Usulan HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK

yang ada di lapangan saat peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada beberapa siswa. Pertama, siswa kurang mampu dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang tua. Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka kurang akrab dengan orang tuanya, sehingga siswa merasa cemas dan takut jika ia tidak mengikuti keinginan orang tuanya. Kedua, ada beberapa siswa juga yang masih mengandalkan orang tuanya dalam mengambil keputusan bagi siswa itu sendiri. Ketiga, beberapa siswa juga sering mengalami emosi marah karena tidak sejalan dengan orang tua. Tiga hal ini yang mengakibatkan siswa memiliki tingkat kemandirian emosional yang kurang tinggi. Jika ini dibiarkan terus menerus akan membuat siswa menjadi tidak berkembang.

C. Usulan

Topik-Topik Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk Meningkatkan Kemandirian Emosional Siswa Kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta yang Kemandirian Emosionalnya Masih Rendah Kategorisasi item kuesioner penelitian dilakukan berdasarkan perhitungan dengan jumlah subjek 107 sebagai berikut: X maksimum teoritik : 4 x 107 = 428 X minimum teoritik : 1 x 107 = 107 Luas jarak : 428 – 107 = 321 σ standar deviasi : 321 : 6 = 53, 5 dibulatkan menjadi 54 μ mean teoritik : 428+107 : 2 = 267,5 dibulatkan menjadi 268 Setelah dilakukan perhitungan, penggolongan item kemandirian emosional siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015 berdasarkan tinggi rendahnya skor dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7 Penggolongan Item Kemandirian Emosional Siswa Kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor NormaKriteria Skor Skor Jumlah Item Prosentase Kategori Nomor Item X≤ µ -1,5σ 187 - - Sangat rendah - µ - 1,5 σ X≤ µ - 0,5 σ 188- 241 2 5, 71 rendah 7, 13 µ - 0,5 σ X≤ µ +0,5 σ 242- 294 12 34, 28 sedang 2, 6, 8, 11, 12, 14, 16, 22, 24, 25, 27, 28 µ +0,5 σ X≤ µ +1,5 σ 295- 348 15 42, 85 Tinggi 1, 3, 4, 5,10, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 30, 32, 33, 35 µ +1,5 σ X 349 6 17, 14 Sangat tinggi 9, 17, 26, 29, 31, 34 Dari tabel 7 tampak bahwa item-item kemandirian emosional siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015 menurut tinggi rendahnya skor adalah sebagai berikut: a. Ada 6 17, 14 item yang menunjukkan kemandirian emosional sangat tinggi. b. Ada 15 42, 85 item yang menunjukkan kemandirian emosional tinggi. c. Ada 12 34, 28 item yang menunjukkan kemandirian emosional sedang. d. Ada 2 5, 71 item yang menunjukkan kemandirian emosional rendah. e. Tidak ada item yang menunjukkan kemandirian emosional sangat rendah. Item-item yang menunjukkan bahwa kemandirian emosional siswa termasuk rendah dan sedang disajikan pada tabel 8. Tabel 8 Item-Item Kuesioner Kemandirian Emosional Siswa Kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 yang Menunjukkan bahwa Kemandirian Emosional Siswa Rendah dan Sedang Aspek Indikator Item Nomor Item Skor Remaja tidak mengidealkan orang tuanya de-idealized Remaja memandang orang tua bukan sebagai orang yang paling ideal. Saya mampu mengambil keputusan saya sendiri tanpa tergantung pada orang tua. 2 273 Remaja memandang bahwa orang tua tidak selamanya benar, tahu dan punya kekuasaan. Saya merasa tidak perlu memberi tahu segala hal kepada orang tua saya. 6 247 Saya selalu memandang orang tua saya sebagai orang yang kehendaknya harus saya turuti. 7 232 Saya selalu melakukan apa saja yang diminta orang tua saya. 8 286 Remaja dapat memandang orang tua sebagai orang dewasa lainnya parent as people Remaja memandang dan berinteraksi dengan orangtua sebagai orangtua sesungguhnya maupun orang dewasa pada umumnya. Saya dapat berbicara dengan leluasa kepada orang tua saya. 11 290 Saya tidak canggung membicarakan masalah pribadi saya kepada orang tua saya. 12 271 Saya kurang jujur dalam mengungkapkan isi hati saya kepada orang tua. 13 234 Remaja dapat menolak pendapat orang tua. Saya dapat dengan jelas dan tenang mengungkapkan keberatan saya kepada orang tua saya. 14 286 Saya menolak pendapat orang tua dengan diam saja dan mengurung diri di kamar. 