Biochemical Oxygen Demand BOD Chemical Oxigen Demand COD Bakteri Coliform

limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Beberapa manfaat sungai bagi kehidupan kita adalah : 1 Sebagai sarana transportasi. 2 Sebagai sumber air irigasi. 3 Aliran sungai dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. 4 Sebagai prasarana olah raga. 5 Sebagai tempat budidaya perikanan

2.2 Biochemical Oxygen Demand BOD

Dekomposisi bahan organic terdiri atas 2 tahap, yaitu terurainya bahan organic menjadi anorganik dan bahan anorganik yang tidak stabil berubah menjadi bahan anorganik yang stabil, misalnya ammonia mengalami oksidasi menjadi nitrit atau nitrat nitrifikasi. Pada penentuan nilai BOD, hanya dekomposisi tahap pertama ynag berperan, sedangkan oksidasi bahan anorganik nitrifikasi dianggap sebagai zat pengganggu. BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme biasanya bakteri untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik. Umaly dan Cuvin dalam Agustira dkk, 2013. BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dikosumsi oleh respirasi mikro aerob yang terdapat dalam botol BOD yang diinkubasi pada suhu sekitar 20 0C selama. lima hari, dalam keadaan tanpa cahaya Boyd dalam Azwir, 2006.

2.3 Chemical Oxigen Demand COD

Parameter uji COD Chemical Oxygen Demand merupakan parameter uji kebutuhan oksigen secara kimiawi yang menggambarkan jumlah total oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yang dapat didekomposisi secara biologis nonbiodegradable. Purwati dkk 2015. Kebutuhan oksigen kimiawi atau COD menggambarkan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi secara biologis menjadi CO2 dan H2O. Boyd dalam Azwir 2006. Jika pada perairan terdapat bahan organik yang resisten terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, polisacharida dansebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD daripada BOD Azwir, 2006.

2.4 Bakteri Coliform

Wuryastuti dkk 2000 menyatakan bahwa bakteri coliform merupakan grup bakteri Gram negatif berbentuk batang dan beberapa galur dari bakteri tersebut, terutama Escherichia coli diketahui dapat mengakibatkan diare pada manusia dan hewan. Pada umumnya, penyakit bakterial tersebut ditularkan melalui air yang tercemar Selain itu, jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penetuan kualitas sanitasi makanan dan air. bakteri jenis ini mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator keberadaan organisme patogen seperti bakteri lain, virus atau protozoa yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem pencernaan manusia serta terkandung dalam faeses Servais dalam Garneta, 2016. Dari segi bakteri, keberadaan bakteri Coliform yang merupakan parameter ada tidaknya materi fekal di dalam suatu habitat air sangat diharuskan untuk penentuan kualitas air yang aman. Bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indicator sanitasi adalah Escheriachia Coli, karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia, umumnya bukan pathogen penyebab penyakit sehingga pengujiannya tidak membahayakan dan relatif tahan hidup di air sehingga dapat di analisis keberadaannya di dalam air yang tentunya bukan merupakan medium yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Keberadaan E. coli dalam air atau makanan juga dianggap memiliki korelasi tinggi dengan ditemukannya pathogen pada pangan Aprianinaim, 2011. Menghasilkan verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksinnya pada sel vero, suatu sel hijau dari monyet hijau Afrika. Terdapat sedikitnya dua bentuk antigenic dari toksin, E. Coli Enteroinvansif EIEC. Menyebabkan penyakit yang sangat mirip dengan Shigellosis. Penyakit sering terjadi pada anak – anak di negara berkembang dan para wisatawan yang menuju ke Negara tersebut. E. Coli Enteroagregatif EAEC menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat di negara berkembang. Bakteri ini ditandai dengan pola khas pelekatannya pada sel manusia Aprianinaim, 2011. Khusus untuk kelompok bakteri coliform, kehadirannya di dalam benda air, bahan makanan, dan sebagainya yang berhubungan dengan kepentingan manusia sangat tidak diharapkan. Karena kehadiran kelompok bakteri ini pada suatu benda menandakan benda tersebut telah tercemar oleh bakteri fekal, yaitu materi yang berada bersama tinja atau feses atau kotoran manusia. Indicator kehadiran bakteri coliform merupakan polusi kotoran akibat kondisi sanitasi yang buruk terhadap air dan makanan. Bakteri coliform ada 2 jenis: 1 Fecal: berasal dari tinja manusia dan mamalia misalnya: Escherichia coli 2 Non Fekal: berasal dari sumber lain misal: Enterobacter aerogenus, Klebsiella. Untuk melihat kualitas air dengan indikator coliform maka perlu dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif bakteri coliform melalui tiga tahapan yaitu: uji penduga presumptive test, uji penetapan confirmed test, uji pelengkap completed test. Perhitungan bakteri coliform juga dapat menggunakan metode millipore membrane filter membrane steril pori yang berdiameter 0,22 – 0,45 mikron dengan diameter membrane 5 cm Suriawiria, 1996.

2.5 Standar Kualitas Air