Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
2 baik kepada pejabat tinggi maupun kepada masyarakat atau biasa dikenal
dengan akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas horisontal Bahrullah, 2014. Tuntutan atas akuntabilitas ini terkait dengan perlunya transparansi
dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik Mardiasmo 2004:20. Akuntabilitas di dalam organisasi sektor
publik dinilai lebih kompleks dibandingkan dengan yang ada di dalam sektor swasta. Sinclair, 1995; Mulgan, 1997; Parker and Gould, 1999; Ryan
and Walsh, 2004. Menurut Turner dan Hulme 1997, konsep dari akuntabilitas lebih sulit untuk diwujudkan daripada memberantas korupsi
karena perwujudan akuntabilitas lebih menekankan pertanggungjawaban horisontal dan vertikal. Akuntabilitas memiliki model tradisional yang
didasarkan pada model hirarki dengan fokus atas bawah yang dinyatakan dalam bentuk pengendalian keuangan. Saat ini, model tradisional dari
akuntabilitas masih digunakan tetapi mulai tergeser dengan adanya pendekatan pengenalan yang dikenal dengan nama
New Public Management,
yang menyatakan bahwa lembaga diperlukan untuk menentukan sebuah output dari lembaga tersebut sehingga dapat
menghasilkan kebijakan pemerintah yang lebih luas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk
mewujudkan pertanggungjawaban terhadap laporan keuangan yang handal dan relevan yaitu dengan menetapkan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pemerintah telah menetapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis kas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Standar akuntansi
terbaru yang telah dikeluarkan oleh pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Peraturan ini lebih mengarah pada penggunaan basis
akrual pada laporan keuangan. Dengan mengacu pada peraturan pemerintah tersebut, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan dapat
menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar serta sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan agar
good governance
dapat terwujud. Dalam
rangka meningkatkan
kualitas laporan
keuangan, penyusunan laporan keuangan berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Mentu dan Sondakh, 2016.1393. Pedoman yang diatur dalam peraturan pemerintah
tersebut membantu pemerintah dalam menyusun laporan keuangan yang memiliki kualitas informasi yang baik, dimana laporan keuangan tersebut
bersifat relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan peraturan pemerintah juga dapat
mewujudkan adanya transparansi dan akuntabilitas pada pengelolaan keuangan pemerintah termasuk keuangan pemerintah daerah sehingga
good governance
dapat tercapai Langelo dkk, 2015:2. Pemerintah Kabupaten Cilacap memiliki pertanggungjawaban atas
kegiatan yang telah dilakukan selama satu periode. Salah satu bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan yaitu menyusun laporan keuangan
yang hasilnya akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang lebih tinggi dan kepada
masyarakat. Penyusunan laporan keuangan berbasis akrual untuk Kabupaten Cilacap baru pertama kali dilakukan pada tahun 2015.
Penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Cilacap dilakukan oleh Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Cilacap BPPKAD. Tugas BPPKAD Kabupaten Cilacap diantaranya menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang pokok-pokok pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah, menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban atas APBD, membuat perencanaan
strategis, merumuskan kebijakan, menyajikan informasi keuangan daerah, serta kegiatan lain yang berhubungan dengan pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah Kabupaten Cilacap. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai
“Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Sektor Publik”.