GAMBARAN UMUM KOTA SOLO

III.1. GAMBARAN UMUM KOTA SOLO

III.1.1. Geografis-Astronomis

Kota Solo yang juga sangat dikenal sebagai Kota Surakarta, merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air laut. Dengan Luas sekitar 44 Km2, Kota Solo terletak diantara 110 45` 15 ″ – 110 45` 35″ Bujur Timur dan 70` 36″ – 70`

56 ″ Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai besar yaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe.

Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda yang tinggi sebagai akibat aktivitas vulkanik kedua gunung api yang telah disebutkan di atas. Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah, menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri, seperti tembakau dan tebu. Namun demikian, sejak 20 tahun terakhir industri manufaktur dan pariwisata berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan perumahan penduduk.

Bengawan Solo pada jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas perdagangannya. Dari segi perdagangan, Kota Solo terkenal dengan industri batiknya dengan lokasi produksi di wilayah Laweyan dan Kauman.

Dari segi bisnis modern sekarang ini, muncul berbagai macam sentra perdagangan yang tercluster dan menyebar seperti daerah nonongan, coyudan, hingga spot-spot bisnis modern lainnya seperti mall yakni Toko Buku Gramedia, Solo Grandmall, Center Point, hingga Solo

Gambar III.1 Peta Kota Solo

sebagai area bisnis.

III.1.2. Batas Wilayah Batas wilayah Kota Solo dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Sebelah utara: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali

b. Sebelah timur: Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar

c. Sebelah barat: Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar

d. Sebelah selatan: Kabupaten Sukoharjo. Solo terbagi dalam lima wilayah Kecamatan yang meliputi 51 Kelurahan.

III.1.3. Keadaan Cuaca dan Iklim 1

Suhu udara Maksimum Kota Solo adalah 32,5 0 Celsius, sedang suhu udara minimum adalah 21,9 0 Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 0 . Solo beriklim tropis. Musim penghujan

dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya.

III.1.4. Kependudukan 2

Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2003 adalah 552.542 jiwa terdiri dari 270.721 laki-laki dan 281.821 wanita, tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Jumlah penduduk tahun 2003 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2000 yang sebesar 488.834 jiwa, berarti dalam 3 tahun mengalami kenaikan sebanyak 83.708 jiwa. Catatan dari tahun 1880 memberikan cacah penduduk 124.041 jiwa.

1 Web Resmi Surakarta: www.surakarta.go.id 2 Web Resmi Surakarta: www.surakarta.go.id 1 Web Resmi Surakarta: www.surakarta.go.id 2 Web Resmi Surakarta: www.surakarta.go.id

III.1.5. Visi & Misi Kota Solo Visi : Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada

potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga.

Misi: • Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen

masyarakat dalam semua bidang pembangunan, serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-nilai “Sala Kota Budaya”.

• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengusahaan dan pendaya gunaan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni, guna mewujudkan inovasi dan integrasi masyarakat madani yang berlandaskan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

• Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi daerah, sebagai pemacu tumbuhan dan berkembangnya ekonomi rakyat yang

berdaya saing tinggi, serta mendaya gunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang akrab lingkungan.

• Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya para penyelenggara pemerintahan.

III.1.6. Kondisi Kota Solo pada 2010 Terkait dengan Promosi dan Daya Dukung Pemerintah Kota

Kota Solo merupakan sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang memiliki sebutan Kota Budaya atau The Spirit of Java. Kota Solo Kota Solo merupakan sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang memiliki sebutan Kota Budaya atau The Spirit of Java. Kota Solo

Kota Solo memiliki jalan arteri penghubung antara Jogjakarta – Solo – Surabaya yakni Jl. Slamet Riyadi yang terletak di sepanjang tubuh Kota Solo. Walaupun menjamurnya industri life style mall di Solo, tetapi warga dan pemerintah Kota Solo tidak ingin melepaskan budaya mereka begitu saja. Terbukti dengan diadakannya berbagai macam festival (event) yang marak bertajuk tentang seni dan budaya local Solo, ataupun Indonesia yang sangat diminati dan dinikmati warga Solo hingga warga asing yang sengaja berkunjung ke Kota Solo.

a. Gencarnya Promosi Kota Solo (Daya Dukung Pemerintah) Beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali acara yang digelar dalam rangka mengenalkan Kota Solo kepada wisatawan domestik maupun manca dan juga masyarakat Solo itu sendiri. Tujuan dari promosi ini ialah selain mengenalkan Kota Solo dan budaya Kota Solo kepada masyarakat luas (internasional) juga diharapkan dapat menambah pemasukan kas kota. Adapun beberapa acara yang diselenggarakan ialah; SIEM (2007), Solo Batik Carnival (19-20 Februari 2010), Festival Kuliner (22-23 Mei 2010), Solo Batik Fashion (20-24 Juni 2010), APMCHUD (21-23 Juni 2010), SIEM 2 (7-11 Juli 2010), SIPA (16-18 Juli 2010), dan bahkan akan ada Gelar Seni Malam Tahun Baru (31 Desember 2010). Yang dirasa berbeda ialah, dengan banyaknya festival yang diselenggarakan ini membuat wisatawan mancanegara mau berlama-lama di Kota Solo meskipun sedang tidak ada festival yang diselenggarakan. Hal ini sudah merupakan prestasi tersendiri bagi suatu kota kecil di Jawa Tengah.

Walikota Jokowi, kota Solo telah memiliki wajah baru di beberapa spot area; misalkan pada daerah Jl. Adi Sucipto (daerah Manahan) yang sekarang ini memiliki penataan taman yang indah serta ditambahkannya fasilitas kota seperti televisi super besar yang berfungsi sebagai baliho digital. Penataan taman itu menerus hingga ke arah deretan SMK di sebelah barat Manahan. Kemudian penambahan fasilitas Kota Solo dalam bidang transportasi seperti Sepur Punakawan, BST (Batik Solo Trans) yang beroperasi layaknya bus umum tetapi dikemas dengan fasilitas yang lebih rapid an bersih, dan kereta dengan jalur monorel yang melintasi Solo, Bantul, dan Semarang, serta yang terbaru ialah akan dioperasikannya kembali bus tingkat dan dikemas dengan lebih modern di Area Solo. Selain itu, dalam hal lalu lintas yakni, diperbaiki dan ditambahnya fasilitas lampu lalu lintas (traffic light) yang pada beberapa tahun sebelumnya terlantar dan kurang mendapat perhatian walaupun memegang peranan yang cukup vital bagi kelancaran pengguna jalan.

Dengan adanya penambahan berbagai macam fasilitas kota terbaru serta perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan pemerintah Kota Solo, semakin membuktikan bahwa adanya peran yang cukup besar pemerintah terhadap keberlangsungan Kota Solo. Hal ini diharapkan pula pada pengembangan bangunan kartun dan animasi yang dapat menambah citra baik Kota Solo, terlebih lagi citra Indonesia di mata dunia.

Lalu, selain keunggulan dalam hal budaya, apalagi potensi Kota Solo yang dapat diangkat dan dijadikan sebagai nilai tambah di mata nasional maupun internasional?