Makna Konjungsi Konjungsi dan Preposisi

Selanjutnya, Alwi 2010: 396-403 membedakan fungsi konjungsi menjadi dua yaitu konjungsi yang kedudukannya sederajat atau setara dan konjungsi yang kedudukannya tidak setara atau sederajat. Fungsi konjungsi yang kedudukannya setara atau sederajat adalah; 1 dan, 2 atau, 3 tetapi, 4 serta, 5 lalu, 6 ke- mudian, 7 lagipula, 8 hanya, 9 padahal, 10 sedangkan, 11baik.....maupun, 12 tidak...tetapi, dan 13 bukan nya...melainkan. Adapun fungsi konjungsi yang kedudukannya tidak setara atau sederajat yaitu: 1 Konjungsi waktu: setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai 2 Konjungsi syarat: jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala 3 Konjungsi pengandaian: andaikan, seandainya, andaikata, sekiranya 4 Konjungsi tujuan: agar, supaya, biar 5 Konjungsi konsesif: biarpun, meskipun, sungguhpun, sekalipun, walaupun, kendatipun 6 Konjungsi perbandingan atau kemiripan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, bagaimana, laksana, daripada, alih-alih, ibarat 7 Konjungsi sebab atau alasan: sebab, karena, oleh karena 8 Konjungsi hasil atau akibat: sehingga, sampai-sampai 9 Konjungsi cara: dengan, tanpa 10 Konjungsi alat: dengan, tanpa

2.2.4 Makna Konjungsi

Makna konjungsi bahasa Indonesia menurut Soekono Wirjosoedarmo 2004: 4 adalah: 1 sebagai pengantar kalimat, 2 sebagai himpunan atau kumpulan, 3 menyatakan pertentangan, 4 menyatakan sebab, 5 menyatakan akibat, 6 menyatakan waktu, 7 menyatakan tempat, 8 menyatakan maksud, 9 menyatakan syarat, 10 menyatakan perwatakan, 11 menyatakan keadaan atau perihal, 12 menyatakan perbandingan, 13 menyatakan modalitas. 1 Sebagai bahasa pengantar kalimat, misalnya: alkisah, syahdan, arkian, maka, sebermula, bahwasannya, hatta, adapun, dan lain sebagainya. 2 Sebagai himpunankumpulan, misalnya: dan, lagi, dengan, lagipula, tambahan lagi, dan lain sebagainya. 3 Menyatakan pertentangan, misalnya: tetapi, hanya, sedangkan, biar, meski, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, melainkan, dan lain sebagainya. 4 Menyatakan sebab, misalnya: sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena, dan lain sebagainya. 5 Menyatakan akibat, misalnya: sampai, sehingga, sebab itu, karena itu, sampai-sampai, dan lain sebagainya. 6 Menyatakan waktu, misalnya: bila, waktu, ketika, mula-mula, apabila, bilamana, sebelum, selama, setelah, tatkala, semenjak, sesudah, setelah, dan lain sebagainya. 7 Menyatakan tempat, misalnya: sampai, hingga. 8 Menyatakan maksud, misalnya: supaya, agar, agar supaya. 9 Menyatakan syarat, misalnya: asal, asalkan, jika, andaikata, kalau, seandainya, dan lain sebagainya. 10 Menyatakan perwatakan, misalnya: kecuali. 11 Menyatakan keadaanperihal, misalnya: sambil, seraya. 12 Menyatakan perbandingan, misalnya: seperti, bagaikan, sebagai, seakan-akan, dan lain sebagainya. 13 Menyatakan modalitas, misalnya: jangan-jangan, kalau-kalau.

2.2.5 Konjungsi dan Preposisi

Konjungsi dan preposisi tergolong ke dalam kelompok kata tugas. Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia TBBI, 2010: 294 dikatakan bahwa preposisi disebut juga kata depan, menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya. Abdul Chaer 2009: 108 mengemukakan bahwa preposisi adalah kategori yang terletak di sebelah kiri nomina sehingga terbentuk sebuah frase eksosentrik untuk mengisi fungsi keterangan dalam sebuah klausa atau kalimat. Ramlan 2008: 63 mengemukakan bahwa preposisi termasuk dalam golongan kelas kata tertutup, maksudnya memiliki jumlah yang terbatas. Sekalipun jumlahnya terbatas, penggunaannya kadang-kadang menimbulkan kesulitan. Kridalaksana 2008: 199 berpendapat bahwa preposisi adalah partikel yang biasanya terletak di depan nomina dan menghubungkannya dengan kata lain dalam ikatan eksosentris; misalnya di, ke, dari. Ada beberapa kata yang sama antara kata yang termasuk konjungsi dan kata yang termasuk preposisi. Guna mengetahui kata mana yang termasuk konjungsi dan kata mana yang termasuk preposisi bisa dilihat dari penggunaan kata tersebut di dalam kalimat. Beberapa contoh kata yang termasuk ke dalam konjungsi dan preposisi adalah sejak, hingga, karena, dan kecuali. Kata-kata yang tidak sama antara kata yang termasuk konjungsi dan preposisi fungsinya juga hanya sebagai konjungsi atau preposisi saja. Sebagai contoh preposisi di, berfungsi untuk 1 menyatakan suatu tempat, 2 menyatakan suatu keadaan, 3 menyatakan orang dan kata benda nama waktu, 4 menyatakan karangan, buku, majalah, atau koran. Penggunaan preposisi di dalam kalimat biasanya terletak di muka kata benda yang menyatakan tempat, tetapi perkecualian untuk preposisi di yang menyatakan orang dan kata benda nama waktu penggunaannya diganti dengan preposisi pada. Contoh: Buku yang kamu cari ada di kakak sebaiknya: Buku yang kamu cari ada pada kakak. Preposisi di ini hanya berfungsi sebagai preposisi saja. Berbeda dengan preposisi daripada. Preposisi daripada dapat berfungsi sebagai preposisi dan konjungsi. Jika ditinjau dari segi bentuknya, preposisi ada dua macam, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk Alwi, 2010: 294-296. Preposisi tunggal dapat berupa 1 kata dasar, misalnya di, ke, dari, dan pada, 2 kata berafiks, seperti selama, mengenai, dan sepanjang. Preposisi majemuk atau gabungan terdiri atas 1 dua preposisi yang berdampingan, dan 2 dua preposisi yang berkorelasi. Preposisi gabungan jenis pertama terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan. Contoh: kita sudah mempertimbangkan persoalan itu. Masalah penduduk harus diatasi secara nasional. Preposisi jenis kedua terdiri atas dua unsur yang dipakai berkorelasi atau berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Contoh: Dari lahir sampai berumur sepuluh tahun, ia ikut neneknya.. Kami pindah dari Bandung ke Jakarta tahun lalu. Dapat disimpulkan bahwa konjungsi dan preposisi sama-sama termasuk dalam kata tugas, keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Untuk membedakannya perlu diperhatikan bahwa kata yang termasuk preposisi membentuk frase preposisi dengan nomina yang mengikutinya, dan menduduki fungsi keterangan di dalam klausa atau kalimat. Sedangkan, konjungsi menggabungkan dua unsur sintaksis, baik kata, frase, klausa, maupun kalimat.

2.2.6 Tajuk Rencana