HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN MENDORONG DAN OTOT LENGAN MENARIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013/2014

(1)

i ABSTRAK

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN MENDORONG DAN OTOT LENGAN MENARIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA

BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP WIYATAMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh EPAN CHAIDIR

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP WIYATAMA Tahun Pelajaran 2013/2014. Metodelogi yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif data. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan27 perempuan. Sedangkan teknik

pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan pengukuran. teknik analilis data menggunakan korelasi product moment.

Dari hasil penelitian di dapat bahwa kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan memiliki hubungan dengan kemampuan kecepatan renang gaya bebas. Hasil penelitian menunjukan hubungan kekuatan otot lengan mendorong dengan kecepatan renang gaya bebas sebesar 0,175 kemudian hubungan kekuatan otot lengan menarik dengan kecepatan renang gaya bebas sebesar 0,264 serta hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas sebesar 0,28 Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas.

Kata Kunci : Kekuatan, Kecepatan, Otot lengan, Mendorong, Menarik, Renang gaya bebas


(2)

(3)

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN MENDORONG DAN OTOT LENGAN MENARIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS

PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(Skripsi)

Oleh EPAN CHAIDIR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(4)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Renang gaya bebas……….... 11 2. Push pull dynamometer…... 22


(5)

xii DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 7

B. Pengetian dan Manfaat Olahraga ... 12

C. Struktur dan Fungsi Otot Rangka ... 15

D. Pengertian Renang ... 16

E. Penelitian Yang Relevan ... 22

F. Kerangka Berfikir ... 22

G. Hipotesis ... 23

III. METODE PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian dan Definisi operasional ... 26

D. Teknik Pengambilan Data ... 29

E. Instruen Penelitian ... 30

F. Teknik Analisis Data. ... 31


(6)

xii IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 38

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 41

B. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42


(7)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Responden………... 37

2. Hasil Penelitian kekuatan otot lengan mendorong dan menarik... 38

3. Hasil penelitian kecepatan renang gaya bebas………... 39

4. Perhitungan data kekuatan otot lengan mendorong ... 40

5. Perhitungan data kekuatan otot lengan menarik ... 41

6. Perhitungan data kecepatan renang gaya bebas ... 42

7. Hasil data kekuatan otot lengan mendorong dan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas………. ... 43

8. Hubungan kekuatan otot lengan mendorong terhadap kecepatan renang ... 44

9. Hubungan kekuatan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang ... 45

10.Hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik terhadap kecepatan renang ... 46

11.Korelasi ganda power kekuatan otot lengan mendorong dan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas ... 47


(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Interpretasi koefisien korelasi…... 24

2. Distribusi frekuensi data tinggi badan siswa... 25

3. Distribusi frekuensi data berat badan siswa... 26

4. Distribusi frekuensi data usia siswa………... 27

5. Analisis ukuran pemusatan dan penyebaran... 28

6. Kriteria koefisien korelasi………... 29

7. Hasil uji hipotesis pertama………... 29

8. Hasil uji hipotesis kedua………... 30


(9)

(10)

(11)

ix MOTO

Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan –kesalahan , tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya merekah dengan keberhasilan saat merekah menyerah

(Heather Pryor)

Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai

Saya datang saya bimbingan, saya ujian, saya revisi, dan saya menang.

Manusia tidak merancang untuk gagal, merekah gagal untuk merancang (William J. Siegel)


(12)

(13)

ix

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukurku ke hadirat ALLAH SWT, kupersembahkan karya sederhana ini kepada: Ebak dan emak yang dengan sabar telah membesarkan, mendidik, dan meberikan dukungan

material, moral dan doa serta harapan atas keberhasilanku

Terimakasih atas semua cinta dan pengorbananmu serta jerih payah dari setiap tetes keringatmu yang telah kau berikan kepadaku.

Adik-adikku Eka Nurbayti dan Rahma Fitri atas doa dan dukungannya. Seluruh keluarga besarku

Penyemangat terbaikku Diba Lisistya Anggraini

Para sahabatku dan teman-temanku semua yang telah memberikan motifasi, semangat, dan menjadi tempat keluh kesahku selama ini.


