Dalam penelitian ini penulis membedakan jenis pekerjaan menjadi lima jenis berdasarkan prestise gengsi dalam masyarakat
yaitu: a
Pegawai Negri PNS b
Pegawai swasta c
Pedagang d
Petani e
Buruhtidak bekerja b. Tingkat Pendapatan Orangtua
Pendapatan adalah keseluruhan pendapatan orangtua yang bersumber dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan, yang
dihitung sebagai pendapatan. Pendapatan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh seseorang terhadap jasanya T. Gilarso, 1986:4.
Pengaruh tingkat pendapatan orangtua berkaitan dengan kemampuan orangtua dalam membiayai anak untuk mendapatkan
pemondokan yang diinginkan sesuai dengan fasilitas dan tarif yang diharapkan selama anak menempuh pendidikan di Yogyakarta.
3. Kultur Keluarga
Kultur menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai kebudayaan, sedangkan keluarga diartikan sebagai sanak saudara atau
orang-orang yang menjadi anggota keluarga. Pendapat lain mengartikan
kultur sebagai keseluruhan dari hasil manusia hidup bermasyarakat berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat
yang merupakan kepandaiaan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat kebiasaan dan lain-lain kepandaiaan Hassan Shadily, 1984:81. Banyak
ahli yang mendefinisikan kultur secara berbeda-beda. Tylor dalam Conrad Phillip Kottak 1991:37 mendefinisikan kultur sebagai:
Cultur is that complex whole whice includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acguired by
man as a member of society.
Kultur merupakan suatu yang kompleks menyeluruh mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adapt istiadat, dan
kemampuan serta kebiasaan yang diperlukan manusia sebagai anggota masyarakat.
Hofstede 1994:5 mengartikan kultur sebagai: A collective phenomenon, because it is at least partly shared with
people who live or lived within the same social environment, which is there it was learned. It is collective programming of the mind which
distinguishes the members of the one group or category of people from another.
Kultur merupakan bentuk pemograman mental secara kolektif yang membedakan anggota kelompok satu dengan kelompok yang lainnya
dalam pola piker, perasaan, dan tindakan anggota suatu kelompok. Dari definisi tentang keluarga dan kultur diatas, dapat disimpulkan
bahwa kultur keluarga merupakan sebuah pemrograman mental yang telah terkristalisasi pada seorang individu kedalam lembaga yang telah mereka
bangun yang dinamakan keluarga. Kultur keluarga terbagi menjadi 4
dimensi yaitu mencakup jarak kekuasaan power distance from small to large, menghindari ketidakpastian uncertainty avoidance from weak
to strong, individualism versus collectivism dan masculinity versus femininity.
Jarak kekuasaan power distance menunjukkan tingkatan atau sejauh mana tiap keluarga mempertahankan perbedaan status atau
kekuasaan diantara anggota-anggotanya. Keluarga yang memiliki budaya power distance besar akan cenderung mengembangkan aturan,
mekanisme atau kebiasaan-kebiasaan dalam mempertahankan perbedaan status atau kekuasaan. Sementara keluarga yang memiliki orientasi
budaya power distance kecil akan berusaha untuk meminimalkan perbedaan-perbedaan status atau mengutamakan kesejajaran equality.
Dalam dimensi kedua yaitu individualism versus collectivism mengacu pada sejauh mana suatu keluarga mendukung tendensi
individualistik atau kolektivistik. Keluarga dengan budaya individualistik mendorong anggota-anggota untuk mandiri otonom dan merealisasikan
hak-hak pribadinya. Sedangkan pada keluarga dengan latar belakang budaya kolektivisme menekankan kewajiban pada kelompok daripada hak-
hak pribadinya. Dimensi masculinity versus femininity menunjukkan sejauh mana
suatu keluarga berpegang teguh pada peran gender atau nilai-nilai seksual tradisional yang didasarkan pada perbedaan biologis.
Dimensi penghindaran ketidakpastian uncertainty avoidance menunjuk sejauh mana pandangan anggota keluarga dalam menghadapi
situasi yang tidak pasti. Keluarga yang memiliki dimensi budaya uncertainty avoidance kuat merasa terancam dengan ketidakpastian
sehingga akan berusaha menciptakan mekanisme untuk mengurangi resiko. Lain halnya dengan keluarga yang memiliki orientasi budaya
uncertainty avoidance lemah toleransi terhadap situasi tidak pasti akan menjadi lebih tinggi.
Dimensi jarak kekuasaan power distance mencakup indikator antara lain: patuh pada orang tua menghormati orang tua dan anggota
keluarga lain yang lebih tua dan ketergantungan pada orangtua. Dimensi penghindaran atas ketidakpastian uncertainty avoidance mencakup
indikator yang meliputi: ketidakpastian hidup sebagai sesuatu yang normal, perasaan tidak nyaman dalam menghadapi ketidakpastian antar
anggota keluarga, dan aturan-aturan yang ketat tentang hal yang buruk atau tabu. Dimensi individualitas dan kolektivitas individualism versus
collectivism mencakup indikator antara lain: kebebasan untuk menyatakan pendapat, loyalitas pada anggota keluarga yang lain, keleluasaan untuk
mandiri, keterikatan sosial satu sama lain dalam keluarga, berkomunikasi dengan kelompok dan perasaan yang muncul akibat pelanggaran aturan.
Sedangkan pada dimensi maskulinitas versus femininitas masculinity versus femininity mencakup indikator antara lain: perbedaan peran antara
ayah dan ibu sebagai ukuran sosial peran ayah lebih dominant daripada
ibu, keluarga menjunjung tinggi kemandirian setiap anggota keluarga, anak laki-laki maupun perempuan memiliki keinginan yang sama dan
orangtua mengajarkan untuk selalu menjaga hubungan antar anggota keluarga.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan