Belajar gambar komputer R. Kelas Komputer

Area area pendidikan

6. Diskusi dan Workshop

R. Diskusi

Area pendidikan

7. Istirahat

R. Rehat

Di luar area pendidikan

8. Membaca Perpustakaan Area pendidikan

Mentor

1. Persiapan Materi

R. Mentor

Area pendidikan

2. Mengajar gambar manual R. Kelas Gambar

Area pendidikan Area pendidikan

4. Diskusi dan workshop

R. Diskusi

Area pendidikan

5. Diskusi Mentor

R. Rapat

Area pendidikan

6. Istirahat

R. Rehat

Di luar area pendidikan

D. Manajerial

1. Penanggungjawab proposal dan penggalangan dana produksi

R. Executive Producer

Area manajerial

2. Memantau jalannya produksi

R. Associate Producer

Area manajerial

3. Memimpin seluruh tim produksi

R. Producer

Area manajerial

4. Pengawasan alat

R. Pengawas

Area manajerial

5. Pengiklanan & Promosi

R. Public Relation

Area manajerial

6. Pendaftaran

R. Tata Usaha

Area tata usaha

7. Pembayaran(pendidikan) R. Administrasi

Area tata usaha

8. Penanggungjawab Keuangan

R. Manajer&Staf Keuangan

Area manajerial

9. Penanggungjawab Operasional Gedung

R. Manajer&Staf Operasional

Area manajerial

10. Pengawasan R.

Komputer&Server

Area manajerial

E. Servis

1. Memarkir kendaraan

Area Parkir

Luar dan dalam bangunan

2. Metabolisme Toilet

Area servis

3. Makan-Minum

Cafetaria

Dekat inner court

4. Ibadah Musholla Area servis

5. Perletakan Mesin

R. Mesin

Dekat Area Shaft

6. Security

R. Penjaga

Area Basement

7. Menyimpan alat kebersihan

Janitor Dekat Area Shaft

8. Penyimpanan alat dan bahan

Gudang Dekat Shaft

9. Penghijauan

Roof Garden

Pada Latai Tertentu

B. Pelaku Kegiatan

Dari uraian penjabaran kegiatan tersebut, didapatkan jenis-jenis pelaku kegiatan berdasarkan macam kegiatan yang dilakukan, yaitu:

Tabel IV.2. Daftar Analisis Kegiatan

• Produksi Animasi yaitu: • Sutradara & tim kreatif sutradara • Divisi artistik • Divisi suara • Divisi editing • Aktor pengisi suara • Pembantu umum

• Produksi Kartun, yaitu: • Penulis naskah • Illustrator • Kartunis • Asisten Kartunis • Pembantu umum

ii.

Kegiatan Kunjungan: • Kunjungan Klien yaitu: • Resepsionis • Klien • Manager • Asisten Manajer

• Kunjungan Wisatawan, yaitu: • Resepsionis • Petugas Tiket • Pemandu • Pengunjung • Petugas Souvenir

iii.

Kegiatan Pendidikan • Murid • Mentor

• Staf absensi

iv.

Manajerial • Executive Producer • Associate Producer • Producer • Supervisor • Public Relation • Staff Tata Usaha • Staff Administrasi • Staff Pembantu Umum

C. Pola Kegiatan

i.

Divisi Produksi Animasi dan Kartun

ii.

Pengunjung (Klien)

Servis

Parkir

Datang Absen Bekerja

Makan/ Minum

Datang Bertanya Mengobrol

Menunggu

Bagan IV.1. Pola Kegiatan Divisi Produksi

iii.

Pengunjung (Wisatawan)

iv.

Pendidikan (Murid)

Datang Membeli Tiket

Melihat ‐ Lihat

Parkir

Diskusi Nonton

bareng

Membeli Souvenir

Pulang

Servis: Metabolisme Makan/Minum

Ibadah

Bagan IV.2. Pola Kegiatan Kunjungan Klien

Bagan IV.3. Pola Kegiatan Kunjungan Wisatawan

v. Pendidikan (Mentor)

Servis: Metabolisme Makan/Minum Ibadah

Absen

Bekerja: • Memantau Kegiatan

Produksi

Bagan IV.4. Pola Kegiatan Pendidikan (Murid)

Bagan IV.5. Pola Kegiatan Pendidikan (Mentor)

D. Analisis Kebutuhan Ruang

Dasar pertimbangan: • Kriteria kegiatan yang ada • Jenis kegiatan yang terjadi • Pelaku kegiatan • Psikologis pengguna

Kegiatan

Pelaku Kegiatan

Kebutuhan Ruang

A. Produksi Produksi Animasi

1. Datang Seluruh staf Hall/Lobby

2. Absen

Seluruh staf

Ruang Staf Animasi

3. Meeting Ide

Staf utama

R. Rapat Internal Staf

4. Pencarian Ide

Staf Kreatif

R. Ide

5. Pembuatan Storyboard

Sutradara dan Tim

Kreatif

R. Naskah & Storyboard

6. Presentasi Storyboard Seluruh Staf Utama R. Rapat Internal Staf/R. Storyboard

7. Pembuatan Naskah

Penulis Naskah

R. Naskah & Storyboard

8. Permodelan Karakter

Divisi Artistik

R. Komputer

9. Pengisian Suara

Aktor

R. Dubbing

10. Pembuatan Musik Latar

Divisi Suara

R. Rekaman

11. Pembuatan Reel

Divisi Editing

R. Video Editing

12. Pengartikulasian Karakter

Divisi Artistik

R. Komputer

13. Background setting

Divisi Animasi

R. Komputer

Bagan IV.6. Pola Kegiatan Manajerial

Suara

15. Menganimasikan

Divisi Animasi

R. Komputer

16. Rendering

Divisi Editing

R. Komputer

17. Mencari referensi

Staf Animasi

Perpustakaan

18. Istirahat

Seluruh Staf

Area Santai

19. Metabolisme Seluruh Staf Toilet

20. Makan/Minum Seluruh Staf Cafetaria

21. Ibadah Seluruh Staf Musholla

22. Mengambil Kendarann

Seluruh Staf

Parkir

Produksi Kartun (Komik)

