III. Pengujian efektifitas pupuk kandang dan jamur T. harzianum
terhadap patogen
S. rolfsii pada kacang tanah di rumah kasa
Pengujian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK faktorial, dengan dua faktor yaitu :
Faktor Pertama, pemberian pupuk kandang K yang terdiri dari 3 taraf : K0
= Top soil tanpa pupuk kandang kontrol K1
= Top soil dengan pupuk kandang sapi K2
= Top soil dengan pupuk kandang ayam Faktor kedua, pemberian Jamur T. harzianum T yang terdiri dari 3 taraf yaitu :
T0 = Tanpa T. harzianum kontrol
T1 = Jamur T. harzianum diberikan 5 hari sebelum tanam
T2 = Jamur T. harzianum diberikan saat tanam
Dengan demikian diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 9 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan. Setiap
kombinasi perlakuan terdiri dari 5 polibeg. Maka terdapat 36 plot percobaan dan 180 polibeg. Setiap polibeg terdapat 2 tanaman kacang tanah.
Model linier yang diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok RAK Faktorial menurut Sastrosupadi 2000 adalah sebagai berikut :
Yij = µ +
σ
i + αj + βk + αβjk +
ε
ijk Dimana :
Y
ijk
= Hasil pengamatan dari pemberian pupuk kandang ke-j, taraf T. harzianum ke-k dan ulangan ke – i
Universitas Sumatera Utara
µ = nilai tengah umum
σ
i = Efek ulangan ke - i αj
= Efek pupuk kandang ke-j βk = Efek pemberian T. harzianum ke-k
αβjk =
Efek interaksi dari pupuk kandang taraf ke-j dan T. harzianum taraf ke-k
ε
ijk = Efek galat percobaan pada pupuk kandang ke-j, taraf T. harzianum ke-k dan ulangan ke-i
Data hasil pengamatan disusun dalam anova untuk masing-masing peubah. Jika pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati menunjukkan pengaruh
yang nyata atau sangat nyata dapat dilanjutkan dangan analisis regresi, korelasi dan uji beda rataan dengan uji DMRT pada taraf 5 atau 1.
Persiapan tanah
Top soil diambil dengan mencangkul sedalam + 10-15 cm. Kemudian dikeringanginkan dan diayak dengan ayakan halus, sambil dibersihkan dari
sampah dan kotoran. Tanah tersebut dicampurkan pupuk kandang dengan perbandingan tanah : pupuk kandang 4 : 1. Selanjutnya dimasukkan ke dalam
polibeg dengan berat media 3 kg.
Inokulasi S. roflsii dan T. harzianum
Inokulasi sklerotia jamur S. roflsii yang tumbuh dalam media PDA, dilakukan sebelum benih kacang tanah ditanam, 10 sklerotia perpolibeg ditanam
pada kedalaman ± 5 cm dari permukaan tanah dan diinkubasikan selama 5 hari sebelum tanam. Kemudian diinokulasikan jamur T. harzianum yang telah
Universitas Sumatera Utara
ditumbuhkan dalam media jagung sebanyak 10 g perpolibeg sesuai dengan perlakuan yaitu 5 hari sebelum tanam dan pada saat tanam benih kacang tanah.
Penanaman benih kacang tanah
Penanaman benih kacang tanah dilakukan 5 hari setelah inokulasi jamur T. harzianum dan sklerotia S. rolfsii. Benih ditanam sebanyak 2 biji perpolibeg pada
kedalaman ± 3 cm dari permukaan tanah.
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman dilakukan meliputi penyiraman yang dilakukan setiap hari. Penyiangan dilakukan bila ada gulma yang tumbuh.
Peubah Amatan 1. Periode inkubasi
Periode inkubasi dihitung dari mulai benih ditanam sampai munculnya gejala pertama. Pengamatan dilakukan setiap pagi hari.
2. Kejadian penyakit diseases incidence