Adanya Awig-Awig atau Aturan yang Mengikat. Adanya Pertemuan-pertemuan Rutin Pada Subak

4

III. Peranan Subak dalam Pengembangan Agribisnis Padi.

Berdasarkan karakreristik atau keberadaan yang dimiliki oleh subak, maka peranan subak dalam mengembangkan agribisnis tanaman padi dapat dilihat dari komponen kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh subak itu sendiri antara lain :

3.1. Adanya Awig-Awig atau Aturan yang Mengikat.

Awig-awig subak merupakan seperangkat aturan yang memuat ketentuan- ketentuan yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seluruh anggota subak termasuk pengurusnya. Semua anggota subak, wajib memenuhi aturan-aturan yang termuat dalam awig-awig tersebut. Ini berarti bahwa terdapat suatu kekuatan di dalamnya yang dapat dimaksimalkan sehinggga pengelolaan usaha tani, yang berorientasi pada agribisnis dapat ditingkatkan. Beberapa aturan penting yang bisa tertuang dalam awig-awig subak meliputi : 1 distribusi dan alokasi air irigasi; 2 Penetapan pola tanam dan jadwal tanam; 3 pengelolaan keuangan subak; 4 Penyelenggaraan usaha agribisnis, dan lain-lain. Kekuatan dari awig-awig subak ini adalah adanya sanksi baik yang bersifat material maupun inmaterial yang dikenakan kepada anggota subak yang melanggarnya. Sehubungan dengan peranan subak dalam pengembangan agribisnis padi; awig-awig ini yaitu yang mengatur petani untuk berusaha tani secara kompak melalui pilihan jenis tanaman, varietas, dan jadwal penanaman akan memberikan suatu kekuatan bagi subak untuk mengusahakan kegiatan bisnis. Anggota subak yang tidak melakukan penanaman pada waktu yang ditentukan, tidak menananm varietas yang 5 disepakati akan dikenakan sanksi. Kegiatan bisnis yang dapat dikembangkan sehubungan dengan hal ini adalah penyediaan sarana produksi, seperti benih, pupuk dan pestisida sesuai dengan kebutuhan atau luas areal. Jika subak yang mngusahakan sendiri kebutuhan sarana produksi pertanian tersebut maka subak akan memiliki usaha bisnis dalam penyediaan sarana produksi dan tentunya adanya penerimaan atau keuntungan bagi lembaga subak.

3.2. Adanya Pertemuan-pertemuan Rutin Pada Subak

Pertemuan-pertemuan rutin di subak yang biasa disebut sangkepan. Penentuan hari sangkepan dilakukan melalui kesepakatan diantara anggota dan pengurus subak. Anggota subak yang tidak hadir pada hari sangkepan akan dikenakan sanksi. Pada setiap sangkepan diselenggarakan beberapa acara pokok seperti pemanfaatan air irigasi, pemecahan masalah-masalah yang dihadapi anggota subak atau petani. Sangkepan ini biasanya dihadiri pula oleh PPL9 Penyuluh Pertanian Lapangan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Sangkepan subak merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki subak untuk terwujudnya kekompakan, khususnya di dalam pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan usaha tani padi sawah misalnya : pengaturan pola tanam, jadwal tanam dan penentuan varietas yang ditanam dapat diputuskan melalui sangkepan tersebut. Dengan demikian sangkepan ini merupakan salah satu komponen kekuatan yang perlu dipertahankan oleh subak dalam kaitan pengembangan agribisnis padi. 6

3.3. Adanya Iuran-Iuran Wajib