Bimbingan Klasikal KAJIAN PUSTAKA

Disamping karakteristik remaja yang telah dikemukakan di atas, dalam masa remaja terdapat gejala-gejala yang sering disebut dengan gejala negative phase. Hurlock menguraikan tentang negative phase sebagai berikut: keinginan untuk menyendiri desire of isolation, berkurang kemauan untuk bekerja disinclination to work, kurangnya koordinasi fungsi-fungsi tubuh incoordination, kejemuan boredom, kegelisahan restlessness, pertentangan sosial social antagonism, penantangan terhadap kewibawaan orang dewasa resistance to authority, kepekaan perasaan heightened emotionality , kurang percaya diri lock of self-confidence, mulai timbul minat pada lawan jenis preoccupation with sex, kepekaan perasaan susila excessive modesty, dan kesukaan berkhayal day dreaming Mappiare, 1982: 32.

E. Bimbingan Klasikal

Bimbingan adalah proses membantu individu untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya Winkel dan Hastuti, 2004: 1. Bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri Winkel, 1997:519. Bimbingan klasikal bermanfaat bagi tenaga bimbingan dan juga bagi para siswa Winkel dan Hastuti, 2004: 565-566. Manfaat bimbingan klasikal bagi tenaga bimbingan adalah: 1. Mendapat kesempatan dapat berkontak langsung dengan para siswa sekaligus mengenal banyak siswa. 2. Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok sangat menghemat waktu dan tenaga dalam memberikan informasi yang diperlukan. 3. Memperluas ruang geraknya, terlebih jika tenaga pembimbingnya hanya satu atau dua orang. Bagi para siswa manfaat bimbingan klasikal antara lain: 1. Menjadi lebih sadar akan tantangan yang dihadapi sehingga mereka memutuskan untuk berwawancara dengan konselor. Dalam hal ini siswa diajak untuk terbuka kepada konselor. 2. Lebih rela menerima dirinya sendiri, setelah menyadari bahwa teman- temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan dan tantangan yang kerap kali sama. 3. Lebih berani mengemukakan pandangannya sendiri. 4. Siswa mendapat kesempatan untuk mendiskusikan suatu hal bersama. 5. Siswa menjadi lebih menerima suatu pandangan atau pendapat bila dikemukakan oleh seorang teman. Dalam kegiatan ini siswa diberi kesempatan oleh konselor untuk memberi nasehat kepada temannya. 6. Siswa tertolong untuk mengatasi suatu masalah yang dirasa sulit untuk dibiarakan secara langsung kepada konselor. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas dan teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metode statistika Azwar, 2013: 7. Dari kedalaman analisisnya, penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan memberikan gambaran secara sistematik dan akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu Azwar, 2013: 7. Sejalan dengan pengertian tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tingkat kemandirian emosional siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015. Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, akan diusulkan topik-topik bimbingan klasikal untuk mengembangkan kemandirian emosional siswa.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015. Jumlah kelas IX di SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015 sebanyak empat kelas, yaitu kelas IX A, IX B, IX C dan IX D. Penelitian ini adalah penelitian populasi karena

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa SMA Triguna Utama Ciputat

0 6 87

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN PARTIKEL NI DAN DE YANG MENYATAKAN TEMPAT (Studi deskriptif terhadap mahasiswa tingkat I Universitas Komputer Indonesia tahun ajaran 2006/2007)

3 15 25

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9