1. Datang Seluruh Staf Hall/Lobby

2. Absen

Seluruh Staf

R. Staf Kartun

3. Menyimpan Barang

Seluruh Staf

R. Loker

4. Meeting Ide Seluruh Staf Utama R. Rapat Internal Staf

5. Pencarian Ide

Staf Kreatif

R. Ide

6. Pembuatan Naskah

Penulis Naskah

R. Naskah

7. Pembuatan Ilustrasi

Ilustrator/Kartunis R. Gambar

8. Penentuan Panel Gambar

Ilustrator

R. Gambar

9. Menggambarkan cerita

Kartunis

R. Gambar

10. Pemberian Finishing (shading, Tekstur, warna)—manual

Asisten Kartunis

R. Gambar

11. Finishing Komputerisasi

Asisten Kartunis

R. Gambar Komputer

12. Fotokopi dan Cetak

Staf Pembantu

Umum

R. Fotokopi

13. Istirahat

Seluruh Staf

Area Santai

14. Metabolisme Seluruh Staf Toilet

15. Makan/Minum Seluruh Staf Cafetaria

16. Ibadah Seluruh Staf Musholla

17. Mengambil Kendaraan

Seluruh Staf

Parkir

B. Kunjungan Kunjungan Klien

1. Penerimaan Tamu

Resepsionis

Front Desk

2. Menunggu - R. Tamu

3. Diskusi & Meeting

Manager (Produser)

& Klien

R. Rapat Eksternal Staf

4. Metabolisme Klien Toilet

5. Makan/Minum Klien Cafetaria

6. Ibadah Klien Musholla

7. Mengambil Kendaraan

Klien

Parkir

Kunjungan Wisatawan

1. Penerimaan Resepsionis Front Desk

2. Melihat-lihat Wisatawan &

Pemandu

Gallery & Area Pameran

Pemandu

4. Membeli Souvenir

Wisatawan &

Karyawan

Area Souvenir

5. Diskusi Bersama

Wisatwan & Staf

Animasi/Kartun

Hall

6. Bazaar, Lomba Gambar, Pameran

Wisatawan & Staf Hall

7. Menjelajah

Wisatawan

Area Virtual Tour

8. Metabolisme Seluruh wisatawan Toilet

9. Membeli makan/minum

Seluruh wisatawan Cafetaria

10. Ibadah Seluruh wisatawan Musholla

11. Mengambil Kendaraan Seluruh wisatawan Tempat Parkir

C. Pendidikan Murid

1. Datang Seluruh Murid Hall/Lobby

2. Informasi

Seluruh Murid

R. Informasi

3. Membaca Seluruh Murid Perpustakaan

4. Bertanya (murid baru)

Seluruh Murid Baru Resepsionis

5. Mendaftar (murid baru) Seluruh Murid Baru R. Administrasi/R.

Arsipan

6. Membayar Iuran Bulanan

Seluruh Murid

R. Administrasi

7. Belajar Gambar Manual

Seluruh Murid &

Mentor

R. Kelas Sketsa

8. Belajar Gambar Komputer

Seluruh Murid &

Mentor

R. Kelas Komputer

9. Diskusi dan Workshop

Seluruh Murid & Mentor & Mentor

Tamu

Hall Utama Semi Permanen

10. Rehat

Seluruh Murid

Area Santai

11. Metabolime Seluruh Murid Toilet

12. Makan/Minum Seluruh Murid Cafetaria

13. Mengambil Kendaraan

Seluruh Murid

Parkir

Mentor

1. Datang Seluruh Mentor Hall/Lobby

2. Absen

Seluruh Mentor

R. Mentor

3. Persiapan Mengajar

Seluruh Mentor R. Mentor

4. Mengajar

Seluruh Mentor &

Murid

R. Kelas (Sketsa & Komputer)

5. Diskusi & Workshop

Seluruh Mentor &

Murid

R. Diskusi

6. Rehat Seluruh Mentor Area Santai

7. Metabolisme Seluruh Mentor Toilet

8. Makan/Minum Seluruh Mentor Cafetaria

9. Ibadah Seluruh Mentor Musholla

D. Manajerial

1. Datang Seluruh Staf

Manajerial

Hall/Lobby

2. Absen Seluruh Staf

Manajerial

R. Absensi

3. Menyimpang Barang

Seluruh Staf

Manajerial

R. Loker

4. Memasuki Ruangan • Penanggungjawab proposal dan penggalangan dana produksi

• Memantau jalannya produksi • Memimpin seluruh tim produksi

• Pengawasan alat • Pengiklanan & Promosi • Mengurusi Pendaftaran

• Pembayaran(pendidikan) • Pemeliharaan Gedung

• Penanggungjawab Keuangan • Penanggungjawab Operasional Gedung • Penanggungjawab Gedung

