3.5 Pembentukan Entity Relationship Diagram
Sebagai lanjutan implementasi dari entity relationship menjadi tabel yang lebih baik, dengan melalui tahapan atau aturan berdasarkan cardinality ratio dan
participant constrant, dimana terdapat dua participant yaitu: total dan partial. Pada perancangan database secara umum, cardinality ratio dan participant
constrant pada tabel dapat digambarkan sebagai berikut:
Setelah penjabaran dari entity relationship, maka sudah didapatkan beberapa tabel yang menjadi tabel akhir dari sistem yang dibangun. Dari hasil mapping
diatas didapat beberapa tabel sebagai berikut: Rule Kode_Rule, Kode_Gejala, Kode_Perbaikan
Admin Kode_administrator, password
3.6 Perancangan Database
Desain struktur data untuk basis pengetahuan knowledge base program sistem pakar ini dibuat dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan:
a. Nama Tabel
: Rule Primary Key
: Kode rule Foreign Key
: Kode gejala, kode perbaikan Fungsi
: Menyimpan data rule Tabel 3.2 Rule
Nama Field Tipe Data
Lebar Keterangan
Kode Rule Varchar
3 Kode rule penyakit gigi dan mulut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Nama Tabel
: Administrator Primary Key
: Password Administrator Foreign Key
: - Fungsi
: Menyimpan data Administrator
Tabel 3.3 Administrator Nama Field
Tipe Data Lebar Keterangan
Nama Administrator
Varchar 25 Nama
Administrator
Passwor Administrator
Varchar 8 Password
Administrator
3.7 Perancangan Mesin Inferensi Inference Engine
Mesin Inferensi Inference Engine merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh
seorang pakar. Fungsi mesin inferensi merupakan pembuktian hipotesa. Bila hipotesa sudah dimasukkan dalam expert system, mesin inferensi pertama-tama
mengecek apakah hipotesa itu sudah disimpan dalam pangkalan data atau belum. Jika sudah, maka dianggap sebagai fakta yang sudah dibuktikan, dan oleh karena
itu operasi tidak perlu dilanjutkan. Teknik inferensi yang digunakan pada program sistem pakar ini adalah
teknik penalaran ke depan Forward Chaining. Penalaran dilakukan terhadap proses perbaikan komputer.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Teknik penalaran ke depan Forward Chaining
Pada teknik ini pendekatan penalaran dimulai dari sekumpulan data yang berupa gejala kerusakan untuk menuju suatu kesimpulan yaitu kerusakan yang
dialami. Dalam perancangan mesin inferensi pada program sistem pakar ini, sistem memberikan daftar pertanyaan mengenai gejala-gejala apa saja yang terjadi
pada suara komputer, sehingga mesin inferensi akan dapat melakukan analisa dan mengambil kesimpulan perbaikan yang akan dilakukan.
Aliran data yang terdapat pada perancangan mesin inferensi untuk perbaikan komputer dapat digambarkan pada gambar berikut ini:
Gambar 3.8 Aliran Data Mesin Inferensi Mulai
Menjalankan Basis Pengetahuan
Menampilkan Beberapa kerusakan padakomputer
Melakukan Proses Penelusuran Pada Data yang Dimasukkan
Memberitahukan Kerusakan Pada Komputer dan Solusinya
Selesai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM
Dalam bab ini akan dibahas implementasi pembuatan program serta cara penggunaannya.
4.1 Perangkat yang dibutuhkan
Perangkat yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Perangkat keras
Processor Intel Pentium 3 - 733 Mhz
Memory 64 MB
Harddisk 10 GB
Printer Canon BJC - 2100SP
Monitor
Mouse
Keyboard
b. Perangkat lunak
Power Designer 6.0
power designer 12
Visio 2003
Xampp
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.