Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum pirazinamida BPFI Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi

3.1 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum pirazinamida BPFI

Sebelum dilakukan penetapan kadar pirazinamida dalam sampel terlebih dahulu dilakukan penentuan panjang gelombang serapan maksimum dalam pelarut HCl 0,1 N ini dilakukan pada konsentrasi yang memberikan serapan dengan kesalahan fotometrik terkecil yaitu ± 0,4343. Untuk mendapatkan konsentrasi tersebut, dapat dihitung menggunakan nilai absorptivitas spesifik pirazinamida 1 1 A = 659a Moffat. dkk. Menurut Moffat, dkk. 2004, pirazinamida memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 269nm dan dalam Farmakope Indonesia Edisi IV, tahun 1995, pirazinamida memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 268nm dalam pelarut air. Dari hasil pengukuran penentuan panjang gelombang dengan konsentrasi pengukuran yaitu 6 µgml diperoleh panjang gelombang maksimum pirazinamida pada panjang gelombang 268nm dengan serapan 0,4058 seperti terlihat pada gambar 1 dan tabel 1. Panjang gelombang antara pirazinamida dalam pelarut HCl 0,1N dengan pirazinamida dalam pelarut air dapat berbeda bila ditentukan pada kondisi dan alat yang berbeda. Dari hasil perhitungan didapatkan konsentrasi pengukuran sampel pada 6 µgml perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 34. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Kurva Serapan Pirazinamida BPFI konsentrasi 6 µgml dalam Pelarut HCl 0,1 N Tabel 1. Data Absorbansi dari Kurva Serapan Maksimum Abscis ABS 306.0 0.0175 268.0 0.4058 209.0 0.4438

3.2 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi

Linieritas merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara respon Y dengan konsentrasi X. Penentuan linieritas kurva kalibrasi pirazinamida BPFI dalam pelarut HCl 0,1 N ditentukan berdasarkan serapan pada konsentrasi 4 µgml, 5 µgml, 6 µgml, 7 µgml dan 8 µgml pada panjang gelombang maksimum 268 nm dapat dilihat pada gambar 2. Dari hasil penentuan linieritas diperoleh hubungan yang linier dengan Universitas Sumatera Utara koefisien korelasi r = 0,9994 dan persamaan regrasi Y = 0,06615 X + 0,003917 perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 19. Menurut Rohman dan Gandjar 2007, Berdasarkan harga r yang mendekati 1 berarti ada hubungan yang linier antara serapan dan konsentrasi sehingga konsentrasi pirazinamida dalam sampel dapat dihitung dengan persamaan regresi dengan mensubsitusikan serapan terhadap Y. Gambar 2. Kurva Kalibrasi Pirazinamida BPFI dalam Pelarut HCl 0,1 N pada Panjang Gelombang 268 nm Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Data Kurva Kalibrasi dari pirazinamida BPFI No. Conc. ABS

1. 0.0000

0.000 2. 4.0000 0.276

3. 5.0000

0.334 4. 6.0000 0.404

5. 7.0000

0.464 6. 8.0000 0.530

3.3 Penentuan Kadar Pirazinamida dalam Sediaan Tablet