Seluruh Staf

Manajerial

• R. Executive Producer

• R. Associate Producer

• R. Producer

• R. Supervisor • R. Public Relation • R. Administrasi &

Arsipan • R. Administrasi • R. Pembantu

Umum • R. Staf Keuangan

• R. Operasional

• R. Komputer & Server

5. Rehat Seluruh Staf

Manajerial

Area Santai

6. Metabolisme Seluruh Staf

Manajerial

Toilet

7. Makan/Minum Seluruh Staf

Manajerial

Cafetaria

8. Ibadah Seluruh Staf

Manajerial

Musholla

9. Mengambil Kendaraan

Seluruh Staf

Manajerial

Area Parkir

Tabel IV.3. Daftar Analisis Kebutuhan

Ruang

• Dasar Pertimbangan:

• Jenis/Karakter kegiatan yang diwadahi • Perkiraan besaran dan jumlah perabot • Perkiraan jumlah staf

• Flow/Sirkulasi: 10%

: untuk flow minimum

: untuk flow gerak

: untuk flow kenyamanan fisik

: untuk flow kenyamanan psikis

: untuk flow kegiatan yang spesifik

: untuk flow kegiatan servis

70-100% : untuk flow terhadap keterkaitan dengan banyak kegiatan • Perhitungan besaran ruang berdasarkan standard dan studi literature

sebagai berikut: • Ernst Neufert, Architect Data (AD) • Time Server Standard For Building Types (TSS) • Studi Ruang • Asumsi

Adapun besaran ruang dalam Bangunan ‘Animatoon Space’ ini ialah: i.

Ruang kerja/orang

Perabot Luasan

Meja Kerja 1,2m x 0,8 m

0.96 m 2

Kursi Kerja 0,6 m x 0,5 m

Luas Total

Ruang kerja dengan meja gambar/orang

Tabel IV.4. Asumsi Ruang Kerja/Orang

Meja Gambar 1,2 m x 0,85 m

1,02 m 2

Filing Cabinet 0,5 m x 0,5 m

0.25 m 2

Kursi Kerja 0,6 m x 0,5 m

Luas Total

Ruang kerja dengan Komputer

Perabot Luasan

Meja Kerja 0,6 m x 0,8 m

0,48 m 2

Kursi Kerja 0,6 m x 0,6 m

0,30 m 2

Filing Cabinet 0,5 m x 0,5 m

Luas Total

1,854 m 2

= 1,9 m 2

Namun, pada dasarnya besaran ruang ini tidak terlalu dibutuhkan pada peruangan yang dipergunakan untuk memaksimalkan potensi produksi kreativitas user.

i.

Kelompok Ruang Penerimaan

Kapasitas Besaran (m 2 )

1. Area Parkir

(Mobil) 2,23 m x 5 m (AD)

x 30% (flow)

0,8 m x 2 m (AD) x 70% (flow)

2. Hall Utama

1,5 m 2 /org (AD)

420 orang

3. Resepsionis (Front Desk)

1,2 m 2 /org (AD)

3 orang penerima,

6 orang tamu

Total 1490, 15

Tabel IV.5. Asumsi Ruang Kerja dg Meja

Gambar/Orang

Tabel IV.6. Asumsi Ruang Kerja dengan

Komputer

Tabel IV.7.

ii.

Kelompok Ruang Produksi Animasi

Kapasitas Besaran (m 2 )

1. Hall Utama Div Animasi

1,5 m 2 /org (AD)

125 orang

2. R. Rapat

4. R. Pembuatan Naskah & Storyboard

- 50 orang 200

5. R. Dubbing & Rekaman

- 10 orang (pengarah & actor)

20 orang pemusik

10. R. Video Editing

20 orang+ peralatan+area istirahat

R. Komputer R. Pengartikulasian R. Setting Background R. Penganimasian R. Rendering

- 18 orang 72 - 18 orang 72 - 18 orang 72 - 18 orang 72

11. Area Rehat

40 orang

12. Hall of Fame (R. Koleksi Karya)

- 1000 karya 250

13. Perpustakaan Animasi

Kelompok Ruang Divisi Kartun (Komik)

Kapasitas Besaran

Tabel IV.8. Kelompok Ruang Produksi

Animasi

1 Hall Utama Div Kartun 1,5 m 2 /org (AD)

125 orang 187,5

2. R. Locker

27 m 2 /ruang (A)

125 locker 36

3. R. Rapat Internal Staf

5. R. Naskah

40 orang

6. R. Gambar Utama: R. Ilustrasi R. Editing Panel R. Gambar

- 18 orang 72 - 18 orang 72 - 18 orang 72

R. Finishing: Finishing Manual Finishing Komputer

- 18 orang 72 - 18 orang 140

7. R. Fotocopy&Fax

20 orang

8. Area Rehat

40 orang

9. R. Hall of Fame (R. Koleksi Karya)

Kelompok Ruang Kunjungan

Kapasitas Besaran (m 2 )

1. R. Tamu

10 orang

2. R. Rapat Eksternal Staf

Kapasitas Besaran (m 2 )

Tabel IV.9. Tabel Kelompok Ruang

Divisi Kartun

2. Area Pameran

120 orang 320

3. Area Souvenir

2 m 2 /orang (AD)

36 orang

4. R. Mini Home Theatre 2 m 2 /orang (AD) 140 orang 280

5. Hall

2 m 2 /orang (AD) 160 orang 320

Total 1212

v. Kelompok Ruang Pendidikan No.