(14)

vii

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis lahir di Kenali, pada tanggal 5 September 1989, anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak M.Sadir dan Ibu Zaima. Pendidikan yang pernah ditempuh adalah Sekolah Dasar SD Negeri

Kampung Jawa selesai pada tahun 2001, pada tahun 2005 penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Pss.Tengah Krui, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pss.Tengah Krui pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).


(15)

x

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN KEKUATAN MENDORONG DAN MENARIK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS VIIIC SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.

Penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Ayahanda M.Sadir dan Ibunda Zaima ,adik-adikku Eka nurbayti dan Rahma fitri yang sederhana namun memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini.

2. Drs. Ade Jubaedi , M.Pd Selaku Pembimbing I yang sabar dan tekun dalam membimbing penulisan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Drs. Wiyono, M.Pd Selaku Pembimbing II atas kesabaran dan pengertian selama penulisan menyusun skripsi ini;

4. Dr. Rahmat Hermanwan, M.Kes Selaku Pembahas, atas kritik dan sarannya yang telah memberikan banyak masukan dan pengarahan selama masa studi;

5. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(16)

xi

6. Drs. Baharuddin, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah mendidik dan membina penulisan.

8. Buat orang yang telah memberikan kasih sayangnya serta semangat dan dukungannya selama ini, terimakasih selalu menjadi penyemangat terbaiku yang selalu ada nemenin dan bantuin saya selama ini Diba Lisistya Anggraini.

9. Buat Ibu kosan Memey terimah kasih selama ini telah menjadi sosok ibu buat saya

10.Buat wisma ARFAZUL tercinta terimah kasih buat support dan dukungannya, Solmed, Imron, Botak, Duduy, Jambul, Zaky tampan, Ucok, Enji, Beny, Arly lay.

11.Para sahabat-sahabat terbaikku, Edo Saputra, Tomi, Aung, Banu, Angger Budi Angkasa, Candra beye, Andre Sofyan, Eka Mulyanto, Eko, Ocan, Agus Syaifudin, Riko Yulianto, Dian Febri , terimakasih atas kebersamaan dan dukungannya.

12.Mahasiswa Penjaskes 2008 tanpa terkecuali. 13.Almamater Tercinta Universitas Lampung.

14.Semua pihak yang belum penulis sebutkan yang telah membantu penulisan selama penelitan , dan penyusunan skripsi ini

Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikannya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua amin….

Bandar Lampung, 2014 Penulis


(17)

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Dalam olahraga renang banyak hal yang harus diperhatikan, dipahami dan diketahui yaitu a). pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang. Tujuannya adalah untuk

menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat – sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya, b). Meluncur. c). latihan pernafasan. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Pada penelitian ini penulis meneliti renang gaya bebas, pada renang gaya bebas dibutuhkan otot lengan yang kuat untuk melakukan Gerakan menarik (pull) dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengansiku dibengkokkan, gerakan mendorong (push) Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang, istirahat (Recovery) Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakangdilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.


(18)

2

Berdasarkan observasi penulis di sekolah SMP Wiyatama ditemukan banyak kesalahan – kesalahan dalam gerakan renang gaya bebas, terkhususnya pada gerakan lengan. Siswa masih belum mampu mengoptimalkan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik dalam renang gaya bebas, kecepatan siswa dalam renang gaya bebas masih belum optimal. maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiyatama Bandar Lampung”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya pengoptimalan penggunaan otot lengan mendorong dan menarik dalam renang gaya bebas.

2. Masih kurang kecepatan siswa dalam renang gaya bebas.

C. Pembatasan Masalah

Agar pokok bahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan menyimpang, maka penulis membatasi masalah yang dibahas pada hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung.


(19)

3

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dilaksanakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Seberapa besar hubungan kekuatan otot lengan mendorong terhadap

kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung ?

2. Seberapa besar hubungan kekuatan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung ?

3. Seberapa besar hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari hasil pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya kekuatan otot lengan mendorong terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung

2. Untuk mengetahui ada tidaknya kekuatan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung


(20)

4

3. Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini terdiri dari kegunaan teoritis dan kegunaan praktis yang akan diuraikan seperti di bawah ini.

