Kajian Tentang Pendekatan Konstruktivisme

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivistik merupakan salah satu landasan berpikir pendekatan CTL, yaitu pengetahuan yang dibangun oleh siswa sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas sempit. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu, memberi makna melalui pengetahuan itu, kemudian memberi makna melalui pengalaman nyata. Esensi dari teori konstruktivistik adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentranformasikan situasi kompleks ke situasi lain dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri Murikah, 2003:21. Dengan dasar tersebut, pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruk” bukan “menerima” pengetahuan. Dalam proses pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Pendekatan konstruktivistik menekankan pada prinsip belajar yang berpusat pada siswa student center. Siswa harus menjadikan informasi itu sebagai miliknya sendiri Brooks dalam Nur, 2000:2. Dalam hal ini guru tidak dapat hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, melainkan siswalah yang harus membangun pengetahuan di dalam benaknya. Adapun tujuan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik adalah 1 memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri, 2 13 mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan penting dan mencari jawaban akan pertanyaan tersebut, 3 membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau pemahaman konsep secara lengkap, dan 4 mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri Sutiyono, 2001:10 Pendekatan konstruktivistik mempunyai implikasi yang secara prinsip meliputi 1 memusatkan perhatian kepada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya, 2 mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri serta keterlibatan aktif dalam pembelajaran, 3 menekankan pada pengajaran top-down daripada bottom-up, 4 discovery learning, siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri, 5 menekankan pada cooperative learning secara ekstensif, 6 menekankan pada siswa untuk bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri, 7 siswa perlu terus mengecek kebenaran informasi baru terhadap informasi lama, sedangkan guru harus siap menjadi fasilitator, motivator, dan mediator, dan 8 menekankan pada guru yang mampu memberikan inovasi dan motivasi agar siswa dapat maju terus sehingga siswa merasa santai dalam mengikuti proses pembelajaran dan pada akhirnya siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri Nur, 2000:4. Berdasarkan uraian di atas bahwa pendekatan konstruktivistik intinya adalah penekanan prinsip belajar yang berpusat pada siswa. Agar benar-benar siswa memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berusaha menggali ide-ide. Dalam hal ini, guru tidak sekedar memberikan pengetahuan, peran guru membantu siswa menemukan fakta, konsep dan prinsip. Guru bukan hanya memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan kelas. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, pendekatan konstruktivistik mempunyai langkah-langkah fase-fase yang berbeda dengan pendekatan lain. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pendekatan Konstruktivistik Fase Tindakan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan motivasi siswa belajar Fase 2 Menyampaikan informasi Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan Fase 3 Mendorong dan melatihkan konstruktivistik pembelajaran mandiri Guru memeriksa menjelaskan kepada siswa bagaimana cara belajar mandiri dan membantu setiap siswa agar menjadikan informasi sebagai miliknya sendiri. Fase 4 Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik Guru memeriksa pemahaman siswa terhadap materi dan memberikan umpan balik bagi siswa yang bertanya Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang diberikan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara menghargai upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

B. Kajian Tentang Menulis Kreatif 1. Pengertian Menulis