16 344 Remaja bergantung kepada dirinya sendiri non-dependency Remaja bersandar pada kemampuan sendiri. Saya masih sangat bergantung pada orang tua untuk mengatasi masalah-masalah pribadi saya. 22 289 Remaja bergantung kepada orang tua untuk mencari jalan keluar. Biasanya saya dapat menyelesaikan masalah saya sendiri tanpa melibatkan orang tua. 24 280 Saya selalu mengikuti saja pendapat dari orang tua saya. 25 253 Remaja tidak begitu saja datang kepada orang tua jika mendapat kesulitan, kesedihan, kekecewaan dan kekhawatiran. Saat saya sedang sedih, saya biasanya langsung mengungkapkannya kepada orang tua saya. 27 292 Remaja merasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri individuated Remaja mampu melihat perbedaan pandangan antara pandangan orang tua dan pandangan sendiri. Saya selalu bisa menyelesaikan masalah berdasarkan pandangan saya sendiri. 28 285 Berdasarkan item-item yang menunjukkan bahwa kemandirian emosional siswa termasuk rendah dan sedang, peneliti membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal yang dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian emosional siswa yang masih rendah. Usulan yang dimaksudkan disajikan pada tabel 9. Kemudian peneliti menyajikan beberapa contoh Satuan Pelayanan Bimbingan Klasikal pada lampiran 4. Tabel 9 Usulan Topik-Topik Bimbingan untuk Meningkatkan Kemandirian Emosional Siswa Kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta yang Kemandirian Emosionalnya Masih Rendah No. Nomor Item Item Topik Tujuan Metode Waktu Sumber 1. 2 Saya mampu mengambil keputusan saya sendiri tanpa tergantung pada orang tua. Membuat pilihan yang bertanggung jawab Peserta didik dapat membuat pilihan yang bertanggung jawab Menonton video, ceramah singkat, tanya jawab, diskusi, refleksi 1 JP 1. Lewis, Barbara A. Character Building: untuk Anak-Anak. p.162. Jakarta: Binarupa Aksara 2. Rida, Akram. 2005. Making Choice. Jakarta: Hikmah 3. http:forsharingknowledge.blogspot.com201104 6-cara-untuk-mengambil-pilihan-pilihan.html 2. 7 Saya selalu memandang orang tua saya sebagai orang yang kehendaknya harus saya turuti. Berkomunikasi dengan orang tua Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi dengan orang tua Menonton video, ceramah singkat, tanya jawab, diskusi, refleksi 2 JP www.mjeduation.com 3. 13 Saya kurang jujur dalam mengungkapkan isi hati saya kepada orang tua. Kejujuran Siswa mampu berkata jujur dalam mengungkapkan isi hati kepada orang tua. Ceramah singkat, tanya jawab, diskusi, refleksi 1 JP Sinurat, R.H.Dj. 2008. Reader Mata Kuliah Praktikum Bimbingan Kelompok . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Keterbukaan Peserta didik dapat membagikan tentang perasaannya kepada orang lain. Ceramah singkat, tanya jawab, diskusi, refleksi 2 JP Sinurat, R. H. Dj. 1999. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Mengungkapkan pendapat kepada orang tua Peserta didik dapat berkomunikasi dengan orang tua Ceramah singkat, tanya jawab, diskusi, refleksi 1 JP Wisnuwardhani, Dian. 2013. Mama, papa, please. Jakarta: Kompas Gramedia Mengungkapkan perasaan. Peserta didik dapat mengungkapkan perasaannya secara jelas. Ceramah singkat, tanya jawab, diskusi, refleksi 1 JP Sinurat, R. H. Dj. 1999. Handout Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: USD. 44

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa SMA Triguna Utama Ciputat

0 6 87

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN PARTIKEL NI DAN DE YANG MENYATAKAN TEMPAT (Studi deskriptif terhadap mahasiswa tingkat I Universitas Komputer Indonesia tahun ajaran 2006/2007)

3 15 25

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9