10
tabungan, kegiatan simpan pinjam merupakan kegiatan infrastruktur keuangan yang lebih maju. Dari seluruh kelompok BLMBPLMPMUK yang teridentifikasi hanya
1,34 kelompok yang melengkapi aktivitasnya dengan kegiatan simpan pinjam. Simpan pinjam tidak hanya membutuhkan penyelenggara yang mampu tapi juga
kejujuran yang dapat dipercaya anggota kelompok. Dalam rangka penguatan modal kelompok pembinaan ke arah kegiatan infrastruktur keuangan seperti arisan,
tabungan dan simpan pinjam perlu diagendakan dengan format yang jelas.
3.5. Populasi Ternak Sapi Potong
Mayoritas kelompok peternak BLMBPLMPMUK tahun anggaran 2002 – 2005 menyelenggarakan kegiatan usaha sapi potong. Dari keseluruhan kelompok
yang memelihara sapi potong sebagian besar melakukan aktivitas pembibitan, pembibitan dan pembesaran, hanya beberapa kelompok saja yang melakukan
penggemukan secara khusus, khususnya kelompok dengan orientasi pasar yang baik.
Total populasi sapi yang teridentifikasi pada kelompok tercatat sebanyak 49.839 ekor, berasal dari kelompok peluncuran dana 2002 sebanyak 13.511 ekor,
tahun peluncuran dana 2003 sebanyak 14.421 ekor, tahun 2004 sebanyak 13.256 ekor dan dari dana yang dikucurkan tahun 2005 sebanyak 8.651 ekor.
Beberapa daerah yang mempunyai kontribusi besar antara lain NTT, NTB, Jawa Timur dan
Jawa Tengah. Beberapa propinsi yang tidak berbasis sapi potong seperti Papua, Irian Jaya
Barat, Maluku dan Maluku Utara terlihat sudah mulai mengembangkan sapi potong. Seiring dengan perkembangan penanaman jagung. Propinsi Gorontalo juga terlihat
aktif mengembangkan sapi potong terkait dengan program agropolitan. Namun demikian di daerah pengembangan baru tersebut, pengembangan sapi potong
melalui dana BLMBPLMPMUK masih membutuhkan penanganan yang lebih baik, dari mulai perencanaan sampai dengan implementasi, serta penanganan pembinaan
pasca kucuran dana. Tanpa perhatian yang komprehensif pada berbagai sektor kegiatan, dikhawatirkan dana BLMBPLMPMUK kurang berdaya guna dan berhasil
guna.
11
Tabel 1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Kelompok BLMBPLM
PMUK Berdasarkan Tahun Program No Propinsi
2002 2003
2004 2005
Awal Akhir
Awal Akhir
Awal Akhir
Awal Akhir
1 NAD
60 66
60 78
295 364
370 368
2 Sumatera Utara
345 703
210 262
159 166
80 90
3 Sumetera Barat
419 539
379 176
220 220
- -
4 Jambi
237 291
226 264
228 225
380 380
5 Riau
150 146
145 141
229 222
772 761
6 Kep. Babel
166 95
130 143
143 144
42 44
7 Bengkulu
539 414
298 358
445 478
496 492
8 SumateraSelatan
558 860
245 358
615 641
375 355
9 Lampung
366 415
293 398
120 152
40 40
10 Banten 59
51 67
60 30
30 -
- 11 Jawa Barat
755 697
469 578
703 909
- -
12 Jawa Tengah 654
425 888
943 1349
1452 472
440 13 DI Yogyakarta
333 547
244 425
271 348
432 508
14 Jawa Timur 1009
1250 1033
1618 985
1504 241
300 15 Bali
344 189
732 550
307 307
343 444
16 NTB
993 1395
1286 2047
709 909
793 774
17 NTT
1102 1480
1331 1637
1103 1151
924 938
18 Kalimantan Barat
664 816
472 605
702 744
622 567
19 Kalimantan Tngh
274 500
483 720
373 467
200 200
20 Kalimantan Sltan
129 149
403 359
190 208
244 253
21 Kalimantan Tmur
557 468
382 443
470 380
523 481
22 Sulawesi Utara 355
379 124
129 158
103 63
25 23 Gorontalo
225 225
275 331
329 324
191 190
24 Sulawesi Tengah 286
298 183
259 267
298 339
326 25
Sulawesi Tenggr 386
628 339
645 359
470 352
352 26
Sulawesi Selatan 211
257 418
638 579
763 135
135 27
Maluku -
- 90
99 54
37 -
- 28 Maluku Utara
83 83
- -
18 29
30 30
29 Irianjaya Barat 126
145 215
155 150
116 114
108 30 Papua
- -
- -
96 96
- -
Jumlah 11385
13511 11422
14421 11657
13256 8673
8651
Pada propinsi yang mengalami progres yang sangat baik, pemerintah pusatdaerah
sebaiknya mulai
menata pemwilayahan
yang potensial
dan perencanaan pasar yang baik, disertai dengan dukungan infrastruktur pelabuhan
antar pulau yang memadai.
3.6. Kontribusi Kelompok Peternak terhadap PKD 2010