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

2. Kegunaan Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan motivasi bagi peneliti lainya untuk melakukan penelitian tentang pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

b. Sebagai masukan bagi guru dan insan pengajar agar mengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

c. Dapat mengimplementasikan supelement dari materi jasmani olahraga dan kesehatan khususnya materi renang


(21)

5

G. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pendidikan khususnya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam kajian penelitian yang berkaitan dengan materi renang dan otot.

2. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung


(22)

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan dalam kepribadian manusia, perubahan tersebut tampak dalam bentuk peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, kerampilan, daya pikir, dan kemampuan (Hakim, 2005:1). Bukan hanya menghafal atau mengingat tetapi suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam beberapa bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapannya dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimanya dan beberapa aspek yang ada pada individu (Sudjana, 2004:28). Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan Belajar adalah suatu proses dimana peserta didik yang harus aktif, guru hanya berperan sebagai fasilitator, adanya perubahan dalam diri siswa setelah melalui proses belajar.

Beberapa prinsip belajar yang perlu diperhatikan adalah (1) belajar harus beroriantasi pada tujuan yang jelas, (2) proses belajar akan terjadi apabila seorang dihadapkan pada situasi problematis, (3) belajar dengan pengertian akan lebih bermakna dari pada belajar dengan hafalan, (4) belajar merupakan proses kontinyu, (5) belajar memerlukan kemampuan yang kuat, (6)


(23)

7

keberhasilan ditentukan oleh banyak faktor, (7) belajar memerlukan metode yang tepat, (8) belajar memerlukan kesesuaian antara guru dan murid, dan (9) belajar memerlukan kemampuan dalam menangkap intisari pelajaran itu sendiri (Hakim, 2005:2)

B. Pengertian Olahraga

1. Pengertian Olahraga

Pada Hakekatnya makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster‟s New Collegiate Dictonary (1980), olahraga yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).

Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila .

Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973), olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain:


(24)

8

a. Terpisah dari rutinitas b. Bebas,

c. Tidak produktif

d. Menggunakan peraturan yang tidak baku

C. Struktur dan Fungsi Otot Ragka

Mengerti akan fisikologi, struktur, dan fungsi otot rangka merupakan dasar untuk mengerti lebih lanjut tentang bagaimana tubuh dapat menyesuaikan terhadap laihan fisik. Otot-otot tubuh merupakan alat, energy yang tersimpan secara kimiawi diubah menjadi pekerjaan mekanik. Dalam hubungan ini jumlah pekerjaan mekanik yang dilakukan itu menentukan berapa jumlah energiyang harus dirubah dari yang tersimpan secara kimiawi. Di dalam suatu system tertutup seperti suatu ototyang berkontraksi,perubahan – perubahan kimiawi di satu pihak dan pekerjaan serta panas yang dihasilkannya di pihak lain harus seimbang. Hasil-hasil penelitian menunjukkan, bahwa lebih banyak panas yang dihasilkan dari pada yang diakibatkan oleh proses-proses kimiawi yang kita kenal.

Dalam hal-hal tertentu, mereka dapat menunjukan perbedaan-perbedaan yang jelas. Latihan olahraga sangat penting untuk otot-otot rangka dengan alas an-alasan sebagai berikut:

1. Tanpa kontraksi otot tentu saja tidak akan terjadi suatu gerakan. 2. Suatu gerakan dapat berlangsung secara kontinyu dalam waktu


(25)

9

3. Karena otot-otot rangka mengkonsumsi sebagian besar (terbanyk) maka fungsi bagian-bagian tubuh lainnya, seperti hati,ginjal,pencernaan dan lain jeringaan dipengaruhioleh apa yang terjadi di dalam otot rangka.

Otot-otot rangka atau otot yang dikendalikan oleh kehendak kita,

dinamakan juga otot-otot bergaris, oleh karena mereka terdiri dari serabut-serabut panjang yang menyerupai benang, dan kalau dilihat dengan mikroskop tampak disilang oleh pita-pita sejajar dan melintang pada jarakjarak teratur yang secara berganti-ganti memperlihatkan pita-pita gelap dan terang, yaitu garis-garis silang atau cross striations”.

