Keahlian Audit X Teknik Penentuan Sampel

35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel adalah pernyataan tentang definisi dan pengukuran variabel dalam penelitian secara operasional, baik berdasarkan teori yang telah ada, peneliti terdahulu dan pengalaman empiris.

3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 dua variabel bebas X yaitu Keahlian Audit X 1 , Independensi Auditor X 2

1. Variabel Bebas X

dan satu variabel terikat Y yaitu Pendapat Audit Agar dapat memperjelas definisi dan untuk memudahkan pengukuran terhadap masing-masing variabel, maka diperlukan definisi operasional atas variabel-variabel tersebut. Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. Keahlian Audit X

1 Keahlian adalah kemahiran auditor dalam melaksanakan tugas pemeriksaan dengan menerapkan standar, prinsip, prosedur dan teknik pemeriksaan secara tepat sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. 36

b. Independensi Auditor X

2 Independensi Auditor adalah sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak luar dalam melaksanakan pekerjaannya.

2. Variabel Terikat Y

Pendapat Audit Pendapat Audit adalah keseluruhan dari hasil laporan audit dan proses pengambilan keputusan dalam bidang audit dipengaruhi oleh faktor keahlian audit dan independensi.

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel

Adapun teknik pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Keahlian Audit X

1 Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan teknik Semantik Differential, yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai Keahlian Audit yang dimiliki oleh Auditor dalam melaksanakan tugas audit, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan Sangat tidak setuju Sangat setuju 37 yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai Keahlian Audit yang dimiliki oleh Auditor dalam melaksanakan tugas audit. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian Qudus 2004 dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 lima item pertanyaan.

2. Independensi Auditor X

2 Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan teknik Semantik Differential, yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai Independensi Auditor yang dimiliki oleh Auditor dalam melaksanakan tugas audit, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai Independensi Auditor yang dimiliki oleh Auditor dalam melaksanakan tugas audit. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian Qudus 2004 dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 lima item pertanyaan. Sangat tidak setuju Sangat setuju 38

3. Pendapat Audit Y

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan teknik Semantik Differential, yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai Pendapat Audit yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai Pendapat Audit yang diberikan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian Qudus 2004 dan Variabel ini diukur dengan menggunakan 18 delapanbelas item pertanyaan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian Sumarsono, 2004: 44. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP di Surabaya yang berjumlah 77 Auditor sesuai dengan data dari www.iapi.or.id. Sangat tidak setuju Sangat setuju 39

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sampel harus merupakan representatif dari sebuah populasi Sumarsono, 2004: 44- 45. Teknik pengambilan sampel merupakan bagian dalam melaksanakan suatu penelitian, untuk itu teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling, dengan metode sampel random sampling yaitu setiap populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel Sumarsono, 2004 : 46. Untuk mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut : n = 2 1 Ne N + Umar, 2001 : 74 Dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi 77 Auditor e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan e = 10. Cara Perhitungan : n = 2 1 , . 77 1 77 + n = 43,51 = 44 responden Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 44 Auditor. 40

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit dengan ukuran kantor akuntan publik segabai variabel moderating: studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta

0 5 148

Pengaruh Independensi Auditor, Keahlian Profesional Auditor, dan Tenure Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Kualitas Audit Pergantian KAP Kasus Kewajiban Rotasi Audit

0 14 163

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA.

0 1 86

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA.

0 2 110

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA.

0 0 81

““Pengaruh Keahlian Audit Dan Independensi Terhadap Pendapat Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)”.

0 5 169

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA

0 0 28

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA

0 0 64

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA

0 1 18