Periode inkubasi Kejadian penyakit

- Perlakuan Top soil K0 25 hsi : 19,00 x 10 5 = 1,9 x 10 6 = 1,900.000 konidia - Perlakuan pupuk kandang sapi K1 25 hsi 30,33 x 10 5 = 3,03 x 10 6 = 3,030,000 konidia - Perlakuan pupuk kandang ayam K2 25 hsi 29,00 x 10 5 = 2,90 x 10 6 = 2,900,000 konidia III. Pengujian pupuk kandang dan jamur T. harzianum terhadap patogen S. rolfsii pada kacang tanah di rumah kassa Uji pupuk kandang dan jamur T. harzianum terhadap patogen S. rolfsii dilakukan berdasarkan periode inkubasi, kejadian penyakit dan keparahan penyakit.

1. Periode inkubasi

Pengamatan periode inkubasi dilakukan dengan melihat gejala pertama terjadi sejak benih ditanam. Analisis sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Pengaruh pupuk kandang dan pemberian jamur T. harzianum terhadap periode inkubasi hsi S.rolfsii pada tanaman kacang tanah Top soil Kontrol K0 Pupuk kandang sapi K1 Pupuk kandang ayam K2 Rataan T Tanpa Jamur Kontrol T0 18,75 26,25 23,50 22,83 b Pemberian T. harzianum 5 hari sebelum tanam T1 29,00 30,00 30,00 29,67 a Pemberian T. harzianum pada saat tanam T1 27,25 30,00 28,25 28,50 a Rataan K 25,00 b 28,75 a 27,25 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5. Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa perlakuan jenis pupuk kandang sapi K1 dan perlakuan pupuk kandang ayam K2 berbeda nyata dengan media top soil K0, tetapi kedua perlakuan pupuk kandang menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Pada perlakuan waktu pemberian jamur T. harzianum 5 hari sebelum tanam T1 dan pemberian saat tanam T2 menunjukkan hasil berbeda nyata dengan perlakuan tanpa jamur T0, sedangkan antara perlakuan waktu pemberian jamur T. harzianum 5 hari sebelum tanam T1 dan pemberian saat tanam T2 menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Interaksi antara perlakuan jenis pupuk kandang K dengan perlakuan waktu pemberian jamur T. harzianum T menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap periode inkubasi.

2. Kejadian penyakit

Pengamatan kejadian penyakit dilakukan dengan melihat jumlah persentase tanaman yang terserang. Analisis sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pengaruh pupuk kandang dan pemberian jamur T. harzianum terhadap kejadian penyakit S.rolfsii pada tanaman kacang tanah, pada pengamatan 4 mst. Top soil Kontrol K0 Pupuk kandang sapi K1 Pupuk kandang ayam K2 Rataan T Tanpa Jamur Kontrol T0 27,50 a 7,50 bc 12,50 b 15,83 a Pemberian T. harzianum 5 hari sebelum tanam T1 2,50 bc 0,00 c 0,00 c 0,83b Pemberian T. harzianum pada saat tanam T2 5,00bc 0,00 c 2,50 bc 2,50 b Rataan K 11,67 a 2,50 b 5,00 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5. Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa perlakuan jenis pupuk kandang sapi K1 dan perlakuan pupuk kandang ayam K2 sangat berbeda nyata dengan media top soil K0, tetapi kedua perlakuan pupuk kandang menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Pada perlakuan waktu pemberian jamur T. harzianum 5 hari sebelum tanam T1 dan pemberian saat tanam T2 menunjukkan hasil sangat nyata dengan perlakuan tanpa jamur T0, sedangkan antara perlakuan waktu pemberian jamur T. harzianum 5 hari sebelum tanam T1 dan pemberian saat tanam T2 menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Interaksi antara perlakuan jenis pupuk kandang K dengan perlakuan waktu pemberian jamur T. harzianum T yaitu perlakuan K1T1, K1T2, K2T1, menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap perlakuan K0T0, K2T0, K0T1, K0T2, K1T0 dan K2T2. Perlakuan K2T0 berbeda nyata dengan perlakuan K0T0, K0T1, K0T2, K1T0 dan K2T2. Perlakuan K0T1, K0T2, K1T0 dan K2T2 berbeda nyata dengan perlakuan K0T0, tetapi antara perlakuan tersebut menunjukkan hasil tidak berbeda nyata.

3. Keparahan penyakit