Ruang

Standard

Kapasitas Besaran (m 2 )

1. Hall 1,5 m 2 /orang (AD) 125 orang 187,5

2. Area Informasi

2 m 2 /orang (AD)

30 orang

3. R. Mentor

20 orang

4. R. Kelas:: R. Kelas Gambar

54 m 2 /ruang 2 kelas 108 R. Kelas Komputer

54 m 2 /ruang 2 kelas 108

5. R. Diskusi

2 m 2 /orang 36 orang 72

6. R. Rapat Mentor

20 orang

7. R. Seminar 2m 2 /orang (AD) 140 orang 280

8. R. Administrasi

Kelompok Ruang Manajerial

Kapasitas Besaran

Tabel IV.10. Tabel Kelompok Ruang

Kunjungan

Tabel IV.11. Tabel Kelompok Ruang

Pendidikan

1. Hall

1,5 m 2 /orang

(AD)

125 orang 187,5

2. R. Rapat Manajemen

2m 2 /orang (AD)

36 orang

3. R. Rapat Seluruh Divisi 2m 2 /orang (AD)

36 orang

4. R. Executive Producer

1 orang + R. Penerimaan Tamu

5. R. Associate Producer

1 orang + R. Penerimaan Tamu

6. R. Producer

1 orang + R. Penerimaan Tamu

7. R. Supervisor

1 orang + R. Penerimaan Tamu

8. R. Public Relation

1 orang + R. Penerimaan Tamu

9. R. Administrasi + Arsip

50 orang

10. R. Copy & Fax

10 orang

11. R. Manajer Keuangan

1 orang + R. Penerimaan Tamu

12. R. Staff Keuangan

6 orang

13. R. Manajer Operasional

1 orang + R. Penerimaan Tamu

14. R. Staff Operasional

6 orang

15. R. Komputer+Server

10 orang

16. Cafetaria

70 orang 140

Total 1386 Total 1386

Besaran (m 2 )

1. Toilet

1,5 m 2 /KM/WC 1,5 m 2 /wastafel

56 bilik(pa-pi)

Tempat sholat:

0,875 m 2 /orang

Tempat Wudhu:

0,8 m 2 /orang

56 orang/lantai (7 lantai)

3. Gudang Janitor

12 m 2 (5 lantai)

5. Area Rehat

2 m 2 /orang 180 orang (4

lantai)

6. R. Virtual Tour 3m 2 /orang 24 orang 72

7. R. Mesin (Genset, Trafo, Chiller, Pompa) R. Tanki Air

100 m 2

72 m 2 /lantai 100 m 2

8. Area Futsal

144 m 2

9. Area Basket

144 m 2

Total 1953,08

Rekapitulasi kebutuhan ruang:

a. Kelompok Ruang Penerimaan

= 1490,15 m 2

b. Kelompok Ruang Produksi Animasi

= 2020,5m 2

c. Kelompok Ruang Produksi Kartun

= 1639,5 m 2

d. Kelompok Ruang Kunjungan

= 1620 m 2

e. Kelompok Ruang Pendidikan

= 1578 m 2

Tabel IV.12. Kelompok Ruang Manajerial

Tabel IV.13. Kelompok Ruang Servis Tabel IV.13. Kelompok Ruang Servis

= 1953, 08 m 2

Total Luas Ruang

= 11. 687, 23m 2 = 11.688 m 2

F. Analisis Pola Hubungan Ruang dan Organisasi Ruang

a. Pola Hubungan Ruang Makro

b. Organisasi Ruang Makro

c. Pola Hubungan Ruang Mikro

1) Pola Hubungan Ruang Penerimaan

1. Kel. Rg. Penerimaan

2. Kel. Rg. Prdks Animasi

3. Kel. Rg. Prdks Kartun

4. Kel. Rg. Kunjungan

5. Kel. Rg. Pendidikan

6. Kel. Rg. Manajerial

7. Kel. Rg Servis

Tabel IV.14. Pola Hubungan Ruang Makro

Bagan IV.7. Organisasi Ruang Makro

Organisasi Ruang Penerimaan

2) Pola Hubungan Ruang Produksi Animasi

Tabel IV.15. Pola Hubungan Ruang Penerimaan

Bagan IV.8. Organisasi Ruang Penerimaan

Organisasi Ruang Produksi Animasi

3) Pola Hubungan Ruang Produksi Kartun (Komik)

Tabel IV.16. Pola Hubungan Ruang Produksi

Animasi

Bagan IV.9. Organisasi Ruang Produksi Animasi

Organisasi Ruang Produksi Kartun (Komik)

4) Pola Hubungan Ruang Kunjungan

Organisasi Ruang Kunjungan

1. Ruang Tamu

2. Rg Rapat Ekst Staf

3. R. Ticketing

4. Gallery

5. Mini Museum

8. Hall

9. Ruang Workshop

6. Stand Souvenir

7. Ruang Nonton Bareng

Tabel IV.17.

Pola Hubungan Ruang Produksi Kartun (Komik)

Bagan IV.10.

