Organisasi Pemerintahan KAJIAN PUSTAKA

12

C. Akuntansi Pemerintahan

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Bab I Ketentuan Umum dalam pasal 1 opsi 1 dan 2 dijelaskan bahwa: “1 Pemerintah adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 2 Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta penginterprestasian atas hasilnya.” Maka dari itu, akuntansi pemerintahan dapat disimpulkan sebagai suatu proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta penginterprestasian atas hasil dari proses yang dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Terdapat dua lingkup dari akuntansi pemerintahan Halim dan Kusufi, 2012:38: 1. Akuntansi Pemerintahan Pusat 2. Akuntansi Pemerintahan Daerah, terdiri atas : a. Akuntansi pemerintahan provinsi; b. Akuntansi pemerintahan kabupatenkota Tiga tujuan akuntansi pemerintahan menurut Halim dan Kusufi 2011:39: 1. Pertanggungjawaban accountability and stewardship Tujuan pertanggungjawaban memiliki arti memberikan informasi keuangan yang lengkap, cermat, dalam bentuk dan waktu yang tepat, 13 yang berguna bagi pihak yang bertanggung jawab yang berkaitan dengan operasi unit-unit pemerintahan. Lebih lanjut, tujuan pertanggungjawaban ini mengharuskan tiap orang atau badan yang mengelola keuangan negara harus memberikan pertanggungjawaban atau perhitungan. 2. Manajerial Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintah harus menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, serta penilaian kinerja pemerintah. 3. Pengawasan Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi pemerintah harus memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.

D. Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas publik dilaksanakan dengan dua macam cara, yaitu akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas vertikal artinya pertanggungjawaban atas laporan keuangan tersebut merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit –unit kerja kepada pemerintah