D. Pengertian Renang

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final. Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

1.Sejarah Renang

Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam renang di kota itu. Popularitas renang terus membaik, dan


(26)

10

pada tahun 1869 beberapa asosiasi mulai muncul. Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan Olimpyade dan tercantum sebagai olahraga modern di Athena pada tahun 1896.

Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali kegiatan olahraga renang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang Cihampelas pada tahun 1904. di samping itu, sebelum kemerdekaan telah ada beberapa kolam renang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya. Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai dengan dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain Bandungsche Zwembond atau Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. ketika itu terdapat 7

perkumpulan yang bernaung di bawah Perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di Bandung.

Menyusul berdirinya West Java Zwembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur berdiri Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun1934. Hamaman dan Van de Gron, masing-masing sebagai juara pertama dan kedua nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya Olimpyade Timur Jauh) berlangsung di Manila pada tahun 1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.

2. Macam-Macam Gaya Renang

Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya


(27)

11

dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas.

Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.

Gaya bebas

Gambar 1. Penggambaran gaya bebas

Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian

dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan


(28)

12

kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

2. Manfaat Berenang

Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan

kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin.

Manfaat tersebut antara lain : 1. Membentuk otot

Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat


(29)

13

bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus „melawan‟ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat

dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air. 3. Menambah tinggi badan

Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).

4. Melatih pernafasan

Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyak

Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.

6. Self safety

Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).


(30)

14

7. Menghilangkan stres.

Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.

Sebelum berenang, ag tubuh tidak „kaget‟, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit. Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15 menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.

atunya „kekurangan‟ dari jenis olahraga ini adalah ternyata kurang menguntungkan bagi kesehatan tulang. Ketiadaan gaya gravitasi bumi saat berenang justru berpengaruh buruk pada massa tulang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyelinginya dengan olahraga lain, seperti joging, berjalan kaki, atau bersepeda.


(31)

15

E. Penelitian yang relevan

1. Penelitian Nurul Huda Bakhtiar yang berjudulHubungan Antara Stroke Tungkai Dan Lengan Terhadap Kecepatan Renang Gaya Crawl 50 Meter tahun 2012 . Hasil Pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stroke tungkai dan stroke lengan terhadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter.

2. Penelitian yang ketiga oleh Aryadi Rachan yang berjudul Hubungan otot tungkai dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan renang 50 meter gaya dada club renang kwalita utama banjarmasin 2013.

F. Kerangka Pemikiran

Renang Gaya bebas (front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian

digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Dibandingkan gaya berenang lainnya gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air. Dalam olahraga renang kekuatan lengan sangat lah penting karna fungsinya untuk menarik dan mendorong, juga digunakan untuk menarik seluruh tubuh dari satu tempat ke tempat lain.


(32)

16

Adapun kerangka pemiikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar. Kerangka pemikiran G. Hipotesis Penelitian

Menurut Sutrisno (1990) “Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar mungkin salah yang dapat dibuktikan kebenarannya, sesuatu yang ditolak atau sesuatu yang diterima”.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

Ho1 :Tidak ada hubungan antara hubungan kekuatan otot lengan

mendorong terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung

Ha1 : Ada hubungan yang signifikan antara hubungan kekuatan otot

lengan mendorong terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung.

Ho2 : Tidak ada hubungan kekuatan otot lengan menarik terhadap

kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung

Ha2 : Ada hubungan kekuatan otot lengan mendorong terhadap kecepatan

renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung

Gerakan Otot Lengan Mendorong

Gerakan Otot Lengan Menarik


(33)

17

Ho3 : Tidak ada hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik

terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung

Ha3 : Ada hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan menarik

terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung


(34)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memahami, mengerti, segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, menurut Hadari Nawawi, “ Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan/melahirkan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain)”.

Menurut Mohammad Nasir (1988 : 64) metode penelitian deskriptif korelasional adalah : “Metode yang dipergunakan untuk meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa yang memiliki tujuan untuk membuat gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akuran tentang fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.”

Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata yang sedang berlangsung. Tujuan utama dalam penggunaan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaaan yang sementara berjalan saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Pada prinsipnya penelitian deskriptif adalah cara yang digunakan untuk menggambarkan,


(35)

18

menjelaskan, dan menjawab pertanyaan dilapangan dengan teori-teori, konsep-konsep dan data hasil penelitian di lapangan. Penelitian ini dikatakan penelitian deskriptif karena memaparkan hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiyatama Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai

sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa/peserta didik kelas VIII C SMP Wiyatama Bandar Lampung berjumlah 27 orang. Berikut adalah jumlah seluruh siswa kelas VIII SMP Wiyatama Bandar Lampung

2. Sampel

Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyek kurang dari 100 (seratus) diambil semua, sehinga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 orang. Tehnik yang digunakan pada penelitian ini tehnik populasi sampel.

C. Variabel penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (X)


(36)

19

dan Otot Lengan Menarik. b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecepatan Renang Gaya Bebas. 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Pengertian Kekuatan Lengan Mendorong

Kekuatan mendorong lengan adalah kemampuan otot lengan

untuk mendorong suatu benda menjauh pada tubuh (Harsono, 1988: 177). Kekuatanmendorong merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mendorongbeban, salah satunya adalah kekuatan otot pada bagian lengan yang berfungsiuntuk mobilitas pada persendian lengan. Salah satu fungsi dari otot lengan antaralain mendorong beban (Harsono, 1988: 176). b. Pengertian Kekuatan Otot Lengan Menarik

Kekuatan menarik otot lengan adalah kemampuan otot lengan

untuk membawa suatu benda mendekat pada tubuh (Harsono, 1988: 177). Kekuatanmenarik merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk menarik beban, salah satunya adalah kekuatan otot pada bagian lengan yang berfungsiuntuk mobilitas pada persendian lengan. Salah satu fungsi dari otot lengan antaralain menarik beban (Harsono, 1988: 176).

c. Pengertian Renang Gaya Bebas

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat.


(37)

20

semifinal maju ke babak final. Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.

Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air. Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air.

D.Teknik Pengambilan Data

Arikunto (2006: 223), mengatakan bahwa mengumpulkan data merupakan kegiatan penting dalam suatu penelitian. Dengan adanya itulah dilakukan penelitian dengan menganalisisnya untuk kemudian dibahas dan disimpulkan dengan referensi yang dimiliki, sedangkan yang dimaksud data itu sendiri adalah hasil pencatatan penelitian baik berupa fakta maupun angka. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan pengukuran.


(38)

21

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002:136). Instrument dalam penelitian ini:

1. Tes Kekuatan Otot Lengan

Tes untuk mengukur kekuatan otot lengan menggunakan pull and push dynamometer (Pelatihan Kesehatan Olahraga, 2000:74).

Tujuan : Untuk mengukur kekuatan otot lengan dalam menarik dan atau mendorong.

Tingkat umur : 10 tahun sampai dengan perguruan tinggi. Validitas : 0,63

Reliabilitas : 0,63

Alat : Push and Pull dynamometer, Blangko tes dan alat tulis Pelaksanaan : Peserta tes berdiri tegak dengan kaki terbuka selebar bahu

dan pandangan lurus kedepan. Tangan memegang push and pull dynamometer dengan kedua tangan di depan dada. Posisi lengan dan tangan lurus dengan bahu. Tarik alat tersebut sekuat tenaga. Pada saat menarik atau mendorong, alat tidak boleh menempel pada dada, tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu. Tes ini dilakukan sebanyak 3 kali


(39)

22

Gambar 2. Push and Pull Dynamometer (Sumber: Dokumentasi Penelitian)

2. Tes Kecepatan Renang Gaya Bebas Menggunakan : stopwach

F. Tekhnik Analisis Data

Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis, data yang berwujud angka. Sedangkan dalam

pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka.

Data yang di nilai adalah data variabel bebas tingkat kecemasan, serta variabel terikat yaitu hasil belajar gerak dasar meluncur renang gaya bebas.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi. Menurut Suharsi Arikunto (2002), untuk menguji hipotesis antara X dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:


(40)

23

=

Keterangan :

r xy = Koefesien korelasi

N = Jumlah sampel X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y

∑X = Jumlah skor variabel X ∑Y = Jumlah skor variabel Y

∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2= Jumlah kuadrat skor variabel Y

1. Mencari Koefisien Korelasi Kekuatan Otot Mendorong (X1)dengan Kecepatan

Renang Gaya Bebas (Y)

 

2

2

 

2

1 2 1 1 1 X -X -X X -X 1           n n n r  1 X

r

 



 

2

 

2

1372 70099 ). 27 ( 1350 70100 ). 27 ( 1372 1350 67152 ) 27 (      1 X r = 0,174592

Kesimpulan : ada hubungan yang sangat rendah antara kekuatan otot lengan mendorong dengan kecepatan gaya bebas.