Organisasi Ruang Produksi Kartun (Komik)

Tabel IV.18. Pola Hubungan Ruang Kunjungan

5) Pola Hubungan Ruang Pendidikan

Organisasi Ruang Pendidikan

1. Hall

2. R. Absen + Info (Murid)

3. R. Locker Murid

4. R. Kelas Sketsa

5. R. Kelas Komp

6. R. Seminar

7. R. Mentor

8. R. Locker Mentor

9. R. Absen + Info (Mentor)

10. R. Rapat Mentor

Bagan IV.11. Organisasi Ruang Kunjungan

Tabel IV.19. Pola Hubungan Ruang Pendidikan

6) Pola Hubungan Ruang Manajerial

Organisasi Ruang Manajerial

1. Hall

2. R. Rapat Manajerial

3. R. Rapat Divisi 4. R. Executive Producer

5. R. Associate Producer

6. R. Producer

7. R. Supervisor

8. R. Public Relation

9. R. Admin & Arsip

10. R. Pembantu Umum

Bagan IV.12. Organisasi Ruang Pendidikan

Tabel IV.20. Pola Hubungan Ruang Manajerial

7) Pola Hubungan Ruang Servis

Organisasi Ruang Servis

1. Toilet

2. Musholla

3. Gudang Alat & Bahan

4. Gudang Janitor

5. Cafetaria

8. R. Video Game

9. Inner Court

6. Area Santai

7. R. Televisi

Bagan IV.13. Organisasi Ruang Manajerial

Tabel IV.21. Pola Hubungan Ruang Servis

G. Analisi Pendekatan Masa Bangunan

Bangunan yang merupakan sebuah animatoon-space merupakan wadah penampung kegiatan pembuatan kartun dan animasi. Oleh sebab itu, desain wujud (tampilan) bangunan dibuat seoptimal mungkin mendukung kegiatan yang diwadahi di dalamnya.

Alternatif wujud masa bangunan yang dianggap memenuhi kriteria ‘gerak’ sesuai dengan konsep esensi kartun dan animasi antara lain:

1. Bentukan masa zigzag Kelebihan:

a. Bentuk sangat dinamis

b. Mendukung konsep ‘gerak’ bangunan

c. Sangat fleksibel sehingga memudahkan untuk pengembangan desain Kekurangan:

a. Bila kurang cermat, bentuk masa dapat mengurangi efektivitas penggunaan lahan

b. Bentuk zigzag terkadang memiliki sudut yang tajam

c. Bila dihubungkan dengan konsep motif batik, kurang memenuhi syarat.

Bagan IV.14. Organisasi Ruang Servis

Kelebihan:

a. Bentuk dinamis

b. Mendukung konsep ‘gerak’ bangunan

c. Fleksibilitas tinggi

d. Tidak ada bentukan sudut Kekurangan:

a. Bila kurang cermat, bentuk bangunan terkesanterlalu besar

b. Bila hanya satu bentuk lengkung saja, akan terkesan monoton

3. Bentukan masa tunggal, bentuk variatif, dan alur

menyesuaikan site Kelebihan:

a. Sangat Fleksibel

b. Efektivitas dalam penggunaan lahan

c. Tatanan masa dapat menyesuaikan konsep bangunan (tidak hanya bentuk bangunannya saja)

Kekurangan: Dipergunakan untuk bangunan bermasa jamak dengan

kompleksitas jenis peruangan yang cukup tinggi

Berdasarkan analisis tersebut, diambil bentukan masa bangunan tunggal variatif dengan alur menyesuaikan site yang diharapkan dapat:

a. Memungkan desain bangunan dengan fleksibilitas tinggi

b. Bentukan sangat fleksibel menyesuaikan luasan dan bentukan site

c. Dapat mendominasi lusasan site tanpa mempergunakannya secara besar-besaran c. Dapat mendominasi lusasan site tanpa mempergunakannya secara besar-besaran

Untuk tampilan fasade-nya, masa bangunan ini kemudian akan dikemas dengan konsep ekspresionisme yang memiliki ciri khas:

a. Bermassa monumental

b. Dinamis (sesuai dengan kriteria irrasional dan anthropomorphic sympathy)

c. Utopis (impian bangunan masa depan di Kota Solo di masa depan)

d. Romantik (mudah dijadikan pengingat)

H. Analisis Material Bangunan

Sebagai pemanis desain, maka konsep tampilan bangunan juga perlu diperhatikan. Konsep tampilan bangunan yang terkonsep, diharapkan dapat memperjelas fungsi penampung kegiatan di dalamnya sekaligus sebagai wajah bangunan yang dibuat terkesan tidak kaku dan asing bagi masyarakat sekitar. Konsep tersebut dapat diterapkan antara lain dengan alternatif penggunaan material:

1. Kaca Kelebihan:

a. Terkesan ringan

b. Transparan yang dapat diartikan ramah dan terbuka

c. Lebih modern

Gambar IV.17.

Perubahan Bentuk pada Lay Out Masa Site

a. Memerlukan perawatan yang lebih banyak dari material lain apabila dihubungkan dengan penampilan bangunan

b. Tidak dapat digunakan sebagai tumpuan utama bangunan

2. Kayu Kelebihan:

a. Elemen yang menyiratkan kehangatan

b. Terkesan elegan tetapi tidak asing

c. Elemen yang natural dan membumi

Kekurangan:

a. Membutuhkan perawatan khusus

b. Apabila menghendaki bentukan yang rumit, lebih susah untuk direalisasikan

3. Beton Kelebihan:

a. Kuat dan tahan beban tekan

b. Dapat dijadikan struktur penyangga

Kekurangan:

a. Apabila menghendaki konsep alami, beton kurang tepat

b. Apabila masa bangunan besar, beton akan menambah kesan ‘rakasasa’ pada bangunan tersebut

c. Berat apabila digunakan untuk masa dengan bentang yang sangat besar

4. Baja Kelebihan:

a. Fleskibel

b. Kuat menahan beban tarik

Kekurangan:

a. Rawan terhadap api

b. Mahal

Berdasarkan analisis tersebut, maka digunakan elemen kombinasi kaca, kayu, baja dan beton sebagai material, dengan alasan:

Beton dapat memperkuat struktur bangunan, Kayu sebagai pemanis interior dan pemberi kesan hangat, Kaca dapat menambah efek ‘ringan’ bangunan sehingga terkesan ramah dan bersih, dan Baja digunakan pada bagian penguat struktur penopang plat lantai bangunan, slab, dan atap bangunan.

