10
c. Perkembangan kognitif daya pikir sangat pesat, ditunjukkan dengan
rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat.
d. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan
sosial, walaupun aktivitas bermain yang dilakukan anak secara bersamaan.
Dapat ditegaskan bahwa adanya karakteristik anak usia dini di atas dapat dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam memberikan pembelajaran pada
anak. Guru dalam memberikan pembelajaran hendaknya tetap memperhatikan karakteristik yang dimiliki anak usia dini, sehingga guru dapat memahami anak
dan memberi pembelajaran yang tepat untuk anak. Salah satu pembelajaran yang harus dikembangkan adalah mengenai perkembangan bahasa anak.
Membaca permulaan adalah salah satu perkembangan bahasa yang baik ditingkatkan sejak usia dini karena anak berada pada fase yang fundamental.
Sesuai dengan karakteristik di atas, pelaksanaan pembelajaran membaca anak berlangsung secara individual. Pengelolaan pembelajaran membaca permulaan
dilakukan secara individual dengan tujuan agar guru lebih mudah untuk memantau perkembangan anak dalam membaca. Anak membutuhkan perhatian
secara individual yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.
2. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Anak Usia Dini
Pendidikan tidak terlepas dari suatu proses belajar yang akan dialami seseorang manusia sepanjang hayat kapanpun dan dimanapun. Belajar
11
diartikan Gagne dalam DimyatiMudjiono, 2006: 10 sebagai seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati
pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru yang timbul dari adanya stimulasi yang berasal dari lingkungan. Eveline Siregar dan Hartini Nara
2014:3 menyatakan bahwa salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu ketika adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya yang menyangkut
perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif, ketrampilan psikmotorik maupun nilai dan sikap afektif.
Belajar tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, melainkan juga anak- anak. Sofia Hartati 2005: 28 berpendapat bahwa pembelajaran pada anak
usia dini merupakan proses interaksi antara anak, orang tua atau orang dewasa lainnya dalam suatu lingkungan untuk mencapai tugas perkembangan.
Stimulasi dari lingkungan dan berbagai pengalaman yang dialami menjadi salah satu proses belajar anak. Pembelajaran yang berorientasi pada
perkembangan lebih banyak memberi kesempatan pada anak untuk belajar dengan cara yang tepat, misalnya melalui pengalaman nyata dan melakukan
eksplorasi serta kegiatan lainnya yang bermakna Masitoh, dkk, 2005: 71. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan pendidik untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien dengan hasil optimal Sugihartono, dkk, 2007:81. Lingkungan yang dimaksud adalah seluruh lingkungan sekolah
12
yang meliputi ruang kelas, sesama guru, media serta metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran anak usia dini yang dilandasi oleh teori behaviorisme memiliki karakteristik dengan menekankan hasil daripada proses belajar
Sofia Hartati, 2005: 23. Salah satu aspek yang dapat dikembangkan dengan landasan teori behaviorisme adalah perkembangan bahasa. Perkembangan
bahasa yang didasarkan pada imitasi dipengaruhi oleh teori belajar sosial dari Bandura, yakni perkembangan bahasa membutuhkan stimulasi dari luar yaitu
model pembelajaran modelling dan model yang paling mudah ditiru adalah orang-orang terdekat anak Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 90.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran anak usia akan berhasil secara optimal ketika anak memiliki pengalaman dan
interaksi secara langsung dalam suatu kegiatan. Anak melakukan interaksi dengan teman, pendidik guru pada suatu lingkungan yang ikut berperan
dalam proses untuk memperoleh suatu perubahan sebagai hasil pengalaman dalam proses pembelajaran. Anak dapat belajar dengan melakukan modelling
atau meniru perilaku guru disekolah.
3. Prinsip Belajar dan Pembelajaran Anak Usia Dini