2. Mencari Koefisien Korelasi Kekuatan Otot Lengan Menarik (X2) dengan Kecepatan

Renang Gaya Bebas (Y)

 

2

2

 

2

1 2 1 1 1 X -X -X X -X 1           n n n r xy

r

 

 

 

 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N


(41)

24

1

X

r

 



 

2

 

2

1372 70099 ). 27 ( 1356 72100 ). 27 ( 1372 1356 66961 ) 27 (      1 X r = 0,2637538

Kesimpulan : ada hubungan yang rendah antara kekuatan otot lengan mendorong dengan kecepatan gaya bebas

Menurut Riduwan (2005:98), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Kuatnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah - 1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila besarnya antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Interprestasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.

Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat cepat

0,60 – 0,79 Cepat

0,40 – 0,59 Cukup cepat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah


(42)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan kekuatan otot lengan mendorong terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung 2. Ada hubungan kekuatan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang

gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung 3. Ada hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan menarik

terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Untuk Guru Pendidikan Jasmani diharapkan lebih dapat membentuk

kekuatan otot lengan menarik dan mendorong serta lebih mempersiapkan diri sebelum berenang.

2. Kepada pihak sekolah diharapkan mampu memberikan pengarahan kepada siswa pada saat melakukan olahraga renang pentingnya persiapan yang


(43)

33

maksimal, tenaga, mental dan pisik yang baik, sehingga tidak terjadi masalah-masalah yang tidak kita inginkan.

3. Bagi peneliti lain bahwa masih ada unsur lain yang mempengaruhi

kecepatan renang gaya bebas, hal ini dapat diteliti guna mengetahui unsur-unsur lain yang dapat meningkatkan kecepatan renang gaya bebas.


(44)

34

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad R. 2004. Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi.Jakarta: Rineka Cipta

Anwar, H. 2007. Pendidikan Inovatif. http://n1245.wordpress.com. Diakses tanggal 25 Juni 2011

Anita, L. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Al Jauziyyah Ibnu Qoyim. 2002. Tazkiyah an-Nafs, Solo : Pustaka Arafah

Budinangsih, A. 2004. Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: DEPDIKNAS.

DeniAriyadi.2008. Definisi Olahraga. Diakses dari

http://hidupsehatt.blogspot.com/2009/05/definisi-olahraga.html. Tanggal 12 November 2010, pukul 19.00.

2008. Lima Manfaat Olahraga Bagi Otak. Diakses dari

http://www.bloggaul.com/purnomo_w/readblog/91335/5-manfaat-olahraga -bagi-otak. Tanggal 12 November, pukul 19.00.

2007. Empat Tujuan Olahraga Untuk Kesehatan. Diakses dari http://www.bloggaul.com/ghautama/readblog/78591/empat-tujuan-olah-ra

ga-untuk-kesehatan . Tanggal 12 November, pukul 19.00.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pendidikan Undang-Undang tentang Sistem Nasional, Bandung: Fokus Media.


(45)

35

Dalyon, M.1997. Psykologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim, T. 2008. Belajar Secara Efektif, Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono.1988.Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching New York:Albany.

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia.

Mulyasa, 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Pranita,T. 2010. Teori Belajar Konstruktivisme. http://edukasi.kompasiana.com. Diakses pada tanggal 23 Juni 2010.

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana, 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara.

Suharsimi, Arikunto. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


(46)

36

Sukarni, A. 2009. Metode Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif. http://www.aneetha_soeka.student.fkip.uns.ac.id. Diakses tanggal 24 Juni 2011.

Suranto. 2001. Fisiologi Olahraga. Penjaskes: Universitas Lampung.