I. Analisis Pendekatan Struktur

• Dasar pertimbangan:

• Penyesuaian dengan konstruksi yang akan diterapkan • Kekuatan yang dapat menunjang bangunan • Hubungan dengan tampilan bangunan • Faktor efektivitas dan efisiensi

• Analisis:

1. Struktur Utama (Super Structure)

Struktur Badan

Yang dapat mendukung bangunan ialah: Frame System , yang berupa rangkaian struktur yang terdiri

dari kolom, balok, serta dinding sebagai elemen pembatas.

Keunggulan dari frame system ialah: • Simpel dan fleksibel • Mudah dikombinasikan dengan struktur lain • Mudah diterapkan dalam semua jenis bahan konstruksi

bangunan bangunan

Struktur Atap

Jenis-jenis struktur atap yaitu:

1. struktur baja Kelebihan: • Memiliki bentang lebar, sehingga tidak

memerlukan banyak kolom untuk menyangga atap.

• Ringan • Fleksibel • Tahan terhadap beban tarik Kekurangan: • Lebih sensitive terhadap faktor panas • Harga relatif mahal

2. atap dak Kelebihan:

• Kuat menahan beban berat • Tahan terhadap beban tekan • Sederhana Kekurangan: • Berat • Dibutuhkan kolom di lantai top floor untuk

menahan beban beton • Bila terjadi kebocoran, lebih susah untuk

dideteksi asal kebocoran

3. struktur kayu Kelebihan: 3. struktur kayu Kelebihan:

Berdasarkan jenis-jenis atap tersebut, digunakan struktur atap rangka baja dan dak. Rangka baja dapat menaungi bentang lebar, ringan, dan fleksibel yang sesuai dengan desain sebuah bangunan ekspresionis yang membutuhkan bentukan yang fleksibel. Selain itu, direncanakan, pada bagian atap bangunan akan diberi sistem sel surya agar dapat menghasilkan energi listrik sendiri dan menghemat dana yang terpakai.

Atap dak memungkinkan pemaksimalan peruangan pada area roof floor.

2. Pondasi (Sub Structure)

Beberapa struktur pondasi yang dapat diterapkan pada bangunan bertingkat ialah:

Pondasi Sumuran; digunakan untuk bangunan berlantai dua hingga empat

Pondasi Footplate; juga dapat diterapkan untuk bangunan berlantai dua hingga empat

Pondasi Footplate-Tiang Pancang; digunakan untuk bangunan tinggi dengan kebutuhan kekuatan tanam yang

besar

Pondasi Bor Pail; digunakan untuk bangunan tingkat tinggi dengan kebutuhan kekuatan yang besar Pondasi Bor Pail; digunakan untuk bangunan tingkat tinggi dengan kebutuhan kekuatan yang besar

Sesuai untuk penerapan pada bangunan berlantai banyak Baik untuk menahan beban yang besar, terlebih lagi beban

gempa

Merupakan perpaduan sistem struktur yang tepat dengan struktur rangka

J. Analisis Sistem Utilitas Bangunan

1. Analisis Sistem Plumbing

a. Jaringan Air Bersih Dasar pertimbangan: • Kebutuhan akan air bersih • Kemudahan sistem operasi dan perawatan • Hemat biaya • Didapat dari sumber; PDAM/PAM

Analisa: • Up Feed Distribution:

Kelebihan: • Distribusi air melimpah • Tekanan air yang sama untuk tiap lantai

Kekurangan:

• Jika terjadi kerusakan pada pompa, distribusi air terhenti • Down Feed Distribution Kelebihan: • Hemat; pompa tidak bekerja terus menerus • Jika terjadi kerusakan pada pompa, distribusi air masih

berjalan hingga persediaan di tangki habis Kekurangan: • Tekanan air pada tiap lantai tidak sama

Sumber: Bahan Mata Kuliah Utilitas, Ir. Hari Yuliarso,MT

Hasil: Dari dua sistem distribusi air di atas, dipilih distribusi dengan

sistem down feed untuk berbagai macam kebutuhan air bersih di dalam bangunan seperti:

- Air minum - Kebutuhan lavatory - Sitem pemadaman api (kebakaran) - Servis; Penyiraman tanaman

b. Jaringan Air Kotor Dasar pertimbangan: - Pembuangan air kotor tidak mengganggu kesehatan,

lingkungan, dan mengganggu penciuman serta visual - Memelihara sumber air tanah Analisis: lingkungan, dan mengganggu penciuman serta visual - Memelihara sumber air tanah Analisis:

wastafel, dengan jenis kotoran padat maupun cair, serta berupa lemak

- Air bekas penyiraman tanaman yang berada di dalam

bangunan (inner court) - Air hujan yang berasal dari atap, sehingga harus dibuang ke

bawah. Air kotor tersebut harus dialirkan melalui shaft (pipa) menerus yang dapat meneruskan air buangan untuk mencapai bak kontrol yang kemudian dibuang menuju ke roil kota Hasil: - Air kotor bekas wastafel dan toilet dibuang melalui shaft,

kemudian dialirkan ke bak kontrol melalui penyaring lemak ataupun langsung menuju septic tank (kotoran padat)

