Balanced Scorecard TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata : 1 kartu skorenilai scorecard dan 2 Berimbang balanced. Kartu Skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Melalui kartu skornilai, nilai yang hendak diwujudkan personel di masa depan dapat dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan im digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja personel yang bersangkutan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel di ukur secara berimbang dari dua aspek yaitu, Keuangan dan Non Keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Pada awalnya, Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukutan kinerja eksekutif pada aspek keuangannya. Selanjutnya balanced scorecard mengalami perkembangan implementasi tidak hanya sebagai alas pengukur kinerja eksekutif, namun meluas sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana strategi. Pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, bagian riser kantor akuntan public KPMG di USA yang dipimpin oleh David P Norton mensponsori studi tentang “Pengukutan kinerja dalam Organisasi Masa Depan”. Hasil studi tersebut diterbitkan dalam sebuah artiker berjudul “Balanced Scorecard – Measure That Drive” menyimpulkan bahwa pengukuran kinerja eksekutif masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif : keuangan, customer, proses bisnis intern, dan Universitas Sumatera Utara pembelajaran pertumbuhan. Pada awal tahun 2000, balanced Scorecard telah menjadi bagian inti sistem manajemen strategi, tidak hanya bagian eksekutif, namun bagi seluruh personel perusahaan, terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan secara intensif teknologi informasi dalam operasi bisnisnya. Mulyadi, 2001:74 Menurut Kaplan dan Norton 2000:1 17, Balanced Scorecard merupakan : ... a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the business.. indudes financial measures that tell the result ojactions already taken.. complements the financial measures with operastional measures on customer satisfaction, internal process, and the organizations innovation and improvement activities-operational measure that are the drivers of future financial performance. Luis dan Biromo 2007:30 mendefinisikan Balanced Scorecard sebagai “suatu alai manajemen kinerja Performa Management Tool yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indicator financial dan non- financial yang kesemuanya terjalin dalam hubungan sebab akibat”. Balance Scorecard sebagai sistem manajemen strategi dan pengukuran yang menghubungkan sasaran strategic kepada indicator yang komprehensif. Universitas Sumatera Utara Untuk itu diperjelas jugs bahwa indicator yang digunakan harus merupakan kegiatan dan proses kegiatan inti lingkungan beroperasi.

2.4.1 Keunggulan Balanced Scorecard

Mulyadi 2001:18 menyatakan bahwa balanced scorecard sebagai inti manajemen perbankan strategis memiliki beberapa keunggulan, yaitu : 1. Memotivasi personel untuk berpikir dan bertindak strategis dalam membawa perusahaan menuju ke masa depan untuk melipat gandakan kinerja keuangan perusahaan, personel perlu menempuh langkah — langkah strategis berupa pembangunan tiga macam modal capital firm equity, organizational capital, menghasilkan total business yang koheren dan menghasilkan sasaran — sasaran strategis yang terukur. Balanced Scorecard menuntut karyawan untuk merumuskan sasaran — sasaran yang bersifat strategis dalam tahap perencanaan strategis. 2. Menghasilkan total business plan yang komprehensif, balanced scorecard tidak hanya terbatas pada perspektif keuangan namun meluas ke perspektif customer, proses bisnis intern, pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan sasaran strategis ke perspektif non keuangan tersebut dan mengarahkan perhatian karyawan ke seluruh usaha dalam memacu kinerja keuangan. Universitas Sumatera Utara 3. Balanced Scorecard dapat menghasilkan dua macam kekoherenan : a. Kekoherenan antara misi dan visi perusahaan dengan program dan rencana laba jangka pendek anggaran. Tahap perumusan strategi menghasilkan dokumen penting berikut ini: i. Pernyataan misi, visi dan keyakinan dasar ii. Tujuan goals iii. Strategi Dalam tahap perencanaan strategis telah dipilih kemudian diterjemahkan tujuan ke sasaran strategis dalam empat perspektif : keuangan, pelangaan, proses bisnis intern dan pembelajaran. Dalam tahap penyusunan anggaran bagian program yang akan dilakukan dalam tahun tertentu kemudian dijabarkan dalam langkah — langkah tahunan beserta taksiran anggarannya. Dengan sistematikan penerjemahan visi dan misi sampai dengan penyusunan anggaran akan menghasilkan kekoherenan antara visi dan misi perusahaan dengan program rencana laba jangka pendek. b. Kekoherenan antara berbagai sasaran strategis yang dirumuskan dalam tahap perencanaan strategis. Disamping memperluas sasaran strategis, balanced scorecard juga memberikan hubungan rasional antara berbagai sasaran strategis yang dirumuskan dalam perencanaan strategis. Human capital dimanfaatkan untuk membangun firm equity dengan mendesain dan memproduksi produk dan jasa yang menghasilkan hasil terbaik bagi pelanggan. Universitas Sumatera Utara Kekoherenan berbagai sasaran strategis dengan balance scorecard sangat menjanjikan peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kinerja keuangan. 4. Menghasilkan sasaran strategis yang seimbang harus diarahkan ke dua perspektif secara seimbang : i. Seimbang antara fokus ke proses pembelajaran dan pertumbuhan. j. Seimbang antara fokus ke intern dan ekstern perusahaan.

5. Menghasilkan sasaran strategis yang terukur dalam balanced scorecard

yang menghasilkan keberhasilan dalam pencapaian sasaran strategis sesuai dengan yang dirumuskan dan mengukur faktor yang memacu pencapaian keberhasilan tersebut. 2.4.2 Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard 1. Perspektif — perspektif dalam Balanced Scorecard Menurut Kaplan dan Norton 130 : 2000, dalam Balanced Scorecard pengukuran kinerja suatu perusahaan dikelompokkan ke dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perpektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. i. Perspektif Keuangan Pelaksanaannya telah memberikan kontribusi bagi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, tujuan keuangan menjadi fokus tujuan dan ukutan ketiga perspektif lainnya. Dalam menentukan tujuan dan ukuran keuangan ini, perlu diidentifikasi posisi perusahaan saat ini. Menurut Kaplan dan Norton 136:2000 posisi perusahaan ada tiga, yaitu tahap Universitas Sumatera Utara