Alat Pengumpulan Data Pemberian Skor Validitas

semua siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun 20142015 menjadi subjek penelitian. Ada tiga alasan dipilihnya SMP N Mlati Sleman Yogyakarta sebagai tempat penelitian, yaitu: 1 SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta mudah dijangkau oleh peneliti, 2 SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta pernah menjadi tempat bagi peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling PPLBK, 3 siswa SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tergolong remaja yang berusia 13 sampai 15 tahun. Rincian jumlah siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015 ada pada tabel 1. Tabel 1 Rincian Jumlah Siswa Kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 Kelas Jumlah IX A 32 IX B 32 IX C 32 IX D 30 Total 126

C. Instrumen Penelitian

1. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Kemandirian Emosional. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2010: 199. Item-item kuesioner ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek kemandirian emosional yang dikemukakan Steinberg 2002: 292. Kuesioner terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama memuat tujuan kuesioner dan petunjuk kuesioner. Bagian kedua memuat pernyataan-pernyataan tentang kemandirian emosional siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian menggunakan empat opsi atau alternatif jawaban yaitu “Selalu” S, “Sering” Sr, “Jarang” J dan “Tidak Pernah” TP.

2. Pemberian Skor

Pemberian skor untuk setiap alternatif jawaban untuk masing- masing item pernyataan adalah sebagai berikut: a. Untuk pernyataan yang bersifat favorable pernyataan positif, alternatif jawaban S Selalu diberi skor 4, alternatif jawaban Sr Sering diberi skor 3, alternatif jawaban J Jarang diberi skor 2 dan alternatif jawaban TP Tidak Pernah diberi skor 1. b. Untuk masing-masing pernyataan unfavorable pernyataan negatif, alternatif jawaban S Selalu diberi skor 1, alternatif jawaban Sr Sering diberi skor 2, alternatif jawaban J Jarang diberi skor 3 dan alternatif jawaban TP Tidak Pernah diberi skor 4.

3. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti kemampuan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur atau sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2009: 5. Validitas yang diperiksa dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas isi merupakan validitas yang mengukur elevasi item kuesioner dengan indikator keperilakuan dan tujuan ukur Azwar, 2012: 132. Validitas isi dilakukan melalui professional judgment, yaitu penilaian oleh ahli. Professional judgment dalam penelitian ini hanya diperoleh dari dosen pembimbing skripsi. Dosen pembimbing skripsi memberikan penilaian mengenai isi dan struktur kalimat yang sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan EYD. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Formula yang digunakan dalam analisis konsistensi internal butir item adalah sebagai berikut: Keterangan: : koefisien korelasi antara skor item dengan skor total : jumlah perkalian antara skor item dengan skor total : jumlah skor item : jumlah skor total : jumlah subjek Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 dianggap memuaskan dan jika kurang dari 0.30 item diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar: 2007: 65. Pemeriksaan konsistensi internal dilakukan dengan komputer melalui program SPSS Statistical Program for Social Science versi 16.0. Dari hasil perhitungan, diperoleh 35 item yang memiliki korelasi ≥ 0.30, sedangkan 5 item ≤ 0.30. Hasil penghitungan koefisien korelasi item instrument penelitian dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi Item Instrumen Penelitian Aspek Indikator No Item Valid Tidak Valid Remaja tidak mengidealkan orang tuanya de- idealized Remaja memandang orang tua bukan sebagai orang yang paling ideal. 1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4 - Remaja memandang bahwa orang tua tidak selamanya benar, tahu dan punya kekuasaan. 5, 6, 7, 8 5, 6, 7, 8 - Remaja tetap menganggap orang tua sebagai teladan bagi dirinya. 9, 10 10 9 Remaja dapat memandang orang tua sebagai orang dewasa lainnya parent as people Remaja memandang dan berinteraksi dengan orangtua sebagai orangtua sesungguhnya maupun orang dewasa pada umumnya. 11, 12, 13, 14 11, 12, 13 , 14 - Remaja dapat menolak pendapat orang tua. 15, 16, 17, 18 15 , 16, 17, 18 - Remaja bergantung kepada dirinya sendiri non- dependency Remaja bersandar pada kemampuan sendiri. 19, 20, 21, 22, 23, 24 20, 21, 22, 23, 24 19 Remaja mampu menunda keinginan untuk segera meminta dukungan emosional kepada orangtua. 25, 26 25, 26 Remaja bergantung kepada orang tua untuk mencari jalan keluar. 27, 28 27 , 28 - Remaja tidak begitu saja datang kepada orang tua jika mendapat kesulitan, kesedihan, kekecewaan dan kekhawatiran. 29, 30 29, 30 - Remaja merasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri individuated Remaja mampu melihat perbedaan pandangan antara pandangan orang tua dan pandangan sendiri. 31, 32 31 32 Remaja menunjukkan perilaku yang lebih bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40 37, Jumlah Item 40 35 5

4. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa SMA Triguna Utama Ciputat

0 6 87

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN PARTIKEL NI DAN DE YANG MENYATAKAN TEMPAT (Studi deskriptif terhadap mahasiswa tingkat I Universitas Komputer Indonesia tahun ajaran 2006/2007)

3 15 25

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9