- Air bekas penyiraman tanaman dan air hujan dialirkan

langsung ke bak kontrol, menuju ke riol kota

2. Analisis Sistem Jaringan Listrik Dasar pertimbangan:

• Pemenuhan seluruh kebutuhan listrik (penerangan, AC,

komputer, dll) di dalam bangunan • Kelancaran distribusi dari sumbernya • Efektivitas dan efisiensi sumber listrik terhadap bangunan

Analisis: Macam sumber listrik pada bangunan:

PLN Kelebihan: Daya listrik besar Biaya murah Perawatan dan operasional mudah dan murah

Terkadang terjadi pemadaman mendadak Voltage tidak stabil

Generator Set (Genset) Kelebihan: Dapat digunakan kapan saja Tegangan yang dikeluarkan dapat diatur

Kekurangan: Biaya pengadaan dan perawatan cukup besar

Hasil: Dari analisis sumber di atas, diambil keluaran bahwa kedua sumber tersebut dapat digunakan bersamaan dan saling melengkapi. Listrik dari PLN dan genset dihubungkan dengan sebuah automatic transfer dengan sistem ATS, yaitu suatu alat transfer yang secara otomatis akan menjalankan genset apabila aliran listrik dari PLN padam.

3. Analisis Persyaratan Ruang

i. Penghawaan Dasar pertimbangan: Kenyamanan udara dalam ruang Kebutuhan AC yang disesuaikan dengan ruang Respon iklim dan lingkungan Keefektivan dan keefisienan penggunaan

Analisis: Terdapat beberapa jenis penghawaan

Jenis (+) (-) A.l.a.m.i. . .

Jendela dan bukaan

Hemat listrik

Tidak dapat diatur dg presisi

Lebih sehat bagi paru-paru dan

Debu juga ikut masuk

Gambar IV.

Sumber: Bahan Mata Kuliah Utilitas, Ir. Hari Yuliarso, MT

Ramah lingkungan

Noise dari luar ikut masuk

B.u.a.t.a.n. . .

AC Central

Scope pelayanannya besar

Apabila kalor besar, kapasitas AHU juga harus besar

Udara segar terdistribusi secara meratake beberapa zone dan dapat dikontrol

Jika pusat mati, keseluruhan area penghawaan akan terkena

AC Split

Kondisi penghawaan tiap ruang tidak saling terkait

Scope pelayanan kecil

Exhaust Fan

Membantu pembuangan dan pergantian udara kotor

Biasa digunakan pada area servis, beban kalor besar

Hasil: Berdasarkan data dan analisa penghawaan tersebut, digunakan penghawaan dengan sistem:

Penghawaan alami; sebagai sistem penghawaan yang ramah lingkungan dan hemat. Digunakan pada bagian ruangan yang tidak memerlukan kekedapan suara yang tinggi (misalkan: area santai)

AC Central; sebagai sistem penghawaan yang mudah diatur Exhaust Fan; dipergunakan pada area servis; toilet, dapur,

parker basement.

ii. Pencahayaan Dasar pertimbangan:

Tabel IV.22. Jenis-Jenis Penghawaan

normal Kebutuhan penerangan untuk ruangan tertutup Kebutuhan penerangan untuk penambah estetika

Analisis:

Macam Pencahayaan

Sumber (+) (-)

A.l.a.m.i.

Matahari; melalui jendela,

skylight ,

ventilasi

Hemat biaya Diperlukan oleh

vegetasi di dalam bangunan

Menimbulkan masalah panas dan silau

B.u.a.t.a.n.

Berbagai jenis lampu; wall, ceiling, spot light, dsb

Penunjang aktivitas malam hari

Pemberi karakter & suasana

Menunjang estetika bangunan

Biaya pengadaan tinggi

Biaya perawatan cukup tinggi

Sumber: Bahan Mata Kuliah Fisika Bangunan

Hasil: Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka pencahayaan yang akan diterapkan ialah: - Pencahayaan alami; dengan penggunaan bukaan-bukaan

yang berupa ventilasi pada area dimana dipergunakan sebagai area santai, luas (hall), terdapat vegetasi. Untuk mengurangi panas dan glare, dipergunakan desain yang mampu mengurangi panas dan glare, missal menggunakan clerestosis atau menerapkan desain dengan menggunakan secondary skin .

- Pencahayaan buatan; dengan penggunaan lampu penerangan biasa, pada ruangan-ruangn yang dipergunakan untuk fungsi-fungsi umum. Penggunaan spot light pada area

Tabel IV.23. Jenis-Jenis Pencahayaan

sebagai pemberi karakter ruangan dan bangunan.

4. Analisis Terhadap Bahaya Kebakaran Dasar pertimbangan: Keselamatan pengguna bangunan Kecepatan evakuasi bangunan Kemudahan penggunaan alat pemadam kebakaran Pemilihan alat pemadam kebakaran yang efektif

Analisis: Peralatan pemadam kebakaran dapat dibedakan menjadi:

Sistem deteksi awal (fire-alarm system)

Sistem ini memberikan alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam. Cara kerjanya dapat secara otomatis atau semi otomatis. Terdiri atas detector asap (smoke detector ) dan detector panas (heat detector)

Sistem Semi Otomatis

Sistem Otomatis

Sumber: Utilitas Bangunan, Ir. Hartono Poerbo, MT

Smoke detector memiliki kepekaan yang tinggi dalam mendeteksi asap dalam suatu ruangan. Angka 4% asap/m 2 dalam sebuah ruang akan secara otomatis membunyikan alarm.