(1)

24

1 X

r

 



 

2

 

2

1372 70099 ). 27 ( 1356 72100 ). 27 ( 1372 1356 66961 ) 27 (      1 X r = 0,2637538

Kesimpulan : ada hubungan yang rendah antara kekuatan otot lengan mendorong dengan kecepatan gaya bebas

Menurut Riduwan (2005:98), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Kuatnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah - 1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila besarnya antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Interprestasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.

Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat cepat

0,60 – 0,79 Cepat

0,40 – 0,59 Cukup cepat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah


(2)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan kekuatan otot lengan mendorong terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung 2. Ada hubungan kekuatan otot lengan menarik terhadap kecepatan renang

gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung 3. Ada hubungan kekuatan otot lengan mendorong dan otot lengan menarik

terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa kelas VIII SMP Wiayatama Bandar Lampung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Untuk Guru Pendidikan Jasmani diharapkan lebih dapat membentuk

kekuatan otot lengan menarik dan mendorong serta lebih mempersiapkan diri sebelum berenang.

2. Kepada pihak sekolah diharapkan mampu memberikan pengarahan kepada siswa pada saat melakukan olahraga renang pentingnya persiapan yang


(3)

33

maksimal, tenaga, mental dan pisik yang baik, sehingga tidak terjadi masalah-masalah yang tidak kita inginkan.

3. Bagi peneliti lain bahwa masih ada unsur lain yang mempengaruhi

kecepatan renang gaya bebas, hal ini dapat diteliti guna mengetahui unsur-unsur lain yang dapat meningkatkan kecepatan renang gaya bebas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad R. 2004. Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi.Jakarta: Rineka Cipta Anwar, H. 2007. Pendidikan Inovatif. http://n1245.wordpress.com. Diakses

tanggal 25 Juni 2011

Anita, L. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Al Jauziyyah Ibnu Qoyim. 2002. Tazkiyah an-Nafs, Solo : Pustaka Arafah Budinangsih, A. 2004. Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Jakarta: DEPDIKNAS.

DeniAriyadi.2008. Definisi Olahraga. Diakses dari

http://hidupsehatt.blogspot.com/2009/05/definisi-olahraga.html. Tanggal 12 November 2010, pukul 19.00.

2008. Lima Manfaat Olahraga Bagi Otak. Diakses dari

http://www.bloggaul.com/purnomo_w/readblog/91335/5-manfaat-olahraga -bagi-otak. Tanggal 12 November, pukul 19.00.

2007. Empat Tujuan Olahraga Untuk Kesehatan. Diakses dari http://www.bloggaul.com/ghautama/readblog/78591/empat-tujuan-olah-ra

ga-untuk-kesehatan . Tanggal 12 November, pukul 19.00.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pendidikan Undang-Undang tentang Sistem Nasional, Bandung: Fokus Media.


(5)

35

Dalyon, M.1997. Psykologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hakim, T. 2008. Belajar Secara Efektif, Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono.1988.Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching New York:Albany.

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,

Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia.

Mulyasa, 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Pranita,T. 2010. Teori Belajar Konstruktivisme. http://edukasi.kompasiana.com.

Diakses pada tanggal 23 Juni 2010.

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana, 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara.

Suharsimi, Arikunto. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Sukarni, A. 2009. Metode Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif. http://www.aneetha_soeka.student.fkip.uns.ac.id. Diakses tanggal 24 Juni 2011.

Suranto. 2001. Fisiologi Olahraga. Penjaskes: Universitas Lampung.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN PRESTASI RENANG 25 METER GAYA BEBAS PADA MAHASISWA PENJASKES ANGKATAN 2012 TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 47

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN RENANG 25 METER GAYA DADA MAHASISWI PENJASKESREK 2010 UNIVERSITAS LAMPUNG

0 12 38

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN TERHADAP TEKNIK DASAR TIGER SPRONG PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 49

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN PADA CABOR BULUTANGKIS BAGI SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG

11 67 66

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN MENDORONG DAN OTOT LENGAN MENARIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013/2014

0 10 46

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP BACKHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 50

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG PADA SISWA KELAS X SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 19 67

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM BADMINTON PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 40 66

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 33 73

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER PADA SISWA SMK GUNA DHARMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

0 8 59