Prosedur Penelitian 1. Penyiapan Bahan Tanaman
Bibit tanaman sukun yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari peangkar bibit tanaman sukun cv. Pati nutseri yang berada di daerah Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang. Bibit sukun ini merupakan hasil perbanyakan vegetatif stek akar. Bibit yang dibawa merupakan bibit yang telah diseleksi
sehingga memiliki umur yang seragam umur 3 bulan dan memiliki kesehatan serta keadaan fisik bibit yang sama baiknya.
2. Pembuatan Briket Pupuk
Proses awal pembuatan briket ialah pemasakan tepung kanji yang dijadikan sebagai perekat, kanji dimasukkan dalam panci kemudian ditambahkan
air dengan perbandingan 1 : 7, setelah terbentuk perekat, pupuk kandang dan kompos yang akan dijadikan briket diambil dan dicampur dengan perekat dengan
perbandingan 7 : 1, kemudian diaduk hingga merata. Setelah itu, pupuk yang telah diaduk dilakukan proses penyetakan, kemudian dilakukan pengempaan yang
bertujuan untuk memperkuat rekatan antara pupuk dan bahan perekat. Tahap akhir pembuatan pupuk briket ini yaitu pengeringan alami di bawah sinar matahari
hingga pupuk benar benar kering.
3. Perhitungan Kadar Air
Pupuk organik dalm bentuk biasa dan briket di hitung kadar airnya dengan menggunakan rumus :
KA = Berat awal – Berat oven Berat awal x 100 Dimana pupuk ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105
C tekanan atmosfer sampai suhu konstan Marsall, 1988.
Universitas Sumatera Utara
4. Aklimatisasi
Aklimatisasi yang dimaksud adalah penyesuaian bibit terhadap lokasi baru yang hampir sama dengan lokasi penelitian. Tanaman diletakkan pada tempat
yang tidak langsung terkena sinar matahari kemudian disiram dengan perlakuan normal. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih satu minggu dan setelah itu
dipindahkan ke lapangan untuk selanjutnya melakukan kegiatan penelitian.
5. Persiapan Lubang Tanam
Sebelum melakukan kegiatan penanaman, terlebih dahulu melukukan pembuatan lubang tanman. Lubang tanam digali dengan ukuran 30 x 30 cm dan
kedalaman 30 cm. Penanamn dilakukan dengan pembuatan jalur, dimana setiap jalur terdapat dua lobang tanamam yang akan digunakan.
6. Penanaman di Lapangan
Kegiatan di lapangam meliputi penanaman bibit sukun A. communis dengan sistem jalur dan tiga kali pengulangan, dimana setiap jalur ditanam
sebanyak dua bibit, hal ini bertujuan untuk mengatasi masalah kemungkinan terjadinya eror lapangan. Bibit ditanaman sesuai dengan perlakuan masing masing
yaitu baris 1 tanpa perlakuan kontrol, baris 2 pupuk kandang 0.5 kg, baris 3 pupuk kandang 1 kg, baris 4 pupuk kandang 1.5 kg, baris 5 briket kandang 0.5 kg,
baris 6 briket kandang 1 kg, baris 7 briket kandang 1.5, baris 8 pupuk komos 0.5 kg, baris 9 pupuk kompos 1 kg, baris 10 pupuk kompos 1.5 kg, baris 11 briket
kompos 0.5 kg, baris 12 briket kompos 1 kg, baris 13 briket kompos 1.5 kg. Briket yang akan digunakan terlebih dahulu direndam selama kurang
lebih 30 menit agar pupuk mengandung air yang nantinya akan difungsikan ke
Universitas Sumatera Utara
bibit yang ditanam. Setelah ditanam, bibit disiram selama 1 minggu pagi dan sore, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko stress bibit serta berkaitan dengan
proses adaptasi terhadap lingkungan. rumah kaca meliputi penerapan perlakuan yang telah ditentukan pada masing-masing satuan percobaan yaitu penyiraman.
7. Parameter Penelitian