Api Detector

oleh manusia

Sistem Start

Pemadam Aktif

Api Detector

Panel

Alarm

Sistem Start

Pemadam Aktif

Bagan IV.15. Sistem Pemadam Kebakaran Bagan IV.15. Sistem Pemadam Kebakaran

ruang 60 0 . Sistem pemadam kebakaran: - Fire Extinguisher

Berupa tabung pemadam kebakaran yang berisi gas CO2, yang diletakkan ditempat-tempat strategis dan mudah dilihat

- Hydrant

Berupa kran air danselang panjang yang fleksibel dan diletakkan di dekat alarm kebakaran

- Sprinkler Otomatis

Merupakan alat pemadam kebakaran yang berupa penyemprot, yang memancarkan air secara pengabutan dan bekerja secara otomatis apabila terjadi suatu tanda kebakaran. Memiliki jarak jangkauan + 4,6 m.

- Dry Chemical

Memiliki jarak jangkauan pemadaman + 9 m dan dipasang di langit-langit ruangan. Bekerja secara otomatis dengan menyemprotkan bahan dry chemical apabila suhu ruangan

mencapai 72 0 .

Sistem Keamanan Bangunan: Merupakan rangkaian sistem evakuasi bangunan yang terdiri dari: - Tangga darurat menuju ke luar bangunan - Penggunaan bahan yang tidak mudah terbakar - Perawatan alat pemadam kebakaran secara teratur - Perletakan pada setiap lantai denah bangunan, letak alat

pemadam kebakaran, tangga darurat, dan entrance. - Tanda kebakaran secara visual untuk pengunjung yang

menderita kelainan pendengaran

Hasil: Berdasarkan data dan analisa, maka dipergunakan: - Sistem penanda kebakaran otomatis - Sitem pemadam kebakaran; fire extinguisher, sprinkle,

hydrant - Sistem keamanan bangunan yang lengkap; tangga darurat

dan tanda bahaya (gambar)

5. Analisa Penangkal Petir Dasar pertimbangan: - Kamanan bangunan secara teknis tanpa mengabaikan

penampilan bangunan - Ketahanan mekanis dan juga terhadap korosi - Bentuk dan ukuran banguann yang dilindungi - Ekonomis - Kemudahan pengadaan dan perawatan

Analisa: Penangkal petir yang biasa digunakan ialah sistem Faraday, yang berupa tongkat sepanjang 50 cm dipasang di atas atap dan diisolasi agar tidak mengalirkan listrik ke dalam bangunan. Listrik yang ditangkap tongkat dimasukkan ke dalam tanah sedalam 2- 6m. Hasil: Difungsikannya penangkal petir yang dipasang diatap tertinggi agar dapat menangkap aliran listrik yang berasal dari petir untuk diteruskan ke tanah tanpa merusak penampilan fisik bangunan.

6. Analisa Telekomunikasi dan Tata Suara Dasar pertimbangan:

- Tata suara yang menunjang aktivitas di dalam bangunan - Kemudahan perawatan dan operasional Analisis:

Sistem Telekomunikasi

Sistem Tata Suara Terdiri atas:

- Sistem telekomunikasi internal yang berupa intercom untuk menghubungkan komunikasi antar ruang tertentu dalam bangunan

- Sistem telekomunikasi dari TELKOM yang dapat digunakan untuk panggilan ke luar bangunan

- Berupa pengeras suara yang berfungsi untuk menyuarakan informasi kepada pengunjung bangunan

Hasil: - Menggunakan sistem telekomunikasi yang dapat digunakan

sebagai intercom dan sebagai komunikasi dengan pihak lain di luar bangunan

- Menggunakan sistem tata suara diperuntukkan menginformasikan seseuatu kepada khalayak ramai yang sedang mengunjungi bangunan sehingga informasi dapat tersiar dengan cepat dan merata.

7. Analisis Sistem Transportasi Vertikal Dasar pertimbangan: - Kemudahan, keamanana, kenyamanan bangunan - Efisiensi waktu dan tenaga Analisis:

Jenis Kelebihan Kekurangan Eskalator - Dapat memindahkan banyak

pengguna dalam sekali jalan - Mudah digunakan

- Tidak dapat diakses untuk pengguna kursi roda

Tabel IV.24.

Analisis Sistem Komunikasi dan Tata Suara

tunggu - Dapat digunakan untuk bangunan bertingkat rendah sebagai penghubung antar lantai

Elevator

- Dapat digunakan untuk penyandang cacat fisik - Dapat digunakan sebagai penambah estetika interior

- Biaya pengadaan dan perawatan tinggi

Tangga - Murah

- Sebagai akses alternatif apabila listrik padam/escalator dan elevator rusak

- Tidak cocok digunakan pada bangunan bertingkat tinggi sebagai akses utama

Ramp -Dapat memindahkan banyak

pengguna dalam sekali jalan - Mudah digunakan oleh pengguna kursi roda - Tidak membutuhkan waktu tunggu - Dapat digunakan untuk bangunan bertingkat rendah sebagai penghubung antar lantai